Isolasi Bakteri
Isolasi Bakteri
Isolasi basil yakni proses mengambil basil dari medium atau lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu daerah ke daerah lainnya harus memakai mekanisme aseptik. Aseptik berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi tercemar sebab mikroorganisme lain. Teknik aseptik ini sangat penting bila bekerja dengan bakteri. Beberapa alat yang dipakai untuk menjalankan mekanisme ini yakni bunsen dan laminar air flow. Bila tidak dijalankan dengan tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh miroorganisme lain sehingga akan mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik aseptik juga melindungi laboran dari kontaminasi basil (Singleton dan Sainsbury, 2006).
Prinsip dari isolasi mikroba yakni memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari adonan majemuk mikroba. Hal ini sanggup dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni yang tetap pada tempatnya (Nur; Asnani, 2007).
Bakteri di alam umumnya tumbuh dalam populasi yang terdiri dari banyak sekali spesies. Oleh sebab itu, untuk mendapat biakan murni, sumber basil harus diperlakukan dengan pengenceran semoga didapat hanya 100-200 basil yang ditransfer ke medium, sehingga sanggup tumbuh menjadi koloni yang berasal dari basil tunggal.
Isolasi basil merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara yang sanggup dilakukan yaitu dengan cara ukiran (streak plate), cara tuang (pour plate), cara sebar (spread plate) dan mikromanipulator (Buckle,1998). Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage yakni harus adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofage yang paling baik dan paling utama yakni habitat inang. Sebagai teladan fage koli yang dijumpai di dalam pencernaan sanggup diisolasi dari limbah atau pupuk kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi materi sumbernya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya (Adams, 2000).
Metode pemaparan pada udara terbuka yakni metode untuk mengisolasi basil udara. Metode ini sangat simpel, yaitu dengan memaparkan medium pada udara terbuka, dengan keinginan ada basil yang melekat dan lalu akan tumbuh menjadi koloni.
Pengertian dan Tujuan Pengenceran
Pengenceran yakni melarutkan atau melepasan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih gampang penanganannya. Tujuan pengenceran yaitu untuk mengurangi kepadatan basil yang ditanam (Fais, 2009). Pengenceran merupakan proses yang dilakukan untuk menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan dengan menambah zat pelarut ke dalam larutan sehingga volume larutan menjadi berubah (Nurohaianah et al, 2007).
Teknik Dilusi (Pengenceran)
Tujuan dari teknik ini yakni melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih gampang penanganannya. Sampel yang telah diambil lalu disuspensikan dalam aquades steril. Teknik dilusi sangat penting dalam analisa mikrobiologi sebab hampir semua metode penelitian dan perhitungan jumlah sel mikroba memakai teknik ini, menyerupai TPC (Total Plate Count).
Pengamatan Terhadap Hasil Inokulasi dan Isolasi
Setelah mikroba ditumbuhkan pada media semoga tabung maupun cawan dan sehabis inkubasi akan terlihat pertumbuhan basil dengan banyak sekali macam bentuk, ukuran, sifat, dan banyak sekali ciri khas yang lain. Ciri-ciri ini akan mengarahkan ke sifat-sifat mikroba tersebut pada media pertumbuhan, sehingga pengamatan morfologi ini sangat penting untuk diperhatikan (Ratna,1990).
Bakteri yang mempunyai flagella sering kali membentuk koloni yang menyebar terutama kalau memakai lempengan semoga basah, untuk mencegah menyebarnya koloni maka harus dipakai semoga benar-benar kering (Djida, 2000).
Menurut Dwidjoseputro (1980), sifat-sifat koloni yang tumbuh pada agaragar lempengan, pada agar-agar miring dan pada bacokan gelatin yakni sebagai berikut:
- Sifat-sifat koloni pada agar-agar lempengan mengenai bentuk, permukaan dan tepi. Bentuk koloni dilukiskan sebagai titik-titik, bundar berbenang, tak teratur, serupa akar, serum kumparan. Permukaan koloni sanggup datar, timbul mendatar, timbul melengkung, timbul mencembung, timbul membukit dan timbul berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, ada yang berombak, ada yang berbelah-belah, ada yang bergerigi, ada yang berbenang-benang dan ada yang keriting.
- Sifat-sifat koloni pada agar-agar miring. Sifat ini berkisar pada bentuk dan tepi koloni dan sifat itu dinyatakan dengan kata-kata menyerupai : serupa pedang, serupa duri, serupa tasbih, serupa titik-titik, serupa batang dan serupa akar.
- Sifat koloni bacokan dalam gelatin. Ada basil yang sanggup mengencerkan gelatin. Karena itu, maka bentuk-bentuk koloninya juga berbeda-beda. Adapula bentuk koloni yang tidak sanggup mengencerkan gelatin. Bila dilihat dari samping koloni yang tidak mengencerkan gelatin sanggup serupa pedang, tasbih, bertonjol-tonjol dan berjonjot. Jika basil bisa mengencerkan gelatin, maka bentuk koloninya sanggup serupa kawah, serupa mangkuk, serupa corong, pundi-pundi dan berlapis.
Gambar 30. Ciri-ciri koloni |
Berikut gambar koloni hasil inokulasi
Inkubasi merupakan suatu teknik perlakuan bagi mikroorganisme yang telah diinokulasikan pada media (padat atau cair) lalu disimpan pada suhu tertentu untuk sanggup melihat pertumbuhannya. Bila suhu inkubasi tidak sesuai dengan yang diperlukan, biasanya mikroorganisme tidak sanggup tumbuh dengan baik. Media inkubasi digolongkan menjadi 2 jenis :
- Pada lemari biasa atau suhu kamar,
- Pada inkubator yang suhunya sanggup di tentukan
Proses ini bertujuan semoga sanggup melihat pertumbuhan atau perkembangbiakan pada mikroorganisme. Destruksi merupakan proses pemusnahan pada hasil pekerjaan mikrobiologi yang telah mengandung mikroorganisme sebelum dilakukan pencucian. Proses destruksi ini penting untuk dilakukan, hal ini bertujuan untuk membersihkan semua mikroorganisme yang terdapat pada alat-alat yang telah dipakai pada ketika percobaan sebab tidak sanggup dipastikan bahwa alat-alat itu higienis sebelum didestruksi, bisa saja terdapat basil atau mikroorganisme yang sanggup membahayakan. Proses ini umumnya dilakukan dengan memasukkan semua wadah atau alat hasil percobaan (yang sudah dikontakan dengan mikroorganisme) ke dalam autoclave, lalu diaktifkan pada suhu 121 derajat celcius selama 30 menit. Bila telah selesai, wadah yang mengandung media dan mikroba hasil percobaan (yang telah cair) sanggup di buang ke pembuangan umum, lalu alat dicuci higienis dengan air sabun.
0 Response to "Isolasi Bakteri"
Posting Komentar