Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan bahan IPA Biologi wacana Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan. Marilah kita bahas selengkapnya.
Reproduksi flora adalah suatu proses dimana flora memperoleh organisme gres sesuai dengan induknya. Reproduksi flora dibedakan menjadi dua, yaitu reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan reproduksi secara seksual (generatif).
A. REPRODUKSI VEGETATIF
Reproduksi secara vegetatif diartikan sebagai pembentukan individu gres tanpa adanya peleburan antara gamet jantan dan betina. Reproduksi secara vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan.
1. Reproduksi Vegetatif Alami
Ada majemuk cara perkembangbiakan vegetatif alami, antara lain :
1) Tunas
Tunas dapat tumbuh melalui pangkal batang, akar, atau daun. Pohon tersebut tumbuh di dekat induknya. Tunas yang tumbuh pada akar dan daun disebut tunas adventif. Contoh : pisang, cocor bebek.
2) Umbi akar
Umbi akar berkhasiat untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi akar tidak berkuncup, tidak berdaun, tidak bermata tunas, dan tidak berbuku-buku. Tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi akar yaitu bunga dahlia dan wortel.
dengan umbi akar yaitu bunga dahlia dan wortel. Sisa batang pada pangkal umbi sanggup memunculkan tunas. Akar tunas gres akan tumbuh dari kepingan sisa batang jikalau umbi akar tersebut ditanam.
3) Umbi batang
Kentang, talas, dan ubi jalar merupakan pola flora yang berkembang biak dengan umbi batang. Umbi batang bergotong-royong merupakan batang yang tumbuh menggembung di dalam tanah. Umbi batang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Tumbuhan gres akan tumbuh dari mata tunas yang terletak di lekukan pada permukaan umbi tersebut.
4) Umbi lapis
Bawang merah yaitu pola flora yang berkembang biak dengan umbi lapis. Umbi lapis yaitu daun yang berlapis-lapis membentuk umbi, dan di tengahnya tumbuh tunas. Daun tersebut tersusun berdekatan dan tumbuh pada permukaan atas ruas. Umbi lapis dari tunas terluar akan tumbuh membentuk tunas gres (siung).
5) Spora
Bentuk spora menyerupai biji, tetapi sangat kecil. Spora hanya sanggup dilihat memakai mikroskop, tidak sanggup dilihat dengan mata telanjang. Spora dibuat di dalam kotak spora (sporangium). Tumbuhan paku yaitu pola flora yang berkembang biak dengan spora. Spora gampang diterbangkan angin lantaran ringan. Sporangium pada flora paku terletak di kepingan belakang daun. Amatilah kepingan belakang daun tumbuhan paku.
Selain flora paku, jamur dan lumut juga berkembang biak dengan spora. Jamur yaitu flora yang tidak mempunyai klorofil (zat hijau daun). Kita sanggup menemukan jamur di tempat-tempat yang lembab. Makanan yang sudah kedaluwarsa biasanya ditumbuhi jamur. Sporangium jamur berisi spora yang sangat banyak.
Kotak spora akan pecah jikalau spora telah masak. Selanjutnya, spora yang telah masak ini akan keluar dan diterbangkan angin. Jika spora jatuh di kawasan yang sesuai, spora akan tumbuh menjadi flora baru.
6) Membelah diri
Tumbuhan yang berkembang biak dengan membelah diri yaitu flora tingkat rendah menyerupai ganggang. Ganggang membelah sel tubuhnya menjadi dua. Masing-masing sel ini akan membelah lagi ketika dewasa.
7) Akar tinggal (Rhizoma)
Rhizoma yaitu batang yang tebal dan tumbuh mendatar di dalam tanah. Pernahkah kau melihat flora jahe? Jahe berkembang biak dengan akar tinggal atau rhizoma. Rhizoma berfungsi sebagai cadangan masakan bagi tumbuhan. Rhizoma sanggup mempunyai ciri-ciri berikut.
a) Bentuknya berbulu-bulu menyerupai batang dan terdapat kuncup di kepingan ujungnya.
b) Bersisik, di setiap sisik ketiak terdapat tunas.
8) Geragih (Stolon)
Geragih yaitu batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Tunas pada buku-buku batang yang menjalar di atas tanah tersebut sanggup tumbuh menjadi flora baru. Tumbuhan gres tersebut tidak bergantung pada induknya, meskipun tetap bersatu dengan induknya. Arbei, semanggi, dan pegagan berkembang biak dengan geragih di permukaan tanah. Selain arbei, juga ada semanggi dan pegagan. Rumput teki berkembang biak dengan geragih yang tumbuh di dalam tanah.
2. Reproduksi Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan flora dengan vegetatif buatan diupayakan insan untuk memperoleh jenis flora baru. Tumbuhan gres tersebut dibutuhkan memperlihatkan hasil yang lebih
1) Cangkok

Tumbuhan yang sanggup dicangkok yaitu flora dikotil. Di antaranya menyerupai mangga, jeruk, dan jambu.
Hasil cangkokan yang sudah ditumbuhi akar kemudian dipotong sempurna di bawah pembungkus cangkokan. Jangan menanam hasil cangkokan pribadi di tanah terbuka. Tanamlah cangkokan di wadah persemaian. Selanjutnya, letakkan di kawasan yang teduh sekitar dua bulan. Setelah itu, hasil cangkokan sanggup diambil dari wadah persemaian. Selanjutnya, dipindahkan ke tanah terbuka.
2) Setek
Hasil cangkokan yang sudah ditumbuhi akar kemudian dipotong sempurna di bawah pembungkus cangkokan. Jangan menanam hasil cangkokan pribadi di tanah terbuka. Tanamlah cangkokan di wadah persemaian. Selanjutnya, letakkan di kawasan yang teduh sekitar dua bulan. Setelah itu, hasil cangkokan sanggup diambil dari wadah persemaian. Selanjutnya, dipindahkan ke tanah terbuka.
2) Setek

Setek dilakukan dengan menanam kepingan flora tanpa menunggu tumbuhnya akar baru. Ada dua macam setek, yaitu setek batang dan setek daun.
a) Setek batang
Tumbuhan yang berkembang biak dengan setek batang yaitu ketela pohon, mawar, dan tebu. Tumbuhan yang akan disetek harus mempunyai bakal tunas.
b) Setek daun
Tumbuhan yang sanggup disetek daunnya yaitu cocor angsa dan sri rejeki. Daun yang hendak disetek harus berwarna hijau segar dan cukup tua. Berikut ini yaitu langkah-langkah yang dilakukan untuk menyetek daun.
• Letakkan daun yang akan disetek di permukaan tanah. Tanah yang dipakai hendaknya tanah yang subur.
• Setelah beberapa hari, pada kepingan lekukan-lekukan daun akan tumbuh tunas dan akar. Tunas tersebut akan menjadi tumbuhan baru.
• Selanjutnya, tumbuhan gres tersebut dipindahkan ke wadah lain (pot)
3) Okulasi
a) Setek batang
Tumbuhan yang berkembang biak dengan setek batang yaitu ketela pohon, mawar, dan tebu. Tumbuhan yang akan disetek harus mempunyai bakal tunas.
b) Setek daun
Tumbuhan yang sanggup disetek daunnya yaitu cocor angsa dan sri rejeki. Daun yang hendak disetek harus berwarna hijau segar dan cukup tua. Berikut ini yaitu langkah-langkah yang dilakukan untuk menyetek daun.
• Letakkan daun yang akan disetek di permukaan tanah. Tanah yang dipakai hendaknya tanah yang subur.
• Setelah beberapa hari, pada kepingan lekukan-lekukan daun akan tumbuh tunas dan akar. Tunas tersebut akan menjadi tumbuhan baru.
• Selanjutnya, tumbuhan gres tersebut dipindahkan ke wadah lain (pot)
3) Okulasi

Okulasi dilakukan dengan cara menempelkan tunas flora ke tunas flora yang lain. Masing-masing tunas mempunyai sifat unggul yang berbeda. Tumbuhan yang sanggup dikembangbiakkan dengan okulasi yaitu mangga dan jeruk.
4) Merunduk
4) Merunduk
Tumbuhan yang sanggup dikembangbiakkan dengan merunduk yaitu tebu, apel, dan melati. Tumbuhan yang dikembangbiakkan dengan merunduk harus mempunyai batang yang panjang dan lentur. Cabang flora yang akan dikembangbiakkan, kemudian disentuhkan ke tanah.
Mengembangbiakkan tumbuhan dengan cara merunduk dilakukan dengan langkah berikut.
a) Keratlah sedikit batang tumbuhan yang akan dikembang-biakkan.
b) Rundukkan atau lengkungkan batang tersebut ke tanah.
c) Timbunlah kepingan yang dikerat tersebut dengan tanah.
d) Siramlah tanah tersebut secara teratur semoga selalu lembap.
e) Akar akan tumbuh dari batang yang ditimbun. Akar yang tumbuh tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
5) Mengenten
Mengembangbiakkan tumbuhan dengan cara merunduk dilakukan dengan langkah berikut.
a) Keratlah sedikit batang tumbuhan yang akan dikembang-biakkan.
b) Rundukkan atau lengkungkan batang tersebut ke tanah.
c) Timbunlah kepingan yang dikerat tersebut dengan tanah.
d) Siramlah tanah tersebut secara teratur semoga selalu lembap.
e) Akar akan tumbuh dari batang yang ditimbun. Akar yang tumbuh tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
5) Mengenten

Mengenten dilakukan dengan menyambung dua tumbuhan yang berbeda. Akan tetapi, masih satu jenis. Bagian ujung tumbuhan dipotong, kemudian disambung dengan flora lainnya. Tumbuhan sejenis yang dipakai untuk menyambung harus mempunyai kualitas yang lebih baik. Tumbuhan yang sanggup dikembangbiakkan dengan cara mengenten yaitu jeruk, jambu, dan durian.
Keuntungan dan kerugian reproduksi vegetatif buatan
Banyak petani yang berbagi cara reproduksi pada tanaman buah-buah, tumbuhan liar, dan lain-lain dengan cara mencangkok, stek, merunduk, okulasi, mengenten dan lain-lain.
Keuntungan dan kerugian reproduksi vegetatif buatan
Banyak petani yang berbagi cara reproduksi pada tanaman buah-buah, tumbuhan liar, dan lain-lain dengan cara mencangkok, stek, merunduk, okulasi, mengenten dan lain-lain.
Cara ini memperlihatkan beberapa keuntungan antara lain:
- Sifat tumbuhan gres akan sama persis dengan sifat tumbuhan induk.
- Cepat menghasilkan buah.
Disamping itu ada pula beberapa kerugian, antara lain:
- Tanaman yang berasal dari stek ataupun mencangkok umumnya mempunyai sistem perakaran yang kurang kuat.
- Perkembangbiakan secara vegetatif sanggup menghasilkan sedikit keturunan.
- Bila tumbuhan hasil reproduksi vegetatif dipotong ranting-rantingnya maka sanggup menjadikan menurun pertumbuhannya.
B. REPRODUKSI GENERATIF
Proses reproduksi generatif yaitu perkembangbiakan secara seksual yaitu memerlukan gamet jantan dan betina. Proses reproduksi tumbuhan berbiji diawali oleh proses penyerbukan dan dilanjutkan dengan proses pembuahan. Dari proses pembuahan inilah dihasilkan buah dan/atau biji tumbuhan. Dari biji flora inilah akan tumbuh - flora - baru.
1. Penyerbukan pada flora biji terbuka (gymnospermae)
Adalah menempelnya serbuk sari ke mikrofil (liang bakal biji). Dan terjadi pembuahan tunggal.
Alat reproduksi gymnospermae berupa strobilus jantan dan strobilus betina.
Proses penyerbukan pada gymnospermae umumnya dibantu oleh angin. Contoh flora berbiji terbuka ini antara lain : Melinjo, pinus, damar, pakis haji dan cycas.
2. Penyerbukan pada flora biji tertutup (angiospermae)
Adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik dan terjadi pembuahan ganda.
Alat perkembangbiakan angiospermae yaitu bunga. Bunga mencakup menurut aksesori bunga dan alat kelamin bunga.
a. Perhiasan bunga mencakup kelopak dan mahkota bunga.
b. Alat kelamin bunga (alat perkembangbiakan)
Bagian sebelah dalam dari bulat aksesori bunga yaitu alat kelamin bunga. Bagian alat kelamin bunga terdiri dari benang sari sebagai alat pembiakan jantan dan putik sebagai alat pembiakan betina. Benang sari berada pada bulat sebelah luar dari putik.
Materi pendukung : Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya
PENYERBUKAN
Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya pembuahan. Pada angiospermae, penyerbukan yaitu proses melekatnya serbuk sari di kepala putik, sedangkan pada gymnospermae merupakan kejadian melekatnya serbuk sari pada bala biji.
1. Macam-macam penyerbukan
Macam penyerbukan sanggup dibedakan menurut asal serbuk sari dan faktor yang membantu proses penyerbukan.
Serbuk sari sanggup berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan pada flora sanggup dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut :
1) Otogami
Otogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Pada ketika otogami, sanggup saja terjadi beberapa gangguan yang menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik. Berikut ini beberapa istilah atau bentuk gangguan yang menghalangi penyerbukan.
- Protandri, yaitu kejadian serbuk sari yang matang lebih dulu dari pada putik
- Protagini, yaitu kejadian putik yang matang lebih dulu daripada serbuk sari
- Serbuk sari tidak sanggup hingga di kepala putik
Geistonogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain, tetapi masih dalam satu individu. Geistonogami disebut juga penyerbukan tetangga.
4) Alogami
Alogami atau xenogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari individu lain, namun masih dalam satu jenis. Alogami disebut juga penyerbukan silang.
5) Penyerbukan bastar (hibridogami)
Penyerbukan bastar terjadi jikalau serbuk sari berasal dari bunga pada flora lain yang berbeda jenisnya, atau sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat berbeda.
Macam bastar :
- Bastar antar kultivar (varietas). Contohnya antara mangga golek dengan mangga gadung.
- Bastar antar jenis (spesies). Contoh antara mangga dengan kweni.
- Bastar antar mangga (genus). Contoh cabe dengan terong.
b. Penyerbukan menurut faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik,
penyerbukan sanggup dibedakan sebagai berikut:
1) Anemogami
Anemogami adalah penyerbukan dengan derma angin. Anemogami terjadi pada flora yang mempunyai bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran kecil; tidak mempunyai mahkota bunga atau mahkota bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik atau berwarna menyerupai daun; tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai bunga panjang. bunga terletak jauh di atas daun; serbuk sari kecil, sangat banyak, dan ringan sehingga gampang diterbangkan angin; kedudukan benang sari bergantungan, serbuk sarinya berhamburan jikalau digoyang; kepala putik besar, berbulu, tangkai putik terjulur ke luar, kepala putik menyembul keluar dari bunga sehingga gampang menangkap serbuk sari. Anemogami clapat terjadi pada rumputrumputan, padi, dan jagung.
2) Hidrogami
Hidrogami adalah penyerbukan dengan derma air. Hidrogami sanggup terjadi pada Hydrilla sp, eceng gondok, dan teratai. Penyerbukan dengan derma air akan terjadi jikalau badan tanarnan terendam dalam air.
3) Zoidiogami
Zoidiogami adalah penyerbukan dengan derma hewan. Zoidiogami terjadi pada flora yang mempunyai bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran besar; mahkota bunga berwarna mencolok dengan aroma khas; mempunyai kelenjar madu; serbuk sari bersifat lengket (mudah melekat). Zoidiogami sanggup terjadi pada jambu, mangga, jeruk, dan pepaya. Zoidiogami dibedakan menurut jenis binatang yang membantu penyerbukan.
- Entomogami (penyerbukan dengan derma serangga, antara lain lalat, kumbang, dan lebah)
- Malakogami (penyerbukan dengan derma siput/bekicot), dan kiropterogani (penyerbukan dengan derma kelelawar).
- Penyerbukan dengan derma insan (antropogami), sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan derma manusia. Hal ini terjadi lantaran tidak ada mediator yang membantu penyerbukan. Penyerbukan ini sanggup terjadi pada vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan ini dilakukan untuk mendapat jenis bibit gres yang unggul.
2. Proses penyerbukan dan pembuahan
Butir serbuk/serbuk sari → menempel pada kepala putik → membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) → inti generatif membelah → 2 inti sperma → sampai di mikropil, inti vegetatif mati → satu inti sperma membuahi sel telur → embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga → endosperma(makanan cadangan bagi embrio).
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
Embrio pada flora berbiji tertentu sanggup terbentuk lantaran beberapa lantaran yaitu :
a. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
b. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang sanggup dibedakan atas:
1) Apogami : embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
2) Partenogenesis : embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
3) Embrio adventif : merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu kepingan selain kandung lembaga.
Apomiksis dan amfimiksis sanggup terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.
3. Penyebab kegagalan dalam penyerbukan
Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis flora mustahil terjadi autogami. Penyebabnya yaitu sebagai berikut:
a. Dikogami : Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:
- Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya (protandri). Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung
- Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari (protogini).
b. Didesious : Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisah. Contohnya salak dan melinjo(Gnetum Arremon)
c. Heterostili : Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama danberbeda jauh.
Contoh : kopi, kina dan beling piring.
Contoh : kopi, kina dan beling piring.
d. Herkogami : Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.
Contoh : vanili
Materi terkait :
Sistem reproduksi pada tumbuhan
Sistem reproduksi pada hewan
Sistem reproduksi pada manusia
Contoh : vanili
Materi terkait :
Sistem reproduksi pada tumbuhan
Sistem reproduksi pada hewan
Sistem reproduksi pada manusia
Sumber :
https://virgafatari2.wordpress.com/home/reproduksi-tumbuhan/
https://fembrisma.wordpress.com/science/sistem-reproduksi/sistem-reproduksi-tumbuhan/
Sumber http://artikelmateri.blogspot.com
0 Response to "Sistem Reproduksi Pada Tumbuhan (Materi Lengkap)"
Posting Komentar