Kebudayaan Dan Doktrin Zaman Cina Kuno
Daftar Isi Artikel
Kebudayaan dan iman zaman Cina Kuno - Perkembangan seni sastra pada zaman Cina Kuno tidak sanggup dipisahkan dengan perkembangan tulisan. Masyarakat China kuno telah mengenal goresan pena semenjak tahun 1500 SM. Pada awalnya aksara China dibentuk dengan sangat sederhana, yaitu satu lambang menawarkan satu pengertian.
Karya Sastra Cina Kuno
Tulisan tersebut ditulis pada kulit-kulit penyu atau bambu. Baru pada masa kekuasaan Dinasti Han di mana kertas telah ditemukan, karya sastra mengalami perkembangan yang sangat pesat di China. Ajaran Tao Tse, Kong Fu Tse, dan Meng Tse mulai dibukukan, baik oleh filsuf itu sendiri maupun oleh para pengikutnya. Li Tai Po dan Tu Fu merupakan dua orang pujangga populer yang hidup dari zaman Dinasti T'ang (abad ke-18 SM). Hasil karyanya kebanyakan berbentuk puisi.
Szema Tzien pujangga pada Dinasti Han telah mengarang kitab sejarah yang mencakup masa semenjak zaman purba hingga dengan masa pemerintahan kaisar Han Wu Ti. Karya sastra klasik lainnya yang tidak diketahui pengarangnya ialah :
- Shih Ching (puisi klasik)
- Shu Ching (sejarah klasik)
- I Ching (perubahan-perubahan)
- Chu Chin (musim semi dan ekspresi dominan gugur)
Tembok Besar Cina
Tembok Besar Cina atau dalam bahasa Inggris The Great Wall of China, dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Chin. Namun, sebelum dinasti Chin berkuasa di Cina, bergotong-royong di tempat utara sudah dibangun dinding terpisah untuk menangkal serangan yang dilakukan oleh suku di sebelah utara China.
Pada masa pemerintahan kaisar Shih Huang Ti, dinding-dinding itu dihubungkan menjadi tembok raksasa yang panjangnya mencapai 7000 kilometer dan tingginya 16 meter serta lebarnya 8 meter. Pada jarak tertentu didirikan benteng pertahanan yang dijaga ketat oleh pasukan China. Tembok raksasa China ini dibangun dalam waktu 18 kala lamanya dan simpulan pada masa kekuasaan dinasti Ming kala ke-17 M.
Pada masa pemerintahan kaisar Shih Huang Ti, dinding-dinding itu dihubungkan menjadi tembok raksasa yang panjangnya mencapai 7000 kilometer dan tingginya 16 meter serta lebarnya 8 meter. Pada jarak tertentu didirikan benteng pertahanan yang dijaga ketat oleh pasukan China. Tembok raksasa China ini dibangun dalam waktu 18 kala lamanya dan simpulan pada masa kekuasaan dinasti Ming kala ke-17 M.
Kuil
Bangunan kuil ialah bangunan suci tempat pemujaan para dewa. Salah satu kuil populer di China berjulukan Kuil Dewa Beijing. Bangunan ini terbuat dari watu pualam yang di kelilingi oleh tiga pelataran yang sangat indah serta di bab tengah terdapat tangga yang terbuat dari watu pualam pilihan. Atap bangunan dibentuk berlapis tiga. Menurut iman masyarakat China, tangga itu merupakan tangga untuk roh-roh leluhur.
Istana
Istana kaisar atau raja China dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai tanda penghormatan terhadap kaisar atau raja. Rakyat China sangat menghormati kaisar, alasannya ia dipndang sebagai penjelmaan para tuhan yang memerintah negeri China, sehingga kemegahan istana tidak jauh berbeda dengan kemegahan kuil tempat pemujaan para dewa.
Lukisan
Perkembangan seni lukis sangat pesat, bahkan lukisan-lukisan hasil karya dari tokoh-tokoh ternama menghiasi dinding-dinding tembok istana atau kuil. Lukisan-lukisan tersebut sangat indah ibarat lukisan alam semesta atau lukisan dewa-dewa yang dipuja oleh masyarakat China, juga termasuk lukisan-lukisan dari raja-raja yang pernah memerintah.
Keramik
Keramik merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat China. Pembuatan benda-benda dari keramik terdapat banyak sekali macam bentuk hiasan, ibarat guci keramik yang dihias dengan gambar seekor ular naga atau dihias dengan gambar binatang lainnya maupun tumbuhan. Keramik-keramik China ini nilai jualnya sangat tinggi dan bahkan menjadi barang yang diperdagangkan oleh masyarakat China.
Kepercayaan masyarakat China Kuno
Sebelum Kong Fu-Tse dan Meng-Tse membuatkan ajarannya, bangsa Cina Kuno percaya terhadap para dewa. Mereka memuja dan menganggap dewa-dewa mempunyai kekuatan alam. Dunia digambarkan sebagai segi empat dan di atasnya ditutup oleh langit yang terdiri dari 9 lapisan.
Di tengah-tengah dunia yang berbentuk segi empat terletak T'ien-hsia, sebuah tempat yang didiami oleh bangsa-bangsa yang biadab. Di luar tempat bangsa biadab terdapat tempat kosong dan menjadi tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa yang menguasai ekspresi dominan kemarau. Di sebelah timur dan selatan negara China ada 4 lautan besar yang disebut Su-hai.
Dewa-dewa China yang mendapatkan pemujaan tinggi ialah sebagai berikut :
- Feng-pa (dewa angin)
- Lei-Shih (dewa angin taufan dan digambarkan sebagai naga besar)
- T'ai-Shan atau tuhan yang menguasai bukit suci
- Ho-po, tiap tahun diberi sesajen yang dijalankan oleh para pendeta wanita dengan mempersembahkan gadis jelita.
Demikian ulasan mengenai Kebudayaan dan iman zaman Cina Kuno, biar menjadi catatan sejarah dunia.
0 Response to "Kebudayaan Dan Doktrin Zaman Cina Kuno"
Posting Komentar