iklan

Cara Panen Kacang Buncis Dan Penanganan Pasca Panenya Secara Tepat

Cara Panen Kacang Buncis dan Penanganan Pasca Panenya


Sedulurtani.com Setiap petani niscaya menginginkan produk dari hasil budidayanya mempunyai kualitas yang baik. Keberhasilan didalam mendapat produk yang baik sangat bergantung dari tindakan budidaya yang telah diterapkan.


Cara Panen Kacang Buncis dan Penanganan Pasca Panenya  Cara Panen Kacang Buncis dan Penanganan Pasca Panenya Secara Tepat
Cara Panen Kacang Buncis dan Penanganan Pasca Panenya


Meskipun demikian, tindakan cara panen dan penanganan pasca panen juga memegang peranan penting didalam menentukan kualitas yang dihasilkan.


Oleh lantaran itu pada kesempatan kali ini, Sedulurtani.com ingin mengembangkan gosip terkait Cara Pemanenan Kacang Buncis dan Penanganan Pasca Panenya.


Dengan mengetahui hal tersebut, maka diharapkan akan sanggup menunjang keberhasilan anda didalam mendapat produk kacang buncis yang berkualitas tinggi.


Secara tidak eksklusif apabila produk kacang buncis yang dihasilkan berkualitas tinggi, maka akan sanggup menaikan nilai jual produk tersebut dipasaran.


Berikut ini yakni Cara Panen Kacang Buncis dan Penanganan Pasca Panenya.


A. Panen Kacang Buncis


Cara Panen Kacang Buncis dan Penanganan Pasca Panenya  Cara Panen Kacang Buncis dan Penanganan Pasca Panenya Secara Tepat
Cara Panen Kacang Buncis dan Penanganan Pasca Panenya


Panen merupakan aktivitas pemungutan (pemetikan) hasil sawah atau ladang, dimana hal tersebut menandai berahirnya aktivitas di lahan.


Panen kacang buncis secara umum sanggup dilakukan sesudah tumbuhan berumur sekitar 45-80 hari sesudah tanam. Umur panen tersebut tergantung dari kultivar dan juga suhu udara ditempat tersebut.


Adapun ciri-ciri dari tanaman buncis yang siap dipanen antara lain :



  • Biji pada polong belum menonjol

  • Warna pada polong yang muda akan terlihat lebih suram

  • Permukaan kulit polong mempunyai tekstur yang agak kasar

  • Apabila polong dipatahkan akan terdapat suara letupan (getas)


Untuk mendapat mutu yang baik sebaiknya polong dipanen sesudah kurang lebih setengah masa pertumbuhannya dengan panjang sekitar ¾ dari ukuran maksimumnya.


Dimana pada dikala pertumbuhan tersebut biji masih banyak mengandung air dan juga belum berpati.


Panen kacang buncis sanggup dilakukan secara manual demgan cara dipetik memakai tangan. Hindari penggunaan senjata tajam menyerupai pisau supaya tidak melukai polong.


Lakukan pemamanenan secara selektif, yaitu dengan cara menentukan polong yang telah memenuhi kriteria panen. Bagi polong yang masih terlihat muda biarkan berkembang hingga siap untuk dipanen di hari kemudian.


Oleh lantaran itu, maka panen kacang buncis tidak hanya dilakukan satu kali saja, melainkan sanggup dilakukan sebanyak 7-8 kali atau sesudah tumbuhan berumur lebih dari 80 hari. Adapun jarak panen tersebut yaitu 2-3 hari sekali.


B. Penanganan Pasca Panen Kacang Buncis


Setelah kacang buncis final dipanen langkah selanjutnya yaitu penanganan pasca panen. Kegiatan pasca panen yakni tahapan penanganan hasil pertanian segera sesudah pemanenan.


Ada beberapa aspek penting yang perlu anda perhatikan terkait penanagan pasca panen dari kacang buncis. Hal tersebut antara lain, sortasi, pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan.


Berikut ini yakni penanganan pasca panen tumbuhan kacang buncis :


1. Sortasi


Sortasi kacang buncis yakni aktivitas memisahkan polong menurut kondisi dan juga menetapkan kualitasnya. Karena apabila sortasi tidak dilakukan akan mengakibatkan nilai jual buncis menurun yang disebabkan, menyerupai halnya adanya buncis yang bacin ataupun cacat.


Polong yang cacat, polong yang terjangkit hama dan penyakit, polong yang terlalu renta ataupun muda, semua dipisahkan lantaran sanggup mengakibatkan problem dalam penyimpanan.


Proses sortasi ini sebaiknya dilakukan di kawasan yang terlindungi dari sinar matahari secara eksklusif supaya kacang buncis yang gres dipanen tidak cepat layu atau kering.


Polong kcang buncis sanggup disortir menjadi beberapa grade (kelas) menurut kriterianya. Berikut ini yakni pengkelasan kacang buncis menurut kriterianya :



  • Kelas A : Polong yang bentuknya relatif lurus dan sehat, biasanya polong ini ditujukan untuk menyuplay super market.

  • Kelas B & C : Polong yang bentuknya aneh dan bengkok, tetapi sehat untuk memenuhi usul pasar tradisional.

  • Kelas D : Polong yang terjangkit hama dan penyakit, yaitu tidak untuk dijual.


2. Pengemasan


Upaya untuk memudahkan pengankutan dan melindungi buncis dari kerusakan dikala dilakukan pengiriman, maka dibutuhkan pengemasan secara baik dan rapi. Kacang buncis membutuhkan kawasan yang sejuk supaya sanggup bertahan hingga berhari-hari.


Pengemasan kacang buncis sanggup dilakukan memakai karung yang dijahit pada potongan atasnya, ataupun dari box berbahan kayu yang pada potongan bawahnya dilapisi memakai koran bekas.


Selain itu, atur sirkulasi udara sebaik mungkin supaya umur simpan kacang buncis bertahan usang atau tidak gampang busuk.


3. Penyimpanan


Kacang buncis merupakan salah satu jenis produk hortikultura yang gampang rusak (parishable) bila penanganan pasca panenya tidak tepat.


Hal tersebut dikarenakan kacang buncis yang telah dipanen masih melaksanakan proses respirasi dan transpirasi, sehingga lama- kelamaan akan mengakibatkan kualitas menjadi menurun.


Oleh lantaran itu, apabila kacang buncis tidak segera dikonsumsi, maka perlu dilakukan penyimpanan pada sistem pendingin dengan suhu sekitar 5oC dan kelembaban sekitar 85-90%.


Selain itu usahakan supaya udara dalam ruangan sanggup berganti setiap hari. Dengan disimpanya kacang buncis pada suhu dan kelembaban tersebut, maka akan sanggup bertahan antara 25-30 hari.


Apabila kacang buncis disimpan pada suhu lebih rendah yaitu 0-2,5oC, maka polong akan mengalami chilling injury sesudah 10-12 hari.


Sebaliknya, bila kacang buncis disimpan pada suhu yang lebih tinggi dari 5oC akan mengakibatkan umur polong menjadi lebih singkat seiring dengan naiknya suhu tersebut.


Sementara itu, apabila kacang buncis dipakai untuk keperluan benih, biji-biji kacang buncis yang telah dipanen dalam keadaan renta supaya disimpan pada suhu 18-20oC dan kelembaban 50-60%.


4. Pengankutan


Untuk mengantisipasi kerusakan pada dikala akan dilakukan pengiriman kacang buncis, maka perlu dilakukan pengangkutan secara tepat.


Sebelum dilakukan pengankutan perlu adanya penataan yang baik pada bok kendaraan beroda empat supaya kacang buncis yang akan dikirim tidak rusak lantaran terbentur.


Selain itu, pada dikala pengankutan kondisikan supaya kacang buncis tidak terkena sinar matahari secara eksklusif maupun guyuran air hujan secara langsung.


Dengan demikian akan sanggup meminimalkan kerusakan ataupun pembusukan pada kacang buncis yang akan dikirim.


Baca Juga :



Sekian artikel tentang, Cara Panen Kacang Buncis dan Penanganan Pasca Panenya. Semoga sanggup menjadi acuan bagi anda yang sedang mencari gosip terkait cara panen dan penanganan pasca panen dari kacang buncis.

 


Follow juga Facebook saya di Facebook




Sumber https://www.sedulurtani.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Cara Panen Kacang Buncis Dan Penanganan Pasca Panenya Secara Tepat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel