iklan

6 Aspek Penting Yang Mensugesti Perkembangan E-Commerce Di Asean

Ranah e-commerce di Asia Tenggara (ASEAN) mengalami perkembangan pesat selama beberapa tahun terakhir. Semakin banyak orang yang mengandalkan e-commerce untuk memenuhi kebutuhannya. Inilah yang menciptakan Indonesia berubah menjadi salah satu Asian tiger cubs di bidang e-commerce.


Apa lagi Indonesia menjadi negara yang mempunyai populasi terbesar. Wajar saja jika, Indonesia menjadi ‘lumbung padi’ bagi pelaku e-commerce dunia untuk masuk ke pasar ASEAN. Selain Indonesia, terdapat Thailand, Malaysia, dan Filipina juga menjadi negara di ASEAN yang mempunyai perkembangan e-commerce cukup pesat.


Ada aspek-aspek penting lainnya yang mempengaruhi perkembangan e-commerce di ASEAN. Jika Anda ingin meraih kesuksesan bisnis yang lebih besar dari sekadar skala nasional, enam aspek berikut ini patut menjadi perhatian Anda:


Pengguna Internet yang Melakukan Akses Mobile


Jumlah pengguna internet yang melaksanakan susukan secara mobile kini semakin banyak. Tanpa bermodalkan laptop atau Personal Computer (PC), semua orang bisa berbelanja online melalui smartphone. Bahkan jumlah pengguna internet yang mengakses melalui mobile phone pun terus bertambah sesuai dari total populasi penduduk.


 mengalami perkembangan pesat selama beberapa tahun terakhir 6 Aspek Penting yang Mempengaruhi Perkembangan E-commerce di ASEAN

Penetrasi pengguna Internet di empat negara ASEAN


Hal ini turut mempengaruhi perkembangan e-commerce. Karena setiap pebisnis e-commerce mesti menyiapkan aplikasi e-commerce yang mobile friendly. Hal ini alasannya yaitu akan menjadi kemudahan bagi para pengguna internet di ASEAN.


Media Sosial untuk Promosi E-commerce


Penggunaan media umum juga harus dimaksimalkan untuk mendukung perkembangan e-commerce ASEAN. Sebab para pengguna internet mobile juga mengakses media umum secara teratur.


Bahkan di Thailand, 50% pembelanja online di negeri Gajah Putih melaksanakan proses pembelian dari media sosial. Hal ini menciptakan Facebook mengakibatkan proyek percontohan untuk membangun Facebook Shop.


Bahkan, promosi e-commerce juga sanggup dikaitkan dengan konten-konten yang sedang viral biar sanggup menarik perhatian masyarakat secara masif.


Pengiriman Barang yang Cepat dan Praktis


Pengiriman barang kini tak lagi harus dilakukan melalui jasa ekspedisi. Barang-barang berukuran kecil sampai sedang bisa dikirim melalui jasa delivery ojek online. Di Indonesia, sudah banyak toko online besar yang bekerja sama dengan jasa delivery ojek online.


Selain menjanjikan waktu antar yang relatif lebih cepat, ongkos kirimnya pun terbilang murah bagi pelanggan. Serupa dengan Indonesia, para pelaku e-commerce Thailand juga bekerja sama dengan jasa ekspedisi untuk mengirimkan barang pesanan pelanggan.


Sistem Pembayaran E-Payment


Tak sanggup dipungkiri bahwa penetrasi kartu kredit di Indonesia masih terbilang rendah. Sehingga sistem pembayaran e-payment masih belum berfungsi maksimal. Padahal, sistem pembayaran ini bisa mendukung keamanan dan kepraktisan transaksi antar negara ASEAN.


Hingga ketika ini, masih banyak pelanggan e-commerce yang lebih suka membayar melalui transfer bank atau Cash On Delivery (COD). Sebagian besar masyarakat Indonesia masih membutuhkan edukasi mengenai e-payment. Supaya e-payment semakin familiar sebagai metode pembayaran yang dipercaya masyarakat.


Implementasi Omnichannel


Anda pernah mendengar ihwal omnichannel?


Omnichannel bisa didefinisikan sebagai kombinasi sistem e-commerce dan penjualan secara offline. Sistem ini dianggap cocok dengan masyarakat Indonesia yang belum mempunyai kepercayaan besar terhadap konsep e-commerce.


Pada sistem omnichannel, pelanggan yang sudah memesan barang secara online bisa mengambil pesanannya di sejumlah toko offline. Proses pengembalian produk yang tidak sesuai cita-cita juga bisa dilakukan melalui toko-toko offline tersebut. Hal ini akan menawarkan rasa kondusif tersendiri bagi para pelanggan e-commerce.


Selain pengembalian, di toko offline ini customer juga bisa membeli eksklusif produk-produk mereka. Saat ini, e-commerce di Indonesia yang sudah mempunyai toko fisik gres JD.id dengan nama JD.id X-mart yang berada di PIK Avenue, Jakarta Utara.


Transaksi Jual Beli Antar Negara


Kini, semakin banyak orang yang gemar melaksanakan transaksi jual beli antar negara ASEAN. Misalnya, untuk membeli smartphone yang belum dirilis di tanah air atau barang-barang lainnya yang hanya ada di negara tertentu. Transaksi jual beli antar negara melalui e-commerce menjadi fenomena tersendiri yang membutuhkan kemudahan memadai. Proses pemesanan yang gampang dan jasa kurir antara negara sangat penting untuk mendukung kelancaran transaksi jual beli tersebut.


Keinginan untuk menyebarkan bisnis online Anda sampai ke ranah ASEAN bukanlah hal mustahil. Anda bisa mewujudkannya bila bisa membenahi model bisnis Anda mulai sekarang. Bersiaplah untuk bersaing dengan pebisnis e-commerce dari negara ASEAN lainnya!


Tren menyerupai ini harus diperhatikan oleh pelaku e-commerce di Indonesia. Namun, kembali lagi harus diadaptasi dengan budaya belanja masyarakat Indonesia itu sendiri. Jika masyarakat Indonesia belum terbiasa, maka hal itu sangat sulit untuk dilakukan. Tetapi beberapa tren di atas bisa menjadi peluang yang baik untuk masa depan e-commerce di masa depan.



Sumber http://solusiukm.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "6 Aspek Penting Yang Mensugesti Perkembangan E-Commerce Di Asean"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel