√ 10 Film Sepak Bola Indonesia Yang Tak Boleh Dilewatkan
Dunia layar lebar Indonesia mempunyai variasi yang beragam. Kita bisa menemukan tema-tema yang sangat menarik untuk ditonton, mulai dari drama keluarga, horor, petualangan, action, hingga olahraga.
Berbicara tema yang terakhir, sepak bola menjadi salah satu yang sering diangkat para sineas Tanah Air sebagai tema film. Bukan tanpa alasan, sepak bola sendiri merupakan olahraga paling digemari masyarakat Indonesia. Tak berlebihan rasanya kalau kita menyebut olahraga ini sebagai budaya tersendiri. Apalagi dilihat dari sejarah dan antusias para supporter di aneka macam daerah.
Sebagai penggemar sepak bola atau menonton, di bawah ini ada 10 film perihal sepak bola rekomendasi dari Bacaterus yang sangat sayang kalau terlewatkan.
10 Film Sepak Bola Indonesia
1. Buaye Gile (1974)
* sumber: mahapuja.blogspot.com
Benyamin S. ialah sosok legendaris dalam perfilman Indonesia. Salah satu film yang dibintanginya yakni Buaye Gile. Sebenarnya film ini tidak benar-benar mengangkat tema sepak bola. Hanya saja, turnamen antar kampung (tarkam) menjelang perayaan kemerdekaan memberi nyawa lebih pada film tersebut.
Buaye Gile bercerita perihal kehidupan sebuah kampung di Jakarta. Ada dua klub tarkam paling ahli yang selalu bersaing, yakni PS Apes dan PS Dongkrak. Di kampung tersebut, sepak bola digambarkan sebagai sebuah gengsi, terutama bagi pemain yang ingin memikat hati wanita yang diperankan oleh Ida Royani.
Pertandingan tetap serius. Namun ketika menonton, kau bakal dibikin ketawa dengan celotehan khas Benyamin S.
2. The Conductors (2008)
* sumber: www.indosport.com
Andi Bachtiar Yusuf merupakan seorang sutradara yang lekat dengan sepak bola. Di tahun 2008, ia menciptakan film dokumenter yang mengangkat kisah dirigen Aremania, Yuli Sugiarto atau dekat disapa Yuli Sumpil. sebagai pemimpin puluhan ribu Aremania ketika mendukung Arema di stadion.
Dibalik tema utama perihal sepak bola, film ini menggambarkan tiga orang dengan sebutan profesi sama, yakni conductor. Dalam The Conductors, kau bakal menyadari kalau tidak semua orang dilahirkan sebagai pemimpin. Semuanya terlihat pada tiga abjad tadi.
Addie MS mempunyai kharismatik dan sangat klasik, sementara AG Sudibyo yakni sosok yang punya keinginan kuat. Sementara Yuli Sumpil, memperlihatkan gairah seorang dirigen yang tak kenal lelah mengatur ritme para suporter di lapangan.
3. Gara-Gara Bola (2008)
Gara-Gara Bola merupakan film komedi yang mengangkat dongeng jodi bola pada perhelatan Piala Dunia 2006. Herjunot Ali dan Winky Wiryawan memerankan sepasang sobat yang terjebak dalam perjodian tersebut. Mereka harus berurusan dengan kaki tangan Bandar jodi besar di Jakarta yang diperankan Indra Herlambang.
Sisi humor yang ditampilkan para pemain film menciptakan Gara-Gara Bola sangat ringan dinikmati tanpa harus berpikir. Selain ketiga pemain film tadi, ada juga Laura Basuki sebagai embel-embel dalam relasi persahabatan mereka.
4. Romeo Juliet (2009)
Romeo Juliet mempunyai dongeng yang memilukan di selesai cerita. Begitu pun film garapan Andi Bachtiar Yusuf ini. Romeo Juliet versi sepak bola bercerita perihal relasi cinta terlarang antara supporter Persib Bandung berjulukan Desi (Sissy Pricillia) dengan Anggota The Jakmania berjulukan Rangga (Edo Borne).
Kedua supporter memang populer saling bermusuhan. Tak tanggung, bentrokan yang terjadi menelan nyawa. Namun alasannya yakni cinta, Desi dan Rangga tetap melanjutkan relasi mereka. Malahan sempat kawin lari dan tinggal di Malang.
Namun di selesai cerita, hal memilukan terjadi kepada Rangga. Ia meninggal di Bandung ketika akan menemui istrinya yang sedang menonton pertandingan Persib. Film ini sempat menjadikan bermacam-macam kontroversi dan penolakan.
5. Garuda di Dadaku (2009)
Film kode sutradara Ifa Isfansyah ini merupakan yang pertama mengangkat tema Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Bercerita perihal sosok Bayu, bocah berusia 12 tahun, yang bercita-cita menjadi pemain Timnas Usia di bawah 13 tahun.
Sejak kecil ia sangat menggemari sepak bola. Bahkan layaknya Tsubasa, ia selalu menggiring bola ke mana pun pergi. Sayangnya, rintangan yang harus dihadapi ketika ingin menembus Timnas U13 sangatlah terjal.
Selain alur dongeng yang menarik, film ini menelurkan satu fenomenal yang luar biasa, yaitu original soundtrack berjudul Garuda di Dadaku. Lagu yang diciptakan grup band Netral itu hingga ketika ini menjadi salah satu lagu wajib di lapangan ketika Timnas bertanding.
6. Tendangan dari Langit (2011)
* sumber: www.sinemart.com
Tendangan dari Langit mengisahkan seorang sampaumur berjulukan Wahyu yang tinggal di lereng Gunung Bromo. Ia mempunyai kemampuan sepak bola di atas rata-rata. Mimpinya pun ingin menjadi pesepakbola professional. Sayangnya, mimpinya itu tak menerima restu dari sang ayah sendiri.
Film yang disutradarai Hanung Bramantyo itu dibintangi juga oleh sejumlah pegiat sepak bola professional Tanah Air. Ada Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan sebagai pemain. Adapun dua instruktur yang telah usang malang melintang di dunia sepak bola Indonesia, yakni Timo Scheunemann dan Matias Ibo.
7. Hari Ini Pasti Menang (2013)
* sumber: www.imdb.com
Andi Bachtiar kembali menciptakan film yang mengangkat sepak bola. Kali ini, film berjudul Hari Ini Pasti Menang diangkat dari novel Menerjang Batas Karta Estu Ernesto. Film tersebut memperlihatkan bagaimana usaha Timnas Indonesia di Piala Dunia 2014.
Tokoh utama berjulukan Gabriel Omar Baskoro diperankan Zendhy Zain merupakan bintang Timnas Indonesia yang lolos ke perempat final Piala Dunia. Omar memperkuat klub Jakarta Metropolitan yang bermain di Liga Utama Indonesia.
Andi Bachtiar mengangkat menyoroti warta berandal sepak bola yang terlibat dalam Timnas Indonesia dan popularitas yang kerap kali diterima pemain di Indonesia.
8. Cahaya dari Timur (2014)
Cahaya dari Timur (Beta Maluku) merupakan film pertama bertema sepak bola yang mengangkat salah satu sentra sepak bola di Indonesia, yaitu Maluku. Selain sepak bola, film ini memadukan isu-isu sosial yang ada di Maluku, ibarat konflik antar agama.
Cahaya dari Timur dibintangi Chicco Jerikho yang berperan sebagai Sani Tawainella. Ia yakni mantan pesepak bola Timnas U-15 yang mengadu nasib sebagai tukang ojek. Ia berusaha menyelamatkan belum dewasa di kampungnya dari konflik agama.
Selain Cahaya dari Timur, ketahui juga sejumlah film-film suami Putri Marino ini dalam artikel film yang dibintangi oleh Chicco Jerikho.
9. Tabula Rasa (2014)
Setelah dari Maluku, sineas Indonesia mulai menjelajahi Papua. Tentu saja untuk mengangkat sepak bola dalam layar lebar. Sutradara Adrianto Dewo jadinya menentukan Kepulauan Yapen, Serui, sebagai latar belakang tempat film tersebut.
Tabula Rasa bercerita perihal Hans (Jimmy Kobogau), cowok asal Serui dengan mimpi menjadi pesepak bola profesional. Hans menghadapi duduk kasus hingga mempertemukannya dengan pemilik warung nasi Padang berjulukan Mak Umo.
Film ini benar-benar tak boleh kau lewatkan. Sebab selain sepak bola, Tabula Rasa juga memperlihatkan keberagaman suku dan makanan di Indonesia.
10. Garuda U-19 (2014)
Sesuai dengan namanya, film ini mengangkat usaha Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 pada 2013 dan menuju Piala AFC U-19 pada 2014. Kembali, sosok di belakang film ini yakni Andi Bachtiar Yusuf.
Dalam Garuda U-19, Andi menceritakan usaha Indra Sjafri, instruktur Timnas, dalam mencari pemain ke pelosok Indonesia, dengan banyak banyak keterbatasan. Film tersebut dibintangi Mathias Muchus dan Ibnu Jamil.
Nah, itulah kesepuluh film bertema sepak bola yang tak boleh kau lewatkan. Di dalamnya banyak terdapat pesan moral baik yang terjadi di lapangan dan luarnya.
Sumber https://bacaterus.com
0 Response to "√ 10 Film Sepak Bola Indonesia Yang Tak Boleh Dilewatkan"
Posting Komentar