Cara Sederhana Dan Gampang Menciptakan Jurnal Pembiasaan [7+ Jenis Rujukan Transaksi Bisnis]

Daftar isi

• 01. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang
  • A. Jurnal adaptasi dalam sistem pencatatan persediaan fisik
  • B. Jurnal adaptasi dalam sistem pencatatan persediaan perpetual
• 02. Cara menciptakan jurnal adaptasi Biaya Dibayar Di Muka
• 03. Cara menciptakan jurnal adaptasi pendapatan yang diterima di muka
• 04. Cara menciptakan jurnal adaptasi Biaya yang masih akan dibayar
• 5. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Pendapatan yang Masih akan Diterima
• 6. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Penyusutan Aktiva, Deplesi, dan Amortisasi
  • A. Cara menciptakan jurnal adaptasi penyusutan aktiva tetap
  • B. Cara menciptakan jurnal adaptasi deplesi
  • C. Cara menciptakan jurnal adaptasi amortisasi
• 07. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Kerugian Piutang
• 08. Kesimpulan

Alasan mengapa perlu menciptakan jurnal adaptasi ialah sebab penggunaan dasar waktu atau accrual basis dalam akuntansi, dan untuk memisahkan saldo tiap transaksi sebagai elemen Neraca dan Laporan Laba Rugi.

Selain itu, jurnal adaptasi ini diharapkan untuk mencatat transaksi-transaksi yang belum dicatat pada periode akuntansi yang bersangkutan.

Ada 7 (enam) jenis transaksi yang memerlukan jurnal penyesuaian, yaitu:

1. Persediaan (contoh Jurnal adaptasi persediaan barang dagang)


2. Biaya dibayar di muka (contoh Jurnal adaptasi sewa dibayar dimuka, jurnal premi asuransi)


3. Pendapatan diterima di muka


4. Kerugian piutang (contoh Jurnal adaptasi piutang tak tertagih)


5. Biaya yang masih akan dibayar


6. Pendapatan yang masih akan diterima


7. Penyusutan aktiva tetap

Okay, pribadi saja kita mulai pembahasannya dari yang pertama…..

 

01. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang

Pengetahuan ihwal cara menciptakan jurnal adaptasi harus dimiliki oleh setiap orang yang beraktivitas di bidang akuntansi keuangan.

Alasannya biar laporan keuangan yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kondisi bisnis perusahaan dan menjadi dasar analisis penentuan taktik yang akan dijalankan perusahaan.

Ada 2 (dua) sistem pencatatan persediaan barang dagang, yaitu: 1) metode fisik, dan 2) metode buku atau perpetual.

A. Jurnal adaptasi dalam sistem pencatatan persediaan fisik

Untuk mengetahui jumlah persediaan barang dagang dalam sistem pencatatan persediaan fisik, kita harus melaksanakan perhitungan fisik barang-barang di gudang atau stock opname. Untuk mekanisme pelaksanaannya, anda sanggup mempelajarinya di SOP Stock Opname.

Hasil dari stok opname tersebut, nantinya akan dijadikan dasar untuk menciptakan jurnal adaptasi dan HPP (Harga Pokok Penjualan).

Perhatikan rujukan jurnal adaptasi berikut ini:

Persediaan barang dagang PT Majemen Keuangan Jaya pada tanggal 1 Januari 2018 ialah Rp 1.000.000, pembelian selama bulan Januari 2019 Rp 2.000.000, retur pembelian Rp 250.000, dan persediaan barang dagang pada tanggal 31 Januari 2019 Rp 1.500.000.

Cara menciptakan jurnal adaptasi persediaan barang dagang PT MK Jaya untuk bulan Januari 2018 ialah sebagai berikut:

Pertama, kita mengitung nilai HPP:

Kedua, kita buat jurnal adaptasi persediaan barang dagang:

 

B. Jurnal adaptasi dalam sistem pencatatan persediaan perpetual

Sistem pencatatan persediaan barang dagang mengikuti mutasi persediaan barang dagang baik jumlahnya dan HPP-nya. Sehingga setiap dikala kita sanggup mengetahui jumlah persediaan barang dagang melalui akun persediaan barang dagang.

Jurnal adaptasi dipakai untuk menciptakan adaptasi jikalau terjadi selisih atau perbedaan antara jumlah persediaan barang dagang di gudang dengan catatan di akun persediaan barang dagang.

Bagaimana cara menciptakan jurnal penyesuaian?

Perhatikan rujukan berikut ini:

Pada tanggal 31 Januari 2019, akun persediaan barang dagang PT MK Jaya memperlihatkan saldo sejumlah 1.500 pcs dengan harga pokok Rp 1.000 per buah.

Sedangkan hasil stock opname pada tanggal 31 Januari 2018 jumlah stok barang dagang di gudang 1.400 pcs.

Selisih antara saldo di akun persediaan barang dagang dengan hasil stock opname adalah:

= 1.500 – 1.400 = 100 pcs

Bila dinilai dengan uang sebesar:

= Rp 500 X 1000 = Rp. 500.000

Dengan kondisi menyerupai ini, biar akun persediaan barang dagang sesuai dengan jumlah stok barang di gudang, maka dibentuk jurnal adaptasi untuk mengurangi saldo di akun persediaan barang dagang menyerupai berikut ini:

 

02. Cara menciptakan jurnal adaptasi Biaya Dibayar Di Muka

Contoh paling gampang untuk dipahami mengenai biaya dibayar di muka ialah pembayaran sewa dan premi asuransi.

Pembayaran sewa dan premi asuransi biasanya dilakukan untuk beberapa periode, contohnya pembayaran sewa untuk satu, dua, atau lima tahun.

Demikian juga dengan premi asuransi, biasanya dibayarkan untuk beberapa periode, contohnya 12 bulan.

Jadi, jumlah pembayaran itu sebagian untuk periode bersangkutan dan sebagian lain untuk periode lainnya.

Perhatikan cara menciptakan jurnal adaptasi biaya dibayar di muka berikut ini:

Pada tanggal 01 Januari 2019 PT MK Jaya membayar premi asuransi kebakaran sebesar Rp 1.200.000 untuk periode satu tahun. Berarti premi asuransi bulanan sanggup dihitung sebagai berikut:

= Rp 1.200.000 : 12 bulan = Rp 100.000

Maka jurnal adaptasi 31 Januari 2019 ialah sebagai berikut:

Pada dikala pembayaran premi asuransi tanggal 1 Januari 2019:

Jurnal adaptasi per 31 Januari 2019:

Dari akun-akun di atas kita sanggup melihat bahwa pencatatan premi asuransi yang dibayar untuk periode Januari 2018 ialah sebesar Rp 100.000 dalam akun Biaya Asuransi.

Sedang saldo akun asuransi dibayar di muka per 31 Januari 2019 ialah sebesar:

= Rp 1.200.000 – Rp 100.000 =  Rp 1.100.000.

Perhatikan saldo akun Asuransi dibayar di muka pada buku besar berikut ini:

Pencatatan menyerupai ini akan terus berlaku untuk periode-periode berikutnya, hingga saldo akun asuransi dibayar di muka menjadi 0 (nol).

Demikian juga dengan rujukan transaksi lainnya menyerupai sewa dibayar dimuka.

 

03. Cara menciptakan jurnal adaptasi pendapatan yang diterima di muka

Pada dikala pembahasan ihwal Cara menciptakan jurnal adaptasi Biaya Dibayar Di Muka di atas, kita memperlihatkan rujukan akun sewa dibayar di muka.

Untuk memudahkan dalam memahami ihwal pendapatan yang diterima di muka, maka akan tetap memperlihatkan rujukan sewa.

Jika pada pembahasan ihwal biaya dibayar di muka, perusahaan dianggap sebagai PENYEWA, sehingga harus mengeluarkan BIAYA SEWA,

maka pada pembahasan ihwal pendapatan diterima di muka, perusahaan diasumsikan sebagai pihak YANG MENYEWAKAN, sehingga akan mendapatkan PENDAPATAN SEWA.

Jadi pendapatan yang diterima di muka ialah penerimaan yang bukan untuk periode bersangkutan, namun sudah diterima pada periode bersangkutan,

sehingga penerimaan itu tidak sanggup diakui sebagai pendapatan periode tersebut. “Ngga usah galau ya, biasa aja”, “ gampangnya kita terima duit duluan”

Agar lebih jelas, perhatikan rujukan jurnal adaptasi berikut ini:

Seperti halnya biaya dibayar di muka, penerimaan dicatat dalam akun PENDAPATAN atau UTANG. Misalnya pada tanggal 1 Januari 2019, PT MK Jaya mendapatkan uang sewa sebesar Rp 2.400.000 untuk jangka waktu 2 tahun.

Berarti jumlah uang sewa per bulannya adalah:

= Rp 2.400.000 : 24 bulan = Rp 100.000

Tahap-tahap pencatatan jurnal dan cara menciptakan jurnal adaptasi atas transaksi tersebut ialah sebagai berikut:

Penerimaan uang sewa tanggal 1 Januari 2019:

Jurnal adaptasi sewa diterima di muka 31 Januari 2019:

Posting di buku besar:

 

04. Cara menciptakan jurnal adaptasi Biaya yang masih akan dibayar

Biaya yang masih akan dibayar ialah biaya-biaya yang sudah terjadi namun belum dibayar dan belum dicatat dalam akun.

Oleh sebab itu biaya yang masih akan dibayar harus dibuatkan jurnal adaptasi pada selesai periode biar sanggup diperhitungkan di periode bersangkutan.

Perhatikan rujukan dan cara menciptakan ayat jurnal adaptasi biaya yang masih akan dibayar berikut ini:

Beban honor karyawan yang masih harus dibayar oleh PT MK Jaya untuk bulan Juli 2018 ialah sebesar Rp 5.000.000.

Maka pada tanggal 31 Juli 2019 PT MK Jaya menciptakan jurnal adaptasi untuk transaksi tersebut menyerupai berikut ini:

Pada tanggal 1 Agustus 2018, PT MK Jaya sebaiknya menciptakan jurnal adaptasi kembali biar pengeluaran honor sanggup dicatat dengan cara normal, yaitu dengan men-debit akun Beban Gaji dan meng-kredit akun Kas.

Sehingga jurnal adaptasi kembali tanggal 1 Agustus 2019 ialah sebagai berikut:

 

5. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Pendapatan yang Masih akan Diterima

Pendapatan yang masih akan diterima menyerupai dengan biaya yang masih akan dibayar.

Bila biaya yang masih harus dibayar perusahaan sebagai pihak yang harus memenuhi kewajibannya, sedangkan pendapatan yang masih akan diterima, perusahaan sebagai pihak yang mempunyai hak untuk mendapatkan pendapatan.

Keduanya sama-sama harus diperhitungkan pada periode bersangkutan, sehingga harus dibentuk jurnal adaptasi pada selesai periode.

Bila tidak dibentuk adaptasi maka laporan keuntungan rugi yang disajikan kurang akurat.

Pendapatan yang masih akan diterima disebut juga dengan piutang pendapatan, yaitu pendapatan yang sudah didapatkan perusahaan tapi belum diterima dan dicatat dalam akun.

Perhatikan cara menciptakan jurnal adaptasi pendapatan yang masih akan diterima berikut ini:

Setiap tanggal 1 Maret dan 1 September PT MK Jaya akan mendapatkan imbal hasil investasi surat berharga yang dimiliki.

Setiap tanggal penerimaan tersebut, PT MK Jaya memperoleh Rp 15.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2018, imbal hasil yang sudah merupakan penerimaan dihitung sebagai berikut:

= 4/6 X Rp 15.000.000 = Rp 10.000.000

( angka 4 ialah jumlah bulan dari 1 September hingga 31 Desember)

Jurnal adaptasi yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2018 ialah sebagai berikut:

Pada awal periode berikutnya, sebaiknya dibentuk jurnal adaptasi kembali, biar penerimaan imbal hasil pada tanggal 1 Maret 2019 dicatat dengan normal, yaitu dengan men-debit akun KAS dan meng-kredit akun Pendapatan imbal hasil.

Sehingga jurnal adaptasi kembali pada tanggal 2 Januari 2019 ialah menyerupai berikut ini:

Perhatikan lagi rujukan dan cara menciptakan jurnal adaptasi piutang pendapatan berikut ini:

Pendapatan yang belum diterima PT MK Jaya atas jasa audit keuangan tahun 2016 dan 2018, yang dikerjakan pada bulan Februari 2019 ialah sebesar Rp 25.000.000.

Untuk mencatat transaksi tersebut, pada tanggal 28 Februari 2019 PT MK Jaya menciptakan jurnal adaptasi sebagai berikut:

Pada tanggal 1 Maret 2019, PT MK Jaya menciptakan jurnal adaptasi kembali menyerupai berikut ini:

Bagaimana? Gampang kan? 🙂

Lanjutkan pembahasannya ya….

 

6. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Penyusutan Aktiva, Deplesi, dan Amortisasi

A. Cara menciptakan jurnal adaptasi penyusutan aktiva tetap

Cara menghitung nilai penyusutan, anda sanggup mempelajarinya di Inilah 4 Cara Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap

Pada kesempatan ini, menyerupai sudah dijelaskan semenjak awal hanya membahas ihwal aplikasinya dalam bisnis.

Pembebanan biaya penyusutan biasanya dilakukan pada selesai periode. Perhatikan rujukan jurnal adaptasi perusahaan dagang berikut ini:

Toko Bangunan Denah Gambar Rumah, mempunyai gudang penyimpanan persediaan barang dagang dengan perolehannya sebesar Rp 750 juta. Umur ekonomisnya ditaksir 20 tahun. Dan nilai residunya Rp 37.500.000.

Beban penyusutan per tahunnya adalah:

= (Rp 750.000.000 – Rp 37.500.000) : 20 tahun = Rp 35.625.000

Cara menciptakan jurnal adaptasi penyusutan ini ialah sebagai berikut:

 

B. Cara menciptakan jurnal adaptasi deplesi

Deplesi merupakan penyusutan sumber daya alam yang tidak sanggup diganti. Perhatikan cara menciptakan jurnal adaptasi deplesi berikut ini:

Toko Bangunan Denah Gambar Rumah, membeli tambang kerikil kapur di Sidayu, Gresik dengan harga perolehan Rp 1.000.000.000. Taksiran kerikil kapur yang sanggup ditambang secara hemat sebanyak 500.000 ton, dan taksiran nilai residu Rp 250.000.000.

Biaya deplesi per ton kerikil kapur yang ditambang ialah sebesar:

= (Rp 1.000.000.000 – Rp 250.000.000) : 500.000 ton = Rp 1.500 per ton.

Toko Bangunan Denah Gambar Rumah, selama tahun 2017 melaksanakan penambangan kerikil kapur sebanyak 75.000 ton.

Maka beban deplesi tambang kerikil kapur untuk tahun 2017 ialah sebesar :

= 75.000 ton X Rp 1.500 = Rp 112.500.000

Jurnal adaptasi yang dibentuk Toko Bangunan Denah Gambar Rumah pada tanggal 31 Desember 2017 ialah sebagai berikut:

 

C. Cara menciptakan jurnal adaptasi amortisasi

Amortisasi merupakan penyusutan aktiva tidak berwujud. Perhatikan rujukan soal jurnal adaptasi berikut ini:

Toko Bangunan Denah Gambar Rumah, mempunyai hak patent untuk menciptakan skema rumah unik. Harga perolehan patent tersebut ialah Rp 25.000.000 akan susut selama 17 tahun.

Amortisasi paten skema rumah unik per tahunnya adalah:

= Rp 25.000.000 : 17 tahun = Rp 1.470.588

Jurnal adaptasi untuk mencatat amortisasi skema rumah unik adalah:

 

07. Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Kerugian Piutang

Kerugian piutang terjadi sebab adanya piutang yang tidak tertagih.

Kerugian ini akan akan dicatat dengan cara men-debit akun Kerugian Piutang dan meng-kredit akun Cadangan Kerugian Piutang.

Perhatikan rujukan jurnal adaptasi piutang tak tertagih berikut ini:

Pada tanggal bulan Desember 2017, Toko Bangunan Denah Gambar Rumah memperkirakan jumlah jumlah piutang tak tertagih sebesar Rp 15.000.000.

Jumlah ini akan dicatat dan diakui dengan menciptakan jurnal adaptasi menyerupai berikut ini:

 

08. Kesimpulan

Demikianlah pembahasan ihwal 7 Jenis Transaksi Keuangan yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian di Akhir Periode Akuntansi.

Fungsi jurnal adaptasi ialah sebagai alat untuk menciptakan proses adjustment terhadap 7 jenis transaksi bisnis tersebut, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menggambarkan kondisi riil transaksi-transaksi yang terjadi.

Dan bila Anda ingin lebih cepat dan gampang dalam menciptakan jurnal penyesuaian, gunakan perangkat sederhana nan powerful ini: Accounting Tools & SOP.

Semoga bermanfaat dan terima kasih.

***

Sumber https://manajemenkeuangan.net

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: