iklan

Memilih Tabungan, Bukannya Tanpa Risiko

Mayoritas kelas menengah menentukan menempatkan simpanan di tabungan, berdasarkan beberapa survei terbaru. Keamanan jadi alasan. Nyatanya, bunga tabungan yang kelewat kecil, bahkan lebih rendah dari inflasi, menciptakan tabungan punya sejumlah risiko.

Studi Mark Plus di 2012 yang dimuat di buku “Rising Middle Class in Indonesia“ karangan Taufik peneliti Mark Plus, membeberkan hampir 90% kelas menengah menempatkan simpanan di tabungan. Studi yang lebih gres di tahun 2013 oleh majalah Swa mengungkap hasil yang sama.

Tabungan dimiliki oleh hampir 90% kelas menengah, sementara instrumen investasi lain, menyerupai reksadana, emas, obligasi dan saham, dimiliki tidak hingga separuh kelas menengah.

Menaruh di tabungan bukannya tidak perlu. Tabungan diharapkan untuk dana darurat atau kebutuhan sehari – hari.

Tetapi, porsi tabungan bukan lah yang dominan. Instrumen investasi, menyerupai properti, reksadana, emas dan lain-lain, yang seharusnya lebih banyak didominasi dalam portfolio simpanan.

Bunga tabungan ketika ini tidak hingga 3% setahun. Lebih rendah dari inflasi yang 5% setahun.

Boro – boro memenuhi tujuan investasi, mengalahkan inflasi saja, tabungan sudah tidak sanggup.  Padahal tujuan investasi, menyerupai pensiun, pendidikan, kesehatan, traveling dan lain – lain, nyaris tidak dapat dicapai hanya dengan laba sebesar inflasi.

Kenapa ini terjadi di kelas menengah yang seharusnya paling paham soal keuangan. Kenapa mereka menentukan menaruh di tabungan dibandingkan investasi yang lain?

Survei Mark Plus mengungkap kelas menengah menentukan tabungan alasannya dipandang paling aman, ada jaminannya dari pemerintah.

Meskipun, mereka sadar, bunga tabungan rendah. Risiko dipandang lebih penting dibandingkan laba dalam berinvestasi. Keuntungan rela dikorbankan demi ketenangan atas risiko yang dianggap rendah.

Tabungan Ada Risikonya

Pemahaman bahwa menempatkan di tabungan itu aman, tanpa risiko, itu salah. Keyakinan yang sungguh keliru. Meskipun ada jaminan dari pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) atas tabungan di perbankan, ada risiko lain dari tabungan yang sering luput dari perhatian.

Pertama, akhir keuntungan/bunga tabungan yang rendah, tujuan dari investasi sangat mungkin menjadi tidak tercapai. Misalnya, biaya pendidikan yang diperkirakan naik sekitar 20% setahun di Indonesia tidak akan mungkin dikejar oleh tabungan yang hanya memberika bunga 3% setahun.

Walaupun nilai uangnya aman, tetapi jikalau tabungan tidak dapat merealisasikan tujuan berinvestasi,  untuk apa menempatkan dana disitu. Akibat, kenginan menghindari risiko, muncul risiko lain, yang justru lebih besar, ialah gagalnya mencapai tujuan.

Kalau ingin mendapat keuntungan, maka harus berani mengambil risiko. Tidak mungkin untung tanpa adanya risiko. Pemahaman ini yang tampaknya hilang di kelas menengah. Makanya, keamanan di tabungan menjadi diagung-agungkan.

Kedua, hilangnya daya beli uang alasannya bunga dari tabungan tidak cukup mengimbangi kenaikkan harga barang yang lebih tinggi. Dulu ketika bunga tabungan tidak mengecewakan tinggi, menaruh di tabungan atau deposito masih mendapat imbalan yang lebih tinggi dari laju harga barang.

Sekarang, tidak lagi. Turunnya bunga tabungan membuatnya lebih rendah dari inflasi. Nilai uang di tabungan merosot digerogoti kenaikkan harga barang.

Ketiga, akhir bunga rendah, jumlah dana yang harus disisihkan untuk ditempatkan di tabungan menjadi besar, biar dapat tetap mengejar tujuan investasi. Seringkali, ini menjadi risiko sendiri, alasannya tidak gampang menyisihkan uang yang lebih besar setuap bulannya.

Akibatnya, alih – alih ingin aman, jumlah dana yang ditabung tidak sesuai dari seharusnya, sehingga ujungnya tujuan jadi tidak tercapai.

Baca juga: Pengalaman Investasi di P2P Return 18%

Kesimpulan

Dari sini, sebaiknya kita lihat kembali komposisi kepemilikan aset dan investasi kita. Kalau sebagian besar masih di tabungan, segera kaji ulang dan lakukan perubahan, sebelum terlambat. Porsi simpanan yang terlalu besar di tabungan punya risiko.

GRATIS e-book Panduan Reksadana Dasar


Sumber https://duwitmu.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Memilih Tabungan, Bukannya Tanpa Risiko"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel