50Th Icho 2018 Day 5: Practical Exam!
Salah satu hari terberat telah tiba: yaitu Practical Exam! Hari yang ditunggu-tunggu, hari yang akan mengubah hidupku seterusnya 🙂
Seperti biasa, kami memulai pagi kami dengan breakfast di Eat&Meet Canteen. Setelah mengisi badan kami dengan energi, kami siap! Kami berjalan menuju laboratorium menyerupai hari kemarin. Bedanya, kali ini kami berempat dipisah dan tidak satu ruangan. Tentu, hal ini demi transparansi lomba. Aku menerima daerah yang cukup ‘strategis’, (PUJI TUHAN!) yaitu paling pojok, akrab pintu masuk. Ini artinya, ‘grogi’ku jauh berkurang dan jauh dari pengawas! Di sebelahku ialah penerima dari negara yang tampaknya ‘seram’, Jerman. Kenapa seram? Salah satu alasannya sebab German Problems susah 🙁
Experiment…
So here are the tasks… Get it here.
Seperti yang ada lihat, ada 3 soal eksperimen dengan soal pertama ialah organik yang cukup normal, kedua ialah soal kinetika yang sangat gila, dan soal ketiga ialah titrasi yang simpel tapi kami semua ‘gagal’
“So… what strategy should I implement?” Tanyaku pada diri sendiri sesudah membaca semua soal dengan teliti (baca soal dulu, susun strategi, gres praktikkum -golden rules mentor kami). Akhirnya diputuskan: kinetika belakangan, kerjakan organik dan titrasi dulu (ternyata, kebanyakan juga melaksanakan taktik ini). Our time is really limited, jangan dikira 4-5 jam ialah waktu yang banyak untuk praktikkum 🙂
Praktikkum organik berjalan dengan tidak mengecewakan oke, dengan diraih endapan cukup banyak berwarna putih dan oranye lucu (hasil reaksi karbonil dengan DNPH). KLT, tidak mengecewakan mengecewakan sebab tailing 🙁
Praktikkum titrasi bekerjsama tidak terlalu sukar. Di salah satu kepingan titrasi (dengan EDTA) saya lakukan 3 kali dan sanggup 1 data yang berbeda dari 2 data yang lain. Data yang ‘asing’ itu saya ‘palsukan’ untuk mendekati 2 data lainnya, and… guess what? Ternyata 2 data yang lain justru tidak tepat, 1 data yang saya ‘asing’ itu lebih akurat 🙂
Setelah mengerjakan semua soal organik dan titrasi, serta menginput tanggapan ke lembar jawab, masih ada sisa waktu lumayan, mungkin sekitar 1 jam (kurang lebih, lupa). Di sinilah Tuhan menurunkan hikmat-Nya atas diriku yang cupu ini. Mulailah saya ngebut ngerjain nomor 2, praktikkum kinetika. Prosedurnya sangat membingungkan dan awalnya saya tidak mengerti disuruh apa. 1 – 2 percobaan, gagal sebab saya tidak tahu apa yang diamati. Setelah itu, saya coba lagi, dan mulai mengerti.
Problem P2 Saved Me
Aku mulai lakukan percobaan sesuai prosedur, namun sebab waktu yang mepet, mulailah naluri jahatku bermain. Di lembar jawab disediakan “3 pengulangan” untuk 2 percobaan. Biasanya, 2 pengulangan untuk 1 percobaan saja sudah cukup. Dan tebak apa yang kulakukan? Ya, benar, saya hanya melaksanakan 1 pengulangan untuk masing-masing percobaan, tapi kutulis 2 data. This was one of the biggest achievement in my life. Kenapa? Karena dataku dan “pemalsuanku” akurat!!
Segera di saat-saat terakhir saya input semua tanggapan nomor 2 dengan cepat-cepat dan penuh oret-oretan di kertas. Terima kasih task P2, dikau telah mengubah hidupku seterusnya… It turned out that P2 saved my whole competition.
Waktu sudah habis, saya sudah cukup puas dengan hasil pengerjaan. Sudah saatnya dikumpulkan, dan kemudian saya sadar ada yang janggal… WTF, BELOM GAMBAR PRODUK ORGANIK!!! MELAYANGLAH 4 POINT SIA-SIA T_T Padahal gampanggg woeeee, dari situlah ratapan dari hati muncul berkali-kali ke permukaan…
#TeamIDN in Action…
Bagi yang tertarik melihat foto-foto kami… KENAPA CUMA FOTOKU YANG GAJELAS GINI T_T
Post-test Trauma
Hampir semua penerima “shock” sesudah tes praktikkum yang sangat super. Super exhausting, super depressing, dsb. Setelah tes, menyerupai biasa kami cerita-cerita, baik dengan rekan senegara maupun dari negara lain. Anddd guess what, satu hal yang membuatku sangat bangga adalah, ternyata sangat banyak sekali penerima dari semua negara yang tidak mengerjakan eksperimen kinetika (P2), tidak terkecuali teman-temanku senegara dan teman-teman dari negara IMBA, menyerupai China. God gave me an advantage. Aku merasa ‘sangat akrab dengan mimpi’. But, ya semua itu tidak mengubah fakta bahwa saya tidak yakin dengan 2 praktikkum lainnya.
Sport Activities…
Siangnya… kami mengikuti program yang sangat “nggak banget”. Acara ini merupakan program paling asing di event IChO. Like… What The? Sport Activities after the really exhausting practical exam?! Gila atuh, ambruk hamba yang lemah fisik ini. Acara ini merupakan program yang paling banyak diprotes dan dikeluhkan, sehingga ke depannya olahraga tidak dilaksanakan sesudah practical exam. Di sport activities ini, ada voli, futsal, dan… guess what! Balap Karung, salah satu olahraga khas Indonesia. Aku tidak terlalu tertarik mengikuti sebab benar-benar sudah lelah sesudah practical exam (atau lebih tepatnya: I hate sports!). Oh ya, Kami empat penerima #TeamIDN ada di empat tim yang berbeda.
This is me, having a little chat with Modar from Syria. The girl standing beside him is Picha, our neighbor from Thailand! 🙂
Movie Night at UPC
Malamnya, kami menonton sebuah film dokumenter di University Pastoral Center (UPC) UNIBA. UPC ini unik, sebab merupakan sentra keagamaan yang terletak sempurna di sebelah klub malam daerah kami party pada hari yang keempat 😆 Ini sudah biasa di Eropa. Sebelum menonton film, saya main tenis meja dulu dengan guide #TeamIDN yaitu Jozef.
Kami menonton film ditemani dengan soda dan snack gratis, tak lupa pula popcorn gratis! Judul film yang kami tonton adalah Uranium: Twisting the Dragon’s Tail. Film ini sangat menarik, yang paling berkesan yaa membahas meledaknya Chernobyl Power Plant. Tonton sendiri sajalah
Setelah menonton film, kembalilah kami ke dorm untuk Curfew (jam malam!) alias bobox. Nantikan dongeng hari ke-enam, sebab hari ke-enam ialah puncak keceriaan kami!
Day 5 berakhir di Mlýny Dormitory!
Sebelumnya: 50th IChO 2018 Day 4: Action Park Čunovo & Party
Next: 50th IChO 2018 Day 6
0 Response to "50Th Icho 2018 Day 5: Practical Exam!"
Posting Komentar