Apakah Benar Es Di Gunung Puncak Jaya Papua Akan Habis ?
Dari hasil penelitian para jago geologi dari Ohio State University, mereka memperkirakan gletser yang ada di pegunungan Puncak Jaya, Papua irian jaya, terancam hilang disebabkan lantaran mencair. Salju di pegunungan itu mencair lantaran pemanasan global. "Diperkirakan esnya akan bertahan beberapa tahun lagi," kata Lonnie Thompson, peneliti senior dari sentra riset Ohio State's Byrd Polar, yang juga profesor dari School of Earth Sciences.
Beberapa tahun terakhir, berdasarkan Thomson, salju yang menutupi pegunungan Puncak Jaya mulai menyusut. Berdasarkan dari hasil gambaran satelit mengatakan luasan es di pegunungan itu telah hilang sekitar 80 persen semenjak 1936 atau dua pertiga dari ekspedisi ilmiah terakhir yang dilakukan di tempat itu pada awal 1970.Thompson sehabis beliau mengambil tiga sampel inti es dari Pegunungan Puncak Jaya. Penelitian, yang merupakan hasil kerja bareng National Science Foundation, perusahaan tambang Freeport, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini mengebor inti es yang bersemayam di Puncak Jaya dengan ketinggian 16 ribu kaki, menjadi tiga batuan dasar. Es yang pertama sepanjang 30 meter, es kedua 32 meter,m dan es ketiga sepanjang 26 meter.
Pendapat Thompson, yang telah melaksanakan lebih dari 57 ekspedisi ke pegunungan bersalju, panjang inti es yang ada di Puncak Jaya, Papua, lebih pendek ketimbang inti es di beberapa pegunungan lainnya. Dia mencontohkan, dikala mengambil inti es dari Hualcán, yang ada di Pegunungan Andes Peru, sebelah timur Samudra Pasifik, pada 1993, Thompson membawa inti es sepanjang 189 meter dan 195 meter. Lantaran pendeknya inti es yang ada di Puncak Jaya, Thomson memperkirakan salju yang menutupi pegunungan itu akan hilang dalam beberapa tahun ke depan. Ketika hendak mengambil inti es di Puncak Jaya, Thomson beserta tim sempat dihentikan empat suku yang tinggal di daerah tersebut. Mereka mengklaim bahwa inti es yang hendak diambil peneliti merupakan tengkorak tuhan mereka dengan lengan dan kaki berupa gunung-gunung yang ada di sekitarnya. "Kami dianggap hendak mencuri 'harta' iktikad mereka," katanya.
Para penduduk itu yakin bahwa mereka dan inti es itu ialah cuilan dari alam. Jika inti es hilang, penduduk beranggapan jiwa mereka juga akan hilang. Untuk mengantisipasi perlawanan dari empat suku tersebut, Freeport lalu membuka sebuah lembaga publik yang dihadiri 100-an warga dari empat suku itu. Pada kesempatan tersebut para peneliti menjelaskan pentingnya pengambilan inti es untuk mengetahui perubahan iklim global. Setelah berdiskusi selama empat setengah jam, alhasil masyarakat membolehkan inti es diambil untuk diteliti.
Inti es dari Puncak Jaya, Papua, ini diperlukan sanggup menambah catatan mengenai El Nino-Southern Oscillation (ENSO) atau fenomena perubahan iklim ekstrem yang lebih banyak didominasi di daerah tropis. Selain mengambil inti es, tim mengumpulkan sampel air hujan dari banyak sekali lokasi, mulai kaki gunung sampai puncak pegunungan. Dalam penelitian ini nantinya akan diketahui besarnya isotop oksigen dan hidrogen dari inti es dan air hujan yang mengambarkan perubahan suhu. Apabila di dalam inti es dan air hujan terdapat debu, artinya terjadi peningkatan insiden kebakaran atau pembakaran hutan di sekitar gunung.
0 Response to "Apakah Benar Es Di Gunung Puncak Jaya Papua Akan Habis ?"
Posting Komentar