√ Kumpulan Soal Ulangan Sel Volta Pembahasannya
Kumpulan Soal Ulangan Sel Volta & Pembahasannya
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
- A sebagai katode
- B sebagai anode
- potensial selnya ialah 0,70 volt
- reaksinya :B2+ + A → B + A2+
- Notasi Volta : B | B2+ || A2+ | A
PEMBAHASAN :
- A mempunyai nilai Eo yang lebih besar dibanding Eo B. katode ialah elektroda dengan Eo lebih besar. Sehingga A sebagai katode dan B sebagai Anode.
- potensial sel sanggup ditentukan memakai rumusan berikut:
Eosel = Eo katoda – Eo anoda = + 0,30 – (-0,40) volt = 0,70 volt - Yang mengalami reaksi reduksi ialah logam A dan yang mengalami reaksi oksidasi ialah logam B. reaksi reduksi yaitu penurunan bilangan oksidasi sedangkan reaksi oksidasi kenaikan bilangan oksidasi. Sedangkan di pilihan persamaan reaksinya
B2+ + A → B + A2+
Biloksnya : +2 0 0 +2
B mengalami reaksi reduksi (penurunan biloks dari +2 menjadi 0) seharusnya mengalami Oksidasi - Notasi Sel :
Anoda | Ion Anoda || Ion Katoda | Katoda, sehingga notasinya:
B | B2+ || A2+ | A
Jawaban D
DOWNLOAD KUMPULAN SOAL ULANGAN SEL VOLTA DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
- +0,34 V
- -0,34 V
- +0,68 V
- -0,68 V
- + 1,36 V
PEMBAHASAN :
Potensial sel sanggup ditentukan memakai rumusan berikut:
Eosel = Eo reduksi – Eo oksidasi
Langkah selanjutnya ialah memilih reaksi reduksi dan oksidasi dari kenaikan atau penurunan biloks. Dari persamaan reaksinya:
Al3+ + Mg → Mg2+ + Al
Biloksnya : +3 0 +2 0
Al mengalami reaksi reduksi (penurunan biloks)
Mg mengalami reaksi oksidasi (kenaikan biloks)
Sehingga rumusan potensial selnya:
Eosel = Eo Al – Eo Mg = -1,66 – (-2,34) volt = 0,68 volt
Jawaban C
- Cu | Cu2+ || Al3+ | Al
- Al | Al3+ || Zn2+ | Zn
- Mg | Mg2+ || Cu2+ | Cu
- Zn | Zn2+ || Fe2+ | Fe
- Fe | Fe3+ || Cu2+ | Cu
PEMBAHASAN :
Notasi sel sanggup dituliskan sebagai berikut:
Anoda | Ion Anoda || Ion Katoda | Katoda
Sedangkan untuk menghitung Eo :
Eosel = Eo katoda – Eo anoda
Untuk mendapat potensial yang terbesar maka dicari selisih terbesar dari logam sebelah kanan dikurangi logam sebelah kiri (katoda – anoda):
- Cu | Cu2+ || Al3+ | Al
Eosel = Eo Al – Eo Cu = -1,66 v – 0,34 v = -2 v - Al | Al3+ || Zn2+ | Zn
Eosel = Eo Zn – Eo Al = -0,76 v – (-1,66 v) = +0,9 v - Mg | Mg2+ || Cu2+ | Cu
Eosel = Eo Cu – Eo Mg = 0,34 – (-2,34 v) = 2,68 v - Zn | Zn2+ || Fe2+ | Fe
Eosel = Eo Fe – Eo Zn = -0,44 v – (-0,76 v) = 0,32 v - Fe | Fe3+ || Cu2+ | Cu
Eosel = Eo Cu – Eo Fe = 0,34 v – (-0,44 v) v = 0,78 v
Maka tanggapan yang benar ialah C
Jawaban C
Jika diketahui:
Ag+ + e– → Ag Eo = +0,80 volt
- Zn + 2H+ → Zn2+ + H2
- Mg + Cu2+ → Mg2+ + Cu
- 3Ag + Al3+ → 3Ag+ + Al
- 2Al + 6H+ → 2Al3+ + 3H2
- Mg + Zn2+ → Mg2+ + Zn
PEMBAHASAN :
Reaksi yang tidak sanggup berlangsung impulsif ialah reaksi yang nilai Eosel nya bernilai – (negatif). Untuk menghitung Eosel bisa memakai rumusan:
Eosel = Eo reduksi – Eo oksidasi
Untuk mendapat nilai Eosel yang negatif perlu mengurangi Eo logam yang mengalami reduksi dengan logam yang mengalami oksidasi:
- Zn + 2H+ → Zn2+ + H2
Eo = Eo H2 – Eo Zn = 0 v – (-0,76 v) = +0,76 v - Mg + Cu2+ → Mg2+ + Cu
Eo = Eo Cu – Eo Mg = +0,34 v – (-2,34 v) = +2,68 v - 3Ag + Al3+ → 3Ag+ + Al
Eo = Eo Al – Eo Ag = -1,66 v – (+0,80 v) = – 2,46 v - 2Al + 6H+ → 2Al3+ + 3H2
Eo = Eo H2 – Eo Al = 0 v – (-1,66 v) = +1,66 v - Mg + Zn2+ → Mg2+ + Zn
Eo = Eo Zn – Eo Mg = -0,76 v – (-2,34 v) v = +1,58 v
Maka tanggapan yang benar ialah C
Jawaban C
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
- X-Y-Z
- Y-X-Z
- Z-Y-X
- X-Z-Y
- Y-Z-X
PEMBAHASAN :
Sifat reduktor yang makin berpengaruh berarti semakin gampang mengalami oksidasi. Sifat reduktor makin berpengaruh sanggup dilihat dari nilai Eo yang semakin kecil. Maka urutannya di mulai dari yang terbesar ke yang terkecil. Sehingga urutannya:
X-Y-Z
Jawaban A
- Pb(s) +SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e–
- Pb2+(aq) +2e– → Pb(s)
- PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42- + 2e– → PbSO4(s) + H2O(l)
- Pb2+(aq) +O2(g) → PbO2(s)
- H2SO4(aq) → 2H+(aq) +SO42-(aq)
PEMBAHASAN :
Reaksi penggunaan sel aki
Pada Katode : PbO2 (s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e → PbSO4(s) + 2H2O(l)
Pada Anode : Pb(s) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e
_________________________________________________________+
Reaksi Sel : PbO2 (s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2 SO42-(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O(l)
Jawaban C
- A sanggup mereduksi C, tetapi tidak sanggup mereduksi B
- B sanggup mereduksi C, tetapi tidak sanggup mereduksi A
- C sanggup mereduksi A, tetapi tidak sanggup mereduksi B
- A sanggup mereduksi B dan C
- C sanggup mereduksi A dan B
PEMBAHASAN :
Kemudahan mereduksi sanggup dilihat dari data Eo, semakin kecil nilainya semakin berpengaruh sifat reduktornya atau lebih gampang mereduksi logam yang nilai Eo lebih besar. Logam C yang memiliki Eo paling kecil sanggup mereduksi logam A dan B yang lebih besar Eo nya.
Jawaban E
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
PEMBAHASAN :
- Dalam deret volta, urutan logam dimulai dari logam yang gampang mengalami reaksi oksidasi yang memiliki Eo paling kecil semakin ke kanan logamnya semakin gampang mengalami reduksi atau yang Eo lebih besar. Maka urutannya : A – B – Fe – E – C – D
- Logam yang bisa sebagai pelindung katodik ialah logam yang mempunyai nilai Eo yang lebih kecil atau yang lebih gampang mengalami oksidasi dibandingkan besi. Logam tersebut ialah Logam A atau B
PEMBAHASAN :
Menentukan potensial sel dari tiga reaksi bisa dengan menyamakan posisi zat yang diketahui dengan posisi zat yang ditanyakan.
Al → Al3+ + 3e– Eo = +1,66 V (reaksi dibalik sehingga tanda Eo berubah tanda)
Fe2+ + 2e– → Fe Eo = -0,44 V
Fe3+ + e– → Fe2+ Eo = +0,77 V
__________________________+
Al + Fe3+ → Al3+ + Fe Eosel = +1,66 + (-0,44) + 0,77 = 1,99 V
PEMBAHASAN :
Reaksi yang tidak sanggup berlangsung impulsif ialah reaksi yang nilai Eosel nya bernilai – (negatif). Sebaliknya reaksi yang berlangsung impulsif reaksi yang nilai Eosel nya bernilai + (positif).
Zn mengalami reaksi reduksi alasannya mengalami penurunan biloks dari +2 ke 0
Mg mengalami reaksi oksidasi alasannya mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2
Untuk menghitung Eosel bisa memakai rumusan:
Eosel = Eo reduksi – Eo oksidasi = Eo Zn – Eo Mg = -0,76 v – (-2,37 v ) = +1,61 v
DOWNLOAD KUMPULAN SOAL ULANGAN SEL VOLTA DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Kumpulan Soal Ulangan Sel Volta Pembahasannya"
Posting Komentar