Pengertian Institusi Sosial Dan Tipe Institusi Sosial Berdasarkan Para Ahli
Pengertian Institusi Sosial dan Tipe Institusi Sosial Menurut Para Ahli - Institusi sosial yakni sistem norma-norma dan hubungan-hubungan penyatuan nilai dan prosedur-prosedur tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Mahasiswa memahami beberapa institusi utama, yaitu institusi keluarga, pendidikan, politik, ekonomi dan agama.
Pengertian Institusi Sosial
Menurut Durkheim, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari institusi. Di Indonesia istilah institusi sosial biasanya diterjemahkan dengan istilah Lembaga Sosial, atau dibahasakan dengan pranata sosial. Pada sisi lain ada pula yang mengartikan social institution dengan institusi sosial. Namun kita disini menentukan memakai istilah institusi sosial.
Para sosiolog mendefinisikan institusi sosial, Pendapat tersebut antara lain:
Paul Horton dan Chester L. Hunt
Institusi sosial yakni sistem norma-norma dan hubungan-hubungan penyatuan nilai dan prosedur-prosedur tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Peter L Berger
Lembaga sosial yakni mekanisme yang mengakibatkan perbuatan insan ditekankan olehpola tertentu dan dipaksa bergerak sesuai dengan impian masyarakat.
Soerjono Soekanto
Lembaga sosial yakni himpunan norma berkisar dari segala tingkatan kebutuhan pokok manusia.
Tipe-tipe Institusi Sosial
Menurut pendapat JL. Gillin and JP.Gillin, ada beberapa tipe institusi sosial sebagai berikut:
1. Tipe institusi sosial dilihat dari sudut perkembangannya
2. Tipe institusi sosial dilihat dari sudut nilai
3. Tipe institusi sosial dilihat dari sudut penerimaan oleh masyarakat.
4. Tipe linstitusi sosial dilihat dari sudut penyebarannya.
Tipe forum sosial dilihat dari sudut fungsinya.
Pengertian Institusi Sosial
Menurut Durkheim, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari institusi. Di Indonesia istilah institusi sosial biasanya diterjemahkan dengan istilah Lembaga Sosial, atau dibahasakan dengan pranata sosial. Pada sisi lain ada pula yang mengartikan social institution dengan institusi sosial. Namun kita disini menentukan memakai istilah institusi sosial.
Para sosiolog mendefinisikan institusi sosial, Pendapat tersebut antara lain:
Paul Horton dan Chester L. Hunt
Institusi sosial yakni sistem norma-norma dan hubungan-hubungan penyatuan nilai dan prosedur-prosedur tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Peter L Berger
Lembaga sosial yakni mekanisme yang mengakibatkan perbuatan insan ditekankan olehpola tertentu dan dipaksa bergerak sesuai dengan impian masyarakat.
Soerjono Soekanto
Lembaga sosial yakni himpunan norma berkisar dari segala tingkatan kebutuhan pokok manusia.
image source: |
baca juga: Pengertian, Pola, dan Teori Modern Perubahan Sosial Menurut Para Ahli
Tipe-tipe Institusi Sosial
Menurut pendapat JL. Gillin and JP.Gillin, ada beberapa tipe institusi sosial sebagai berikut:
- Crescive institution atau forum paling primer, yaitu Suatu tipe institusi yang tumbuh tidak sengaja dan tumbuhnya berasal dari watak istiadat. Contoh; hak milik, bentuk-bentuk perkawinan, dan lumbung padi.
- Enacted institution, yaitu Tipe institusi yang dibuat dengan sengaja dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang bersangkutan. Contoh institusi utang piutang, forum pendidikan dan forum perdagangan. Semuanya ini berakar dari kebiasaan-kebiasaan yang sistimatis dan diatur kemudian dituangkan institusi yang disahkan oleh pemerintah.
- Basic institution, yaitu sebagai forum sosial yang paling penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertibdalam masyarakat. Contoh; institusi keluarga dan institusi agama.
- Subsidiary institution, yaitu institusi sosial yang dianggap kurang penting oleh sekelompok masyarakat tertentu, contohnya forum rekreasi dan forum olah raga.
- Aproved social institution, yaitu Tipe institusi ini merupakan lembaga-lembaga yang diterima oleh masyarakat lantaran dirasa memberi manfaat dan laba serta sangat dibutuhkan contohnya forum agama, forum pendidikan, forum perdagangan, forum proteksi aturan dan forum penitipan anak danlembaga-lembaga swadaya masyarakat.
- Unproved - unsanctioned intitutio, yaitu tipe institusi ini ditolak oleh masyarakat secara umum alasannya yakni dianggap meresahkan dan merugikan masyarakat secara umum, contohnya gank persatuan perampok/ copet/ gali/momoli/ kumpul kebo/ kaum gay, lebian/ homo seks dan forum perakitan bom ilegal.
- General institution, yaitu suatu institusi yang lahir atas dasar faktor penyebaran sehingga dikenal di seluruh dunia, contohnya institusi pemerintahan,institusi agama dan perserikatan bangsa-bangsa.
- Ristricted institution, yaitu isntitusi yang dikenal hanya terbatas pada suatu masyarakat atau Negara tertentu, contohnya forum adat, forum keyakinan/ anutan dan forum pemerintahan (khususnya pada sistemnya).
Operative institution, institusi yang befungsi untuk menghimpun pola-pola atau cara-cara yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu, contohnya LSM, IMF, UMDB, dan forum industri.Regulated institution, yaitu institusi yang berfungsi mengawasi watak istiadat atau tata kelakuan yang tidak mutlak manjadi bab dari pada lemabaga tersebut. Contoh institusi aturan dan institusi verifikasi.
Kelima tipe institusi sosial di atas sanggup mengetahui adanya majemuk institusi kemasyarakatan dalam suatu masyarakat tertentu. Makara setiap masyarakat mempunyai sistem nilai yang menentukan forum sosial mana yang dianggap paling atas dari lembaga-lembaga sosial lainnya. Semuanya tergantung dari masyarakat yang bersangkutan.
Institusi Utama
Berikut kita akan membahas beberapa institusi utama, yaitu institusi keluarga, pendidikan, politik, ekonomi dan agama.
Institusi Keluarga
Ada 3 bentuk keluarga;
Tujuan perkawinan yaitu
Bentuk-bentuk perkawinan
a) Menurut jumlah suami dan istri
b) Menurut asal suami dan istri
(2) Eksogami ialah perkawinan di luar lingkungan sendiri
c) Menurut kekerabatan kekerabatan
Pola menetap setelah perkawinan
Setiap tempat mempunyai budaya sendiri terkait dengan tempat menetap setelah perkawinan.
Fungsi Keluarga
Sebagai sebuah institusi, keluarga mempunyai fungsi, ilmuan sosiologi menyerupai Horton dan Hunt (1984) mengidentifikasi beberapa hal
Susunan keluarga
Bentuk keluarga bilateral (cognatic Descent), menghitung kekerabatan keluarga melalui pihak ayah maupun ibu.
Bentuk keluarga unilateral (unilineal), hanya dihitung dari satu garis keturunan, ayah atau ibu.
Institusi Pendidikan
Para jago sosiologi banyak mengkaji duduk kasus pendidikan membagi pokok bhasan mereka menjadi tiga bahasan yaitu secara makro, meso dan mikro. Makro sosiologi pendidikan membahas wacana kekerabatan institusi pendidikan dengan institusi lain dalam masyarakat. Pada tingkat meso sosiologi pendidikan membahas wacana kekerabatan dalam suatu organisasi pendidikan. Dan pada tingkat mikro sosiologi pendidikan mempelajari wacana interaksi yang berlangsung dalam institusi pendidikan.
Dalam hal makro, para sosiolog biasanya mempelajari kesalingterkaitan antara pendidikan dengan institusi lain menyerupai kekerabatan antara pendidikan dan politik; hingga sejauh mana sekolah dalam menjalankan kiprahnya dalam proses sosialisasi politik. Contoh lain yakni kaitan dengan ekonomi, contohnya bagaimana sekolah berperan dalam mempersiapkan tenaga kerja siap pakai untuk sector formal dan lain-lain.
Dalam hal meso dan mikro sosiologi pendidikan antara lain mempelajari sekolah sebagai sistem social. Pada jenjang mesososiologi, spesialis biasanya mengkaji sekolah sebagai suatu organisasi. Dan pada jenjang mikro, biasanya spesialis mengkaji kekerabatan dan interaksi antara siswa contohnya pengelompokan diantara mereka atau system status yang terbentuk dan lain-lain.
Institusi politik
1) Bentuk Negara, secara umum dikenal bentuk negara;
2) Bentuk Pemerintahan. Bentuk pemerintahan yang berkembang di dunia yaitu:
Institusi Ekonomi
Menurut Kornblum (dalam Sunarto, 2000) penelitian terhadap institusi ekonomi difokuskan pada pokok bahasan berikut, yaitu:
Institusi Agama
Fungsi Agama
a) Fungsi Manifes
b) Fungsi laten
Menurut Light, Killer dan Callhoun (1989).
Sekian artikel tentang Pengertian Institusi Sosial dan Tipe Institusi Sosial Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Sumber http://blogpsikologi.blogspot.com/
Kelima tipe institusi sosial di atas sanggup mengetahui adanya majemuk institusi kemasyarakatan dalam suatu masyarakat tertentu. Makara setiap masyarakat mempunyai sistem nilai yang menentukan forum sosial mana yang dianggap paling atas dari lembaga-lembaga sosial lainnya. Semuanya tergantung dari masyarakat yang bersangkutan.
Institusi Utama
Berikut kita akan membahas beberapa institusi utama, yaitu institusi keluarga, pendidikan, politik, ekonomi dan agama.
Institusi Keluarga
Ada 3 bentuk keluarga;
- Keluarga inti (batih, somah, nuclear family) terdiri dari ayah, ibu dan anak-anakyang belum menikah.
- Keluarga besar (extended family) ikatan keluarga dalam satu keturunan, kakek, nenek, ipar, paman dsb.
- Keluarga poligamous, beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh satu kepala keluarga.
Tujuan perkawinan yaitu
- Untuk mendapat keturunan
- Untuk meningkatkan derajat dan status sosial.
- Mendekatkan kekerabatan kekerabatan besar kedua mempelai
- Harta waris tidak jatuh kepada orang lain
- a) Terpeliharanya kehormatan insan bersusila.
- b) Menghubungkan tali persaudaraan dan memperbanyak keluarga.
- c) Keluarga dan masyarakat sejahtera.
Bentuk-bentuk perkawinan
- Monogami merupakan perkawinan satu laki-laki dan satu wanita.
- Poligami merupakan perkawinan yang beristri atau bersuami lebih dari satu orang.
- Poligini; seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang.
- Poliandri; seorang perempuan yang bersuami lebih dari satu orang.
(2) Eksogami ialah perkawinan di luar lingkungan sendiri
- Connubium circulation/ asymetris (sepihak), kekerabatan perkawinan dimana dua klan hanya mempunyai satu kedudukan sebagai pemberi atau peserta gadis.
- Connubium symetris, kekerabatan perkawinan di mana dua klan saling tukar menukar pasangan.
- Homogami, kesepakatan nikah dalam strata/ status sosial yang sama.
- Heterogami, kesepakatan nikah antara dua keluarga yang berbeda lapisan sosialnya.
- Cross cousin (sepupu silang), perkawinan antara saudara sepupu anak anaksaudara laki-laki ibu, anak saudara perempuan ayah.
- Paralel cousin (sepupu silang), perkawinan di mana ayah atau ibu merekabersaudara.
- d) Menurut pembayaran mas kawin.
Pola menetap setelah perkawinan
Setiap tempat mempunyai budaya sendiri terkait dengan tempat menetap setelah perkawinan.
- Patrilokal (Virilokal), suami istri bertempat tinggal di sekitar sentra kerabat suami.
- Matrilokal (otorilokal), suami istri tinggal di sekitar kerabat istri.
- Bilokal, menetap bergantian antara kerabat istri dan suami.
- Neolokal yaitu bertempat di tempat baru.
- Avunkulokal yaitu menetapdi rumah saudara laki-laki ibu (paman) dari pihak suami.
- Natalokal yaitu suami istri terpisah tinggal di tempat kelahiran masing-masing, bertemu dalam waktu yang relatif pendek.
- Utrolokal yaitu bebas menentukan tempat tinggal.
- Komonlokal yaitu tinggal didalam kelompok di mana kedua orang renta dari pihak laki dan perempuan berdiam.
Fungsi Keluarga
Sebagai sebuah institusi, keluarga mempunyai fungsi, ilmuan sosiologi menyerupai Horton dan Hunt (1984) mengidentifikasi beberapa hal
- Fungsi perngaturan seks. Keluarga berfungsi untuk mengatur penyaluran dorongan seks. Tidak ada masyarakat yang membolehkan kekerabatan seks sebebas-bebasnya antara siapa saja dalam masyarakat.
- Fungsi reproduksi, berupa pengembangan keturunan.
- Fungsi sosialisasi, dimana keluarga mensosialisasikan anggota gres masyarakat sehingga sanggup memerankan apa yang mesti dilakukannya di masyarakat.
- Fungsi afeksi, dimana keluarga memperlihatkan cinta kasih. Beberapa studi yang dilakukan membuktikan, seorang anak yang tidak mendapat cinta kasih biasanya melaksanakan tindakan menyimpang.
- Fungsi ekonomi, dimana berjalannya proses produksi, distribusi dan konsumsi.
- Fungsi status, dimana keluarga memperlihatkan fungsi status kepada anak baik status terkait dengan jenis kelamin, urutan kelahiran, kekerabatan maupun status yang diperoleh orang renta menyerupai kelas social tertentu.
Susunan keluarga
Bentuk keluarga bilateral (cognatic Descent), menghitung kekerabatan keluarga melalui pihak ayah maupun ibu.
- Prinsip ambilineal (operative descent), menghitung garis kerabat terkadang melalui ayah atau ibu.
- Prinsip konsentris, menghitung garis keluarga hingga suatu jumlah tertentu (terbatas).
- Prinsip primogenitus, menghitung garis keluarga melalui ayah dan ibu yang usianya tertua saja (sulung) untuk menentukan pembagian warisan keluarga.
- Prinsip ultimogenitur, yaitu garis keluarga dihitung melalui ayah atau ibu yang usianya termuda saja (bungsu).
- Patrilineal yaitu garis keturunan dihitung dari garis ayah contohnya, Batak.
- Matrilineal yaitu garis keturunan yang dihitung dari garis ibu contohnya, Minangkabau
Para jago sosiologi banyak mengkaji duduk kasus pendidikan membagi pokok bhasan mereka menjadi tiga bahasan yaitu secara makro, meso dan mikro. Makro sosiologi pendidikan membahas wacana kekerabatan institusi pendidikan dengan institusi lain dalam masyarakat. Pada tingkat meso sosiologi pendidikan membahas wacana kekerabatan dalam suatu organisasi pendidikan. Dan pada tingkat mikro sosiologi pendidikan mempelajari wacana interaksi yang berlangsung dalam institusi pendidikan.
Dalam hal makro, para sosiolog biasanya mempelajari kesalingterkaitan antara pendidikan dengan institusi lain menyerupai kekerabatan antara pendidikan dan politik; hingga sejauh mana sekolah dalam menjalankan kiprahnya dalam proses sosialisasi politik. Contoh lain yakni kaitan dengan ekonomi, contohnya bagaimana sekolah berperan dalam mempersiapkan tenaga kerja siap pakai untuk sector formal dan lain-lain.
Dalam hal meso dan mikro sosiologi pendidikan antara lain mempelajari sekolah sebagai sistem social. Pada jenjang mesososiologi, spesialis biasanya mengkaji sekolah sebagai suatu organisasi. Dan pada jenjang mikro, biasanya spesialis mengkaji kekerabatan dan interaksi antara siswa contohnya pengelompokan diantara mereka atau system status yang terbentuk dan lain-lain.
1) Bentuk Negara, secara umum dikenal bentuk negara;
- Negara kesatuan yaitu dengan satu kesatuan pemerintahan, parlemen, institusi peradilan dan konstitusi.
- Negara federasi / serikat yaitu adanya negara bab yaitu negara yang mempunyai undang-undang dan peradilan sendiri.
- Republik yaitu dipimpin oleh presiden yang memegang kekuasan administrator dan DPR dengan kekuasan legislatif.
- Monarki yaitu dipimpin oleh raja/ ratu yang didapatkan menurut keturunan dan diperoleh seumur hidup.
- Kekaisaran dipimpin seorang kaisar yang diperoleh secara turun temurun.
- Kewibawaan lahiriah (kharismatik) contohnya tokoh agama.
- Tradisi atau keturunan, contohnya raja.
- Secara formal (legal-rasional) menurut aturan contohnya presiden.
Menurut Kornblum (dalam Sunarto, 2000) penelitian terhadap institusi ekonomi difokuskan pada pokok bahasan berikut, yaitu:
- Pasar dan pembagian kerja
- Interaksi antara pemerintah dengan institusi ekonomi
- Perubahan pada pekerjaan
- Sistem feodalisme yaitu seperangkat forum politik dan ekonomi yang menempatkan pemilik tanah (raja) dan prajurit yang menjaga keamanan sebagai pelindung warga, harta benda dan hak penguna tanah.
- Sistem merkatilisme yaitu sistem yang menempatkan negara bertanggungjawab mengendalikan dan mengarahkan seluruh kegiatan ekonomi termasuk mengatur individu untuk profesi-profesi tertentu.
- Sistem kapitalisme yaitu pemilik modal bebas berbagi usahanya dan mendapat laba sebesar-besarnya.
- Sistem komunisme yaitu partai tunggal atau diktator sebagai wakil rakyat yang memerintah atas nama rakyat.e) Sistem sosialisme yaitu bertujuan merombak masyarakat pada persamaan hak dan pembatasan hak milik pribadi untuk kesejahteraan masyarakat.
Fungsi Agama
- Sumber pedoman hidup manusia.
- Mengatur kekerabatan (tata cara) insan secara vertikal dan horizontal.
- Nilai-nilai hidup insan (ukuran).
- Pedoman rasa kebersamaan.
- Pedoman keyakinan (confidence).
- Pedoman keberadaan (existence).
- Pengungkapan estetika (keindahan).
- Pedoman rekreasi dan hiburan.
- Memberi identitas.
- Saranauntuk kupul kebo, zina dan perjudian.
- Dijadikan landasan kegiatan SARA atau peperangan.
- Kedok untuk meminta proteksi di luar kepentingan agama.
Menurut Light, Killer dan Callhoun (1989).
- Kepercayaan
- Praktek keagamaan
- Simbol keagamaan
- Umat
- Pengalaman keagamaan.
Sekian artikel tentang Pengertian Institusi Sosial dan Tipe Institusi Sosial Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi: Suatu Pengantar: Jakarta: Rajawali Pers
- Sunarto, Kamanto, 2000, Pengantar Sosiologi, Jakarta, Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
0 Response to "Pengertian Institusi Sosial Dan Tipe Institusi Sosial Berdasarkan Para Ahli"
Posting Komentar