iklan

Klasifikasi Mahluk Hidup Di Muka Bumi

PENGERTIAN TAKSONOMI, TAKSON DAN KLASIFIKASI

Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Setiap makhluk hidup mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang mempunyai satu atau lebih persamaan. Persamaan dan perbedaan itulah yang dijadikan dasar penjabaran makhluk hidup.   Ilmu perihal pengelompokkan makhluk hidup ini disebut TAKSONOMI. 

Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini ialah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain. Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ilmu taksonomi ialah dengan membentuk takson. TAKSON ialah kelompok makhluk hidup yang anggotanya mempunyai banyak persamaan ciri. Takson dibuat dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang sanggup diamati.

KLASIFIKASI adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua jago biologi memakai suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun binatang yang mempunyai persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu binatang tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau binatang lainnya yang mempunyai persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun inspirasi itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), spesialis botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.

Sistem penjabaran Linnaeus tetap digunakan hingga kini lantaran sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism gres tetap sanggup dimasukkan dalam sistem penjabaran dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem penjabaran Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin lantaran pada zaman Linnaeus bahasa Latin ialah bahasa yang digunakan untuk pendidikan resmi.

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, contohnya bentuk badan atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh penjabaran makhluk hidup adalah:
  • Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohonperdu, dan semak.
  • Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan berair (higrofit).
  • Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatantanaman sandangtanaman hiastanaman pangan dan sebagainya
  • Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi binatang pemakan daging (karnivora), binatang pemakan tumbuhan (herbivora), dan binatang pemakan binatang serta tumbuhan (omnivora).
Cara pengelompokan makhluk hidup mirip ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan lantaran dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan impian orang yang mengelompokkannya.

DASAR-DASAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan yang dimilikinya
Contohnya ayam dan elang. Kedua binatang ini mempunyai persamaan yaitu  sama-sama mempunyai bulu (feather), sama-sama mempunyai sayap, dan sama-sama mempunyai paruh. Dari persamaan tersebut hasilnya kedua jenis makhluk hidup diatas digolongkan kedalam jenis keluarga Aves (burung / unggas). Meski bahu-membahu meski sama- sama mempunyai sayap, keduanya mempunyai fungsi yang berbeda.

2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan perbedaan yang dimilikinya
Kembali pada ayam dan elang diatas. Meski sama-sama mempunyai paruh, sayap dan bulu, tapi kedua jenis aves diatas mempunyai perbedaan yang sangat telak, yaitu pada pola makan dan cara hidup. Ayam lebih condong memakan biji-bijian (herbivora) sedangkan Elang tergolong binatang pemakan daging (karnivora).

3. Klaisfikasi Makhluk hidup berdasarkan ciri marfologi dan ciri anatomi
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri marfologi dan anatomi maksudnya ialah mengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dilihat berdasarkan bentuknya dan susunan tubuhnya. Contohnya ialah pepohonan. Secara marfologi beberapa tumbuhan niscaya mempunyai kesamaan baik dalam hal bentuk batang, daun, bunga dan lain-lain. Tapi apabila diamati susunan penampangnya niscaya akan muncul perbedaan mirip ada tidaknya kambium, berkas pengangkut, dll.

4. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri Biokimia
Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri biokimia contohnya ialah sanggup dilihat dari jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein dan jenis-jenis DNA yang menjadi penyusun badan makhluk hidup tersebut. Dari ciri Biokimia sanggup ditentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain.

5. Klaisfikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat
Setiap makhluk hidup niscaya mempunyai manfaat bagi manusia. Dengan mengelompokan makhluk hidup berdasarkan manfaatnya, kita bisa memilih langkah-langkah yang tepat dalam memanfaatkan kelebihan tersebut secara lebih optimal. Contohnya ayam. Ada ayam yang bermanfaat untuk diambil dagingnya, ada pula ayam yang lebih bermanfaat kalau diambil telurnya. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangannya kita bisa memanfaatkannya demi kesejahteraan umat insan secara optimal dan efektif.

 TUJUAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP  
1.   Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain
3.   Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
4.  Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum mempunyai nama.

Selain mempunyai tujuan, penjabaran mempunyai manfaat bagi manusia, antara lain :
1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam
2. Klasifikasi menciptakan kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup
3. Klasifikasi memudahkan komunikasi

PROSES ATAU TAHAPAN KLASIFIKASI
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk penjabaran ilmiah. Klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara perkembangbiakannya. Dengan penjabaran akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang digunakan dikala ini ialah sistem tata nama biner yang disebut binomial nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki Bapak Taksonomi.

Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.
1.Pencandraan (identifikasi), Pencandraan ialah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2.Pengelompokan, sesudah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang mempunyai ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang mempunyai ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.
3.Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.


TINGKATAN TAKSON
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada hasilnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature. Urutan takson antara lain :
Kingdom
Divisio
Clasis
Order
Familia
Genus
Species
Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis

Keterangan :  
1. KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan jago Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia
2.  FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang mempunyai satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak mempunyai akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya mempunyai akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3. KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
4. ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
5. FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk binatang biasanya diberi nama idea.
6. GENUS (MARGA). Genus ialah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas satu kata, abjad pertama ditulis dengan abjad capital, dan seluruh abjad dalam kata itu ditulis dengan abjad miring atau dibedakan dari abjad lainnya.
7. SPECIES (JENIS). Species ialah suatu kelompok organism yang sanggup melaksanakan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur).

TATA NAMA DAN ATURAN  BINOMIAL NOMENKLATUR

Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu kawasan dan kawasan lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan janji internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam proteksi nama dan penjabaran makhluk hidup. Disebut tata nama ganda lantaran proteksi nama jenis makhluk hidup selalu memakai dua kata (nama genus dan species)
Aturan proteksi nama ialah sebagai berikut :

 Aturan proteksi nama ialah sebagai berikut :
  • Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
  • Huruf pertama nama genus ditulis abjad capital, sedangkan abjad pertama penunjuk jenis digunakan abjad kecil
  • Nama species memakai bahasa latin atau yang dilatinkan
  • Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya)
  • Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
  • Jika nama species binatang terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
  • Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, contohnya jagung (Zea Mays L.). abjad L tersebut merupakan inisial Linnaeus.
MACAM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Ada bermacam sistem penjabaran makhluk hidup. Sistem penjabaran ini berkembang mulai dari yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.
1. Sistem artifisial / buatan
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya Aristoteles dan Theophratus (370 SM).

2. Sistem natural / alami
Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur badan eksternal (morfologi) dan struktur badan internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus beropini bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh lantaran itu, kalau sejumlah makhluk hidup mempunyai sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus sanggup mengenal 10.000 jenis tumbuhan dan 4.000 jenis hewan.

3. Sistem modern (filogenetik)
Sistem penjabaran makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa parameter yang digunakan dalam penjabaran ini ialah sebagai berikut:
  • Persamaan struktur badan sanggup diketahui secara eksternal dan internal
  • Menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limulus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) lantaran bentuknya mirip rajungan, tetapi sesudah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa binatang ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.
  • Berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melaksanakan penjabaran makhluk hidup. Adanya persamaan gen memperlihatkan adanya kekerabatan.
Sistem Klasifikasi Domain

Belakangan, sistem Kingdom sempat dianggap basi, sehingga dibuat sistem gres yang menambah urutan dan mempunyai lebih sedikit jenis, yaitu Domain.
Ada tiga jenis Domain, yaitu:
1.  Archaea (dari Archaebacteria)
2.  Bacteria (dari Eubacteria)
3.  Eukarya (termasuk fungi, hewan, tumbuhan, dan protista)

  Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Menurut Woese tahun 1977)

Semula para jago hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para jago mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan :
1. Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga sanggup menciptakan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak sanggup berpindah tempat dan binatang tidak mempunyai dinding sel sementara binatang tidak sanggup menciptakan makanannya sendiri, dan umumnya sanggup berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak sanggup menciptakan makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para jago taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia (hewan).
Setelah para jago mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia, Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti disebut sel eukariotik, sel yang tidak mempunyai membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom Eubacteria dan Archaebacteria.
Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Enam Kingdom:

  Kingdom Eubacteria

Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria mempunyai sel prokariotik (sel sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya). Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.

  Kingdom Archaebacteria

Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog berjulukan Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan suatu kelompok basil yang mempunyai ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan basil lain yang merupakan prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem penjabaran 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga kini yang diakui sebagai sistem penjabaran standar ialah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.
Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom Eubacteria lantaran mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di lingkungan yang lebih ekstrem.

  Kingdom Protista

Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista mempunyai sel eukariotik. Protista mempunyai badan yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya mempunyai sifat antara binatang dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista mirip tumbuhan (ganggang), Protista mirip jamur, dan Protista mirip binatang (Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai penjabaran berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium), Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium).

  Kingdom Fungi (Jamur)

Fungi mempunyai sel eukariotik. Fungi tak sanggup menciptakan makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:
a. kelas Myxomycetes (jamur lendes) pola nya Physarum policephalius.
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) pola nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor mue)

  Kingdom Plantae (Tumbuhan)

Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

  Kingdom Animalia (Hewan)

Hewan mempunyai sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak sanggup menciptakan makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu binatang tidak bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan binatang bertulang belakang (vertebrata).

 Sistem Klasifikasi 6 Kingdom

Pada tahun 2004, seorang ilmuwan, Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi k Kingdom juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista.
6 Kingdom berdasarkan Klasifikasi Cavalier-Smith, yaitu:
1.         Bacteria
2.         Protozoa
3.         Chromista
4.         Fungi
5.         Plantae
6.         Animalia
Walaupun kini Indonesia sedang berusaha mengadaptasikan penjabaran Domain, namun penjabaran berdasarkan ketentuan terakhir (yang terbaru) ialah penjabaran Cavalier-Smith ini.

  Sejarah Klasifikasi

Linnaeus, 1735 (2 Kingdom)
Haeckel, 1866 (3 Kingdom)
Chatton, 1925 (2 Empire)
Copeland, 1938 (4 Kingdom)
Whittaker, 1969 (5 Kingdom)
Woese et al, 1977 (6 Kingdom)
Woese et al, 1990 (3 Domain)
Cavalier-Smith, 2004 (6 Kingdom)
(Belum ada penjabaran mikroba)
Prokaryota
Monera
Monera
Eubacteria
Bacteria
Bacteria (Gabungan Archaebacteria dan Eubacteria)
Protista
Prokaryota (idem/klasifikasi yg sama dgn yang di atas)
Monera (idem)
Monera (idem)
Archaebacteria
Archaea
Bacteria (idem)
-- Eukaryota mulai dari sini --
Protoctista
Protista
Protista
-- Eukarya mulai dari sini --
Protozoa
Protista (idem)
Protista (idem)
Chromista
Vegetabilia
Plantae
Eukaryota
Fungi
Fungi
Eukarya
Fungi
Vegetabilia (idem)
Plantae (idem)
Plantae
Plantae
Plantae
Plantae
Animalia
Animalia
Animalia
Animalia
Animalia
Animalia

SEJARAH KLASIFIKASI

Klasifikasi organisme dimulai dari kebutuhan insan akan tempat tinggal, kuliner dan obat-obatan. Taksonomi tumbuhan dibedakan atas 6 periode yaitu:

1. Periode preliterature

Pada periode ini insan sangat primitive, mereka memperoleh kuliner dari berburu dan bercocok tanam. Mereka mengetahui tumbuhan dari fungsinya untuk dimakan dan obat-obatan. Mereka secara otomatis telah mengklasifikasikannya, mereka mendiskripsikan dan mengklasifikasikannya dari guna dan berbahaya atau tidaknya suatu tumbuhan dan menempatkannya pada kategori sehingga gampang digunakan sebagai referensi.


2.  Literature kuno
Pada periode ini, mereka telah mencapai kesimpulan berdasarkan alasan daripada analisis dari observasi. Mereka telah menuliskan perbedaan antara serpihan luar dan serpihan dalam organ. Mereka diklasifikasikan dalam pohon, semak, selain semak. Mereka juga terbagi dalam berbunga tiap tahun, terjadi sekali dua tahun, dan morfologi bunga. Dekripsi berdasarkan tumbuhan obat dipergunakan lebih dari 1500 tahun.

3.  Pertengahan
Pada masa ini hanya ada sedikit pembagian taksonomi kecuali Albertus Magnus yang memperkenalkan Monokotil dan dikotil, berpembuluh dan tidak berpembuluh.
4.  Pembangunan kembali

Pada periode ini telah terdapat perkembangan mengikuti : 1. Telah dilakukan percetakan, 2. Setiap orang telah percaya pada karya orisinil seseorang, 3. Ilmu navigasi memungkinkan untuk mengoleksi semua tumbuhan di dunia. Pada periode ini merupkan periode pembelajaran dan melaksanakan eksplorasi, didapatkan banyak tumbuhan dan kegunaannya.
Usaha identifikasi berdasarkan masa kuno dengan memperhatikan struktur dan perbedaan pembungaan. Pada hasilnya dikelompokan berdasarkan genus dan family oleh Carls Linnaeus. Dimulailah pembagian taksonomi oleh Adanson. Pemikiran perihal evolusi berhasil diungkapkan oleh Lamark yang memakai struktur dalam selain struktur luar dalam penjabaran olej Candolle.
5. Teori Evolusi
Pencetus teori ini ialah Charles Darwin. Ia memperkirakan bahwa Bumi telah berusia 6000 tahun dan mengalami evolusi yang terakumulasi sehingga terjadi perbedaan. Ia meyakinkan dengan bukti-bukti evolusi yaitu perubahan hidup yang terjadi dan mengutarakan adanya seleksi alam pada prosedur yang menyebabkan perbedaan. Sama halnya dengan Alfred Wallace perkembangan teori evolusi. Berawal dari itulah dimulai pengumpulan semua data tumbuhan berdasarkan anatomi, genetika, physiology, paleobotany, chemistry dan palynology.
6. Kebangkitan taksonomi
Melihat dari pembagian taksonomi yang terdahulu, kita sanggup memperhatikan kalau peraturan pembagian penjabaran murni inovasi dan wewenang manusia. Taksonomi dimulai dengan adanya perkembangan mikroskop dan teknik modern. Penemuan mikroskop mempermudah untuk mengetahui struktur dalam secara nyata. Rangkaian DNA dan ilmu yang mempelajari perihal organisasi genome dalam tumbuhan terdeteksi yang digunakan dalam pembagian taksa. Dari sinilah terjadi pembaharuan taksonomi.

 PERKEMBANGAN KLASIFIKASI

1. Sistem Klasifikasi Pra-Linnaeus
Sistem penjabaran ini dilakukan dengan melihat kesamaan bentuk luar dari badan makhluk hidup (morfologi). Makhluk hidup pada masa ini dibedakan menjadi dua kelompok mirip konsep Aristoteles yang mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu tumbuhan dan hewan. Hewan-hewan yang mempunyai bentuk badan yang sama dikelompokkan menjadi satu kelompok tersendiri. Selain itu binatang juga dikelompokkan berdasarkan kegunaannya masing-masing. Pengelompokan binatang didasarkan pada ciri-ciri kemudian ditentukan macamnya dan diberikan nama sesuai dengan arahan yang dimiliki. Proses-proses ini dilakukan tanpa kesadaran dan berlangsung dalam waktu yang sangat cepat. Pada masa pra-Linnaeus juga belum ada publikasi perihal penjabaran hewan.
2. Sistem Klasifikasi 2 Kingdom
§   Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
§   Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735. Kelemahannya ialah penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak sanggup digolongkan dalam kedua kingdom ini. Kelebihan sistem ini pada dikala itu ialah bisa menggolongkan dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan binatang dan juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah utama menuju model-model kingdom lainnya.
3. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom
§   Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
§   Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
§   Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)
Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan gres ini dipecah ke dalam dua kerajaan: yang sanggup bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan basil ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, mirip alga yang sanggup bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena dasar inilah, Ernst Haeckel pada tahun 1866 menyarankan adanya kerajaan ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak mempunyai ciri penjabaran yang jelas. Kerajaan ketiga in gres terkenal belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista). Protista ialah organisme yang mempunyai sifat-sifat tumbuhan dan binatang sekaligus.
Kelemahan sistem ini yaitu basil tidak sanggup digolongkan ke dalam kingdom protista, lantaran basil ialah organisme mikroskopis yang tidak mempunyai inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom ini kurang sempurna. Kelebihan sistem ini ialah organisme mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya lantaran secara fisiologis, morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista mempunyai perbedaan dari kedua kingdom lainnya.
4. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom
§   Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
§   Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
§   Kingdom Protista
§   Kingdom Monera·Kingdom Fungi (Dunia Jamur)
Ada dua tokoh yang mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi sistem 4 kingdom yaitu Copeland dan Whittaker. Hanya saja dasar yang digunakan oleh keduanya berbedasehingga dihasilkan penjabaran makhluk hidup yang berbeda pula. Copeland membagi menjadi empat Kingdom yaitu Monera, Protoctista, Metaphyta dan Metazoa.Monera ialah organisme yang belum mempunyai membran inti dan membran organel sel atau bersifat prokariotik.
Berbeda dengan Protista/Protoctista yang bersifat Eukariotik. Metaphyta ialah tumbuhan yang mengalami masa perkembangan embrio, begitu juga Metazoa ialah kelompok binatang yang mengalami masa perkembangan embrio dalam siklus hidupnya. Sedangkan Whittakers membagi binatang menjadi beberapa kingdom: Animalia, Plantae, Fungi dan Protista.
Fungi dijadikan kingdom tersendiri lantaran fungi mempunyai perbedaan dari tumbuhan. Fungi bukan organisme autotrof layaknya tumbuhan melainkan organisme yang heterotrof yaitu tidak sanggup mensintesis makanannya sendiri. Jamur tidak mencernakan kuliner mirip yang binatang lakukan, atau pun menciptakan kuliner mereka sendiri mirip yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar kuliner mereka dan kemudian menyerapnya (absorbsi)ke dalam sel.

5. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom
Sistem ini dikembangkan oleh jago Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun 1969 dengan mencirikan masing-masing kingdom sebagai berikut :
§   Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
§   Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
§   Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
§   Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler
§   Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler
Kelebihan sistem ini ialah jamur digolongkan kedalam kingdom tersendiri lantaran Jamur tidak mencernakan kuliner mirip yang binatang lakukan, atau pun menciptakan kuliner mereka sendiri mirip yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar kuliner mereka dan kemudian menyerapnya ke dalam sel. Begitu juga perbedaannya dengan monera terperinci terlihat bahwa kingdom fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan prokariot. Dengan kata lain kingdom ini melengkapi sistem penjabaran kingdom sebelumny. Namun masih terdapat kelemahan dalam penjabaran ini, yaitu belum bisa mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga didalam kelompok kingdom monera sendiri masih mempunyai perbedaan yang cukup signifikan baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid dan lainnya.
6. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom
§   Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
§   Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
§   Kingdom Protista
§   Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
§   Kingdom Eubacteria
§   Kingdom Archaebacteria
Sistem ini dikembangkan oleh jago Biologi Amerika Carl Woese 1977. Pengklasifikasian ini berawal dari ditemukannya golongan monera archaebacteria di samudera dalam yang mempunyai perbedaan dengan kingdom monera lainnya (eubacteria). Analisis archaebacteria memperlihatkan bahwa kelompok ini lebih mirip  eukariota dibanding saudaranya (prokariotik). Hal ini ialah salah satu alasan menagapa kingdom monera menjadi kingdom archaebacteria dan eubacteria. Namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi pro dan kontra, lantaran kingdom monera merupakan kingdom yang sudah meliputi basil archae dan eubacteria sehingga berdasarkan mereka tidak perlu di bagi lagi. Kelebihannya ialah bisa menjelaskan kingdom monera secara spesifik, sehingga memperlihatkan gosip yang cukup signifikan bagi kingdom monera.

7. Sistem Klasifikasi 7 Kingdom
§   Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
§   Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
§   Kingdom Protista (Protozoa)
§   Kingdom Chromista
§   Kingdom Eumycota
§   Kingdom Eubacteria
§   Kingdom Archaebacteria
Sistem ini diperkenalkan oleh ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini dikembangkan dari sistem kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan dalam dua kelas utama prokariot dan eukariot (2 Empires, Chatton 1937) dari kedua golongan besar ini dibagi lagi, eukariot meliputi Animalia, Plantae, Protozoa (protista), Eumycota dan Chromista. Sedangkan golongan prokariot meliputi Eubacteria dan Archaebacteria.

Disini terdapat kingdom gres yaitu Chromista yang anggotanya merupakan serpihan dari kingdom fungi dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom asalnya lantaran mereka meiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan kuliner sebagai kanji melainkan sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang berlainan. Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom chromista maka kingdom ini bermetamorfosis kingdom eumycota. Kingdom protista lebih erat dikenal sebagai kingdom protozoa.Klasifikasi system ini lebih tepat dari kingdom sebelumnya.

Sumber : Berbagai sumber blog yg berafiliasi dangan materi dan termasuk dari wikipedia.  


Sumber http://wanenoor.blogspot.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Klasifikasi Mahluk Hidup Di Muka Bumi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel