iklan

6 Tips Budidaya Tanaman Kumis Kucing – Baca Di Sini

Tanaman kumis kucing merupakan tumbuhan obat dengan ciri batang berair tegak. Tanaman ini berasal dari wilayah Afrika kemudian ketika ini sudah menyebar hingga ke wilayah Asia dan Australia. Untuk di Indonesia sendiri pusat penanaman tumbuhan kumis kucing terdapat di pulau Jawa. Spesies kumis kucing yang banyak terdapat di pulau Jawa ialah O. thymiflorus, O. aristatus. O. petiolaris dan masih banyak jenis lainnya. Klon kumis kucing yang banyak di tanam oleh petani ialah klon berbunga putih dan ungu.


Tanaman kumis kucing merupakan tumbuhan obat dengan ciri batang berair tegak 6 Tips Budidaya Tanaman Kumis Kucing – Baca Di Sini
Tanaman kumis kucing di lahan

Manfaat dari tumbuhan kumis kucing sangatlah banyak, daun kumis kucing berair maupun kering sanggup Anda gunakan sebagai materi obat – obatan herbal. Daun kering biasanya digunakan sebagai obat untuk memperlancar keluarnya air kemih. Di India, daun kering kumis kucing digunakan untuk mengobati reumatik. Masyarakat di Indonesian banyak memakai kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya untuk menembuhkan encok, batuk, sembelit dan masuk angin.


Syarat Tumbuhnya Tanaman Kumis Kucing


Tanaman kumis kucing sanggup tumbuh pada kawasan dengan curah hujan lebih dari 3.000 mm/tahun. Dengan mendapat sinar matahari penuh tanpa naungan. Jika diberi naungan maka kadar ekstrak daun akan menurun. Sedangkan untuk suhu ideal ialah panas hingga sedang. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada ketinggian 500 – 1.200 mdpl.


Tanaman kumis kucing sanggup tumbuh dengan gampang pada tanah yang gembur, subur, banyak mengandung materi organik dan dengan tata kelola air dan udara yang baik. Tanah latosol dan andosol sangat baik untuk budidaya kumis kucing.


Teknis Budidaya Tanaman Kumis Kucing


Cara gampang dan biasa digunakan untuk budidaya tumbuhan kumis kucing ialah dengan memakai bibit dari perbanyakan vegetatif dengan cara stek batang. Bahan stek yang digunakan ialah dari flora yang normal, subur dan sehat. Cara steknya ialah dengan menentukan batang yang tidak terlalu renta atau muda dan sudah berkayu. Potonglah batang dengan memakai pisau tajam dan pangkas hingga bersih. Potong batang menjadi stek dengan ukuran 15 – 20 cm dan berbuku 2 – 3. Buang sebagian daun semoga penguapan air berkurang. Adapun kebutuhan bibit untuk 1 hektar dengan memakai jarak tanam 40 x 40 cm dibutuhkan sekitar 50.000 – 60.000 stek/ha.


Stek sanggup eksklusif Anda tanam pada lahan produksi atau ditanam lebih dulu di persemaian. Jika Anda menanam pada persemaian maka gunakan jarak tanam 10 x 10 cm. Segera  tanam Stek pada lahan yang telah Anda olah dengan kedalaman 20 cm. Setelah itu lakukan perawatan dengan melaksanakan penyiraman sebanyak 1 – 2 kali sehari. Penyiraman tergantung pada cuaca dan hujan yang terjadi. Beri sedikit naungan pada stek dengan memakai plastik transparan, jerami atau dedaunan kering. Setelah tunas muncul maka bibit sanggup dipindahkan ke kebun produksi.


Mempersiapkan Lahan Produksi


Cara menanam kumis kucing yang pertama ialah tanah diolah sedalam 30 – 40 cm. Gulma dan tumbuhan pengganggu lainnya disingkirkan. Biarkan tanah selama 15 hari. Setelah 15 hari, buatlah bedengan dengan lebar 100 – 120 cm dengan ketinggian bedengan sekitar 30 cm dan jarak antar bedengan 40 – 50 cm. Untuk panjang bedengan Anda sanggup menyesuaikan dengan lahan.  Campur tanah bedengan dengan pupuk sangkar kotoran sapi dengan takaran 15 – 20 kg/ha.


Setelah bedengan jadi, buatlah lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak tanam 40 x 40 cm. Masukkan pupuk sangkar sebanyak 2 – 3 kg/lubang dan tutup lubang memakai tanah. Waktu menanam yang baik ialah di awal ekspresi dominan penghujan, kecuali di tempat Anda ketersediaan air selalu tersedia sepanjang tahun maka waktu penanaman sanggup kapan saja. Cara penanaman tumbuhan kumis kucing:



  • Pilih bibit yang terbaik dari persemaian.

  • Buatlah lubang kecil pada lubang tanam yang telah ditutup tadi.

  • Tanam bibit tegak lurus dengan kedalaman 5 cm atau 1/3 penggalan dari pangkal batang stek. Setiap lubang tanam sanggup Anda isi 4 – 6 bibit/stek.

  • Padatkan tanah di sekitar bibit kemudian siram hingga cukup basah.


Memelihara Tanaman Kumis Kucing


Lakukan penjarangan dan penyulaman antara 1 – 15 hari sesudah tanam. Lakukan juga penyiangan gulma secara berkelanjutan. Untuk pemupukan takaran pupuk yang dianjurkan ialah 75 kg/ha pupuk urea yang sanggup Anda berikan setiap 3 kali panen atau 6 – 9 ahad sekali. Pemberian pupuk disebar dalam larikan dangkal diantara baris tumbuhan dan segera ditutup dengan memakai tanah.


Pada awal masa pertumbuhan Anda hendaknya melaksanakan penyiraman 1 – 2 kali sehari. Setelah tumbuhan rimbun dan terlihat kokoh penyiraman sanggup Anda kurangi asalkan tanah tidak hingga kering. Penyiraman sanggup dilakukan dengan menyiram eksklusif ke tumbuhan atau menggenangi terusan diantara bedengan.


Penanggulangan Hama Dan Penyakit


Hama yang sering menyerang tumbuhan kumis kucing ialah ulat dan kutu daun. Sedangkan untuk penyakit biasanya disebabkan oleh jamur upas. Jamur ini akan menyerang cabang atau batang tumbuhan kumis kucing yang berkayu. Untuk pengendalian Anda sanggup melakukannya dengan cara memperbaiki tata air, menjaga kebersihan kebun, membuang penggalan yang terinfeksi, melaksanakan pergiliran tumbuhan dan memyemprotkan pestisida selektif.


Proses Panen dan Pasca Panen


Ciri tumbuhan kumis kucing yang siap panen ialah tumbuhan telah berusia 1 bulan, tangkai bunga belum muncul dan tinggi tumbuhan 50 cm. Panen pertama yang Anda lakukan jangan hingga terlambat, lantaran akan mempengaruhi produksi selanjutnya. Cara pemanenan tumbuhan kumis kucing yaitu memetik pucuk yang berdaun 3 – 5 helai. Kemudian rempal daun – daun yang telah renta dibawahnya hingga pada helai ke 10. Panen sanggup Anda lakukan pada periode 2 – 3 ahad sekali. Dengan pemeliharaan yang intensif maka akan dihasilkan panen daun berair sekitar 6 – 9 ton/ha atau setara dengan 1- 2 ton/ha daun kering.


Setelah Anda simpulan melaksanakan panen maka daun sanggup disimpan di dalam karung dan dibawa ke tempat pengumpulan hasil. Adapun proses pasca panen untuk mendapat daun kering dengan kualitas ekspor ialah sebagai berikut:



  • Simpan daun kumis kucing segar di hamparan anyaman bambu dalam suatu ruangan. Layukan daun pada tempat tersebut selama 1 – 2 hari.


Tanaman kumis kucing merupakan tumbuhan obat dengan ciri batang berair tegak 6 Tips Budidaya Tanaman Kumis Kucing – Baca Di Sini
Produk daun kering dari kumis kucing


  • Setelah daun kumis kecing kering masukkan ke dalam kotak kayu persegi empat kemudian padatkan. Pemadatan sanggup dilakukan dengan alat bantu dengan panjang dan lebar yang diukur sedemikian rupa sehingga alat pemadat sanggup masuk ke dalam kotak seluruhnya. Setelah pemadatan berat daun kering dalam kemasan ialah sekitar 20 – 40 kg tergantung dari ukuran kotak yang Anda ingin gunakan serta tergantung pula dari seruan pasar.


Selain kumis kucing, masih ada jenis tumbuhan obat lainnya yang sanggup Anda budidayakan. Penasaran apa saja jenis tanamannya? klik di sini


sumber gambar: manfaat, tokopedia, tokoherbaljogja




Sumber https://www.infoagribisnis.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "6 Tips Budidaya Tanaman Kumis Kucing – Baca Di Sini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel