Tingkatan Manajer, Peran, Keahlian, Dan Lingkungan Manajemen
Tingkatan Manajer, Peran, Keahlian, dan Lingkungan Manajemen - Istilah "manajer" menempel pada seseorang yang diberi tanggungjawab atas bawahan dan sumber dayanya lainnya dalam organisasi. Banyak jenis manajer dengan kiprah dan tanggungjawab yang berbeda-beda. Manajer sanggup dibedakan dari dua sudut pandang yaitu dari sudut tingkatannya dan sudut fungsi/ kegiatan organisasi
Tingkatan Manajer
Manajer garis pertama/lini pertama (first line manager). Tingkatan yang paling rendah dalam suatu organissi, dimana seorang bertanggungjawab atas pekerjaan orang lain, mengawasi dan mengkoordinasikan acara pekerja/karyawan. Manajer lini hanya membawahi pekerjaan operasional, mereka tidak membawahi manajer lain. Jabatan yang biasa disandang oleh manajer lini ialah mandor, penyelia,/ pengawas suatu kantor/pabrik, supervisor.
Manajer menengah/madya (midle manager). Manajer menengah atau madya merupakan kelompok manajer yang paling banyak dalam sebagian besar organisasi. Manajer menengah mengarahkan kegiatan manajer lain dan kadang –kadang juga mengarahkan pekerja/karyawan langsung. Manajer menengah bertanggungjawab untuk mengimplementasikan kebijakan dan planning yang dikembangkan oleh manajer puncak serta untuk mengevaluasi dan mengkoordinaikan aktivitas-aktivita dari manajer tingkat pertama.
Manajer puncak (top manager). Manajer puncak merupakan kelompok relatif kecil, manajer puncak bertanggungjawab atas manajemen keseluruhan dari organisai. Manajer puncak membuat tujuan organisasi, taktik keseluruhan, kebijakan operasional dan membimbing kekerabatan organisasi dengan lingkungannya.. Mereka juga secara resmi mewakili orgainsasi ke luar dengan menemui pejabat pemerintah, eksekutif perusahaan lain, dan pihak lain.
Organisasi biasanya mempunyai tiga tingkat yaitu manajer puncak, manajer manangah, manajer lini. Terlepas dari tingkatan , manajer juga terkait dengan bidang tertentu dalam organisasi menyerupai pemasaran, keuangan, operasional, sumberdaya manusia, adminstrasi dan lainnya
Peran dan Keahlian Manajer
Manajer sanggup ditemui pada semua tingkat dan semua bidang dalam suatu organisasi. Sebuah jalur karier dalam organisasi sanggup berada dalam satu bidang atau sanggup berada dalam beberapa bidang. Oleh lantaran itu, manajer seharusnya berusaha untuk memahami di mana posisi mereka ketika ini di dalam organisasi, dan jalur apa yang mereka kejar untuk tujuan karier mereka. Tanpa memandang tingkat dan bidang dalam suatu organisasi, semua manajer harus memainkan kiprah tertentu dan mempunyai ketrampilan tertentu kalau mereka ingin sukses. Konsep suatu peran, dalam hal ini sama dengan kiprah seorang pemain film dalam suatu teater. Seseorang melaksanakan beberapa hal tertentu, menemukan beberapa kebutuhan dalam organisasi, dan mempunyai tanggungjawab tertentu. Dalam pecahan ini akan dijelaskan kiprah dasar yang dimainkan seorang manajer dan ketrampilan-ketrampilan yang mereka perlukan dalam menjalankan organisasi.
Henry Mintzberg (dalam Griffin, p 17) menunjukkan sejumlah pendangan yang menarik ihwal hakikat kiprah manajerial. Mintzberg menyimpulkan bahwa terdapat kesamaan dalam tingkah laris manajer pada semua tingkatan . Semua manajer mempunyai otoritas formal terhadap unit organisasinya, dan mereka mendapatkan status dari otoritas tersebut. Ststus ini menimbulkan semua manajer terlibat dalam kekerabatan antar pribadi dengan bawahan, rekan dan bawahan, yang pada gilirannya mereka mengatakan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan . Berikut ditampilkan kiprah dasar manajer menyerupai pada tabel 1.
Tabel 1. Sepuluh Peran Dasar Manajerial
Peran Interpersonal. Ada tiga kiprah interpersonal yang menempel pada pekerjaan manajer yaitu manajer sering diminta untuk berfungsi sebagai kepala figur (figurhead), berperan sebagai pemimpin (leader) dan sebagai penghubung (liason). Kepala figur Berperan sebagai tokoh dengan melaksanakan tugas-tugas seremonial menyerupai menyambut tamu, menghadiri upacara-upacara pembukaan kantor/perusahaan baru, ijab kabul bawahan dan pekerjaan sejenisnya. Pemimpin (Leader), kiprah yang menempel pada kiprah pemimpin ini menyerupai merekrut, melatih, memotivasi karyawan. Akhirnya manajer harus berperan sebagai penghubung (liaison) yaitu dengan bekerjasama dengan orang yang bukan bawahan atau bukan atasannya.
Peran Informasional. Ada tiga kiprah yaitu pengawas, penyebar informasi dan juru bicara. Menerima dan meneruskan informasi merupakan aspek penting dalam pekerjaan seorang manajer. Manajer membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang benar dalam organisasinya tergantung pada informasi yang diterima atau disalurkan melelui manajer tersebut.Peran sebagai pengawas, manajer secara terus-menerus mencari informasi yang sanggup dipakai untuk keperluannya. Manajer mancari, mengumpulkan informasi melalui kekerabatan pribadinya. Peran pengamat memungkinkan manajer menjadi orang yang mempunyai informasi yang terbaik dalam organisasinya. Peran kedua sebagai penyebar informasi, manajer mengembangkan informasi yang penting., mengirimkan kembali informasi yang relevan ke orang lain di daerah kerjanya. Ketika kiprah sebagai pengawas dan penyebar informasi dipandang secara bersamaan manajer muncul sebagai penghubung dalam rantai komunikasi organisasi. Peran sebagai juru bicara, secara formal mengatakan informasi pada orang-orang yang berada di luar organisasinya
Peran pengambil keputusan. Ada empat kiprah pembuat keputusan yang sanggup diambil oleh manajer. Peran wirausaha (enterpreneur) manajer berusaha menyempurnakan unitnya, manajer membuat suatu gagasan yang baik, membuat suatu acara supaya ide/gagasan itu sanggup terwujut.. Sebagai pemadam keributan, ia bertindak terhadap keadaan yang berada di luar pengendaliannya, menyerupai pemogokan, kebangkrutan, penghapusan kontrak dan sejenisnya. Sebagai pembagi sumberdaya, manajer bertanggungjawab dalam memilih bagaimana dan kepada siapa sumberdaya yang ada sanggup dipakai organisasi. Peran keempat sebagai negosiator/perunding, manajer melaksanakan negosiasi dengan organisasi lain melalui konsultan. Manajer memakai waktunya sebagai perunding, lantaran para manajerlah yang mempunyai informasi dan otoritas .
Manajer yang berhasil ada komplemen keahlian. Keahlian manajer berdasarkan Griffin (2002) ada keahlian teknis, interpersonal, konseptual, diagnostik, komunikasi, pengambilan keputusan dan manajemen waktu. Sedangkan berdasarkan Paul Hersey (1995) keahlian manajer dibedakan menjadi keahlian teknis, manusiawi/sosial dan keahlian konsep . Dari dua pendapat ihwal keahlian manajer tersebut maka sanggup disimpulkan bahwa intinya manajer mempunyai tiga keahlian yaitu teknis, konsep dan sosial/manusiawi (yang didalamnya termasuk keahlian interpersonal, diagnostik, komunikasi ). Keterkaitan antara tingkatan manajemen dengan keahlian sanggup digambarkan menyerupai di bawah.
Keahlian Teknis (technical skill) ialah keahlian yang diharapkan untuk menuntaskan atau memahami suatu jenis pekerjaan tertentu yang dilaksanakan dalam organisasi. Ketrampilan teknis sangat penting terutama bagi manajer lini pertama. Manajer lini pertama menghabiskan waktunya melatih bawahan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan mengenai problem yang bekerjasama dengan pekerjaan. Mereka harus mengetahui bagaimana cara melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada bawahan yang meraka awasi kalau mereka ingin jadi manajer yang berhasil
Keahlian Konseptual (conceptual skill) ialah kemampuan manajer untuk berpikir secara abstrak. Manajer perlu memikirkan dan memahami keseluruhan organisasi dan lingkungannya, untuk memahami bagaimana semua pecahan dari organisasi berjalan bersama, dan untuk memandang organisasi secara holoistik.ketrampilan konsep ini menuntut manajer berpikir strategis dan membuat keputusan dengan dasar yang luas untuk melayani semua orang-orang yang berada dalam organisasinya.
Keahlian sosial/manusiawi ( social skill/ human skill) ialah kemampuan untuk bekerja dengan, memahami dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu maupun kelompok.
Keahlian interpersonal ( interpersonal skill ) adalah kemampuan untuk memahami, memotivasi, dan komunikasi dengan individu maupun kelompok. Manajer harus sanggup bergaul dengan bawahan, rekan kerja, ataupun mereka yang di atasnya. Manajer dengan keahlian interpersonalnya sanggup memliki reputasi yang baik dalam menangani orang dan mempunyai ajaran yang strategis.
Keahlian diagnostik (diagnostik skill) ialah kemampuan manajer untuk memvisualisasikan balasan yang paling sesuaidengan situasi tertentu. Seorang manajer sanggup mendiagnosa atau menganlisis problem yang terjadi dengan mempelajari gejala-gejalanya
Keahlian komunikasi (communication skill) adalah kemampuan manajer untuk mengirimkan pandangan gres atau informasi kepada orang lain dan mendapatkan pandangan gres atau informasi dri orang lain. Keahlian ini memungkinkan manajer bisa mengirimkan pandangan gres kepada bawahan sehingga mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan rekan-rekan kerja sehingga bekerjasama dengan tepat, dan untuk sanggup memberi informasi kepada manajer yang lebih atas.
Lingkungan Manajemen
Setiap organisasi, baik yang berukuran besar, sedang ataupun kecil selalu akan berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan akan selalu mengalami perubahan . Sehingga organisasi yang sanggup bertahan hidup ialah organisasi yang sanggup mengikuti keadaan dengan perubahan lingkungannya. Bagi organisasi yang tidak memperhatikan akan perubahan ataupun perkembangan lingkungannya akan mengalamai masa kehancuran.
Lingkungan organisasi sanggup diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi baik secara pribadi maupun tidak langsung. Pengertian lain lingkungan menyerupai pendapat Robbin dan Coulter (dalam buku Amirulah, 2004) ialah lembaga-lembaga atau kesatuan kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan sanggup dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal organisasi.atau lingkungan makro dan mikro atau lingkungan tidak pribadi dan langsung
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal ialah lingkungan yang berada di luar dan mempunyai imbas pada organisasi. Lingkungan eksternal ini menyerupai ekonomi, teknologi, sosial budaya, politik hukum,
Dimensi Ekonomi. Bagi organisasi dimensi ekonomi mempunyai imbas untuk pertumbuhan dan perkembangan organisasinya. Faktor ekonomi yang perlu diperhatikan antara lain kesehatan perekonomian organisasi beroperasi, tingkat inflansi, suku bunga dan tingkat pengangguran.
Dimensi teknologi.Teknologi yang diterapkan dalam organisasi, bentuk dsn ketersediaannya berasal dari lingkungan eksternal. Teknologi ini berevolusi dengan kecepatan yang luar biasa. Kecepatan perubahan dan kompleksitas yang melibatkan komputer dan teknologi informasi.
Dimensi sosial budaya. Dimensi sosial budaya mencakup adat, nilai dan karakteristik demografi masyarakat di mana organisasi berfungsi. Proses sosial budaya ini penting untuk memilih produk, jasa, dan standar tingkah laris yang berlaku di masyarakat. Disamping itu faktor sosial budaya juga sanggup mempengaruhi perasaan karyawan terhadap pekerjaan mereka.
Dimensi politik-hukum. Dimensi politik aturan ihwal peraturan pemerintah ihwal bisnis dan hubungannya. Dimensi ini penting lantaran pertama sistem aturan mengatur apa yang sanggup dan apa yang tidak sanggup dilakukan oleh organisasi; Kedua pro dan kontra bisnis dalam pemerintahan mempengaruhi acara bisnis; Ketiga stabilitas politik sanggup mempengaruhi suatu perencanaan.
Lingkungan Internal
Lingkungan internal terdiri dari pemilik (swasta), dewan direksi, karyawan dan lingkungan kerja fisik.
Pemilik. Pemilik ialah orang-orang yang mempunyai hak aturan terhadap bisnis tersebut.Pemilik juga sanggup merupakan seseorang yang mendirikan atau mempunyai bisnis kecil, patner yang secara gotong royong mempunyai bisnis, investor yang membeli saham-saham dalam suatu perusahaan.
Dewan Direksi. Dewan direksi dipilih dan bertanggungjawab untuk mengawasi manajemen organisasi/perusahaan secara umum dan memastikan bahwa organisasi/perusahaannya telah dijalankan dengan cara yang paling baik dan sanggup memuaskan bagi semua anggota organisasi.
Karyawan. Karyawan organisasi merupakan elemen utama dari lingkungan internal. Manajer harus sanggup memperhatikan akan perubahan sifat karyawannya yang disebabkan oleh gender, etnis, umur dan dimensi lain. Karyawan meminta lebih banyak kepemilikan pekerjaan atau setidaknya lebih banyak kebebasan bagi mereka untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Tren lain di banyak organisasi meningkatnya ketergantungan terhadap pekerja temporer. Individu yang dipekerjakan untuk periode waktu yang singkat tanpa kemungkinan menjadi karyawan tetap..
Lingkungan kerja fisik. Lingkungan fisik kerja mencakup gedung-gedung, akomodasi kerja yang dipergunkan dalam melaksanakan pekerjaan, serta pengaturan ruang-ruang kerja yang memungkinkan karyawan sanggup bekerja dengan baik. Pengaturan ruang yang lebih terbuka untuk orang-orang bekerja di ruang yang besar, berpindah antar meja yang berbeda untuk berinteraksi dengan orang yang berbeda pekerjaannya. Perangkat komputer disediakan bagi karyawan yang membutuhkan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Sekian artikel tentang Tingkatan Manajer, Peran, Keahlian, dan Lingkungan Manajemen. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Tingkatan Manajer
Manajer garis pertama/lini pertama (first line manager). Tingkatan yang paling rendah dalam suatu organissi, dimana seorang bertanggungjawab atas pekerjaan orang lain, mengawasi dan mengkoordinasikan acara pekerja/karyawan. Manajer lini hanya membawahi pekerjaan operasional, mereka tidak membawahi manajer lain. Jabatan yang biasa disandang oleh manajer lini ialah mandor, penyelia,/ pengawas suatu kantor/pabrik, supervisor.
Manajer menengah/madya (midle manager). Manajer menengah atau madya merupakan kelompok manajer yang paling banyak dalam sebagian besar organisasi. Manajer menengah mengarahkan kegiatan manajer lain dan kadang –kadang juga mengarahkan pekerja/karyawan langsung. Manajer menengah bertanggungjawab untuk mengimplementasikan kebijakan dan planning yang dikembangkan oleh manajer puncak serta untuk mengevaluasi dan mengkoordinaikan aktivitas-aktivita dari manajer tingkat pertama.
Manajer puncak (top manager). Manajer puncak merupakan kelompok relatif kecil, manajer puncak bertanggungjawab atas manajemen keseluruhan dari organisai. Manajer puncak membuat tujuan organisasi, taktik keseluruhan, kebijakan operasional dan membimbing kekerabatan organisasi dengan lingkungannya.. Mereka juga secara resmi mewakili orgainsasi ke luar dengan menemui pejabat pemerintah, eksekutif perusahaan lain, dan pihak lain.
image source: www.lynda.com |
baca juga:Pengelompokan yang lain tergantung pada lingkup kegiatan yang dikelolanya. Manajer fungsional bertanggungjawab pada satu kegiatan yang ada pada organisasi menyerupai manajer keuangan , personalia/ sumber daya insan operasional, pemasaran, administrasi. Untuk lebih jelasnya sanggup diperhatikan pada gambar berikut ini.
- Fungsi Manajemen, Contoh dan Penjelasannya Menurut Para Ahli
- Pengertian Manajemen dan Konsep Manajemen Menurut Para Ahli
- Pengertian, Manfaat, dan Tujuan Organisasi Menurut Para Ahli
Gambar 2: Jenis manajer berdasarkan tingkat dan bidang |
Organisasi biasanya mempunyai tiga tingkat yaitu manajer puncak, manajer manangah, manajer lini. Terlepas dari tingkatan , manajer juga terkait dengan bidang tertentu dalam organisasi menyerupai pemasaran, keuangan, operasional, sumberdaya manusia, adminstrasi dan lainnya
Peran dan Keahlian Manajer
Manajer sanggup ditemui pada semua tingkat dan semua bidang dalam suatu organisasi. Sebuah jalur karier dalam organisasi sanggup berada dalam satu bidang atau sanggup berada dalam beberapa bidang. Oleh lantaran itu, manajer seharusnya berusaha untuk memahami di mana posisi mereka ketika ini di dalam organisasi, dan jalur apa yang mereka kejar untuk tujuan karier mereka. Tanpa memandang tingkat dan bidang dalam suatu organisasi, semua manajer harus memainkan kiprah tertentu dan mempunyai ketrampilan tertentu kalau mereka ingin sukses. Konsep suatu peran, dalam hal ini sama dengan kiprah seorang pemain film dalam suatu teater. Seseorang melaksanakan beberapa hal tertentu, menemukan beberapa kebutuhan dalam organisasi, dan mempunyai tanggungjawab tertentu. Dalam pecahan ini akan dijelaskan kiprah dasar yang dimainkan seorang manajer dan ketrampilan-ketrampilan yang mereka perlukan dalam menjalankan organisasi.
Henry Mintzberg (dalam Griffin, p 17) menunjukkan sejumlah pendangan yang menarik ihwal hakikat kiprah manajerial. Mintzberg menyimpulkan bahwa terdapat kesamaan dalam tingkah laris manajer pada semua tingkatan . Semua manajer mempunyai otoritas formal terhadap unit organisasinya, dan mereka mendapatkan status dari otoritas tersebut. Ststus ini menimbulkan semua manajer terlibat dalam kekerabatan antar pribadi dengan bawahan, rekan dan bawahan, yang pada gilirannya mereka mengatakan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan . Berikut ditampilkan kiprah dasar manajer menyerupai pada tabel 1.
Tabel 1. Sepuluh Peran Dasar Manajerial
Kategori | Peran | Contoh kegitan |
Penghubung Interpersonal | 1.Kepala figur 2. Pemimpin 3. penghubung | -Menghadiri upacara pembukaan kantor/perusahaan baru. -Memberi semangat karyawan untuk meningkatkan produktivitas -Mengkoordinasikan kegiatan dari dua kelompok proyek. |
Pemberi Informasi | 4 Pengawas 5. Penyebar informasi 6. Juru bicara | -Memeriksa laporan -Mengirimkan memo yang menggarisbawahi kebijakan baru -Membuat naskah pidato ihwal rencana perkembangan organisasi |
Pengambil Keputusan | 7. Wirausaha 8.Penengah keributan 9.Pengalokasi sumberdaya 10 Negosiator | -Mengembangkan pandangan gres baru untuk inovasi -Memecahkan problem antara dua bawahan -Menunjau dan memperbaiki permintaaan anggaran -Mencapai janji kerja |
Peran Interpersonal. Ada tiga kiprah interpersonal yang menempel pada pekerjaan manajer yaitu manajer sering diminta untuk berfungsi sebagai kepala figur (figurhead), berperan sebagai pemimpin (leader) dan sebagai penghubung (liason). Kepala figur Berperan sebagai tokoh dengan melaksanakan tugas-tugas seremonial menyerupai menyambut tamu, menghadiri upacara-upacara pembukaan kantor/perusahaan baru, ijab kabul bawahan dan pekerjaan sejenisnya. Pemimpin (Leader), kiprah yang menempel pada kiprah pemimpin ini menyerupai merekrut, melatih, memotivasi karyawan. Akhirnya manajer harus berperan sebagai penghubung (liaison) yaitu dengan bekerjasama dengan orang yang bukan bawahan atau bukan atasannya.
Peran Informasional. Ada tiga kiprah yaitu pengawas, penyebar informasi dan juru bicara. Menerima dan meneruskan informasi merupakan aspek penting dalam pekerjaan seorang manajer. Manajer membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang benar dalam organisasinya tergantung pada informasi yang diterima atau disalurkan melelui manajer tersebut.Peran sebagai pengawas, manajer secara terus-menerus mencari informasi yang sanggup dipakai untuk keperluannya. Manajer mancari, mengumpulkan informasi melalui kekerabatan pribadinya. Peran pengamat memungkinkan manajer menjadi orang yang mempunyai informasi yang terbaik dalam organisasinya. Peran kedua sebagai penyebar informasi, manajer mengembangkan informasi yang penting., mengirimkan kembali informasi yang relevan ke orang lain di daerah kerjanya. Ketika kiprah sebagai pengawas dan penyebar informasi dipandang secara bersamaan manajer muncul sebagai penghubung dalam rantai komunikasi organisasi. Peran sebagai juru bicara, secara formal mengatakan informasi pada orang-orang yang berada di luar organisasinya
Peran pengambil keputusan. Ada empat kiprah pembuat keputusan yang sanggup diambil oleh manajer. Peran wirausaha (enterpreneur) manajer berusaha menyempurnakan unitnya, manajer membuat suatu gagasan yang baik, membuat suatu acara supaya ide/gagasan itu sanggup terwujut.. Sebagai pemadam keributan, ia bertindak terhadap keadaan yang berada di luar pengendaliannya, menyerupai pemogokan, kebangkrutan, penghapusan kontrak dan sejenisnya. Sebagai pembagi sumberdaya, manajer bertanggungjawab dalam memilih bagaimana dan kepada siapa sumberdaya yang ada sanggup dipakai organisasi. Peran keempat sebagai negosiator/perunding, manajer melaksanakan negosiasi dengan organisasi lain melalui konsultan. Manajer memakai waktunya sebagai perunding, lantaran para manajerlah yang mempunyai informasi dan otoritas .
Manajer yang berhasil ada komplemen keahlian. Keahlian manajer berdasarkan Griffin (2002) ada keahlian teknis, interpersonal, konseptual, diagnostik, komunikasi, pengambilan keputusan dan manajemen waktu. Sedangkan berdasarkan Paul Hersey (1995) keahlian manajer dibedakan menjadi keahlian teknis, manusiawi/sosial dan keahlian konsep . Dari dua pendapat ihwal keahlian manajer tersebut maka sanggup disimpulkan bahwa intinya manajer mempunyai tiga keahlian yaitu teknis, konsep dan sosial/manusiawi (yang didalamnya termasuk keahlian interpersonal, diagnostik, komunikasi ). Keterkaitan antara tingkatan manajemen dengan keahlian sanggup digambarkan menyerupai di bawah.
Gambar 3 : Keahlian yang dibutuhkan manajer untuk prestasi yang efektif pada tingkatan manajemen yang berbeda |
Keahlian Konseptual (conceptual skill) ialah kemampuan manajer untuk berpikir secara abstrak. Manajer perlu memikirkan dan memahami keseluruhan organisasi dan lingkungannya, untuk memahami bagaimana semua pecahan dari organisasi berjalan bersama, dan untuk memandang organisasi secara holoistik.ketrampilan konsep ini menuntut manajer berpikir strategis dan membuat keputusan dengan dasar yang luas untuk melayani semua orang-orang yang berada dalam organisasinya.
Keahlian sosial/manusiawi ( social skill/ human skill) ialah kemampuan untuk bekerja dengan, memahami dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu maupun kelompok.
Keahlian interpersonal ( interpersonal skill ) adalah kemampuan untuk memahami, memotivasi, dan komunikasi dengan individu maupun kelompok. Manajer harus sanggup bergaul dengan bawahan, rekan kerja, ataupun mereka yang di atasnya. Manajer dengan keahlian interpersonalnya sanggup memliki reputasi yang baik dalam menangani orang dan mempunyai ajaran yang strategis.
Keahlian diagnostik (diagnostik skill) ialah kemampuan manajer untuk memvisualisasikan balasan yang paling sesuaidengan situasi tertentu. Seorang manajer sanggup mendiagnosa atau menganlisis problem yang terjadi dengan mempelajari gejala-gejalanya
Keahlian komunikasi (communication skill) adalah kemampuan manajer untuk mengirimkan pandangan gres atau informasi kepada orang lain dan mendapatkan pandangan gres atau informasi dri orang lain. Keahlian ini memungkinkan manajer bisa mengirimkan pandangan gres kepada bawahan sehingga mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan rekan-rekan kerja sehingga bekerjasama dengan tepat, dan untuk sanggup memberi informasi kepada manajer yang lebih atas.
Lingkungan Manajemen
Setiap organisasi, baik yang berukuran besar, sedang ataupun kecil selalu akan berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan akan selalu mengalami perubahan . Sehingga organisasi yang sanggup bertahan hidup ialah organisasi yang sanggup mengikuti keadaan dengan perubahan lingkungannya. Bagi organisasi yang tidak memperhatikan akan perubahan ataupun perkembangan lingkungannya akan mengalamai masa kehancuran.
Lingkungan organisasi sanggup diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi baik secara pribadi maupun tidak langsung. Pengertian lain lingkungan menyerupai pendapat Robbin dan Coulter (dalam buku Amirulah, 2004) ialah lembaga-lembaga atau kesatuan kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan sanggup dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal organisasi.atau lingkungan makro dan mikro atau lingkungan tidak pribadi dan langsung
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal ialah lingkungan yang berada di luar dan mempunyai imbas pada organisasi. Lingkungan eksternal ini menyerupai ekonomi, teknologi, sosial budaya, politik hukum,
Dimensi Ekonomi. Bagi organisasi dimensi ekonomi mempunyai imbas untuk pertumbuhan dan perkembangan organisasinya. Faktor ekonomi yang perlu diperhatikan antara lain kesehatan perekonomian organisasi beroperasi, tingkat inflansi, suku bunga dan tingkat pengangguran.
Dimensi teknologi.Teknologi yang diterapkan dalam organisasi, bentuk dsn ketersediaannya berasal dari lingkungan eksternal. Teknologi ini berevolusi dengan kecepatan yang luar biasa. Kecepatan perubahan dan kompleksitas yang melibatkan komputer dan teknologi informasi.
Dimensi sosial budaya. Dimensi sosial budaya mencakup adat, nilai dan karakteristik demografi masyarakat di mana organisasi berfungsi. Proses sosial budaya ini penting untuk memilih produk, jasa, dan standar tingkah laris yang berlaku di masyarakat. Disamping itu faktor sosial budaya juga sanggup mempengaruhi perasaan karyawan terhadap pekerjaan mereka.
Dimensi politik-hukum. Dimensi politik aturan ihwal peraturan pemerintah ihwal bisnis dan hubungannya. Dimensi ini penting lantaran pertama sistem aturan mengatur apa yang sanggup dan apa yang tidak sanggup dilakukan oleh organisasi; Kedua pro dan kontra bisnis dalam pemerintahan mempengaruhi acara bisnis; Ketiga stabilitas politik sanggup mempengaruhi suatu perencanaan.
Lingkungan Internal
Lingkungan internal terdiri dari pemilik (swasta), dewan direksi, karyawan dan lingkungan kerja fisik.
Pemilik. Pemilik ialah orang-orang yang mempunyai hak aturan terhadap bisnis tersebut.Pemilik juga sanggup merupakan seseorang yang mendirikan atau mempunyai bisnis kecil, patner yang secara gotong royong mempunyai bisnis, investor yang membeli saham-saham dalam suatu perusahaan.
Dewan Direksi. Dewan direksi dipilih dan bertanggungjawab untuk mengawasi manajemen organisasi/perusahaan secara umum dan memastikan bahwa organisasi/perusahaannya telah dijalankan dengan cara yang paling baik dan sanggup memuaskan bagi semua anggota organisasi.
Karyawan. Karyawan organisasi merupakan elemen utama dari lingkungan internal. Manajer harus sanggup memperhatikan akan perubahan sifat karyawannya yang disebabkan oleh gender, etnis, umur dan dimensi lain. Karyawan meminta lebih banyak kepemilikan pekerjaan atau setidaknya lebih banyak kebebasan bagi mereka untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Tren lain di banyak organisasi meningkatnya ketergantungan terhadap pekerja temporer. Individu yang dipekerjakan untuk periode waktu yang singkat tanpa kemungkinan menjadi karyawan tetap..
Lingkungan kerja fisik. Lingkungan fisik kerja mencakup gedung-gedung, akomodasi kerja yang dipergunkan dalam melaksanakan pekerjaan, serta pengaturan ruang-ruang kerja yang memungkinkan karyawan sanggup bekerja dengan baik. Pengaturan ruang yang lebih terbuka untuk orang-orang bekerja di ruang yang besar, berpindah antar meja yang berbeda untuk berinteraksi dengan orang yang berbeda pekerjaannya. Perangkat komputer disediakan bagi karyawan yang membutuhkan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Sekian artikel tentang Tingkatan Manajer, Peran, Keahlian, dan Lingkungan Manajemen. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Amirullah, haris Budiyono, 2004. Pengantar Manajemen; Graha Ilmu, Yogyakarta
- Griffin, Alih bahasa Gina Gania MBA, 2002, Manajemn Jilid I; Erlangga, Jakarta
- Robert J Mockler, 1972, Management Control Proces, Prentice Hall, Engelwood Cliffs
- Robins and Coulter, 1996, management 5” ed Prentice Hall, Inc
- Stoner James F, Freeman, Edward R and Gilbert, Daniel R, 1995, Management 6” ed, Prentice Hall, Inc,
- T Hani Handoko. 1986, Manajemen, BPFE, Yogyakarta
0 Response to "Tingkatan Manajer, Peran, Keahlian, Dan Lingkungan Manajemen"
Posting Komentar