Inilah 2 Video Panduan Cara Menghitung Zakat Properti Produktif Dan Zakat Profesi
Daftar isi
Zakat yakni salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan bagi seorang muslim yang sudah mencapai nishab, yaitu ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan oleh ketentuan.
Ketentuan dan panduan cara beramal sanggup anda tanyakan kepada mereka yang berkompeten di bidangnya.
Di sini kami hanya menyajikan cara menghitung zakat, tentu tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
Sekilas Tentang Video Tentang Panduan Cara Menghitung Zakat
Video tutorial ini tujuannya untuk melengkapi artikel ihwal “ cara menghitung zakat properti produktif ” dan “ cara menghitung zakat profesi ” di blog administrasi keuangan ini.
Melalui artikel itu Anda akan mengetahui bagaimana cara menghitung zakat properti produktif dan zakat profesi serta sanggup d0wnl0ad gratis tabel dan form dalam excel yang siap dipakai untuk menghitung zakat.
Panduan secara tertulis ihwal cara penggunaan sudah saya sertakan dalam form dan tabel tersebut.
Dan video ini akan semakin membantu Anda untuk memahami dan memakai tabel sederhana itu.
Harapan saya, bila artikel, form, tabel, templates, dan video yang kami sajikan ini bermanfaat mohon semoga disebarluaskan sehingga akan semakin banyak orang yang mendapat manfaatnya.
Video Panduan Menghitung Zakat Properti Produktif
Langsung saja yuk kita bahas satu per satu…
Untuk mempermudah perhitungan zakat properti produktif ini, saya memakai 1 (satu) form dan 1 (satu) tabel.
Satu form untuk menghitung zakat properti produktif dan satu tabel untuk menghitung nilai depresiasi dari properti produktif.
Form Perhitungan Zakat Properti Produktif
Dalam form perhitungan zakat properti, saya membagi menjadi 2 (dua) komponen utama dan beberapa sub komponen.
Komponen pertama adalah Pendapatan, yang terdiri dari pendapatan properti produktif, hutang, dan depresiasi.
Komponen kedua yakni Pengeluaran, yang terdiri dari biaya operasional dan biaya kebutuhan pokok.
Pada komponen pendapatan, Anda sanggup memasukkan semua pendapatan dari properti produktif yang dimiliki menyerupai ruko, rumah sewa, dan rumah kos.
Total jumlah pendapatan properti produktif dikurangi hutang dan depresiasi merupakan pendapatan bersih.
Pengeluaran yakni jumlah total dari biaya operasional dan kebutuhan pokok.
Selisih antara pendapatan higienis dengan pengeluaran merupakan peningkatan/penurunan nilai properti produktif.
Terjadi peningkatan bila hasil perhitungan itu positif dan penurunan bila hasil perhitungannya negatif.
Selanjutnya lakukan perbandingan dengan nishab zakat yaitu senilai 85 gram emas. Harga emas yang dipakai yakni harga pasar pada dikala penghitungan.
Bila nilai peningkatan pendapatan properti produktif sudah mencapai nilai 85 gram emas, maka dikenai kewajiban untuk membayar zakat yang besarnya 10% dari besarnya peningkatan nilai properti produktif.
Sebaliknya bila besarnya dibawah nilai 85 gram emas maka tidak ada kewajiban untuk mengeluarkan zakat.
Tabel Perhitungan Nilai Depresiasi
Untuk menghitung zakat properti produktif, kenapa harus menghitung nilai depresiasi properti produktif?
Nilai depresiasi dipakai sebagai faktor pengurang dari seluruh pendapatan properti produktif.
Sebagai citra bahwa akuntansi depresiasi yakni suatu metode untuk mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap ke periode-periode akuntansi.
Perhatikan faktor-faktor yang akan memilih biaya depresiasi yaitu :
1. Harga perolehan
Merupakan uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam memperoleh aktiva.
2. Nilai sisa (residu)
Nilai sisa aktiva yang didepresiasi yakni jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika aktiva tersebut sudah tidak sanggup dipakai lagi, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada dikala menjual.
3. Taksiran umur kegunaan
Taksiran umur kegunaan aktiva dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianut dalam pemeliharaan.
Taksiran umur ini sanggup dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya.
Selain dalam menaksir umur aktiva, harus diperhatikan sebab-sebab kerusakan fisik dan fungsional.
Melalui faktor-faktor di atas akan sanggup dihitung nilai depresiasi tiap tahun. Nilai depresiasi ini merupakan taksiran yang ketelitiannya sangat tergantung pada ketelitian penentuan pada 3 faktor di atas.
Ketelitian nilai depresiasi ini akan mempengaruhi besarnya pendapatan higienis dari properti produktif tiap tahun.
Bila depresiasi tidak dihitung dengan teliti maka jumlah pendapatan higienis properti produktif juga tidak teliti, dan balasannya perhitungan zakat properti produktif juga tidak teliti.
Tidak ingin kan, hasil perhitungan zakatnya tidak teliti apalagi jauh dari kenyataan. Maka itulah pentingnya menghitung nilai depresiasi dengan benar!
Ada beberapa metode yang sanggup dipakai untuk menghitung nilai depresiasi, dan dalam menghitung nilai depresiasi properti produktif ini saya memakai metode garis lurus (straight line method).
Lalu, bagaimana cara menciptakan tabel perhitungan nilai penyusutan properti produktif? Berikut ini step-stepnya.
- Masukkan seluruh properti produktif yang akan dihitung zakatnya, termasuk waktu belinya atau waktu memperolehnya, berapa nilainya dan jumlahnya berapa?
- Tentukan nilai manfaat dari properti produkti itu?
- Hitung nilai depresiasi per bulannya
- Hitung nilai depresiasi per tahun (periode pembukuan)
- Hitung nilai buku properti produktif
Dalam tabel perhitungan nilai depresiasi yang sudah saya sediakan dan sanggup di d0wnl0ad gratis.
Anda sanggup melihat rumus-rumus penghitungannya. Dari 5 langkah di atas, Anda hanya perlu melaksanakan step 1 dan 2. Untuk step 3 hingga 5 secara otomatis akan menghitung sendiri.
Atau bila Anda ingin mengetahui rumus-rumus penghitungannya secara rinci, Anda sanggup membaca artikel “cara menghitung zakat properti produktif” pada sub judul “template (form,tabel) perhitungan zakat properti dan penyusutan properti”
Okay untuk lebih jelasnya eksklusif saja perhatikan video tutorialnya berikut ini :
Video Panduan Menghitung Zakat Profesi
Untuk menghitung zakat profesi, saya membedakan menjadi 2 serpihan yaitu:
Bagian pertama, perhitungan zakat profesi dengan pendapatan aktif, biasanya untuk mereka yang memperoleh penghasilan yang jumlahnya relatif tetap untuk tiap bulannya.
Form perhitungannya hampir sama dengan form untuk menghitung zakat properti, yang membedakan ada pada komponen utama.
Bagian kedua, perhitungan zakat profesi dengan pendapatan pasif, yaitu untuk profesional yang memperoleh penghasilan yang jumlahnya tidak tetap untuk tiap bulannya.
Cara perhitungannya yakni dengan menjumlahkan pendapatan higienis selama satu tahun.
Pendapatan higienis ini yakni pendapatan yang sudah dikurangi dengan biaya, menyerupai biaya gaji, operasional, dan kebutuhan pokok.
Hasil dari penjumlahan ini kemudian dibandingkan dengan nisab zakat senilai 85 gram emas.
Bila jumlahnya sudah mencapai nisab maka ada kewajiban untuk mengeluarkan zakat profesi sebesar 2,5% dan sebaliknya bila jumlahnya dibawah nishab maka tidak ada kewajiban untuk mengeluarkan zakat.
Bila Anda ingin mengetahui secara lebih rinci mengenai seluk beluk zakat profesi, artikel “ cara menghitung zakat profesi” ini mungkin akan membantu Anda.
Tutorial lengkapnya, perhatikan video cara menghitung zakat profesi berikut ini:
Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai Tutorial Cara Menghitung Zakat Profesi dan Aset Produktif.
Tumbuhnya profesional muslim milenial dengan pendapatan tinggi akan berdampak pada potensi peningkatan jumlah dana zakat.
Dan bila dari anda, profesional muda yang merasa kesulitan dalam menghitung zakatnya, video tutorial ini bisa dipakai sebagai pembelajaran bagaimana cara menghitung zakat, khususnya zakat profesi dan aset produktif.
Harapan kami, dengan terhimpunnya dana zakat yang masif akan sanggup besar lengan berkuasa pada peningkatan kesejahteraan negeri ini secara merata dan berkeadilan.
Bagaimana berdasarkan anda?Ada saran?
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Inilah 2 Video Panduan Cara Menghitung Zakat Properti Produktif Dan Zakat Profesi"
Posting Komentar