iklan

✔ Cara Budidaya Ternak Itik Petelur

 yaitu jenis unggas yang hidup didarat dan di air ✔ Cara budidaya ternak itik petelur
Itik yaitu jenis unggas yang hidup didarat dan di air. Budidaya itik bahwasanya sangat menjajikan dan sebagai peluang usaha bagi mereka yang mau melakukannya, mengingat usul telor dan daging itik sangat tinggi sebagi perhiasan hidangan makan terutama di rumah makan dan restoran. Apakah anda berminat budidaya ternak itik ?
Cara budidaya ternak ternak itik
Jenis hibrida yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur ibarat itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.

1. JENIS ITIK
Klasifikasi (penggolongan) itik, berdasarkan tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
a. Itik petelur ibarat Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
b. Itik pedaging ibarat Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
c. Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) ibarat East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.

2. KEUNTUNGAN TERNAK ITIK
a. Untuk perjuangan ekonomi kerakyatan mandiri.
b. Untuk mendapat telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
c. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
d. Sebagai pengisi acara di masa pensiun.
e. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.

3. PEMBUATAN KANDANG
Mengenai lokasi sangkar yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, memiliki letak transportasi yang gampang dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan sangkar memiliki iklim yang aman bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

4. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman perihal panca perjuangan beternak yaitu
1. Perkandangan;
2. Bibit Unggul;
3. Pakan Ternak;
4. Tata Laksana dan
5. Pemasaran Hasil Ternak.

Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Persyaratan temperatur sangkar ± 39 ° C.
2. Kelembaban sangkar berkisar antara 60-65%
3. Penerangan sangkar diberikan untuk memudahkan pengaturan sangkar biar tata sangkar sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
4. Kondisi sangkar dan perlengkapannyaKondisi sangkar tidak harus dari materi yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan usang (kuat). Untuk perlengkapannya berupa daerah makan, daerah minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud konkret dalam managemen
5. Model sangkar ada 3 (tiga) jenis yaitu:
# sangkar untuk anak itik (DOD) pada masa stater bisa disebut juga sangkar box, dengan ukuran 1 m 2 bisa menampung 50 ekor DOD
# sangkar Brower (untuk itik remaja) disebut model sangkar Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
# sangkar layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa sangkar baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa sangkar lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik remaja ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik remaja dengan ukuran sangkar 3 x 2 meter).


PEMBIBITAN ITIK
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
1. Pemilihan bibit dan calon induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik yaitu sebagai berikut :
# membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
# memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapat telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
# membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik yaitu tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

2. Perawatan bibit dan calon induk
a. Perawatan Bibit.
Bibit (DOD) yang gres saja datang dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis biar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada sangkar brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder yaitu temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas sangkar brooder (box) untuk 1 m² bisa menampung 50 ekor DOD, daerah pakan dan daerah minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
b. Perawatan calon Induk.
Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.
c. Reproduksi dan Perkawinan.
Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapat telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibentuk oleh insan dan nature mating (perkawinan itik secara alami).

3. Pemeliharaan
a. Sanitasi dan Tindakan Preventif.
Sanitasi sangkar mutlak diharapkan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan semenjak dini untuk meragukan timbulnya penyakit.
b. Pengontrol Penyakit.
Dilakukan setiap ketika dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada gejala kurang sehat pada itik.
c. Pemberian Pakan.

Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0– 8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan isyarat masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
# umur 0-16 hari diberikan pada daerah pakan datar (tray feeder)
# umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
# umur 21 hari samapai 18 ahad disebar dilantai.
# umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur hingga produksi mencapai 5%. Setelah itu pertolongan pakan itik secara ad libitum (terus menerus).

Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik daerah ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan ibarat jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen atau dengan cacahan pohon pisang. Kalau mau merampingkan biaya , ya dengan cacahan pohon pisang , manis lho proteinnya buat ternak, mau tau caranya? cari artikelnya disini

Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
# umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam ibarat untuk anak ayam.
# umur 7-28 hari, daerah minum dipinggir sangkar dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
# umur 28 hari-afkir, daerah minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.

4. Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya biar produksi tidak terpengaruh dari kondisi sangkar yang ada.

5. HAMA DAN PENYAKIT
A. Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1. penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme ibarat virus, basil dan protozoa
2. penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat masakan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
B. Adapun jenis penyakit yang biasa terserang pada itik adalah:
1. Penyakit Duck Cholera
Penyebab: basil Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan p3enisilin pada urat daging dada dengan takaran sesuai label obat.
2. Penyakit Salmonellosis
Penyebab: basil typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, takaran diadaptasi dengan label obat.

6. PANEN
1. Hasil Utama
Hasil utama, perjuangan ternak itik petelur yaitu telur itik
2. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

7. PASCA PANEN
Kegiatan pascapanen yang bisa dilakukan yaitu pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai hemat telur itik akan lebih usang dibanding kalau tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya sanggup tahan selama 14 hari kalau disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk.
Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
1. Pengawetan dengan air hangat
2. Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur sanggup bertahan selama 20 hari.
3. Pengawetan telur dengan daun jambu biji
Perendaman telur dengan daun jambu biji sanggup mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan ibarat telur pindang.
4. Pengawetan telur dengan minyak kelapaPengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
5. Pengawetan telur dengan natrium silikatBahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat sanggup menutupi pori kulit telur sehingga telur abadi dan tahan usang hingga 1,5 bulan. Adapun caranya yaitu dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
6. Pengawetan telur dengan garam dapur, garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu. 
Semoga bermanfaat

Sumber http://peuyeumcipatat.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "✔ Cara Budidaya Ternak Itik Petelur"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel