iklan

Pengertian Desa Dan Ciri-Ciri Desa

  Pengertian Desa dan Ciri-ciri Desa

Pengertian Desa dan Ciri-ciri Desa

Halo, Sahabat Kritis, dalama rtikel kali ini kita akan membahas mengenai Pengertian Desa dan Ciri-ciri Desa. Desa sering kali dibilang berada jauh dari perkotaan, tetapi itulah kenyataannya, desa mempunyai banyak potensi yang tersimpan yang jarang dimiliki oleh perkotaan alasannya yaitu nilai sosial budaya yang khas. Apa itu desa? dan Apa saja potensi yang dimiliki suatu desa? kita simak artikel dibawah.

Pengertian Desa

Pengertian desa secara etimologi berasal dari kata Deshi (Sansekerta) yang artinya tanah kelahiran atau tanah tumpah darah. Istilah desa digunakan untuk Jawa dan Madura, di Bali desa disebut Banjar, Gampong untuk Aceh, Nagari untuk Sumatera Barat, Huta di Batak, Wanus di Sulawesi Utara dan Negara di Maluku. Dalam arti umum desa yaitu suatu wilayah yang jauh dari sentra keramaian kota, mempunyai kondisi kawasan yang masih alami, dihuni oleh penduduk yang relatif jarang serta sebagian besar lahannya dimanfaatkan untuk pertanian, perkebunan dan perikanan. Adapun definisi desa dari aspek hukum, yakni:
  1. Sutarjo Kartohadikusumo, desa yaitu suatu kesatuan aturan adab yang mencakup suatu masyarakatyang bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu dan berhak mengadakan pemerintahan sendiri
  2. Prof. Bintaro, desa yaitu suatu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi politik dan kultural yang terdapat di situ (insitu), dalam hubungannya dengan efek timbal balik dengan kawasan lain.
  3. UU No 22 Tahun 1948 pasal 1, desa yaitu kawasan yang terdiri atas satu atau lebih dusun yang digabungkan sampai merupakan suatu kawasan yang mempunyai cukup untuk berdiri sendiri menjadi kawasan otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri.
  4. UU No 5 tahun 1979 pasal 1 abjad A, desa yaitu suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan aturan yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah eksklusif dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara kesatuan Republik Indonesia.
  5. Kelurahan (wilayah di kota) : UU No 5 Tahun 1979 Pasal 1 abjad B, desa yaitu suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah eksklusif di bawah camat yang tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri.
Adapun rumusan pengertian Desa dari aspek lai, yakni:
  1. Aspek Morfologi : pemanfaatan lahan/tanah oleh penduduk atau masyarakat yang bersifat agraris serta bangunan rumah tinggal yang terpencar.
  2. Aspek Demografis : suatu kawasan yang didiami oleh sejumlah kecil penduduk yang terpencar.
  3. Aspek Ekonomi : wilayah yang penduduknya bermata pencaharian pokok di bidang pertanian, bercocok tanam / nelayan.
  4. Aspek Sosial Budaya : wilayah dimana penduduknya mempunyai kekerabatan sosial secara kekeluargaan yang homogen dan bersifat gotong royong.
  5. Aspek Geografis (menurut Bintarto) : perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur fisiografis, sosial, ekonomi, budaya, politik yang terdapat disitu dalam hubungannya dan efek timbal balik dengan kawasan lainnya.

Ciri-ciri Desa

Berikut merupakan ciri ciri desa bedasarkan ciri umum dan ciri khusus dan ciri ciri lainnya, yakni:

Ciri-ciri Umum Desa

Berikut merupakan ciri ciri umum desa, yakni:
  1. Masyarakatnya sangat akrab dengan alam
  2. Kehidupannya banyak tergantung pada musim
  3. Merupakan kesatuan social dan kesatuan kerja
  4. Jumlah penduduk relatif kecil dan daerahnya relatif luas
  5. Struktur ekonomi secara umum dikuasai agraris
  6. Ikatan keluarga sangat akrab merupakan suatu paguyuban / Gemeinchaft
  7. Sosial kontrol ditentukan oleh nilai moral dan hokum internal / adat
  8. Proses sosialnya berjalan lambat
  9. Umumnya berpendidikan rendah

Ciri Desa berdasarkan Direktorat Jendral Pembangunan Desa (BANGDES)

Berikut merupakan ciri ciri umum desa berdasarkan Direktorat Jendral Pembangunan Desa (BANGDES), yakni:
  1. Perbandingan lahan dengan manusia/man land ratio cukup besar
  2. Sektor pertanian lapangan kerja yang dominan
  3. Hubungan warga sangat erat
  4. Masih teguh memegang tradisi yag berlaku

Ciri Desa berdasarkan Suryono Sukanto ditinjau berdasarkan kondisi masyarakatnya :

Berikut merupakan ciri ciri umum desa berdasarkan Suryono Sukanto ditinjau berdasarkan kondisi masyarakatnya, yakni:
  1. Hubungan kekerabatan kuat, alasannya yaitu biasanya berasal dari satu keturunan
  2. Kehidupan bercorak Gemeinschaft yatu sistem kekeluargaan kuat, antar penduduk saling mengenal bersifat face to face.
  3. Umumnya hidup sektor pertanian dan perkebunan.
  4. Cara bertani masih tradisional, sehingga karenanya rata-rata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri (subsistence farming)
  5. Gotong royong sangat kuat
  6. Golongan tetua memegang peranan penting
  7. Norma agama berpengaruh / religious trend

Ciri-ciri berdasarkan Geografis

Berikut merupakan ciri ciri umum desa berdasarkan Geografis, yakni:
  1. Pemukiman penduduk yag tidak padat
  2. Sarana dan prasarana transportasi yang langka
  3. Sebagian besar teladan penggunaan tanah untuk persawahan.

Unsur-unsur Desa

Berikut merupakan unsur unsur desa, yakni:
  1. Daerah, dalam arti tanah yang produktif dan yang tidak produktif berserta penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografi setempat.
  2. Penduduk, penduduk mencakup jumlah, pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk setempat.
  3. Tata Kehidupan, dalam hal ini berkaitan dengan teladan tata pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa yang menyangkut seluk beluk kehidupannya, adab istiadat, norma, system pergaulan.

Sistem Pembagian Desa

Berikut merupakan sistem pembagian desa, yakni:
  • Klasifikasi Desa berdasarkan tingkatan pembangunan dan kemampuan pengembangan potensi yang dimilikinya :
  1. Desa tradisional, desa pada masyarakat terasing, seluruh mata pencahariannya termasuk teknologi bercocok tanam, pemeliharaan kesehatan dan cara memasak tergantung pada derma alam sekelilingnya.
  2. Desa Swadaya, kondisi desa yang relatif statis tradisional, masyarakatnya sangat tergantung dalam pengembangan kehidupan masyarakat pada faktor alam yang belum diolah dan dimanfaatkan secara baik.
  3. Desa swakarsa, desa yang sudah disentuh oleh efek luar berupa pembaharuan yang mulai dirasakan oleh masyarakat. Ciri karya dan jasa sudah menjadi ukuran. Mobilitas horizontal maupun vertical sudah mulai nampak.
  4. Desa Swasembada, masyarakatnya sudah mengenal modernisasi pertanian dan teknologi ilmiah sudah digunakan. Penilaian terhadap seseorang sudah dikaitkan dengan ketrampilan.
  5. Desa Pancasila, desa yang ideal yang dicita-citakan desa yang adil makmur.

  • Berdasarkan angka kepadatannya
  1. Desa terkecil kurang 100/km²
  2. Desa kecil 100-500/km
  3. Desa sedang 500-1500/km
  4. Desa besar 1500-3000/km
  5. Desa terbesar 3000-4500/km

  • Berdasarkan luasnya
  1. Desa terkecil 0-2 km²
  2. Desa kecil 2-4 km
  3. Desa sedang 4-6 km
  4. Desa besar 6-8 km
  5. Desa terbesar 8-10 km

Lembaga Kepemimpinan Desa

Menurut Max Weber ada 3 konsep kepemimpinan desa
  1. Pimpinan kharismatis : pimpinan alasannya yaitu mempunyai kesaktian yang tak dimiliki pada orang lain. Kesaktian ini sanggup diperoleh alasannya yaitu dari Tuhan atau dewa-dewa. Kepemimpinannya diakui selama ia masih mempunyai kharismatisnya.
  2. Pimpinan tradisional :  pimpinan yang didasarkan pada legalisasi atau tradisi yang berdasarkan keturunan. Misalnya pimpinan yang berasal dari keturunan pembuka tanah (cikal bakal).
  3. Pimpinan rasional/legalistis : pimpinan yang berdasarkan pada pendidikan formal, dimana yang digunakan berdasarkan ijazah yang dimilikinya.

Sekian artikel mengenai Pengertian Desa dan Ciri-ciri Desa. dijelaskan detail mengenai pengertian desa, ciri ciri desa, forum kepemimpinan desa, unsur unsur desa, dan sistempembagian desa.  Semoga artikel ini sanggup menambah wawasan kekritisan anda semuanya.
Sumber http://ruangterkritis.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Desa Dan Ciri-Ciri Desa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel