iklan

Iso (International Organization For Standardization) : Pengenalan, Prinsip Dasar Dan Langkah Penerapan Iso 9001:2000

ISO ialah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti sama (Suardi, 2003). Pertama kali ISO didirikan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1947. ISO merupakan akronim dari International Organization for Standardization. ISO ialah tubuh standar dunia yang dibuat untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO sanggup disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional.
Pada intinya, ISO bertujuan untuk mengharmonisasi standar-standar nasional di masing-masing negara menjadi satu standar internasional yang sama.
ISO digunakan sebagai: (Rabbit & Bergh, 1994)
• Fondasi dari kegiatan perbaikan yang kontinu untuk kepuasan pelanggan.
• Sistem dokumentasi yang benar dari perusahaan.
• Cara yang terang dan sistematik dari administrasi mutu.
• Mendapatkan stabilitas dan konsistensi dalam kegiatan dan sistem.
• Kerangka kerja yang manis untuk perbaikan mutu.
• Praktek administrasi yang lebih efektif dengan otoritas dan tanggung jawab yang terang terhadap orang yang berkaitan dengan mutu proses dan produk.
• Pedoman untuk melaksanakan segala sesuatu dengan benar di setiap saat.
• Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu, dan kemampuan berkompetensi dari perusahaan.
• Persyaratan untuk melaksanakan bisnis internasional

Seri ISO 9000
Ada banyak sekali macam seri dari ISO 9000 yang mempunyai standar, pedoman, dan laporan yang terangkum di dalamnya. Seri ISO 9000 terdiri dari: (Suardi, 2003, p. 33-34)
• ISO 9000:2000: Dasar dan Kosakata Sistem Manajemen Mutu
• ISO 9001:2000: Persyaratan Sistem Manajemen Mutu
• ISO 9004:2000: Pedoman untuk Kinerja Peningkatan Sistem Manajemen Mutu
• ISO 19011: Pedoman Audit Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan


Pengertian ISO 9001:2000

ISO 9001:2000 ialah suatu standar internasional untuk sistem administrasi kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan evaluasi dari suatu sistem administrasi mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan menunjukkan produk yang sanggup menjamin kepuasan pelanggan. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk.
ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem administrasi (Gaspersz, 2001, p.1).
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, alasannya ialah tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem administrasi mutu (Gaspersz, 2001,p.1).

Model Proses ISO 9001:2000

Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari lima penggalan utama yang menggambarkan sistem administrasi organisasi, yaitu (Gaspersz, 2001, p.3):
1. Sistem Manajemen Kualitas (Klausul 4 dari ISO 9001:2000).
2. Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000).
3. Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000).
4. Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000).
5. Analisis, Pengukuran, dan Peningkatan (Klausul 8 dari ISO 9001:2000).

Prinsip-Prinsip dasar ISO 9001:2000
ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip dasar.
Prinsip-prinsip ini digunakan oleh top management untuk membantu meningkatkan kinerja dari sebuah industri atau perusahaan. Berikut ini ialah 8 prinsip dasar ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001, p. 75-84):
1. Fokus Pelanggan
Industri atau perusahaan sangat tergantung pada pelanggan. Karena itu, setiap industri atau perusahaan harus memahami kebutuhan dan impian pelanggan baik kebutuhan dan impian kini maupun yang akan datang.
2. Kepemimpinan
Pemimpin dari industri atau perusahaan harus bisa menetapkan tujuan dan arah dari industri atau perusahaan. Selain itu, pemimpin dari industri atau perusahaan harus membuat dan memelihara lingkungan internal supaya orang-orang sanggup menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan industri atau perusahaan.
3. Keterlibatan Personel
Keterlibatan personel merupakan faktor yang penting. Dengan melibatkan seluruh personel, manfaat yang diterima industri atau perusahaan akan lebih besar. Manfaat-manfaat yang diperoleh apabila industri atau perusahaan menerapkan prinsip keterlibatan personel adalah:
• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi termotivasi,memberikan komitmen, dan terlibat.
• Orang-orang dalam industri atau perusahaan lebih ulet dalam melaksanakan penemuan supaya tujuan-tujuan industri atau perusahaan tercapai.
• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi bertanggung jawab terhadap kinerja mereka.
4. Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila kegiatan dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Salah satu metode yang digunakan untuk pendekatan proses ialah PDCA. PDCA secara singkat sanggup diuraikan sebagai berikut:
• Plan : Tetapkan tujuan dan proses yang dibutuhkan untuk menyerahkan hasil yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
• Do : Implementasi proses
• Check : Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan tujuan dan persyaratan bagi produk dan laporkan hasilnya
• Action : Lakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan
5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan, dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan menunjukkan donasi pada efektivitas dan efisiensi terhadap industri atau perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya.
6. Peningkatan Terus-Menerus
Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi.
7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan
Keputusan yang efekif ialah menurut pada analisis data dan informasi.
Analisis data dan informasi mempunyai kegunaan untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu sanggup terselesaikan secara efektif dan efisien. harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem administrasi mutu.
8. Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan
Suatu industri dan pemasoknya ialah saling tergantung, dan suatu korelasi yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam membuat nilai tambah.

Langkah-Langkah Dalam Menerapkan ISO 9001:2000

Berikut ini sanggup dilihat langkah-langkah yang dibutuhkan dalam menerapkan ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001):
• Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini mencakup persiapan pembentukan tim pengembangan mutu dan training dasar untuk memahami sistem administrasi mutu sesuai standar.
• Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan ini melibatkan kegiatan industi atau perusahaan, meninjau semua dokumentasi yang ada dan menyebarkan sistem mutu dalam organisasi. Pelatihan yang lebih detil lagi mungkin dibutuhkan untuk training karyawan dalam kunci-kunci pengembangan mutu. Jika industi atau perusahaan berskala cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk memakai konsultan eksternal untuk membantu mempersiapkan sistem administrasi mutu.
• Tahap Implementasi
Sistem administrasi mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan dalam proyek yang bergotong-royong untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya.
• Tahap Audit
Audit sistem administrasi mutu dilaksanakan sehabis implementasi berjalan untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari audit sistem administrasi mutu ialah untuk memastikan apakah semua operasional dalam organisasi sudah berjalan sesuai dengan prosedur.
• Tahap Sertifikasi
Tahap ini mencakup sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi. Setelah melalui tahap ini, industi atau perusahaan resmi sebagai pemegang akta ISO.

Sumber http://jurnal-sdm.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Iso (International Organization For Standardization) : Pengenalan, Prinsip Dasar Dan Langkah Penerapan Iso 9001:2000"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel