iklan

Q&A

Gue kepikiran aja menuliskan beberapa pertanyaan orang orang wacana diri gue terutama dari kaum pria. Disini gue gunakan kata “mereka”, bukan alasannya terlalu banyak, cuman cape aja ngucapin satu satu (lah?), tapi serius kok, gue nggak se play girl apa yang orang orang pikirkan pertama kali wacana gue. Gue punya banyak sahabat bukan alasannya kecantikan gue kejar kejaran sama cleopatra loh ya, cuman hanya saja ada pendekaan chemistry dengan mereka yang nggak gue mention satu satu disini.

Bagaimana kriteria ganteng berdasarkan lu yan?
Yang niscaya kulitnya musti dekil, tubuhnya tinggi besar atau agak gendutan, brewokan, dan pastinya macho. Itu seksi berdasarkan gue

Itu visualisasi perjaka ideal lu atau genderuwo yan?
Cowok coy, gue emang suka perjaka cowok yang tampangnya sangar cuman masih bisa hello kitty hello kitty-an bareng gue, ngeimut bareng gitu, ya masuk akal masih alay gue nya

apa yang paling penting dari semua kriteria lu dari seorang perjaka idaman?
Ya semua yang gue sebutin diatas nggak penting kalau udah ada yang sreg aja dihati dan logika gue. Tadi yang gue jelasin diatas anggap aja cuman perjaka yang jadi materi coli di imajinasi gue, hahaha, becanda gue, maksud gue, materi bikin cerpen atau bikin dongeng apapun itu. Kadang sebuah dongeng itu butuh pendekatan visual supaya menjiwai, supaya setiap dongeng ada seksi seksinya di pemikiran gue dan bikin gue demen buat nulisinnya

Lu pernah nemuin orang kayak gitu nggak sebelumnya yan, yang perfect sesuai standar lu
Belum sih, gue nemuin body nya udah pas tapi sifatnya ngegembel, kalau nggak, sifatnya pas tapi yah dianya bantet kayak pacar gue, cuman imajinasi ini sudah gue tuangkan bertahun tahun lamanya di dongeng majun dan yani, ntar beli ya novel gue kalau udah terbit.

Sebenarnya sreg berdasarkan lu itu apa sih yan?
Ya sifatnya agak cuek dingin tapi hangat kuku gitu lah, resah ya niscaya lu? Intinya gue nggak terlalu tertarik sama perjaka yang hangat kepada semua wanita, sehingga perempuan merasa punya cita-cita dengan dia. Cowok macam itu kayak kresek rambutan dipikiran gue, yang hobinya nampungin cewek mulu. Gue lebih suka perjaka yang menemukan sisi lainnya bersama gue, hangatnya cuman ke gue, jadi pribadi yang tak pernah beliau perlihatkan ke orang lain tapi beliau lihatkan di depan gue.  Yah, buruk jelek gini, gue mikir kali mana yang murahan mana yang mahal. Mana yang cuman modal spik*  doang mana yang benar benar niat untuk gue. Hello, tampang gue boleh buruk coy tapi otak jangan hingga jelek, anggap aja gue kebagian sial alasannya dna bokap gue, tapi gue pastikan selama gue hidup ini gue sudah berguru banyak dengan pemikiran gue

Gimana berdasarkan lu wacana perjaka cowok yang visual, kan pacar lu sendiri juga visual yang pernah hina hina lu buruk selain itu juga pernah bikin lu kecewa alasannya memenangkan bencong thailand dibandingkan dijah yellow ketika perdebatan kalian.
Hahaha, sakit tuh pacar gue, udah terperinci onderdilnya beda, tapi yang dipilih tetap aja yang punya pedang, resah gue, mungkin beliau terlalu suka main anggar. Cuman ini emang sangat sering jadi materi debat gue sih, cuman beliau tetap dikeyakinannya jikalau bencong thailand lebih perempuan dibanding dijah yellow (sorry ya jah bukan maksud gue ngerendahin lu, cuman lagi nyari pola aja). Kalau gue laki laki maka gue milih dijah yellow lah, walaupun pada kenyataanya dijah yellow begitu fenomenal dengan gaya super norak dan pede selangit jikalau kecantikannya mengalahkan raisa. Ya kalian yang baca tau lah maksud gue apa, tapi tetap aja dijah yellow akan selalu ditangan gue jikalau pilihannya cuman dua yaitu beliau dan bencong thailand. Karena dihidup ini, gue selalu liat dari esensi bukan dari penampakannya. Peduli banget bentuk macam hantu belau, asal masih wanita, kalau gue diposisi laki laki ya gue akan pilih dia.  Ya walaupun resikonya gue bakal sakit mata (ini sekaligus nyinyiran untuk diri sendiri biar suatu ketika ada yang belain diri gue, cuman alasannya alasan gue wanita,haha)
Kalau berdasarkan gue secara general sih, masuk akal wajar aja lelaki itu visual. Anggap aja beliau lagi menikmati anugrah yang ada padanya, mata yang diberikan tuhan benar benar terasa sangat bermanfaat jikalau mengamati perempuan dengan bodi menyerupai pahatan Aguste Rodin. Cuman kalau gue disodorin lelaki visual sama audiotori, gue bakal pilih yang audiotori. Secara GUE gitu loh, yang tampangnya nggak lezat dipandang, maka dari itu gue ngindarin kelemahan gue lah. Tapi bukan berarti gue lagi berbangga diri sama bunyi gue hingga perjaka cowok audiotori memuja gue alasannya punya bunyi menyerupai musik surga. Suara gue cempreng kok, kalau gue udah capek ketawa dan mau ngobrol lagi biasanya bunyi gue udah kayak ban kempes, mendesis desis, kemudian terbatuk batuk kayak ada kodok yang mau loncat dari tenggorakan gue.  Cuman yang gue senang itu bukan keindahannya coy, hanya saja esensi dari setiap ujaran,  apa yang mau gue sampaikan didengarkan dengan baik. Dasar dari semua pertimbangan gue dari perjaka audiotori dan visual ini gini loh coy, kita lebih simpel tertipu dengan visualisasi, lagian elok dan nggaknya itu udah keliatan dari lahir kok, kini gue tanya siapa cewek yang bisa eksklusif berpidato waktu lahir? Nggak ada kan, alasannya kemampuan lu berbicara itu lu latih seiring dengan kedewasaan lu, kini kita tau sendiri simpel banget bikin orang elok hanya bermodalnya pulus pulus kemudian menghasilkan kulit mulus, muka tirus, dan penampilan terurus, cuman kalau urusan bagaimana berkomunikasi dan memberikan apa yang kita inginkan kemudian hingga ke orang orang, gue percaya itu nggak bakal semudah itu, kadang penipu pun butuh latihan supaya orang yang beliau ingin tipu sanggup tertipu.

Apa talenta termenarik laki laki yang paling lu suka yan
Gue sangat suka laki laki yang bisa menuangkan apapun yang beliau pikirkan kemudian membuat orang lain mengerti dengan keinginannya (karena gue juga termasuk cewek audiotori), makanya gue suka banget sama orang orang yang upstanding apalagi hasil pemikirannya itu beliau tulis dalam bentuk karya apapun itu. Di kamus kehidupan gue, laki laki yang punya kemampuan kayak gitu bisa memikat perasaan gue, menyentuh ke kalbu gue, bahkan keberadaanya lebih bermakna dibanding sekedar joget joget ala korea yang digemarin oleh ukhti ukhti samyang ketika ini (maaf lagi nih, takut di boikot fans alay korea nih blog gue). Tampang itu kayaknya pengaruhnya nomor kesekian dari belakang untuk sesuatu yang benar benar gue inginkan. Yang gue inginkan dari orang orang macam ini ialah membawa pikiran gue hanyut bermalam malam, berminggu ahad bahkan berahun tahun wacana kehidupan dia, wacana masterpiece masterpiece dipemikiran dia, substansi otak beliau yang paling gue hargai. Makanya gue paling gerah sendiri kalau liat perjaka ganteng ganteng tapi alay alaynya bego coy, pakai bahasa inggris aja masih RIP english, atau kalau ngetik chat aja musti bahasanya belibet dengan aksara besar kecil, kayak nggak pernah tersentuh pelajaran EYD bahasa indonesia aja dikelas 3 SD wacana pemakaian aksara kapital, cape deh

Segitu nya ya yan?
Iya dalam kehidupan kasatmata diluar imajinasi, gue bukanlah orang  visual, kualitas diri lu bisa gue baca dari apa yang lu ucapkan dan perilaku lu. Peduli tampang lu bradpitt juga tapi kalau otak lu stupid ya percuma, ingat loh ya, gue nggak akan pernah gembira sama diri sendiri alasannya omongan orang orang jikalau suatu ketika gandengan gue ganteng. Hahaha, ya gue nggak mau aja sih berurusan dengan orang ganteng berdasarkan tipe kebanyakan cewek cewek  lainnya yang menstandarkan ganteng itu seprti  laki laki korea nan tinggi, putih, wangi, bersih, manis, dan lain lainnya, bukannya standar gue yang udah gue paparkan tadi udah mencerminkan gue banget ya? Oleh alasannya itu juga standar gue nggak tinggi tinggi, meski 11 12 sama om genderuwo pun gue sadar jarang perempuan wanita yang punya standar menyerupai itu (ngurangin tentangan gue lah). Minimal kalau jalan sama visualisasi perjaka idaman gue, gue nggak dizalimi dengan perkataan itu perjaka gue guna guna  atau alasannya guenya kelebihan harta sehingga perjaka itu morotin gue
Gue nggak pernah bermimpi untuk orang lain yang tidak sesuai dengan apa yang ada di diri gue, ya gue nggak mau aja merugikan orang lain alasannya tingginya standar gue, gue udah ngaca bagaimana dan siapa diri gue

Emang lu nggak bermimpi gitu yan untuk yang tepat berdasarkan orang lain yan, kan perjaka cowok romantis paling digilai cewek ketika ini, apalagi yang gayanya metroseksual, higienis rapi, masa depan cerah
Sempurna dimata orang orang itu bukan artinya gue harus mengucapkan tepat berdasarkan gue. Gue nggak mau ikut ikutan coy, saking relatifnya kesempurnaan itu. Sebenarnya gue mempertimbangkan hal hal itu sesuai proporsi wacana apa yang sudah ada didiri gue, bagaimana gue menilai ialah dari sudut pandang gue. Gue nggak peduli meski dodo dibilang orang orang menyerupai katak budug pun tapi berdasarkan gue beliau unggul dimasalah kesetiaan dan sifatnya yang mau berjuang ya tetap aja beliau lebih unggul.

Ah, lu nya aja kali yang kurang berpengalaman dengan perjaka lain, kan dodo pacar pertama lu yan
Kalau mengenai pengalaman, gue bergotong-royong berpengalaman dalam menilai orang yang gue deketin, gue deketin loh ya, kan ada waktu waktu luang ketika korelasi gue chaos dengan dodo, disana gue mencari, kemudian berkesimpulan, jikalau cinta ialah sesuatu yang bisa lu pilih,bukan hanya melarikan diri dari bentuk segala kekesalan sesaat. Disana lu bisa membandingkan kok, bagaimana cara menilai, emang masih jaman terjebak di cinta yang buta tanpa alasan yang jelas, iya sih gue akui itu cinta mungkin lbih nrimo dibanding apapun, tapi selesai akibat ini gue udah berpikir dengan serius untuk masa depan, dan menyerupai apa lelaki yang akan jadi pendekar untuk anak anak gue. Ya bayangkan saja jikalau lu terjebak cinta buta dengan orang yang nggak banget, baiklah lah kalau dicinta itu yang bekorban hanya lu, tapi rela nggak kalau anak anak lu yang jadi korban berikutnya, nggak mau kan? Makanya dari sana cinta itu sangat butuh logika berdasarkan gue.
Note : Ini kalau yang baca korban mellow drama dengan tema kemurnian cinta abadi, gue bakal dicap sotoy di pantat gue. Hahaha, namanya demokrasi, gue berhak dong beropini dan berkomentar.

Lu kan tengil nih yan, kata kata lu sarkas tingkat tinggi, trus agak sok cantik, gimana lu menghadapi para haters
Jir, kayak terkenal aja ya gue punya haters, eh itu koreksi, gue bukan agak sok elok tapi emang sangat sok cantik. Ya gimana ya, baguslah beliau ngurusin hidup gue, tanpa beliau sadari  dia ngurangin waktu banyak untuk hidup beliau hanya untuk gue, romantis ya dia, hahaha. Ya simpelnya gini aja, kadang sarkasme itu susah sekali diterima mental mental lembek kayak nurtijel kelebihan air menyerupai mereka. Badan doang yang digedein, padahal gue sarkasnya udah sesuai mekanisme yang benar sih, gue udah mempertimbangkan berat badan,latar belakang,  sama umur dan kedewasaan sama siapa gue berbicara. Ya tapi kadang gue khilaf nilai orang, sehingga sekali gue jatuhkan, beliau telah  menjadi  pembenci gue. Tapi ingat loh semakin banyak gue berkomentar itu artinya gue makin sayang loh, mau kan lu disayang dian latifa?  sini gue cipok basah.

edan, nggak banget, bisa nggak sih lu imut menyerupai bayangan rauf, kayak princess princess gitu.
Hahaha, kalau orang ketemu gue niscaya gini gini mulu, bisa nggak sih dian gayanya nggak kayak preman, dandanannya nggak sangar, trus lemah lembut. Tanya dodo aja deh, beliau tau, gue juga ada menye menye kali hingga dodo tutup kuping alasannya dengar bunyi gue yang sengaja di imut imutkan, gue meski sifatnya kayak Ekhidna tapi tetap ada manja manjanya gue kalau sama orang yang gue cinta, pokoknya ialah sisi perempuan gue coy.  Tuh lu liat tinder gue masih nyari lelaki bukan wanita, hahaha

Lu kenapa yan nginstal tinder padahal kan perjaka lu ada, kurang ‘hebat’ ya perjaka lu?
Hebat apa an nih? Di ranjang? Gue bisa rajang tubuh pacar gue kalau nodain gue cuk. Gue punya prinsip sama beliau nggak kalah besar dari cita cita kami berdua, makanya pacaran berdasarkan kita mungkin lebih condong ke perasaan saling mengerti dan saling berbagi. Kalau lu ketika ini masih pacaran alasannya ngarapin selangkangan, ya nggap aja pemikiran lu kurang panjang kayak titit lu mungkin, hahaha. Serius becanda nih gue. Tinder itu kadang gue swipe kalau kesepian doang sih, cuman ada yang gatot dan ada yang sukses besar. Kalau sukses besar gue nemuin orang orang kayak rauf lah, yang bisa diajak kompromi, berdebat, saling mengajari. Orang kayak beliau mah, bisa bikin  topcer nih otak rasanya. Ya gue penjelasan lagi, gue bukan nyari pacar di tinder untuk ketika ini, gue  cuman cari sahabat doang buat menghalau kegalauan atau kadang ngomongin hal hal jorok yang kadang malu diungkapkan para perempuan yang jaga image. Kayaknya lebih luwes aja ngomongin ke perjaka dengan gaya perjaka tapinya, serius deh gue nggak menarik hati goda, atau nantangin manja manja, kadang gue ngerasa karakter gue yang tomboy nguntungin kalau persoalan ini.
Nah persoalan si gatot nih, kalau gatotnya ketemu orang yang emang otaknya nggak bisa lagi dikondisikan dari kelamin ke kepala. Gue tau kali modus modus yang kayak gini, makanya sehebat apapun gue mengendalikan seseorang gue mengalah kalau persoalan ini, biasanya sih gue kabur aja, takut diperkosa penjahat kelamin trus kena kutil singa, eh, raja singa ding.

Lu nggak takut apa yan, lu jatuh cinta ke perjaka lain yang lu temuin di tinder, trus lu galau sendiri, trus lu resah sama perasaan lu
Dulu pernah sih, udah usang amat sih itu, cuman ya alasannya tuhan sayang sama gue, maka tuh orang kayaknya nggak suka deh sama gue, jadi konflik tidak pernah berlanjut. Gue kadang kepo dengan dia, cuman ya biasa aja, toh gue punya yang lebih worth it yaitu pacar gue. Gue kadang senang sama tuhan yang bisa mengarahkan keinginan gue ke yang lebih baik, ini nih bukan berarti loh semua keinginan yang kita mau bisa didapatkan, makanya coy kalau lu dapet atau tidak mendapat sesuatu musti lu pikirin apa feedback dari semuanya, percuma sih lu sama sama saling cinta tapi kondisi lu sudah berpasangan, cinta yang lu gembar bemborkan alasannya tiba begitu saja tak bisa lu salahkan jikalau nanti lu membuat konflik yang mungkin lebih rumit. Gue suka mau muntah sama orang yang sengaja memberikan diri kemudian menyalahkan cinta yang sudah terlanjur ada, ini mungkin salah satu alasan gue setiap berteman dengan perjaka dan tidak keluar dengan profesionalitas kalau gue ialah pacar orang. Gue berkarakter menyerupai ini bergotong-royong menguntungkan, tidak terlibat asmara bercabang dengan banyak pria, gue ialah controller nya, ya untuk cewek cewek yang haus kasih sayang yang manjanya umbar umbar ke siapapun niscaya tersinggung dengan omongan gue barusan.

Cuman kan lu tau yan cinta itu tiba bisa dari mana saja, kan lu juga sadar betul betapa nyamannya berteman dengan orang kayak lu yang kata mereka sederhana, simpel dan keren abis
Iya sih, gue sering denger kayak itu dengan orang orang yang keberadaannya udah macam perangko ilegal di hidup gue. Tapi gue rasa sifat gue masih banyak bikin orang ilfil  termasuk nih upil yang nyembur nyembur seenaknya. Terlepas dari itu, ada sih sahabat gue  yang gue rasa beliau punya cita-cita lebih buat gue,  tapi gue nggak terlalu yakin sih soalnya beliau nggak pernah bilang apa apa ke gue.  Dan pastinya  gue berharap tidak ada yang menyimpan cita-cita untuk gue.  Gue bersedia jadi supporter dalam hidup lu coy, tapi kalau sahabat hidup untuk kini  jangan deh

Nggak bisa gitu dari sahabat jadi pacar
Sebenarnya kalau mikir mikir lagi jikalau dodo udah nggak kayak sekarang, bergotong-royong mereka mereka itu kandidat paling menarik loh. Dulu gue pernah nawarin diri ke raymond tapi alasannya raymond nya ogah ya sudahlah, mungkin gue udah sahabat sejati beliau kali ya ( ngehibur diri nih gue). Ya keputusan ini gue buat alasannya pertimbangan, minimal gue tau lah sama siapa hati gue berlabuh dan nggak nyari nyari lagi, dan beliau juga tau siapa gue sebenarnya. Tapi sekali lagi gue jelaskan, sahabat perjaka itu bukan cadangan, gue nggak pernah menempatkan posisi orang hingga serendah itu, mereka hampir sama dengan sahabat sahabat cewek gue yang agak susah berbicara malu aib, bergotong-royong hal yang gue sukuri berteman dengan perjaka ialah gosipnya nggak bermuara kebanyak anak gosip kemudian sialnya itu gosip balik lagi ke gue dengan versi beda. Kadang kalau dongeng ke perjaka maka beliau hanya dongeng ke pacar atau orang yang mereka percayai aja, itu sih enaknya, gue kan jadi nggak malu dengan diri sendiri.

Bukannya lu miss gossip ya yan, lu orangnya heboh banget sama apapun yang bertema berita
Iya sih gue paling heboh kalau ada yang pacaran, segala macam informasi senang sebagai alasan dapet traktiran, cuman masa malu aib orang gue umbar sih, paling gue sama beliau aja yang tau. Cuman kalau sifat lu nggak banget dan minta dijodohkan ke sahabat gue, ya terpaksalah malu lu gue bongkar, sahabat gue loh ya, kalau beliau kenapa alasannya salah elu maka maknya bisa aja nyari kasus dengan gue, tapi dalam masalah adit tami aja malu aib mereka gue bongkar dengan persetujuan mereka kok, karenanya saling mengenalkan, dan tami jadi makin cinta diantara semua kekurangan yang adit miliki.

Ah masa sih yan, lu biasanya rusuh ini  itu wacana sahabat sahabat lu
Sok tanya deh, mana gue bikin pernyataan hanya berlandasan kebencian yang buta. Paling gue sering komen kenapa ya sahabat gue nggak bisa bedain yang mana yang baik untuk dia, dan itupun udah gue sampaiin keorangnya dulu walaupun orangnya suka hirau nggak hirau sama saran gue. Dan kekesalan gue itu paling gue ungkapin  ke sahabat perjaka gue, ya ghibah juga sih namanya, cuman gue ngelakuin itu alasannya gue sayang, dan gue minta pendapat dari sahabat perjaka gue itu dan apa yang salah dari saran gue.

Tapi lu suka banget kan selalu ngomongin orang menjadi pembanding untuk orang orang yang ngerasa diri mereka terbuang dan tak beharga
Ya gue akui, itu ialah bentuk kelemahan gue. Gue punya banyak sahabat dengan latar belakang hidup mereka berbeda, ada yang harga dirinya setinggi mount everest, tower sutet hingga ada juga yang harga dirinya sudah kayak got yang letaknya dibawah kaki. Cuman orang orang ini juga macam macam, ada yang bisa diarahkan, ada yang ngeyel dan ngelawan, dan ada yang iya iya aja tapi nggak dilakuin dalam bahasa kasarnya cari aman. Tapi ya gue nggak tega aja bergotong-royong liat orang orang yang hidup nya lebih baik dimata gue tapi ngerasa dirinya buruk sekali, sedangkan yang benar benar buruk masih tetap mempertahankan keburukannya dengan alasan harta tahta atau mahkota. Makanya disini gue berkomentar, gue hanya ingin menjadi orang yang bisa memberi energi positif, contohnya “lu beharga coy, gue supporter lu, lu masih ketika nanti lu berhak untuk hal hal yang lebih indah, tunggulah dulu, jangan jadi orang lain yang meratapi apapun, jangan membenci tuhan hanya alasannya si pembenci tuhan diluar sana banyak yang hidupnya lebih baik dari lu, alasannya di pikiran lu ketika ini  orang orang itu lebih tuhan sayangi, lu hanya nggak liat aslinya kayak apa, gue punya sahabat loh, namanya ******, beliau ngejual diri hanya untuk terlihat kalau beliau orang punya, apa yang lu lihat tak semuanya menyerupai kenyataannya, lu lebih baik, nggak ada yang beharga dari orang yang lebih baik kecuali bersabar nunggu balasannya”

Ya gitulah contohnya, alasannya gue juga berguru dengan cara itu, pikirin aja muka gue yang kayak sempak kuda gini niscaya mengundang kekuatian dari orang orang wacana masa depan gue, cuman gue selalu melihat hal yang paling positif dari diri gue. Apa yang gue punya sedangkan orang lain yang keliatan baik baik saja nggak punya. Itu lah guna kita mendengarkan, punya sahabat yang banyak dan berpikiran terbuka. Gue mencicipi hal yang paling asing dari yang namanya berkah, bukan alasannya harta, tahta, atau mahkota tadi, yang asing itu berjulukan pemikiran.

Sekian ya, catatan dosa dosa gue, ini ialah hal yang paling banyak mereka tanyakan ke diri gue, bergotong-royong masih banyak lagi sih, nanti gue bakal bahas di ronde selanjutnya

See you

*speak, gue liat meme sering nulis spik, mungkin suatu ketika perkataan ini akan diserap ke bahasa indonesia alasannya saking populernya
*ekhidna : ibu dari semua monster jahat di mitologi









Sumber http://hidupgue1993.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Q&A"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel