iklan

Pengertian, Faktor-Faktor, Dan Jenis-Jenis Angin

Pengertian, Faktor-faktor, dan Jenis-jenis Angin

Pengertian, Faktor-faktor, dan Jenis-jenis Angin

Halo, sobat kritis, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai wacana angin, angin tersendiri itu apa? bagaimana sanggup adanya angin, angin apakah memeiliki jenis yang berbeda-beda? nama angin gimana? dan pertanyaan lainnya mengenai angin itu sendiri. Maka dari itu, untuk menjawab pertanyaan mengenai wacana angin tersebut, akan dibahas dalam artikel dibawah ini. Silahkan disimak.

Pengertian Angin

Pengertian angin yakni pergerakan udara arah horisontal atau hampir horisontal. Sedangkan gerakan udara ke arah vertikal disebut Aliran Udara. Angin dengan kecepatan rendah hingga batas tertentu akan sangat bermanfaat dan bahkan diperlukan oleh insan akan tetapi dengan kecepatannya yang sangat tinggi akan menjadi suatu biro perusak yang sangat besar dampak negatifnya bagi umat manusia. Contoh Angin Puting Beliung, ataupun Angin Tornado yang kecepatannya sanggup mencapai 394 km/jam.

Sifat-sifat Angin

Angin mempunyai sifat sifat tersendiri, yakni:

  1. Angin selalu bertiup dari tempat bertekanan tinggi ke tekanan rendah.
  2. Angin diberi nama berdasarkan arah dari mana angin bertiup.
  3. Terdapat Hukum Buys – Ballot yang mengatur aturan mengenai arah angin, hukumnya berupa: “Di belahan bumi utara angin membelok kekanan, sementara di selatan angin membelok kekiri. Penyimpangan ini terjadi dikarenakan oleh perputaran bumi pada porosnya. Kekuatan penyimpangan ini disebut juga dengan kekuatan Coriolis.”
  4. Pengaruh Coriolis tidak merubah kecepatan angin tetapi hanya arah angin.
  5. Makin cepat pergerakan angin dan makin ke utara atau selatan dari khatulistiwa makin besar kekuatan penyimpangan angin.
  6. Coriolis bersifat nol di Khatulistiwa dan bersifat maksimum di kutub.

Faktor Terjadinya Angin

Berikut merupakan faktor faktor terjadinya angin, yakni:

Gradien Tekanan Horisontal atau Gradien Barometris

Pada gradien tekkanan horisontal atau gradien barometris, perubahan tekanan per satuan jarak dengan arah horisontal, maka semakin besar gradien barometrisnya atau tekanan horisontalnya, semakin cepat tiupan angin.

Letak geografis

Letak geografis mempengaruhi faktor angin. Pada gradien tekanan yang sama, kecepatan angin di tempat berkhatulsitiwa lebih cepat daripada kecepatan angin di tempat dengan lintang besar.

Ketinggian tempat

Pada gradien tekanan yang sama, semakin tinggi tempat, maka kecepatan. angin semakin besar

Waktu

Pada gradien tekanan yang sama, kecepatan angin di permukaan bumi pada siang hari lebh cepat daripada kecepatan angin pada malam hari.

Perhitungan Kecepatan Angin

Perhitungan kecepatan angin sanggup dihitung dengan cara menghitung kecepatan angin horisontal pada ketinggian kurang lebih 2 m dari permukaan tanah yang ditanami rumput. Perhiutngan kecepatan angin dengan memakai alat pengukur anenometer (alat pengukur kecepatan angin). Dalam hal ini, kecepatan angin tersebut terdapat faktor faktor yang mempengaruhinya, ibarat perbedaan tekanan udara dari tempat asal angin, tujuan angin tersebut kearah mana, dan medan medan yang dilaluinya, berapa susahnya medan tersebut. Berikut ini yakni rumus untuk menghitung kecepatan angin, yakni:

u = [u*/kk].Ln[Z + ZM – d)/ ZM )]

dimana
u  = kecepatan angin (m/det)
u* = velositas friksi (m/det)
Kk = konstanta von Karman (0.4)
Z  = ketinggian dari permukaan tanah
ZM = momentum rougness parameter
d = zero plane displacement
JIka vegetasi tersebut seragam, maka d = 0.4 h , Zm = 0.13 h, dimana h = tinggi vegetasi rata-rata

Skala Kecepatan Angin

Skala kecepatan angin terdiri dari skala 0 hingga skala 12, berikut kecepatan angin berdasarkan skala Beaufrot :
Skala 0, Kecepatan angin (km/jam) 1 Tipe Calm, Gejala alam asap naik tegak lurus
Skala 1 Kecepatan angin (km/jam) 1 – 5 Tipe Light air, arah angin dilihat dari gerakan asap
Skala 2 Kecepatan angin (km/jam) 6 – 11 Tipe Light breeze, angin sepoi basah
Skala 3 Kecepatan angin (km/jam) 12 - 19 Tipe Gentle breeze, daun bergerak konstan
Skala 4 Kecepatan angin (km/jam) 20 - 28 Tipe Moderate breeze, debu, kertas terbang, ranting bergerak
Skala 5 Kecepatan angin (km/jam) 29 - 38 Tipe Fresh breeze, dahan bergerak, gelombang kecil di permukaan air didarat
Skala 6 Kecepatan angin (km/jam) 39 - 49 Tipe Strong breeze, cabang bergerak, sulit membuka payung
Skala 7 Kecepatan angin (km/jam) 50 - 61 Tipe Moderate gale, pohon bergerak, orang sulit berjalan
Skala 8 Kecepatan angin (km/jam) 62 - 74 Tipe Fresh gale, ranting patah
Skala 9 Kecepatan angin (km/jam) 75 - 88 Tipe Strong gale, genting terbang
Skala 10 Kecepatan angin (km/jam) 89 - 102 Tipe Whole gale, pohon tumbang, bangunan rusak berat
Skala 11 Kecepatan angin (km/jam) 103 - 117 Tipe Storm, Transportasi berhenti total
Skala 12 Kecepatan angin (km/jam) > 117 Tipe Hurricane, Pohon besar tumbang, gedung roboh

Fungsi Angin

Angin tersendiri mempunyai fungsi yang membantu kehidupan makhluk hidup atupun lingkungan, seperti:

  1. Angin mempercepat pendinginan dari benda yang panas.
  2. Mencampur lapisan udara semoga lapisan udara panas dan hambar bergabung, begitupula udara lembab dan udara kering, hingga udara yang kaya dengan CO2 dengan udara dengan CO2 yang rendah. Sehingga dari fungsi tersebut, maka siklus hidrologi atau siklus angin sanggup berlangsung, dan CO2 yang berlebih pada tempat berpolutan tinggi sanggup dihindari.

Jenis Jenis Angin


Angin mempunyai beberapa jenis jenis atupun sebutannya, seperti:

Angin laut

Angin maritim yakni angin yang dimana berasal dari arah maritim ke arah darat, dimana terjadi pada siang hari.

Angin darat

Angin darat yakni angin yang dimana berasal dari arah darat ke arah laut, dimana terjadi pada ketika malam hari.

Angin lembah

Angin lembah yakni angin yang dimana berasal dari arah lembah menuju ke arah puncak gunung, angin lembah tersebut terjadi pada ketika siang hari hingga malam hari, mengganti angin gunung.

Angin gunung

Angin gunung yakni angin yang dimana berasal dari puncak gunung ke lembah gunung, yang dimana angin gunung terjadi pada malam hari.

Angin Fohn

Angin Fohn yakni angin yang bermula dari potongan belakang atau berada pada potongan bawah angin gunung atau tempat pegunungan, angin fohn ini mempunyai sifat panas, kering, kencang. Angin fohn terjadi lantaran disebabkan oleh udara yang didorong dengan keras menaiki puncak dan hasilnya melewati puncak dan kemudian menuruni lereng dari potongan belakang gunung. Udara yang turun dari puncak ini mengalami pemanasan adiabatik.

Angin Bahorok

Angin Bahorok yakni angin fohn (lihat pengertian diatas) yang berasal dari tempat dataran rendah di deli utara, sumatra utara. Karena berasal dari arah kota bohorok, sehingga dinamakan angin bohorok. Angin bohorok muncul dan terletak pada arah barat-barat-laut dari medan, sumatra utara.

Angin Gending

Angin Gending yakni angin fohn (lihat pengertian diatas) yang berasal dari gunung dan pegunungan dari sebelah tenggara menuju arah kota probolinggo, jawa timur. sama ibarat angin bahorok, dinamakan demikian lantaran datangnya dari arah kota gending, jawa timur.

Angin Geostrofik

Angin Geostrofik yakni angin yang dimana bersifat teoretis dengan gaya yang bekerja kepada angin tersebut dan mempunyai kegunaan dari hanya gaya gradien tekanan dan gaya coriolis yang terjadi lantaran sama besar dan berlawanan arah angin tersebut. Angin geostrofik ini bertiup sejajar dengan isobar yang dimana lurus sejalan dengan laju konstan. Angin konkret niscaya akan mendekati angin geostrofik jikalau terjadi pada ketinggian jauh dari permukaan bumi dan dengan tidak ada gaya goresan antara angin konkret dengan angin geostrofik, yaitu asumsi di atas ketinggian 1000 m diatas permukaan laut. Berikut tumpuan contoh beberapa nama angin lokal, yakni: Kumbang ; Brubu ; Wambrau.

Angin Siklon

Angin siklon yakni Angin dengan gerakan berbentuk spiral yang dimana memutar ke dalam dan juga angin yang sentra tekanan udara rendah dikelilingi area bertekanan udara makin tinggi (konvergen); di bumi belahan utara arahnya berlawan jarum jam, di bumi belahan selatan searah jarum jam.

Angin Antisiklon

Angin antisiklon yakni angin dengan gerakan berbentuk spiral memutar ke luar dan juga angin yang pusat tekanan udara tinggi dikelilingi area bertekanan udara makin rendah (divergen); di bumi belahan utara searah jarum jam, di bumi belahan selatan berlawanan jarum jam.

Angin Angin Lainnya

Contoh dari angin angin lainnya adalah
  • Angin Musim (Monsoon) yakni sistem angin yang terjadi antara benua dan samudera yang dimana arah berubah setiap trend tergantung letak Matahari.
  • Angin panas (Sirocco, Föhn), dan
  • Angin hambar (Norther).

Demikian artikel mengenai angin, dimulai dari pengertian angin, jenis jenis angin, fungsi angin, sifat dan perhitungan angin, dan sebagainya. Semoga artikel ini sanggup menambah wawasan kekritisan anda semuanya.
Sumber http://ruangterkritis.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian, Faktor-Faktor, Dan Jenis-Jenis Angin"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel