Arus Dan Tegangan Listrik
Salam Dunia Pendidikan.....
Semoga Bermanfaat.... Sumber http://ladangilmu-tarya.blogspot.com
Kuat Arus Listrik dan Tegangan Listrik |
Kuat arus istrik dalam suatu penghantar dihitung dari banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik. Kuat arus listrik dilambangkan dengan I. Jika banyaknya muatan listrik ialah Q dan waktu ialah t, maka berpengaruh arus listrik sanggup dirumuskan sebagai : I = Q/t I = berpengaruh arus listrik dalam (ampere) Q= muatan listrik dalam (coulomb) t = waktu dalam (second) berdasarkan persamaan di atas maka satuan berpengaruh arus listrik 1 ampere sama dengan 1 C/s, yang mengandung arti 1 ampere ialah muatan listrik 1 coloumb yang mengalir dalam penghantar tiap detik. Kuat arus istrik sanggup diukur dengan memakai amperemeter. Amperemeter di pasang seri terhadap kendala (beban). Contoh, Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian sebesar 1 A, kalau listrik telah mengalir selama 1 menit, maka hitunglah jumlah muatan yang telah dipindahkan. Diketahui: I = 1 A T = 1 menit = 60 detik Q = ? Jawab: Q = I. t Q = 1 A x 60 detik Q = 60 coulomb Sumber tegangan listrik yaitu peralatan yang sanggup menghasilkan beda potensial listrik secara terus menerus. Beda potensial listrik diukur dalam satuan volt (V). Alat yang dipakai ialah volmeter. Beda potensial ialah perjuangan yang dipakai untuk memindahkan satuan muatan listrik . hubungan antara energi listrik, muatan listrik dan beda potensial sanggup dituliskan dalam persamaan: V = Beda potensial listrik dalam volt (V) W = energi listrik dalam joule (J) Q = muatan listrik dalam coulomb (C). Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar kalau antara ujung-ujung penghantar terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial listrik ialah volmeter. Dalam rangkaian voltmeter dipasang paralel dengan kendala (beban). Contoh, Beda potensial antara ujung penghantaradalah 12 volt, hitunglah besarnya energi listrik kalau jumlah muatan yang mengalir sebesar 4 coulomb. Diketahui: V = 12 volt Q = 4 C W = ? Jawab: W = V. Q W = 12 volt x 4 C W = 48 joule (a) Bagan rangkaian (b) rangkaian listrik Dalam rangkaian tertutup pemasangan voltmeter dan amperemeter sanggup dilakukan bersama-sama. Voltmeter dipasang paralel terhadap kendala dan amperemeter dipasang seri terhadap hambatan. Di laboratorium volmeter sanggup dibentuk dari rangkaian basic mater dan multiplier, sedangkan ampere meter sanggup di buat dari rangkaian basic meter dan shun. Baik shun maupun multiplier mempunyai batas ukur. Oleh sebab itu dalam pembacaan sekalanya perlu diperhatikan antara batas ukur dan pembacaan pada skala basic meter. Berikut ini cara memakai basic meter dan cara pembacaannya. Dalam rangkaian listrik, volt meter dipasang paralel terhadap alat listrik. Jika voltmeternya dengan memakai kombinasi basic meter dan multiplier, maka pembacaan hasil pengukurannya perlu memperhatikan sekala maksimum dan batas ukurnya. Batas ukur maksimumnya = 10 volt Sekala maksimumnya = 30 volt Pengukuran dengan memakai basic mater dan multiplier yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Contoh, Batas ukur multiplier ialah 12 volt, skala maksimum basik meter ialah 120 volt, kalau jarum pada ketika dipakai menunjukkan angka 40, maka hitunglah besrnya tegangan listrik yang terukur Diketahui: Batas ukur : 12 volt Skala maksimum : 120 volt Pembacaan skala = 40 Jawab: Hasil pengukuran = (12/120) x 40 volt = 0,1 x 40 volt = 4 volt |
0 Response to "Arus Dan Tegangan Listrik"
Posting Komentar