iklan

Sifat Materi Hasil Pertanian

a. Pengelompokan Pangan Hasil Pertanian 

1) Pengertian dan lingkup pertanian dan hasil-hasilnya 

Pertanian dalam arti luas ialah suatu sektor yang mengemukakan aneka macam hal ihwal keberadaan biologi di bumi baik nabati maupun hewani selain manusia, yang diperuntukkan bagi kelangsungan hidup manusia.

Berbagai jenis flora dan binatang termasuk ikan dan jasad renik, sanggup tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi lingkungannya. Kondisi lingkungan inilah yang paling utama dalam menghipnotis kehidupan setiap mahluk yang ada. Oleh alasannya ialah itu, secara alamiah setiap komoditas akan terseleksi dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam bidang atau sektor pertanian, seleksi alamiah tersebut sering disebut pengelompokan menurut agroklimatologi. 

Setiap mahluk hidup atau biologi dalam melangsungkan kehidupannya akan selalu memerlukan makanan yang sesuai dengan habitatnya. Manusia sebagai salah satu mahluk hidup memerlukan makanan selama hidupnya. Makanan yang dibutuhkan sanggup berasal dari nabati maupun hewani. Seperti halnya setiap flora ataupun mahluk hidup lainnya, pertumbuhan dan perkembangan hidup insan juga sangat dipengaruhi oleh geografis dan jenis pangan yang dikonsumsinya. Hal tersebut kemudian muncul adanya pengelompokan insan menurut “ras”. Komoditas pertanian yang tumbuh menurut agroklimatologi, mempunyai karakteristik fisiologis tertentu.

 Pengertian dan lingkup pertanian dan hasil Sifat Bahan Hasil Pertanian

Pertanian secara luas mencakup kegiatan budidaya flora tertentu yang mempunyai nilai tambah bagi kebutuhan hidup insan dan dalam perkembangannya kemudian juga mempunyai nilai komersial atau nilai ekonomi. 

Kebutuhan insan sanggup berupa kebutukan dasar (pangan) dan kebutuhan penunjang (papan dan sandang). Kebutuhan dasar atau pokok insan selain pangan ialah udara (oksigen), sehingga tumbuhtumbuhan tertentu juga dibudidayakan untuk menghasilkan oksigen. (ingat ihwal fotosintesis, evaporasi dan transpirasi). 

Budidaya pertanian sanggup mengasilkan komoditas tertentu, yang sanggup berupa komoditas pangan maupun non pangan. Komoditas pangan dimanfaatkan insan untuk kelangsungan biologisnya, sedangkan komoditas non pangan dimanfaatkan untuk keperluan penunjang. Dalam bidang pangan, sudah terperinci dipisahkan adanya pangan nabati dan pangan hewani. Komoditas pangan nabati sanggup dikelompokkan menurut beberapa kriteria/karakteristik, seperti: karakteristik agronomis, fisiologis, dan fisiko-kimia atau gizi. Pengelompokan komoditas pertanian pangan menurut karakteristik agronomis lebih didasarkan pada sifat-sifat morfologis suatu tanaman. Kelompok komoditas pertanian ini adalah: Serealia, kacang-kacangan, ubi-ubian, sayuran, dan buah-buahan. 

2) Manfaat Hasil Pertanian Bagi Kehidupan Manusia 

Telah disinggung dimuka bahwa hasil-hasil pertanian mempunyai manfaat yang sangat berarti bagi kehidupan manusia. Dalam perkembangannya, komoditas pertanian baik untuk pangan maupun non pangan telah mengalami intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi yang sangat banyak. Dalam industri pangan, telah dihasilkan banyak sekali pangan yang beraneka ragam (penganekaragaman pangan). Pada dasarnya, program-program pengembangan pangan dan non pangan diatas ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. 

3) Dasar-Dasar Pengelompokan Pangan 

Seperti diuraikan sebelumnya, komoditas pangan dikelompokan menurut karakteristik agronomis, fisiologis dan gizi. 

a) Karakteristik Agronomis 

Kelompok pangan yang dipilah menurut karakteristik agronomis, sanggup ditelusuri menurut nomenklatur biologi (divisi, kelas, ordo, famili, genus, species, varietas). Biasanya, pengelompokan hasil pertanian secara agronomis didasarkan pada “famili” yang sama. Namun, tidaklah selalu berlaku demikian, sehingga aspek lain yang sanggup menjadi pertimbangan ialah menurut bentuk, wujud atau serpihan dari suatu tanaman/hewan yang dimanfaatkan. Atas dasar hal tersebut, maka hasil pertanian tumbuhan pangan/hewan dibagi menjadi: 

Kelompok Serealia 
 
Kelompok serealia dicirikan oleh kesamaan “famili” yaitu kelompok tumbuhan padi-padian atau rumput-rumputan (Gramineae). Beberapa contohnya adalah: padi, gandum, jagung. Ketiga komoditas ini merupakan produk tumbuhan yang menjadi materi pangan pokok manusia. Produk-produk tersebut di atas berupa butiran (bijian), yang serpihan terluar ialah kulit biji yang cukup keras, tidak untuk dikonsumsi.  

 Pengertian dan lingkup pertanian dan hasil Sifat Bahan Hasil Pertanian
Struktur biji serealia terdiri dari 3 serpihan utama yaitu kulit biji, butir biji (endosperma) dan forum (embrio).  

Perubahan pasca panen yang terjadi pada serealia sanggup digolongkan menjadi: 
  • Perubahan komposisi kimia mencakup perubahan karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin 
  • Perubahan sifat organoleptik mencakup perubahan warna, bau, dan sifat makan (eating quality) 
  • Perubahan sifat fisiko kimia 
  • Perubahan yang disebabkan oleh mikroba 
Kelompok Kacang-kacangan 

Yang termasuk kelompok ini dicirikan dari tumbuhan yang berbintil akar, di mana bintil akar ini ialah berperan dalam fiksasi Nitrogen dari udara dan dalam tanah untuk pembentukan buah. Produk kacang-kacangan sanggup terdapat di dalam tanah, sanggup pula di atas tanah berupa polong. Bentuk produknya berupa biji. Beberapa cotoh yang penting adalah: kedelai, kacang hijau, kacang merah, kacang bogor, dan lain-lain. 

 Pengertian dan lingkup pertanian dan hasil Sifat Bahan Hasil Pertanian
Kelompok Ubi-ubian 

Kelompok ini dicirikan oleh abjad produk berasal dari serpihan akar yang menggelembung. Secara agronomis, kelompok ini tidak hanya tergolong dalam satu “famili” saja. Beberapa contohnya adalah: singkong, ubi jalar, garut/irut, gadung, uwi. Beberapa jenis komoditas berikut ini masih diperdebatkan pengelompokannya yaitu: jahe, kencur/cikur, temulawak, lengkuas/laos dan sejenisnya. Komoditas tersebut sanggup dikatakan sebagai kelompok tumbuhan obat, kelompok sayuran atau kelompok ubi-ubian. 


Berdasarkan asalnya umbi-umbian sanggup dibedakan sebagai umbi akar dan umbi batang. Yang termasuk umbi akar contohnya ubi kayu, dan bengkuang. Sedangkan umbi batang ialah ubi jalar, kentang, gadung. 

Pemanfaatan umbi dari tumbuhan umbi-umbian sebagian besar ialah untuk dikonsumsi langsung, tetapi sanggup juga dipakai sebagai materi baku industry menyerupai tapioca, industry gula, dan materi setengah jadi menyerupai gaplek. 

Kelompok Sayuran 

Kelompok sayuran merupakan kelompok pangan nabati yang serpihan tamanan tertentu dimanfaatkan untuk sayur. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan antara lain adalah: umbi akar, umbi batang, serpihan batang, serpihan daun, atau serpihan buahnya. Sifat mayoritas dari kelompok pangan ini ialah cepat mengalami penurunan mutu bahkan rusak. Penyimpanan pada suhu rendah merupakan cara supaya penurunan mutu sanggup diperlambat. Bawang merah, kentang, kangkung, kubis, wortel, buncis, tomat, labu, waluh, seledri merupakan beberapa pola kelompok sayuran. 
 
Penggolongan sayur-sayuran: 

o Berdasarkan serpihan dari tanaman 

o Berdasarkan iklim tempat tumbuh
  • Iklim panas (tropis) yaitu kawasan yang mempunyai suhu udara disekitar 25OC atau lebih pola kangkung, bayam, tomat, terong, dsb 
  • Iklim sedang (subtropis) yaitu kawasan yang mempunyai suhu udara maksimum 22OC pola bawang merah, bawang putih, wortel, sawi, jamur dsb. 
Kelompok Buah-buahan 

Yang termasuk dalam kelompok ini ialah buah-buahan yang dipakai sebagai sajian epilog makan. Buahnya dikonsumsi dalam bentuk segar (masak), atau digoreng/direbus terlebih dahulu contohnya pada jenis pisang tertentu. Beberapa pola kelompok ini adalah: mangga pisang, sirsak, jambu, dan masih banyak lagi. Seperti halnya sayuran, kelompok pangan ini banyak juga yang cepat mengalami penurunan mutu. 

Buah-buahan sanggup digolongkan berdasarkan: 

o Tingkat keseringan buah  

Jenis tumbuhan buah-buahan sanggup menghasilkan buah sepanjang tahun, walaupun suatu saat terdapat masa berbuah sedkit dan masa berbuah banyak digolongkan sebagai buah tidak semusim contohnya pisang, nenas, papaya, jambu biji dll. Tanaman buah-buahan lainnya yang hanya berbuah pada waktu tertentu saja menyerupai mangga, rambutan, duku, durian, jeruk digongkan buah semusim. 

o Iklim tempat tumbuh 

Buah-buahan ikilim panas atau tropis contohnya nenas, pisang, papaya, alpukat, mangga, rambuatan, durian. Buah-buahan iklim sedang atau subtropics contohnya anggur, apel, jeruk, pear, peach, arbei dan cherry 

o Pola respirasi  

Berdasarkan pola respirasinya (pernapasan) buah-buahan sanggup digolongkan sebagai klimaterik contohnya papaya, mangga, pisang, alpukat, tomat, apel, pir. Buah-buahan non klimaterik ialah semangka, jeruk, nanas, mentimun, anggur. 

Kelompok Hasil Ikan 

Ikan dikelompokan menjadi 3 jenis yaitu ikan air tawar contohnya ikan mas, mujair, lele, sepat, gabus dll, ikan migrasi contohnya ikan salmon, dan ikan air asin atau ikan bahari contohnya ikan tongkol, teri, dll. Ketiga jenis ikan tersebut dibedakan secara agronomis lantaran lingkungan tempat hidupnya. Perbedaan tersebut sanggup diketahui dari ciri-ciri yang terdapat pada ikan itu sendiri. Beberapa faktor pembeda pada ikan antara lain ialah sisik, bentuk tubuh, dan sirip ikan. Udang termasuk kelompok ikan. Sifat utama dari kelompok ikan ialah cepat mengalami kerusakan yang ditandai dengan busuk busuk. 


Kelompok Hasil Ternak (Daging, Susu dan Telur) 

Ternak yang dibudidayakan dan untuk dikonsumsi insan terbagi dalam dua kelompok besar yaitu ternak besar dan ternak kecil. Sapi, kambing, kerbau, termasuk ternak besar, sedangkan ayam, bebek, angsa termasuk ternak kecil. Hasil ternak dimanfaatkan dalam bentuk daging, susu atau telur. Hasil olahan dari binatang ternak ini sudah demikian banyak. Seperti halnya pada hasil perikanan, kelompok ini juga cepat mengalami kerusakan atau pembusukan. 

b) Karakteristik Fisiologis 

Pengelompokan komoditas pertanian pangan menurut karakteristik fisiologis ialah cara yang didasarkan pada ketahanan atau daya simpan suatu komoditas. Secara fisiologis, suatu pangan sanggup pula kuat terhadap kesejukan atau tegangan syaraf insan (efek segar). Pengelompokan menurut fisiologis sanggup pula diartikan sebagai gampang atau tidaknya pangan tersebut mengalami kerusakan. 
 
Dari hal tersebut di atas maka komoditas pertanian pangan dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu pangan cepat rusak (perishable), pangan tahan usang (non perishable) dan pangan penyegar. Cepat atau tidaknya suatu materi pangan mengalami kerusakan, biasanya sangat dipengaruhi oleh kandungan air yang terdapat pada materi pangan tersebut. Semakin tinggi kandungan airnya, semakin cepat mengalami kerusakan. Bahan pangan yang mempunyai efek terhadap tegangan syaraf, disebabkan oleh adanya senyawa alkaloid atau senyawa polifenol menyerupai thein, kafein, dan lain-lain. 

Sayuran dan buah-buahan segar mempunyai kandungan air yang tinggi (> 70 %). Kondisi ini akan menghipnotis kecepatan acara enzimatis, dan sanggup menjadi media pertumbuhan mikrobia yang baik. Kontaminasi dengan mikrobia akan mempercepat proses kerusakan, terlebih apabila kondisi lingkungan tidak dikendalikan atau disimpan pada ruang bersuhu rendahyang mempunyai kadar air yang rendah pada umumnya akan lambat mengalami kerusakan. Untuk pangan hewani segar, akan cepat sekali mengalami kerusakan lantaran mengandung komponen-komponen kimia (terutama yang terdapat dalam darah binatang menyerupai haemoglobin) yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba. 

c) Karakteristik Gizi 

Setiap pangan yang dikonsumsi insan akan dimanfaatkan beberapa komponen kimia yang terdapat di dalam pangan tersebut, yang dikenal sebagai zat gizi. Ada 6 (enam) zat gizi yang berasal dari pangan, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Senyawa karbohidrat, protein dan lemak sanggup menghasilkan energi atau tenaga yang dibutuhkan untuk acara manusia. Kelebihan pangan yang telah dikonsumsi akan disimpan kembali oleh badan dalam bentuk glokogen, sel-sel atau jaringan, atau disimpan sebagai lemak tubuh. Senyawa protein berperan pula sebagai pembangun dan memperbaiki jaringan yang rusak. Vitamin dan mineral berperan sebagai zat pengatur proses metabolisme di dalam tubuh.  

Kekurangan akan suatu jenis vitamin atau mineral tertentu akan menyebabkan tergangguna kesehatan seseorang. Sedangkan air berperan sebagai medium universal, yang akan mengkondisikan aneka macam proses pencernaan dan absorpsi serta metabolisme di dalam tubuh. 

Ke enam zat gizi tersebut terdapat dalam setiap materi pangan dalam jumlah tertentu. Ada yang terdapat dalam jumlah besar, ada pula yang terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit atau sangat kecil. 
 
Berdasarkan kandungan zat gizi tersebut maka pangan atau hasil pertanian pangan dikelompokkan menjadi: pangan sumber kalori, pangan sumber protein, pangan sumber vitamin dan mineral. Pangan sumber kalori terdapat pada serealia dan ubi-ubian, pangan sumber protein terdapat pada kacang-kacangan dan hasil hewani, pangan sumber lemak/minyak terdapat pada beberapa jenis kacang-kacangan, kelapa, kelapa sawit, jagung, dan pangan sumber vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buahbuahan. 

Untuk mengetahui suatu pangan termasuk kelompok tertentu sanggup dilakukan melalui proses pengolahan tertentu atau analisis kimia secara laboratoris. Zat pati sebagai salah satu jenis karbohidrat sanggup diperoleh dari proses ekstraksi materi pangan tertentu contohnya pati singkong (tapioka). Senyawa protein sanggup diperoleh dari pembersihan campuran terigu yang berasal dari biji gandum, minyak sanggup diperoleh dari ekstraksi daging buah kelapa, jumlah atau kandungan vitamin dan mineral sanggup diperoleh melalui analisis kimia secara laboratoris 

Sumber http://gudangbukusekolah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sifat Materi Hasil Pertanian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel