Cara Investasi Return Tinggi 20% Dan Kondusif Di P2p Lending
Dalam planning keuangan yang sehat Anda harus melaksanakan investasi. Tapi, investasi apa yang cocok ? Salah satunya berdasarkan saya yaitu P2P lending. Ikuti cara, tips dan seni administrasi melaksanakan investasi P2P Lending yang aman.
Kita semua mempunyai tujuan keuangan di masa depan. Contohnya, dana pensiun, dana pendidikan atau uang muka beli rumah.
Tujuan keuangan ini mustahil dicapai dengan hanya mengandalkan tabungan dan deposito. Karena bunga tabungan, yang kita semua paham, super kecil.
Karena itu, tujuan keuangan bisa dicapai dengan berinvestasi. Cara yang disarankan semua perencana keuangan.
Tanpa investasi kita tidak akan bisa mewujudkan impian keuangan.
Tapi, pertanyaan berikutnya, investasi kemana ?
Kunci investasi yang sehat yaitu melaksanakan diversifikasi. Tempatkan uang di beberapa instrumen.
Tujuannya supaya resiko investasi bisa dikelola. Jika satu investasi anjlok, masih ada investasi yang lain.
Salah satu yang berdasarkan saya bisa jadi pilihan yaitu investasi di P2P Lending.
Dalam goresan pena ini, saya membuatkan pengalaman melaksanakan investasi di platform P2P lending. Cara melakukannya, tips dan resikonya.
Apa itu P2P Lending
P2P yaitu platform yang mempertemukan investor sebagai pemilik modal dan peminjam yang membutuhkan modal.
Selama ini, di satu sisi, investor punya uang tetapi sering kesulitan menemukan instrumen yang mengatakan return sesuai harapan.
Sedangkan, di sisi lain, calon peminjam kesulitan mendapatkan dana dari bank atau perusahaan keuangan.
Platform P2P mempertemukan kedua pihak ini, investor dan peminjam, dalam transaksi elektronik secara online.
Apa Keuntungan Investasi P2P ?
Sejumlah laba yang bisa dinikmati oleh investor yaitu sebagai berikut:
#1 Return Tinggi
Anda bisa sanggup return 14% sd 20% per tahun di p2p. Hasilnya jauh diatas bunga tabungan dan deposito.
Berikut ini pola pilihan return diatas 12% setahun di P2P platform.
Jadi, laba utama investasi di P2P yaitu return yang tinggi. Ingin coba bisa cek disini.
#2 Akses Peminjam Berkualitas
Anda punya uang tapi tidak tahu ke pihak mana uang tersebut sebaiknya ditanamkan. Jika pun tahu, Anda tidak yakin orang yang akan diberikan pinjaman bisa melunasi.
Keuntungan p2p yaitu saluran terhadap peminjam yang sudah dianalisa dan ditetapkan tingkat resikonya.
Sebagai investor, kita seringkali tidak punya waktu dan tidak punya keahlian untuk melaksanakan analisa pinjaman.
Contohnya, dikala saudara atau teman ingin berhutang, kita tidak tahu apakah mereka punya kemampuan mengembalikan hutang dan kalau punya kemampuan berapa tingkat resiko mengatakan pinjaman ke mereka.
Ini jenis informasi yang penting tetapi justru tidak dimiliki investor.
Platform P2P membantu dalam menyediakan informasi tersebut, menganalisa kelayakan debitur dan menentukan tingkat resiko peminjam.
Jadi, ketika peminjam ditawarkan ke investor, dua hal yang sudah niscaya dilakukan platform, yaitu (1) melaksanakan due-diligence untuk memastikan peminjam layak diberikan kredit dan bisa mengembalikan pinjaman; (2) menentukan berapa tingkat resiko dan berapa return yang layak untuk mengkompensasi tingkat resiko tersebut.
#3 Diversifikasi
Keuntungan ketiga yaitu diversifikasi investasi. Sudah disinggung diawal tapi saya ingin memperjelasnya lagi.
Ada banyak pilihan investasi. Mulai Reksadana, properti, emas hingga saham.
Masing masing mengatakan risk dan return yang berbeda beda. Tujuannya pun berbeda.
P2P yaitu salah satunya. Yang hadir mengatakan return lebih tinggi dengan resiko lebih besar.
Diversifikasi penting lantaran kalau satu investasi jelek, masih ada investasi lain yang bisa menutupi.
Perlindungan Konsumen dan Regulasi
Apakah P2P diregulasi ? Apakah kondusif ?
Ini pertanyaan basic, yang saya percaya paling banyak muncul di benak investor. Apalagi ditengah maraknya penipuan dan kerugian jawaban investasi bodong.
P2P sudah resmi diatur dan diawasi oleh OJK semenjak final 2016, yang ditandai oleh keluarnya POJK 77 Des 2016 yang secara khusus meregulasi P2P.
Dengan ketentuan tersebut, yang paling awal diperhatikan oleh investor yaitu platform P2P harus terdaftar di OJK. Jika tidak atau belum terdaftar, artinya platform tsb belum diawasi OJK dan belum patuh atas ketentuan OJK.
OJK menerapkan sejumlah ketentuan yang wajib diikuti oleh platform p2p. Aturan tersebut antara lain menyangkut kesiapan sistem, penyelesaian keluhan konsumen, minimum permodalan dan lainya.
Dengan sejumlah ketentuan ini, OJK ingin memastikan santunan konsumen. Agar investor menanamkan dananya di platform yang bisa dipertanggungjawabkan.
Resiko Investasi P2P
Semua investasi punya resiko. Apa resiko P2P lending ?
#1 Resiko Investasi Hilang
Uang yang ditanamkan melalui platform P2P ke peminjam tidak dilunasi oleh peminjam. Simpelnya, peminjam menunggak pembayaran uang investor.
Ada resiko uang yang Anda investasikan tidak kembali, baik sebagian atau semuanya.
Lho, bukannya ada penyelenggara platform P2P ?
Ini hal yang perlu diketahui dan diingat investor P2P bahwa resiko gagal bayar (default) sepenuhnya ditangan investor. Platform atau penyelenggara P2P tidak akan dan secara regulasi OJK dilarang menanggung resiko atau menjamin pembayaran dari para peminjam.
Tanggung jawab penyelenggara P2P sebatas sebagai platform, yaitu mengevaluasi calon peminjam dan mengatakan penilaian resiko masing – masing debitur. Keputusan final mengatakan pinjaman tetap di tangan investor dan lantaran itu semua resiko ditanggung investor.
Dengan kondisi resiko semacam ini, investor sudah seharusnya paham (benar) siapa peminjam yang akan investor tanamkan uangnya. Tidak bisa melulu pasrah kepada penilaian platform.
Itu sebabnya pula salah satu kriteria dalam menentukan platform yaitu yang menyediakan informasi peminjam paling transparan dan lengkap.
Bagaimana kriteria platform P2P yang menyediakan info secara transparan dan teknik mengevaluasi peminjam ? Ikuti pengalaman saya sesudah ini.
#2 Resiko Likuiditas
Saat butuh uang mendadak, kalau punya investasi saham, Anda bisa menjual saham (meskipun dengan harga diskon) dan mendapatkan dana dalam waktu 3 hari. Di deposito, Anda bisa kapan saja mem-break deposito dan mendapatkan uang hasil pencairan.
Tetapi berbeda halnya dengan investasi P2P. Anda harus menunggu hingga final masa pinjaman untuk bisa mendapatkan kembali dana. Tidak bisa mencairkan investasi P2P sebelum waktu jatuh tempo.
Soal likuiditas ini dalam investasi P2P, Anda seharusnya sudah bisa mengantisipasi semenjak awal. Misalnya, tidak menempatkan dana yang dibutuhkan dalam waktu erat dan memastikan uang yang ditanamkan tidak diharapkan sebelum masa pinjaman berakhir.
#3 Resiko Platform P2P Tutup
Investor punya ketergantungan sangat besar terhadap platform lantaran platform yang mengenal, memilih, mengelola pembayaran angsuran dan mengejar peminjam yang menunggak.
Bagaimana kalau lantaran sesuatu dan lain hal, platform P2P tersebut bubar atau tutup ?
Secara legal, kewajiban peminjam kepada investor tetap berjalan selama hutang belum lunas, meskipun P2P platform bubar. Karena perjanjian kredit yaitu antara investor dan peminjam.
Tentu saja, ada kompleksitas dikala P2P platform bubar, lantaran segala sesuatunya yang selama ini diatur dan dikelola via platform P2P menjadi tanggungan investor.
Penting Memilih P2P Bonafide
Dalam klarifikasi diatas, ada dua resiko utama investasi P2P, yaitu resiko kredit dan resiko platform tutup
Resiko kredit yaitu kegagalan peminjam membayar kewajiban cicilan sempurna waktu. Hal yang normal dalam bisnis pinjaman, maka disebut default atau gagal bayar.
Untuk mengatasi resiko kredit, Anda perlu melaksanakan diversifikasi pinjaman. Tidak mengatakan pada satu pinjaman saja tetapi menyebarkan pada beberapa pinjaman. Jika terjadi duduk kasus pada satu peminjam, Anda masih mempunyai investasi di pinjaman – pinjaman lain.
Resiko lain yaitu kegagalan platform. Platform P2P tutup atau berhenti beroperasi, yang mana menjadikan proses investasi menjadi tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Menurut saya, resiko terbesar yaitu resiko kegagalan platform.
Untuk itu, resiko platform bisa di managed dengan menentukan P2P yang dikelola secara kredibel, professional dan berkelanjutan dengan cara melaksanakan beberapa hal berikut:
- Memilih P2P yang terdaftar di OJK lantaran kalau terdaftar P2P itu sudah memenuhi standard tata kelola perjuangan yang sesuai ketentuan regulator.
- Menilai apakah P2P dikelola secara profesional dan kredibel. Tidak ada patokan yang niscaya soal ini tetapi investor harus mengevaluasi dari pengalaman eksklusif bekerjasama dengan forum tersebut. Bisa melihat jajaran administrasi apakah punya pengalaman yang cukup dalam industri keuangan, kemudian sudah berapa usang dan kinerja dalam mengatakan pinjaman
- Membaca statistik pinjaman P2P yang disajikan di website. Bisa dianalisa jumlah pinjaman yang disalurkan, rata-rata tingkat bunga dan NPL (non performing loan) alias pinjaman yang tidak dibayar (gagal bayar).
Pengalaman Investasi P2P
Saya melaksanakan investasi P2P secara rutin lantaran ini yaitu cara berinvestasi yang mudah, murah dan mengatakan return tinggi.
Disamping itu, tujuan menentukan P2P, tidak hanya lantaran return, tetapi juga diversifikasi investasi biar tidak “put all my eggs in one basket”.
Ada dua institusi P2P yang saya pernah coba, yaitu Investree dan Koinworks. Keduanya terdaftar di OJK.
Saya akan menjelaskan dari awal menjadi anggota hingga dengan penempatan dana dan pengembalian dana.
Investree
Investree sudah terdaftar sebagai layanan P2P di OJK semenjak 2017. Salah satu penggerak layanan yang namanya kerap menghiasi pemberitaan soal Fintech Lending.
Langkah – langkah investasi yaitu sebagai berikut:
#1 Pendaftaran Investor
Langkah pertama yaitu mendaftar ke situs mereka sebagai anggota. Saya mendaftar sebagai Lender atau Investor yang tujuannya yaitu menempatkan dana untuk mendapatkan return.
Setelah registrasi selesai, yang mana cukup cepat, maka saya siap melaksanakan investasi.
#2 Melihat Pinjaman untuk Didanai
Investree menyediakan daftar pinjaman yang bisa dibiayai oleh investor. Lihat di dashboard Anda sebagai investor di situs Investree, serpihan atas terdapat ‘Daftar Pinjaman‘ , klik serpihan tersebut maka Anda akan mendapatkan daftar pinjaman yang siap untuk Anda danai.
Semua pinjaman yang terdaftar disini sudah lolos screening pihak Investree dan masing – masing sudha diberikan ranking resiko sesuai standard Investree. Artinya, para peminjam layak diberikan pinjaman tetapi tetap ada resiko gagal bayar sebagaimana tercermin dari tingkat resiko yang diberikan.
Hal yang Anda bisa lihat bahwa semakin tinggi bunga yang ditawarkan maka semakin tinggi profil resikonya. High Risk High Return.
#3 Contoh Analisa Pinjaman
Saya ingin mengatakan pola bagaimana saya sebagai investor melaksanakan analisa terhadap daftar pengajuan pinjaman yang ditawarkan di penyelenggara.
Di setiap calon peminjam, Anda bisa melihat informasi pinjaman sbb:
- Profil Calon Peminjam. Apa usahanya, berapa usang sudah beroperasi, siapa klien-nya dan track record pinjaman di Investree kalau sebelumnya sudah pernah melaksanakan pinjaman.
- Laporan Keuangan. Disajikan laporan keuangan selama beberapa tahun yang memperlihatkan tingkat kesehatan, turnover perjuangan dan laba profit perusahaan
- Pemberi Order. Kebanyakkan peminjam di Investree dalam bentuk Inventory Financing, yaitu peminjam memperoleh order dan order tersebut yang dijaminkan ke Investree untuk mendapatkan pinjaman. Karena itu, penting mengetahui siapa perusahaan yang mengatakan order, apakah perusahaan bonafide yang bisa dipercaya akan membayar sempurna waktu.
#4 Langkah Investasi
Setelah melaksanakan analisa dan yakin bahwa ini pilihan yang sesuai, Anda bisa melaksanakan investasi. Jumlah minimum investasi di Investree yaitu Rp 5 juta.
Jika merasa jumlah ini terlampau besar, Anda bisa mencoba di P2P lain yang mengatakan minimum investasi lebih rendah. Secara prinsip cara investasinya sama dengan yang sudah saya jelaskan.
Uang investasi harus Anda setorkan ke rekening bank virtual account atas nama Anda sendiri. Ini memang sudah ketentuan OJK bahwa kita wajib membuka rekening atas nama sendiri di bank yang bekerjasama dengan P2P.
Setelah menyetor uang tersebut, Anda sanggup melaksanakan investasi dengan mengatakan kuasa kepada P2P untuk mengambil uang di rekening virtual account Anda .untuk disalurkan ke peminjam.
Jangan khawatir akan proses yang rumit. Sama sekali tidak lantaran semuanya dilakukan secara elektronik via transaksi online dengan memakai tanda tangan digital yang sudah diatur oleh OJK.
Koinworks
Secara prinsip, saya mengalami bahwa proses pengajuan pinjaman di Koinworks tidak jauh berbeda dengan yang saya lakukan di Investree.
Kembali lagi, tujuan saya berinvestasi di Koinworks yaitu melaksanakan diversifikasi. Tidak menaruh semua telur dalam 1 keranjang.
Yang membedakan Koinworks yaitu beragamnya jenis pinjaman yang ditawarkan dibandingkan, misalnya, Investree. Berikut ini pola tawaran pinjaman yang ditampilkan di situs Koinworks:
Tawaran di Koinworks cukup menarik lantaran ada banyak variasi pinjaman yang ditawarkan. Mulai dari tujuan usaha, pendidikan, dana darurat dan lain-lain. Dengan bervariasinya tawaran pinjaman sangat membantu investor melaksanakan diversifikasi investasi.
Kesimpulan
Mungkin Anda sudah kerap mendengar dan bahkan mengamininya soal pentingnya melaksanakan investasi untuk mewujudkan tujuan cita cita keuangan. Ingin bisa beli rumah, punya dana pensiun dan jalan jalan travelling dengan senang.
Tetapi, masalahnya yaitu “mau investasi, kemana ?” Pertanyaan yang kemudian muncul dan tidak gampang untuk dijawab.
P2P Lending menjadi salah satu jawaban. Tidak hanya lantaran mengatakan return diatas rata rata, tetapi juga mengatakan diversifikasi portfolio yang sangat penting dalam investasi yang sehat.
Ingin investasi return tinggi di P2P Lending, bisa coba disini.
Sumber https://duwitmu.com
0 Response to "Cara Investasi Return Tinggi 20% Dan Kondusif Di P2p Lending"
Posting Komentar