Pengaruh Narkoba Bagi Perkembangan Penerima Didik
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja yang berkualitas ialah remaja yang berwawasan luas, memiliki segudang ilmu pengetahuan, dan bisa menawarkan yang terbaik untuk dirinya, keluarga, bangsa, dan negaranya. Ilmu tidak hanya didapat dari pendidikan formal mirip sekolah saja, tetapi juga bisa didapat dari lingkungan mirip masyarakat yang terlihat dalam sebuah pergaulan. Pergaulan yang sanggup menawarkan ilmu yang bermanfaat ialah pergaulan yang baik dan sehat. Masa remaja ialah masa yang labil, lantaran masa ini merupakan masa pencarian jati diri, kini banyak generasi muda yang terlalu menganggap remeh pergaulan, sehingga menjadikan banyak masalah, mirip pelecehan sec sual dan penyalahan gunaan narkoba.
Narkoba menjadi duduk kasus yang banyak dibicarakan, dan narkotika telah menjadi peristiwa dunia, banyak orang telah mendengar nama narkotika, namun banyak orang yang tidak tahu model barang ini. Sebagai langkah antisipasi sekaligus meragukan menjangkitnya penyakit sosial ini sebaiknya kita perlu mencari akar dan menentukan solusi terbaik semoga masyarakat tidak dirusak oleh narkotika.
Dunia kedokteran melaporkan 70 % pelaku penggunaan narkotika ialah para remaja.Siapakah remaja itu.? Defenisi umumnya ialah “sekelompok insan yang tidak mau dianggap anak-anak, tetapi belum bisa menempati dunia dewasa.” Mereka berada pada jenjang tengah tidak disebut anak kecil lagi dan belum bisa disebut orang dewasa.Intinya sedang dalam perjalanan menuju kedewasaan dan umur remaja biasanya berkisar pada 13-21 tahun atau umur sekolah. Bayangkan pada usia begini muda, dunia yang selayaknya mereka didalam dunia pendidikan [sekolah] untuk menggapai cita-citanya tapi mereka sudah dirusak oleh narkoba, bagaimana keadaan bangsa dan negara ini, jikalau generasi mudanya sudah dirusak narkoba, lantaran generasi muda hari ini ialah pemimpin hari depan,”the young today the leader tomorrow”.
Untuk mengantisipasi makin banyaknya korban narkoba dikalangan remaja, maka penulis sangat tertarik sekali untuk menulis makalah ini, yang saya beri judul PENGARUH NARKOBA BAGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini ialah :
Agar kita mengetahui ihwal narkoba sehingga kita bisa untuk menjahuinya,
Sebagai materi masukan bagi para remaja semoga mereka bisa menjauhkan dirinya dari narkoba.
C. Kegunaan Penulisan
Sebagai materi contoh bagi para remaja,betapa berbahayanya penyalahgunaan narkoba bagi masa depannya, semoga mereka bisa menjahuinya demi masa depannya yang lebih baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Defenisi narkoba
Narkoba ialah abreviasi dari narkotika, alkohol dan obat-obatan berbahaya.Selain itu ada kata-kata lain yang memiliki makna yang sama yaitu : NAZA (Narkotika dan Zat Adiktif ), dan NAPZA ( Narkotika Psikotripika dan Zat Adiktif ). Istilah NAPZA lebih sempurna lantaran didalam abreviasi tersebut terdapat Psikotropika, obat yang biasanya digunakan untuk gangguan kesehatan jiwa namun obat ini termasuk obat yang sering disalahgunakan dan sanggup menjadikan adiksi.
Narkoba pada awalnya ialah sejenis obat-obatan tertentu yang digunakan oleh kalangan kedokteran untuk terapi penyakit, contohnya untuk menghilangkan rasa nyeri, namun pada perkembangannya obat–obat itu disalah gunakan (abuse) sehingga menjadikan ketergantungan ( adiksi ),pengertian lain narkoba ialah :”Zat kimia yang sanggup mengubah keadaan psikologi mirip perasaan, pikiran, suasana hati serta prilaku jikalau masuk kedalam tubuh manusia, baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena dan lain sebagainya”.
B. Jenis jenis Narkoba
Candu / madat atau opium
Yaitu narkotika yang dinikmati pakai pipa isapan,dari candu atau opium ini sanggup dihasilkan morfin yang berbentuk tepung licin dan halus keputih-putihan atau kuning. Morfin sangat berbahaya lantaran denyut jantung dan tubuh akan sangat lemah, morfin biasa digunakan dengan menyuntikan pada lengan dan paha.
Heroin
Dihasilkan melalui proses kimia atas materi baku morfin. Heroin yang diedarkan sering dalam bentuk bubuk berwarna putih keabu-abuan atau coklat, dinikmati dengan cara mencium narkoba tersebut. Kalau pakai suntik pemakai sangat menderita dan akhirnya bisa mati.
Shabu shabu
Adalah heroin kelas dua, yang dihisap dengan memakai suatu alat khusus.
Ectasy / Metamphetamines
Dalam bentuk pil yang berakibat kondisi tubuh memburuk dan tekanan darah semakin tinggi.
Putaw
Sebenarnya heroin kelas lima atau enam, yang merupakn ampas heroin, digunakan yaitu dengan cara memperabukan dan dihisap asapnya.
Ganja / Mariyuana
Ganja paling banyak dipakai, mungkin lantaran hasilnya yang tidak terlalu berbahaya bagi jiwa dan saraf pemakai.
Hashish
Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara dihisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya lantaran jarang membawa kematian.
C. Dampak Penyalahgunaan Narkoba
I .Dampak terhadap kepribadian
Menyembunyikan tindakan
Berpura –pura
Berbohong
Menipu
Ingkar janji
II .dampak narkoba terhadap kesehatan tubuh
Adiksi (ketergantungan)
Infeksi paru-paru
Penularan penyakit hepatitisn C dan B
Penularan penyakit HIV AIDS
Menurunkan kapasitas berfikir dan kemampuan mengambil keputusan
Menimbulkan hipotensi
Menimbulkan abnormalitas pada bayi
Kematian akhir overdosis dan infeksi
BAB III
PEMBAHASAN
A. Faktor Penyebab Remaja Menggunakan Narkoba
Mencari akar sebuah duduk kasus bukan pekerjaan gampang. Namun demikian perjuangan kita ialah melacak akhir serta penyebab sekaligus menawarkan solusi yang sempurna guna mengatasi penyalahgunaan narkotika oleh kaum remaja. Alasan kerterlibatan remaja dalam narkotika harus dilihat secara komfrehensif, tidak secara sepihak,artinya dihentikan mempermasalahkan lingkungan masyarakat semata melainkan juga melihat keadaan keluarga sekaligus mempertimbangkan aturan kodrat remaja yang bisa dikatakan sebagai elemen tertentu yang turut menjadikan remaja terlibat dalam narkotika.
Faktor–faktor yang mengakibatkan remaja menjadi pemakai narkoba diantaranya ialah :
I . KELUARGA
Fakta berbicara bahwa tidak semua keluarga bisa membuat kebahagian bagi semua anggotanya. Banyak keluarga mengalami problema-problema tertentu.salah satunya ketidak harmonisan relasi keluarga,banyak keluarga awut-awutan yang ditandai oleh relasi orang bau tanah yang tidak serasi dan matinya komunikasi diantara mereka. Ketidak harmonisan yang terus berlanjut sering berakibat percerain.
Berhadapan dengan situasi demikian remaja merasa bimbang, gundah dan ketiadaan pegangan dalam hidupmnya. Kebimbangan mereka semakin diperparah oleh sifat orang bau tanah yang mengkambing hitamkan mereka. Lebih parah lagi kalau perilaku ini lahir dari tabiat orang bau tanah yang otoriter, remaja akhirnya menjadi takut dan mencari sendiri pegangan hidupnya. Dalam pencarian inilah mereka akhirnya terjerumus kedalam narkotika, para remaja sesuai dengan umurnya suka bergaul dengan kelompoknya, tidak tidak mungkin mereka menceburkan diri kedalam kelompok narkotika.
Remajapun bertanya dan mencari tahu, kepada siapa mereka harus bertanya jikalau orang bau tanah hanya punya waktu bertengkar dan harus keluar rumah.? Akhir dari semua kebimbangan tadi ialah tidak tidak mungkin mereka akhirnya terjerumus dalam narkotika itu. Narkotika akhirnya bisa dilihat oleh remaja sebagai pengganti kasih sayang dan perhatian yang tidak mereka dapati dari orang bau tanah dirumah.
II. FAKTOR LINGKUNGAN MASYARAKAT
Lingkungan ialah wilayah daerah bergaul manusia. Manusia ialah makhluk sosial, tidak bisa hidup sendiri ia membutuhkan orang lain betapapun dan siapapun dia, insan sangat bergantung pada orang lain. Lingkungan daerah kita bergaul terbagi kepada dua yaitu : pertama lingkungan yang baik dalam artian lingkungan yang bisa menawarkan pendidikan, yang kedua linkungan yang jelek dalm artian lingkungan yang tidak menawarkan pendidikan, namun sebaliknya linkungan yang jelek ini banyak mendatangkan kemudharatan bagi manusia.
Remaja sebagai generasi muda yang masih labil dan dalam masa pencarian jati diri, sering mendapat hal-hal yang jelek dari lingkungan yang tidak sehat ini, kebanyakan imbas yang tiba ialah dari sobat sebayanya.pada remaja kemampuan untuk menolak seruan sobat umumya masih rendah, sehingga seruan sobat merupakan faktor yang cukup dominan. Penyalahgunaan narkoba pada kalangan remaja pada mulanya berawal dari hanya ingin coba-coba, kita menyadari bahwa rasa ingin tahu seorang remaja itu cukup tinggi.
Oleh lantaran itu tubuh kesehatan dunia WHO menganjurkan pembinaan life skill (keterampilan hidup) untuk dilatih pada remaja sehingga remaja terampil mengambil keputusan yang menguntungkan kesehatannya serta terampil menolak seruan sobat yang merugikan kesehatan.
B. Cara pencegahan Remaja Dari Penyalahgunaan Narkoba
Remaja ialah aset masa depan bangsa dan negara baik buruknya suatu negara dihari depan bergantung kepada generasi mudanya hari ini, bila generasi muda hari ini sudah dinodai oleh narkoba,kita bisa membayangkan bangsa dan negara Indonesia ini dimasa depan, yaitu akan hancur lantaran bangsa dan negara dipimpin oleh orang-orang yang sudah dirusak oleh narkoba.
Oleh lantaran itu untuk mencegah hal ini supaya jangan hingga terjadi, maka sudah menjadi tanggung jawab kita bersama, dalam rangka pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalanagan remaja, ada beberapa elemen penting yang sangat besar peranannya yaitu :
1. KELUARAGA
Keluarga ialah elemen terkecil dalam masyarakat, baik buruknya seorang anak tergantung kepada pendidikan didalam keluaraganya, lantaran keluarga ialah pendidik pertama bagi anak. Anak yang gres lahir menyerupai kertas putih yang belum ternoda dan suci maka keluaragalah yang akan menulisnya, baik atau buruknya sifat sang anak bergantung kepada pendidikan didalam keluarga tersebut, anak kecil suka menggandakan apa yang dilakukan / diucapakan orang sekelilingnya, maka ketika berhadapan dengan anak kecil jagalah perilaku dan perlihatkan yang baik –baik saja. Disaat anak masih kecillah kita bisa meletakkan dasar-dasar pendidkan yang baik semoga dimasa remajanya ia bisa menjadi anak yang tangguh dan tidak praktis terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.
Pendidikan anak harus dilakukan secara solit namun hendaknya orang bau tanah harus bijak dalam bersikap dan tahu dimana dan kapan kita harus bersikap keras dan lembut.Ingat anak ialah investasi yang tidak ternilai bagi keluarga, bukan stock kendaraan beroda empat dan property mewah, sebagai orang bau tanah tak jarang ia harus mengorbankan kesenangan dan kepentingannya demi mendidik anak kita sendiri, luangkan waktu anda untuk berguru mendidik anak. Jangan fikir bahwa kita orang bau tanah sudah tahu segalanya, perkembangan zaman juga menuntut reformasi dibidang mendidik anak.
2. SEKOLAH.
Sekolah ialah daerah anak memperoleh pendidikan formal, kalau dalam keluarga yang berperan besar dalam mendidik anak ialah orang tua, maka di sekolah yang berperan besar ialah guru,guru ialah pendidik lantaran profesinya. Guru hendaknya bisa menjadi panutan serta tauladan bagi penerima didiknya, walaupun disekolah tidak ada suatu mata pelajaran khusus mengenai kasus narkoba ini, guru-guru dibutuhkan disetiap mata pelajaran sanggup mengintegrasikan pendidikan narkoba ini. Guru-guru dibutuhkan menandakan apa itu narkoba dan apa bahayanya jikalau disalahgunakan, dengan demikian dibutuhkan para remaja takut berkenalan dengan narkoba.
3. LINGKUNGAN.
Lingkungan masyarakat merupakan daerah dimana para remaja mulai berkenalan dengan narkoba, yang berawal dari coba-coba dan seruan dari sobat sehingga menjadi ketergantungan.Untuk menghindari seorang remaja dari penyalahgunaan narkoba maka pilihlah pergaulan yang sehat atau lingkungan yang bisa menawarkan pendidikan dan selektiflah dalam menentukan sobat alasannya ialah sobat yang baik ialah sobat yang bisa menawarkan nasehat kepada sobat yang lain.
Itulah tiga elemen yang sangat besar peranannya dalam pendidikan seorang remaja, tiga elemen ini harus bekerja sama, demi mencegah meluasnya penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja.
Berikut penulis sampaikan cara pengobatan dan pencegahan bagi pecandu narkoba:
- Pengobatan
v Pengobatan adiksi (detoks)
v Pengobatan infeksi
v Rehabilitasi
v Pelatihan mandiri
- Pencegahan
v Memperkuat keimanan
v Memilih pergaulan yang sehat
v Komunikasi yang baik dengan keluarga
v Hindari pintu masuk narkoba yaitu rokok
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan uraian pada pecahan I hingga III penulis sanggup mengambil beberapa kesimpulan yaitu:
Kebanyakan korban penyalahgunaan narkoba ialah para remaja
Sasaran pengedaran narkoba ialah anak usia sekolah
B. Saran-saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan terhadap kasus remaja dan narkoba ini adalah:
Karena kebanyakan korban narkoba ialah anak usia sekolah pemerintah dibutuhkan memasukkan pendidikan ihwal ancaman narkoba ke dalam kurikulum pendidikan
Kepada pegawanegeri penegak aturan dibutuhkan berperan aktif untuk menangkap para bandar narkoba dan menawarkan eksekusi yang seberat-beratnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mappiare, Andi . 1982.Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional
Prayitno, Elida . 2006.Psikologi Perkembangan Remaja . Padang : UNP
Aliasar,dkk . 2006 . Bahan Ajar Pedagogi . Padang : UNP
Tim Perkembangan Peserta Didik . 2005 . Perkembangan Peserta Didik. Padang : UNP
0 Response to "Pengaruh Narkoba Bagi Perkembangan Penerima Didik"
Posting Komentar