iklan

Iodometri

Pada titrasi redoks, salah satunya dikenal dengan iodometri yang memakai asam Iodida. Iodometri adalah titrasi terhadap iodium bebas (I2) dalam larutan. Proses yang terjadi merupakan proses titrasi tak eksklusif dimana oksidator yang akan ditetapkan direduksi dengan Iodida (I-) berlebih. Kemudian I2 yang dihasilkan dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S­­2O3). Contoh penggunaannya ialah ketika analisis kadar etanol memakai reaksi redoks.

Pada titrasi iodometri, dalam suasana asam larutan I2 standar sanggup dipakai untuk memutuskan beberapa jenis reduktornya  kuat menyerupai : SnCl, H2SO3, H2S, dan Na2S2O3, sedangkan untuk zat-zat reduktor yang lebih  lemah menyerupai : As3+, Sb3+ dan {Fe(CN)4}- hanya sanggup ditetapkan dalam suasana netral atau sedikit asam.
Akhir titrasi iodometri ditandai dengan titik simpulan tanggapan titrasi. Larutan iodium berwarna kuning menuju coklat ketika dititrasi dengan Natrium Tiosulfat akan bermetamorfosis kuning menuju tak berwarna. Hilangnya warna iodium ini sanggup menjadi indikator. Tes ini akan lebih sensitif dengan memakai larutan pati sebagai indikator. Pati bereaksi dengan iodium membentuk kompleks berwarna biru hitam yang terlihat dalam konsentrasi iodium yang sangat rendah.

Terkait artikel ini :

Titrasi iodometri dalam aplikasinya sering digabung-gabung dengan titrasi lain. Inilah seninya ketika praktikum. Hehe





Sumber http://guide-prof.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Iodometri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel