iklan

Gila! Ternyata Budidaya Kurma Tropis Dapat Untung 900 Juta/Tahun

Kurma Tropis – Berbeda dengan sajian sarapan keluarga lain, keluarga Muaimin Iqbal setiap paginya sering mengkonsumsi paling sedikit 7 buah kurma kering sebagai sarapan mereka.  Kebiasaan yang telah usang dilakukan ini tidak hanya dilakukan pada bulan bulan ampunan atau lebaran saja. Pengusaha yang sekarang berusia 43 tahun tersebut sangat menggemari jenis kurma nabi atau kurma ajwa.


 Berbeda dengan sajian sarapan keluarga lain Gila! Ternyata Budidaya Kurma Tropis Bisa Untung 900 Juta/Tahun


Kata beliau, kurma itu mengandung unsur – unsur gizi yang sangat bermanfaat bagi badan manusia. Itulah sebabnya alasan dia selalu mengkonsumsi kurma, walaupun kisaran harga buah kurma relatif mahal antara Rp 450.00 – Rp 750.000 per kgnya.


Mungkin tidak hanya Muhaimin saja yang sering melaksanakan sarapan dengan memakai kurma lantaran masyarakat Indonesia populer sudah terbiasa mengkonsumsi buah ini apalagi dikala bulan Ramadan. Mengkonsumsi buah kurma yaitu budaya dari masyarakat Indonesia.


Buah Kurma Adalah Buah Primadona


Belum banyak kebun kurma yang sanggup Anda temui di Indonesia, mungkin hanya kebun milik DR Mohammad Reza Tirtawinata MS ini yang sudah mengelolanya secara serius. Dengan bekerja sama dengan Bank Indonesia Kebun kurma yang terletak di Nangroe Aceh Darussalam ini telah dikembangkan sampai ke Provinsi Riau. Silahkan Anda baca dongeng lengkapnya di sini.


Sangat Minimnya petani kurma di Indonesia menciptakan Negara harus melaksanakan impor untuk memenuhi kebutuhan buah kurma. Nilai dan volume impor kurma Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Catatan Kementrian Perdagangan total impor kurma Indonesia bisa mencapai Rp 483 miliar lebih per tahun.


Kurma yaitu komoditas yang memiliki serapan pasar yang tinggi sehingga membuka peluang bagi masyarakat untuk membudidayakannya secara komersial. Sangat disayangkan sekali lantaran di Indonesia masyarakat hanya menanam kurma untuk sebuah hobi saja. 


Padahal masyarakat di Thailand justru telah melaksanakan budidaya kurma secara komersial.  Jenis kurma yang banyak dibudidayakan di Thailand yaitu jenis Phoenix dactylifera. Bahkan petani kurma di Thailand memunyai jenis kultivar kebanggan yang diberi nama Kolak One (KL-1) atau kurma tropis yang memiliki sifat adaptif terhadap iklim tropis.


Kultivar unggulan tersebut merupakan hasil pemuliaan dari Sak Lamjuan PhD, seorang peneliti di Maejo University, Chiangmai. Kultivar tersebut terbukti genjah, buah awal terjadi pada ketika umur 3 – 4 tahun dan bibit tersebut hasil dari perbanyakan biji.


Keistimewaan lain dari kultivar ini yaitu bisa berbuah tanpa perangsangan. Kini kurma tropis sudah mulai menyebar budidayanya, mulai dari Thailand utara (Chiangmai), Thailand tengah (Suphanburi), Thailand timur (Chipanburi) dan Thailand barat (Kanchanaburi).


Saat ini sudah terdapat lebih dari 100 perkebunan kurma tropis di Thailand. Petani di Thailand menentukan untuk melaksanakan budidaya kurma tropis lantaran buahnya tahan disimpan dalam jangka waktu yang lama, budidayanya gampang dan termasuk jenis buah yang baru.


Harga buah segar kurma di negeri gajah putih tersebut terbilang fantastis. Harga pada tingkat perkebunan rata – rata dijual dengan harga 500 bath atau sama dengan Rp 200.000 per kilogramnya.


Saat buah tersebut telah masuk ke pasar – pasar modern maka harganya bisa menyentuh kisaran harga 800 – 1.000 bath perkilogramnya atau setara dengan Rp 400.000. Nilai jual tinggi itulah yang menyebabkan kurma segar termasuk dalam daftar buah langsung di Negara Thailand.


Bahkan sering sekali buah kurma sudah habis ketika dikebun, hal ini disebabkan banyaknya pengunjung yang ingin menyaksikan pohon kurma berbuah dan memetiknya sendiri.


Petani Berbondong – Bondong Mengganti Komoditas


Buah kurma Kolak One dikenal di Thailand dengan nama lain yaitu kurma tropis. Pemberian nama ini semata – mata untuk membedakannya dengan jenis kurma yang tumbuh pada tempat Asia barat atau tempat gurun.


Kurma tropis ini memiliki bermacam-macam keunggulan, antara lain memiliki sifat genjah atau bisa berbuah ketika berumur 3 tahun, tingkat produktivitasnya tinggi yang mencapai 25 kg per pohon pada usia 5 tahun, sanggup berbuah tanpa adanya perangsangan dan memiliki harga jual yang tinggi.


Dengan segala kelebihannya tersebut maka sangat masuk akal jikalau para petani di Thailand beramai – ramai mengganti tanaman di kebunnya dengan tanaman kurma tropis. Contohnya saja seorang petani bernaman Anurak Boonlue, dia mencabut seluruh tanaman singkong dan tanaman tebunya untuk diganti dengan tanaman kurma KL-1. Luas lahan yang dipakai untuk menanam kurma mencapai 4,8 hektar.  Kini jumlah pohon kurma yang terdapat di kebun dia mencapai 900 pohon dengan variasi umur 1 – 7 tahun.


Anurak Boonlue rutin memanen 7,2 – 10,8 ton kurma segar dari 120 pohon betinanya setiap tahun. Ia menunjukkan harga sekitar 600 bath per kg. Keuntungan yang didapat dia dari menanam kurma KL-1 bisa mencapai Rp 1,7 miliar – Rp 2,59 milyar dari panen buah kurmanya yang berlangsung selama 3 bulan. “Berkebun kurma tropis bisa digolongkan sangat gampang asalkan Anda mengetahui cara budidayanya dan tahu jenis karakteristik pohon dan letak kebun” kata beliau.


Ada juga petani Thailand bernaman Pratin Apichatsanee mengganti tanaman singkongnya dengan tanaman kurma Kolak One. Kebun dia memiliki luas 9,6 hektar dengan jumlah populasi pohon kurma mencapai populasi 2.200 pohon. Umur pohon yang terdapat pada kebun Pratin bervariasi antara  1 – 4 tahun. 


Pada ekspresi dominan panen ia bisa memanen 10 ton kurma segar dari 104 pohon yang berusia 4 tahun. Pratin menjual kurma segarnya dengan harga 500 bath atau setara dengan Rp 200.000 perkilogramnya. Omzet yang didapatkan oleh dia bisa mencapai Rp 2 milliar. “Jika Anda lihat dari sisi bisnis, maka menanam kurma tropis sangatlah menguntungkan” kata Pratin. 


Sebagai citra saja, silahkan beli bibit kurma. Belinya secukupnya saja kemudian perbanyak dengan cara ini, sesudah itu mulalilah dengan menanam 150 pohon dengan komposisi pohon betina berjumlah 125 pohon dan pohon jantan 25 pohon maka pada tahun ketiga saja Anda sudah berpeluang untuk mendapat untung sebesar Rp 996 juta.


Dengan perkiraan volume panen kurma sebesar 6,25 ton dan harga jual yang Anda menetapkan yaitu Rp 200.000 per kgnya. Keuntungan yang Anda dapatkan bisa bertambah seiring dengan bertambahnya umur pohon. Misalnya saja pada pohon dengan usia 5 tahun, pohon tersbut bisa menghasilkan buah sebanyak 100 – 150 kg per tahunnya.


sumber gosip kurma tropis: trubus




Sumber https://www.infoagribisnis.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Gila! Ternyata Budidaya Kurma Tropis Dapat Untung 900 Juta/Tahun"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel