Ikatan Kimia
Salam Dunia Pendidikan......
PERANAN ELEKTRON DALAM IKATAN KIMIA
Teori duplet dan oktet dari G.N. Lewis merupakan dasar ikatan kimia.
Lewis mengemukakan bahwa suatu atom berikatan dengan cara memakai bersama dua elektron atau lebih untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia (ns2np6)
Contoh:
TEORI INI MENDAPAT BEBERAPA KESULITAN, YAKNI :
1. | Pada senyawa BCl3 dan PCl5, atom boron dikelilingi 6 elektron, sedangkan atom fosfor dikelilingi 10 elektron. |
2. | Menurut teori ini, jumlah ikatan kovalen yang sanggup dibuat suatu unsur tergant u g jumlah elektron tak berpasangan dalam unsur tersebut. Contoh : 8O : 1s2 2s2 2p2 2px2 2py1 2pz1 Ada 2 elektron tunggal. sehingga oksigen sanggup membentuk 2 ikatan (H-O-H; O=O). akan tetapi: 5B : 1s2 2s2 2px1 Sebenarnya hal ini sanggup diterangkan jika kita ingat pada prinsip Hund, dimana cara pengisian elektron dalam orbital suatu sub kulit ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron. Contoh : 5B : 1s2 2s2 2px1 ® (hibridisasi) 1s2 2s1 2px1 2py1 Tampak sesudah terjadi hibridisasi untuk berikatan dengan atom B memerlukan tiga buah elektron, ibarat BCl3 |
3. | Menurut teori di atas, unsur gas mulia tidak sanggup membentuk ikatan lantaran di sekelilingnya telah terdapat 8 elektron. Tetapi ketika ini sudah diketahui bahwa Xe sanggup membentuk senyawa, contohnya XeF2 den XeO2. |
BEBERAPA MACAM IKATAN KIMIA YANG TELAH DIKETAHUI, ANTARA LAIN :
A. | Ikatan antar atom | 1. Ikatan ion = elektrovalen = heteropolar |
2. Ikatan kovalen = homopolar | ||
3. Ikatan kovalen koordinasi = semipolar | ||
4. Ikatan logam | ||
B. | Ikatan antar molekul | 1. Ikatan hidrogen |
2. Ikatan van der walls |
IKATAN ION = ELEKTROVALEN = HETEROPOLAR
Ikatan ion biasanya terjadi antara atom-atom yang gampang melepaskan elektron (logam-logam golongan utama) dengan atom-atom yang gampang mendapatkan elektron (terutama golongan VIA den VIIA). Makin besar perbedaan elektronegativitas antara atom-atom yang membentuk ikatan, maka ikatan yang terbentuk makin bersifat ionik.
PADA UMUMNYA UNSUR-UNSUR YANG MUDAH MEMBENTUK IKATAN ION ADALAH
- IA « VIIA atau VIA
- IIA « VIIA atau VIA
- Unsur transisi « VIIA atau VIA
Contoh:
Na ® Na + e-
1s2 2s2 2p6 3s1 1s2 2s2 2p6 (konfigurasi Ne)
Atom Cl (VIIA) gampang mendapatkan elektron sehingga elektron yang dilepaskan oleh atom Na akan ditangkap oleh atom Cl.
Cl + e- ® Cl-
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (konfigurasi Ar)
Antara ion-ion Na+ dan Cl- terjadi gaya tarik menarik elektrostatik, sehingga membentuk senyawa ion Na+Cl-.
Contoh lain : CaCl2 , MgBr2, BaO , FeS dan sebagainya.
SIFAT-SIFAT SENYAWA IONIK ANTARA LAIN
a. bersifat polar
b. larutannya dalam air menghantarkan arus listrik
c. titik lelehnya tinggi
d. lelehannya menghantarkan arus listrik
e. larut dalam pelarut-pelarut polar
IKATAN KOVALEN = HOMOPOLAR
Ikatan kovalen terjadi lantaran adanya pemakaian bersama elektron dari atom-atom yang membentuk ikatan. Pada umumnya ikatan kovalen terjadi antara atom-atom bukan logam yang mempunyai perbedaan elektronegativitas rendah atau nol. Seperti contohnya : H2, CH4, Cl2, N2, C6H6, HCl dan sebagainya.
IKATAN KOVALEN TERBAGI ATAS
1. | IKATAN KOVALEN POLAR Atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap pasangan elektron persekutuannya. Hal ini terjadi lantaran beda keelektronegatifan kedua atomnya. Elektron komplotan akan bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif kesudahannya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif. Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar dari H. sehingga pasangan elektron lebih tertarik ke arah Cl, kesudahannya H relatif lebih elektropositif sedangkan Cl relatif menjadi elektronegatif. Pemisahan muatan ini mengakibatkan molekul itu bersifat polar dan mempunyai "momen dipol" sebesar: T = n . l dimana : T = momen dipol n = kelebihan muatan pada masing-masing atom l = jarak antara kedua inti atom |
2. | IKATAN KOVALEN NON POLAR Titik muatan negatif elektron komplotan berhimpit, sehingga pada molekul pembentukuya tidak terjadi momen dipol, dengan perkataan lain bahwa elektron komplotan menerima gaya tarik yang sama. Contoh: Kedua atom H mempunyai harga keelektronegatifan yang sama. Karena arah tarikan simetris, maka titik muatan negatif elektron komplotan berhimpit. Contoh lain yakni senyawa CO2, O2, Br2 dan lain-lain |
IKATAN KOVALEN KOORDINASI = SEMIPOLAR
Ikatan kovalen koordinasi yakni ikatan yang terjadi apabila pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang membentuknya.
Jadi di sini terdapat satu atom pemberi pasangan elektron bebas (elektron sunyi), sedangkan atom lain sebagai
penerimanya.
SYARAT PEMBENTUKANNYA
1. Atom yang satu mempunyai pasangan elektron bebas
2. Atom lainnya mempunyai orbital kosong
Contoh:
- Ion hidronium (H3O+): H2O + H+ ® H3O+L
- Ion amonium : NH4+
IKATAN LOGAM, HIDROGEN, VAN DER WALLS
IKATAN LOGAM
Pada ikatan kovalen, elektron-elektron ikatan seakan-akan menjadi milik sepasang atom, sehingga tidak sanggup bergerak bebas. Pada logam, elektron-elektron yang menimbulkan terjadinya ikatan di antara atom-atom logam tidak hanya menjadi milik sepasang atom saja, tetapi menjadi milik semua atom logam, sehingga elektron-elektron sanggup bergerak bebas. Karena itulah maka logam-logam sanggup menghantarkan arus listrik.
IKATAN HIDROGEN
Ikatan ini merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama.
Contoh:
- molekul H2O
- molekul HF
IKATAN VAN DER WALLS
Gas mempunyal sifat bentuk dan volumenya sanggup berubah sesuai tempatnya. Jarak antara molekul-molekul gas relatif jauh dan gaya tarik menariknya sangat lemah. Pada penurunan suhu, fasa gas sanggup bermetamorfosis fasa cair atau padat. Pada keadaan ini jarak antara molekul-molekulnya menjadi lebih akrab dan gaya tarik menariknya relatif lebih kuat. Gaya tarik menarik antara molekul-molekul yang berdekatan ini disebut gaya Van der walls.
BENTUK MOLEKUL
Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Teori ini menyatakan bahwa ikatan antar atom terjadi dengan cara saling bertindihan dari orbital-orbital atom. Elektron dalam orbital yang tumpang tindih harus mempunyai bilangan kuantum spin yang berlawanan.
Pertindihan antara dua sub kulit s tidak kuat, oleh lantaran distribusi muatan yang berbentuk bola, oleh alasannya yakni itu pada umumnya ikatan s - s relatif lemah.
Sub kulit "p" sanggup bertindih dengan sub kulit "s" atau sub kulit "p" lainnya, ikatannya relatif lebih kuat, hal ini dikarenakan sub kulit "p" terkonsentrasi pada arah tertentu.
Contoh:
a. | Molekul HF: | - konfigurasi atom H : 1s1 |
- konfigurasi atom F: 1s2 2s2 2Px2 2py2 2pz1 | ||
Tumpang tindih terjadi antara sub kulit 1s dari atom H dengan orbital 2pz dari aton, F. Pertindihan demikian disebut pertindihan sp. | ||
b. | Molekul H2O: | - konfigurasi atom H : 1s1 |
- konfigurasi atom O: 1s2 2s2 2Px2 2py1 2pz1 | ||
Dalam atom O terdapat 2 elektron dalam keadaan yang tidak berpasangan (orbital 2py dan 2pz), masing-masing orbital ini akan bertindihan dengan orbital 1s dari 2 atom H. Kedudukan orbital-orbital p saling tegak lurus, diperlukan sudut ikatannya sebesar 90o, tetapi lantaran adanya imbas pasangan elektron 2px, maka kedua ikatan tersebut akan tertolak dan membentuk sebesar 104.5o. | ||
c. | Molekul CH4 | - konfigurasi atom H: 1s1 |
- konfigurasi atom C: 1s2 2s2 2Px1 2py1 2pz0 | ||
Untuk mengikat 4 atom H menjadi CH4, maka 1 elektron dari orbital 2s akan dipromosikan ke orbital 2pz, sehingga konfigurasi elektron atom C menjadi: 1s1 2s1 2px1 2py1 2pz1 . Orbital 2s mempunyai bentuk yang berbeda dengan ketiga orbital 2p, akan tetapi ternyata kedudukan keempat ikatan C-H dalam CH4 yakni sama. Hal ini terjadi lantaran pada ketika orbital 2s, 2px, 2py dan 2pz mendapatkan 4 elektron dari 4 atom H, keempat orbital ini berubah bentuknya sedemikian sehingga mempunyai kedudukan yang sama. Peristiwa ini disebut "hibridisasi". Karena perubahan yang terjadi yakni 1 orbital 2s dan 3 orbital 2p, maka disebut hibridisasi sp3. Bentuk molekul dari ikatan bibit unggul sp3 yakni tetrahedron. |
Jenis ikatan | Jumlah ikatan maksimum | Bentuk geometrik |
sp | 2 | Linier |
sp2 | 3 | Segitiga datar |
sp3 | 4 | Tetrahedron |
dsp3 | 5 | Trigonal bipiramid |
sp2d ; dsp2 | 4 | Segiempat datar |
d2sp3 ; sp3d2 | 6 | Oktahedron |
Semoga Bermanfaat..........
Sumber http://ladangilmu-tarya.blogspot.com
0 Response to "Ikatan Kimia"
Posting Komentar