iklan

Perhitungan Kimia (Stoikiometri) Dalam Persamaan Reaksi

Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi - Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal-soal, baik di Ujian Nasional (UN) SMA bahkan di SBMPTN pun soal terkait Stoikiometri masing banyak yang keluar. Oleh alasannya yaitu itu sobat diperlukan bisa memahami bahan Stoikiometri ini dengan tuntas. Baik sekedar mengingatkan saja sebelumnya kita sudah pernah membahas wacana Konsep Mol yang didalamnya terdapat cara menghitung mol, gas keadaan STP dan non STP dan lain-lain. Kita juga sudah pernah membahas cara mencari Rumus Empiris dan Rumus Molekul. Jika ada yang belum membacanya disarankan untuk membacanya terlebih dahulu semoga bisa dengan gampang mengikuti bahan selanjutnya.
 Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi
Google Image - Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi
Baik kali ini kita akan melanjutkan pembahasan kita terkait Stoikiometri dalam Persamaan Reaksi. Materi ini tidak kalah penting untuk dipelajari, alasannya yaitu nantinya soal yang keluar kebanyakan akan pribadi masuk ke dalam persamaan kimia. Dewasa ini kita akan terus di tuntut untuk bisa menganalisis bencana yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Maka dari itu soal yang keluar juga akan pribadi terkait kehidupan dalam hal ini masuk ke persamaan kimia.

Perhitungan Kimia dalam Persamaan Reaksi

Dalam menghitung nilai ibarat jumlah partikel, massa, mol, dan volume pertama-tama yang kita lakukan yaitu menciptakan reaksi kimia yang diberikan menjadi setara. Lalu bagaimana caranya? Caranya sangat gampang sobat kita hanya menyamakan jumlah unsur yang ada di pereaksi (di kiri tanda (→) dalam suatu reaksi) dengan hasil reaksi (di kanan tanda (→) dalam suatu reaksi).

Contoh 1.
Terdapat suatu reaksi kimia sebagai berikut.
C₂H₄ + O₂ → CO₂ + H₂O
Setarakanlah reaksi diatas.
Jawab
Reaksi diatas belum setara terlihat jumlah unsurnya sebagai berikut.
 Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi

maka kita harus samakan nilai tersebut, kita hanya berusaha nilai tersebut sama semua. Makara persamaan yang setara yaitu sebagai berikut.
C₂H₄ + 3O₂ → 2CO₂ + 2H₂O.

Bagaimana gampang bukan menyetarakan reaksi kimia itu, selanjutnya kita akan masuk ke dalam perhitungannya dalam persamaan reaksinya ya.

1. Perhitungan Jumlah Partikel dalam Persamaan Reaksi

Poin penting dalam perhitungan ini yaitu koefisien reaksi yang telah di setarakan tersebut. Setelah kita sudah berhasil menyetarakan reaksi tersebut, mencari jumlah partikel akan lebih gampang lagi. Makara berdasarkan Hukum Avogadro menyampaikan perbandingan koefisien menyatakan jumlah partikel. Maka sanggup dikatakan Perbandingan Koefisien = Perbandingan Volume. Secara matematis rumusnya sanggup dituliskan sebagai berikut.
 Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi
Keterangan:   JP = jumlah partikel
                p,q,r,s = koefisien

Contoh 2.
Natrium hodroksida direaksikan dengan asalm sulfat yang mempunyai jumlah molekul 3,01 × 10²³.
a. Tuliskan persamaan reaksi setaranya.
b. Berapakah jumlah molekul natrium sulfat yang terbentuk.
c. Hitunglah jumlah partikel natrium di dalam natrium sulfat.
Jawab
a. 2NaOH + H₂SO₄ → Na₂SO₄ + 2H₂O [setara]
b. Kita bisa memakai rumus diatas
 Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi
Jadi, jumlah molekul Na₂SO₄ yaitu 3,01 × 10²³ molekul.
c. Untuk mencari Na di dalam Na₂SO₄ yaitu sebagai berikut.
alasannya yaitu di dalam Na₂SO₄ terdapat 2 atom Na, jadi:
JP (Na) = 2 × JP (Na₂SO₄)
             = 2 × 3,01 × 10²³
             = 6,02 × 10²³ atom
Jadi, jumlah partikel Na yaitu 6,02 × 10²³ atom.

2. Perhitungan Mol dan Massa dalam Persamaan Reaksi

Perhitungan mol dan massa dalam persamaan reaksi secara garis besar sama dengan perhitungan jumlah partikel dalam persamaan reaksi. Secara umum Perbandingan Koefisien = Perbandingan Mol. Secara matematis rumusnya sanggup dituliskan sebagai berikut.
 Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi
Keterangan:    n = mol
                p,q,r,s = koefisien

Contoh 3.
Terdapat reaksi 2Fe + 3S → Fe₂S₃ [setara]
a. Berapakah mol Fe₂S₃ yang dihasilkan jikalau terdapat 2 mol Fe?
b. Hitunglah massa Fe₂S₃ yang terbentuk? (Ar Fe = 59, Ar S = 32)
Jawab
a. Kita bisa memakai rumus diatas
 Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi
Jadi, mol Fe₂S₃ sebesar 1 mol.
b. Mr Fe₂S₃ = (2 × Ar Fe) + (3 × Ar S)
                    = (2 × 59) + (3 × 32)
                    = 118 + 96
                    = 214
massa (Fe₂S₃) = n (Fe₂S₃) × Mr
                        = 1 mol × 214 g/mol
                        = 214 g
Jadi, massa dari Fe₂S₃ yaitu 214 g.

3. Perhitungan Volume dalam Persamaan Reaksi

Perhitungan volume dalam persamaan reaksi ini terdapat dua cara yaitu dalam wujud gas dan wujud bukan gas. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut

Wujud gas

Pada wujud gas ini sama dengan persamaan rumus diatas yaitu Perbandingan Koefisien = Perbandingan Volume. Secara matematis rumusnya sanggup dituliskan sebagai berikut.
 Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi
Keterangan:   V = volume
                p,q,r,s = koefisien

Contoh 4.
Gas amonia dibuat dari gas nitrogen dan 3 liter gas hidrogen, berapakah volume dari amonia tersebut?
Jawab
Persamaan reaksi:  N₂(g) + 3H₂(g) → 2NH₃(g)  [setara]
Karena semua wujudnya gas, maka
 Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi
Jadi, volume amonianya yaitu 2 L.

Wujud Bukan Gas

Dalam wujud bukan gas ini kita bisa memakai rumus gas ideal. Ingat di dalam persamaan tersebut wujudnya tidak semua gas, terdapat campuran, padatan, ataupun cairan. Rumus gas ideal yaitu sebagai berikut.
P × V = n × R × T

Baca juga: Rumus Gas Ideal.

4. Pereaksi Pembatas

Peraksi pembatas adalah pereaksi yang habis lebih dulu dibandingkan dengan pereaksi yang lain. Pereaksi pembatas ini digunakan untuk memilih zat yang lain yang ada di dalam persamaan reaksi. Gampangnya pereaksi pembatas itu yang mempunyai jumlah (mol/koefisien) terkecil. Secara matematis sanggup dituliskan sebagai berikut.
 Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi

Contoh 5.
Gas amonia sebanyak 2,24 L (STP) direaksikandengan 3,2 g gas oksigen.
Persamaan reaksi:  NH₃(g) + O₂(g) → NO(g) + H₂O(g) [belum setara]
(Ar N = 14, Ar H = 1, Ar O = 16)
Tentukanlah:
a. Persamaan reaksi yang setara.
b. Pereaksi pembatas.
c. Volume NO yang terbentuk pada STP.
Jawab
a. Persamaan reaksi: 4NH₃(g) + 5O₂(g) → 4NO(g) + 6H₂O(g) [setara]
b. Kita bisa mencari nilai paling kecil sebagai berikut.
 Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi
Jadi, pereaksi pembatasnya yaitu O₂
c. Bisa memakai perbandingan koefisien = perbandingan mol
 Materi terkait Stoikiometri ini sangat sering keluar di soal Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi
Jadi, volume NO yaitu 1,792 L.

Perhitungan Kimia (Stoikiometri) dalam Persamaan Reaksi - Mungkin sekian dulu ya pembahasan kali ini wacana Stoikiometri dalam Persamaan Reaksi. Semoga pembahasan diatas sanggup bermanfaat bagi sobat setia . Jika ada yang mau ditanyakan bisa tinggalkan di kolom komentar dibawah ya. Pembahasan selanjutnya kita akan bahas beberapa Soal Tentang Stoikiometri, untuk itu ikuti terus update artikel disini ya. Terimakasih atas perhatiannya, See You.

Sumber http://www.sainsseru.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perhitungan Kimia (Stoikiometri) Dalam Persamaan Reaksi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel