iklan

Teori-Teori Mencar Ilmu Berdasarkan Ahli

Teori-Teori Belajar Menurut Ahli_ Dalam dunia pendidikan khususnya di indonesia sering berpedoman pada teori berguru yang dikemukakan oleh hebat pendidikan dalam menyusun suatu penelitian atau dalam melaksanakan riset pembelajaran hal ini bertujuan sebagai refrensi dalam melaksanakan suatu tindakan atau sebagai teori yang menjadi dasar dalam membuatkan suatu pola pembelajaran.

Setidaknya ada beberapa hebat dalam pembelajaran yang sering dirujuk pendapat atau teori yang pernah dikemukan dalam pendidikan di indonesia. berikut Teori-Teori Belajar Menurut Ahli

Teori-Teori Belajar Menurut Ahli

A. Teori Belajar Bruner 
Teori Bruner yang selanjutnya disebut pembelajaran inovasi (inkuiri) yakni suatu model pengajaran yang menekankan pentingnya pemahaman ihwal struktur materi (ide kunci) dari suatu ilmu yang dipelajari, perlunya berguru aktif sebagai dasar dari pemahaman sebenarnya, dan nilai dari berfikir secara induktif dalam berguru ( pembelajaran yang bersama-sama terjadi melalui inovasi pribadi). Menurut Bruner, berguru akan lebih bermakna bagi siswa bila mereka memusatkan perhatiannya untuk memahami struktur materi yang dipelajari. Untuk memperoleh struktur informasi, siswa harus aktif dimana mereka harus mengidentifikasi sendiri prinsip kunci daripada hanya sekedar mendapatkan klarifikasi dari guru. Oleh alasannya itu guru harus memunculkan problem yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan penemuan. Dalam pembelajaran melalui penemuan, guru mengatakan tumpuan dan siswa bekerja berdasarkan tumpuan tersebut hingga menemukan korelasi antar bab dari struktur materi (Trianto dalam Bahar,2014:45).

Ada empat hal pokok yang berkaitan dengan teori berguru Bruner (Hosnan ,2014). Pertama, individu hanya berguru dan membuatkan pikirannya apabila ia memakai pikirannya. Kedua, dengan melaksanakan proses – proses kognitif dalam proses penemuan, penerima didik akan memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatu penghargaan intrinsik. Ketiga, satu – satunya cara biar seseorang seseorang sanggup mempunyai teknik – teknik dalam inovasi yakni ia mempunyai kesempatan untuk melaksanakan penemuan. Keempat, dengan melaksanakan inovasi maka akan memperkuat retesi ingatan. Empat hal diatas yakni bersesuaian dengan proses kognitif yang dibutuhkan dalam pembelajaran memakai metode saintifik.
 

B. Teori berguru Piaget
 Teori Piaget (Hosnan ,2014) menyatakan bahwa berguru berkaitan dengan pembentukan denah (jamak skemata). Skema yakni potensi untuk bertindak dengan cara tertentu ( Hergenhahn & Olson,2008:314). Dalam toeri Piaget (Santrock,2014: 43), denah prilaku (aktivitas fisik) ciri bayi, dan denah mental ( kegiatan kognitif) berkembang dimasa kanak – kanak. Skema akan selalu beubah seiring dengan perkembangan kognitif seseorang. Hosnan (2013) mengemukakan bahwa proses yang menyebabkan terjadinya perubahan skemata disebut adaptasi. Piaget mengatakan dua konsep untuk menjelaskan bagaimana anak - anak mengadaptasi yaitu asimilasi dan akomodasi. Menurut Hergenhahn & Olson (2008:314), proses merespons lingkungan sesuai dengan struktur kognitif seseorang dinamakan assimilation (asimilasi), yakni jenis pencocokan atau penyesuaian antara struktur kognitif dengan lingkungan fisik. Selanjutnya  dikemukakan bahwa  accomodatioan (akomodasi), proses memodifikasi struktur kognitif. 

Piaget mengusulkan empat tahapan perkembangan kognitif yaitu : (1) Tahap sensorimotor yang dimulai dari lahir hingga dengan usia 2 tahun.  Pada tahap ini anak berhadapan eksklusif dengan lingkungan dengan memakai refleks bawaan. Anak akan membangun pemahaman akan dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman indra (sensory) mereka (seperti melihat dan mendengar dengan gerakan motorik (otot) mereka (seperti menggapai, menyentuh); (2) Tahap praoperasional yang berlangsung dari usia 2 tahun hingga dengan usia 7 tahun. Pada tahap ini anak mulai menyusun konsep , lebih simbolik dari cara berfikir sensori motor; (3) Tahap operasional konkrit yang berlangsung dari sekitar usia 7  hingga dengan 11 tahun. Pada tahap ini anak mulai berfikir logis tapi hanya dalam situasi konkrit; (4) Tahap oprasional formal yang dimulai dari usia 11 tahun. Pada tahap ini anak akan beranjak dari pemikiran konkrit ke pemahaman yang lebih abstrak, idealis serta logis. 


Prinsip – prinsip pengajaran Piaget sangat sering diterapkan dalam program– acara yang menekankan (1) pembelajaran melalui inovasi dan pengalaman kasatmata dan pemanipulasian eksklusif alat, materi atau media berguru lain dan (2) kiprah guru sebagai seorang yang mempersiapkan kurikulum dimana penerima didik sanggup memperoleh aneka macam pengalaman berguru yang luas ( Bahar, 2014:41)
Menurut Santrock (2008: 54), teori Piaget yakni pandangan konstruktivis yang kuat. M. Saekhan Muchith (Hidayati, 2009:4 ) menyatakan bahwa berdasarkan cara pandang teori konstruktivisme bahwa berguru yakni proses untuk membangun pengetahuan melalui pengalaman kasatmata dari lapangan. Pendekatan konstruktivis yakni pendekatan yang berpusat pada siswa yang menekankan pentingnya individu yang membangun pengetahuan dan pemahaman secara aktif dengan bimbingan guru (Santrock ,2008: 7).Sejalan teori konstruktivis maka pengajaran inkuiri model inovasi terbimbing relevan dengan teori piaget. 


C. Teori belajara Vigotsky
Menurut Vigotsky (Bahar, 2014: 43) bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja atau berguru menangani kiprah – kiprah yang belum dipelajari namun kiprah – kiprah itu berada dalam zone of proximal development. Zona perkembangan proksimal (zone of proximal development – ZPD) yakni istilah Vigotsky untuk aneka macam kiprah yang terlalu sulit bagi anak untuk dikuasai sendiri, tetapi dikuasai dengan bimbingan dan tunjangan dari orang sampaumur atau anak – anak yang lebih terampil (Santrock ,2008: 57). 

Konsep lain yang seiring dengan gagasan zone of proximal development yakni scaffolding ( perancah). Perancah merupakan teknik yang melibatkan perubahan tingkat dukugan untuk berguru (Santrock ,2008: 57). Bantuan yang diberikan oleh guru atau rekan yang lebih terampil diawal pembelajaran kemuadian dikurangi seiring dengan meningkatnya kompetensi penerima didik. Ini dimaksudkan biar penerima didik semakin bertanggungjawab dengan pembelajarannya sendiri sesudah ia bisa menyelesaikannya sendiri.

  
Demikianlah beberapa Teori-Teori Belajar Menurut Ahli yang bisa menjadi refrensi dalam bidang pendidikan maupun dalam pembelajaran. semoga bermanfaat.
Sumber http://rijal09.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Teori-Teori Mencar Ilmu Berdasarkan Ahli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel