✔ Cara Budidaya Jamur Tiram Yang Baik
Bagi anda yang belum mengetahui wacana cara budidaya jamur tiram yang baik, disni saya akan mencoba membahas sedikit wacana tata cara budidaya jamur tiram. Jamur tiram yang mempunyai nama latin Pleurotus ostreatus yaitu spesies tumbuhan yang pohonnya kerdil, mempunyai hanya satu daun yang warnanya putih menyerupai topi dan pohon nya sangat lunak
Jamur tiram mempunyai kandungan vitamin yang sangat tinggi dan kaya akan protein. Jamur tiram atau Pleurotus ostreatus merupakan jamur yang sanggup dikonsumsi dan mempunyai ciri-ciri umum yaitu:
pohonnya yang berwarna putih hingga krem, serta mempunyai tudung yang berbentuk bulat menyerupai dengan cangkang tiram. Umumnya jamur tiram mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yaitu secara asecual dan juga secara secual. Secara umum reproduksi asecual terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogan pada kantung spora atau sporangiumnya.
Sedangkan secara secual, reproduksi jamur tiram terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina dan kemudian membentuk zigot yang akan tumbuh menjadi primodia dewasa.
Cara Budidaya Jamur Tiram
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa budidaya jamur tiram mempunyai bebera keunggulan dan fasilitas dalam proses budidayanya, sehingga budidaya jamur tiram ini sendiri sanggup dikelola secara perjuangan sampingan maupun perjuangan hemat dengan skala kecil, sedang dan besar.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa budidaya jamur tiram mempunyai bebera keunggulan dan fasilitas dalam proses budidayanya, sehingga budidaya jamur tiram ini sendiri sanggup dikelola secara perjuangan sampingan maupun perjuangan hemat dengan skala kecil, sedang dan besar.
Dalam budidaya jamur tiram akan ditemukan beberapa pecahan penting yang akan dilalui, yaitu mulai dari persiapan budidaya, peralatan yang dipakai dalam membudidayakan jamur tiram, proses dan teknik budidaya, serta hingga pada proses pemanenan.
Berikut yaitu cara budidaya jamur tiram, mari kita mulai dari persiapannya terlebih dahulu:
1. Persiapan Budidaya Jamur Tiram
Dalam persiapan budidaya jamur tiram ini yang perlu dipersiapkan yaitu bangunan atau ruangan untuk daerah mengembangbiakkan atau membudidayakan jamur tiram.
Dalam hal ini bangunan atau ruangan rumah juga sanggup dipakai sebagai daerah budidaya jamur tiram, namun yang paling penting yang harus diketahui terkait ruangan pembudidayaan jamur tiram ini terdiri dari:
A. Ruangan Persiapan Ruangan ini dipakai untuk melaksanakan banyak sekali kegiataan awal budidaya jamur tiram, menyerupai acara pengayakan, pencampuran pewadahan, dan juga sterilisasi.
B. Ruang Inokulasi
Ruangan inokulasi duganakan untuk daerah menanam bibit pada media tanam, ruangan ini harus gampang dibersihkan, serta ruangan juga harus tidak banyak mempunyai ventilasi yang dimaksudkan untuk menghindari kontaminasi dari mikroba.
C. Ruang Inkubasi
Ruangan ini berfungsi untuk menumbuhkan meselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi. Kondisi ruangan ini harus diatur dengan suhu antara 22-29 drajat celcius dan dengan kelembaban 60-80 persen. Ruangan ini juga harus dilengkapi dengan rak-rak yang terbuat dari bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastik yang sudah di inokulasi.
D. Ruang Penanaman
Ruangan ini dipakai untuk menumbuhkan badan buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot atau pengabutan. Pengabutan bertujuan untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal yaitu 16-22 derajat celcius dengan kelembaban 80-90 persen.
2. Peralatan dan Bahan Budidaya Jamur Tiram
Dalam pembudidayaan jamur tiram, maka peralatan- peralatan yang harus dipersiapakan terdiri dari mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, dan centong.
Sementara bahan- materi yang perlu dipersiapkan yaitu serbuk kayu, bekatul atau dedak, kapur CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, dan cincin plastik.
3. Proses Budidaya Jamur Tiram
Dalam proses budidaya jamur tiram ini, maka beberapa hal yang perlu dilakukan diantaranya yaitu sebagai berikut:
A. Persiapan Bahan Bahan yang harus dipersiapakan diantaranya yaitu serbuk gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan glukosa.
B. Pengayakan
Serbuk kayu yang sudah diperoleh sebaiknya dilakukan pengayakan. Hal ini dimaksudkan semoga tingkat keseragaman serbuk terjaga dengan baik semoga tingkat pertumbuhan misela akan merata. Media pengayak serbuk kayu sanggup dibentuk sama dengan ukuran mengayak pasir. Dalam proses pengayakan perlu memakai masker alasannya dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan pasir.
C. Pencampuran
Bahan- materi yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji dan selanjutnya disiram dengan air sekitar 50-60 persen atau jika kita kepal serbuk tersebut sudah menggumpal, tetapi tidak keluar air. Hal ini mengambarkan bahwa kadar air sudah cukup.
D. Pengompresan
Pengompresan yaitu proses pelapukan materi yang dilakukan dengan cara membumbun adonan serbuk kayu gergaji dan kemudian menutupnya dengan plastik.
E. Pembungkusan (pembuatan baglog)
Pembungkusan sanggup dilakukan dengan memakai plastik polipropilen dengan ukuran yang dibutuhkan. Cara membungkus, yaitu dengan memaskukkan media kedalam plastik dan kemudian dipukul atau ditumbuk hingga padat dengan botol atau memakai filler dan kemudian dismpan.
F. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer yang bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang sanggup mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat celcius selama 12 jam.
Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat sterilizer yang bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang sanggup mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat celcius selama 12 jam.
G. Inokulasi (Pemberian Bibit)
Inokulasi yaitu acara memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam sehabis sterilisasi, kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok makan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas. Bibit Jamur Tiram yang baik yaitu: - Varitas unggul - Umur bibit optimal 45 – 60 hari - Warna bibit merata - Tidak tercemar
H. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium)
Jamur Tiram Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari.
4. Panen Jamur Tiram
Panen dilakukan sehabis pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari sehabis tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran. Demikianlah proses budidaya jamur tiram yang sanggup kami sampaikan kepada Anda.
Selamat mencoba semoga sukses
Sumber http://peuyeumcipatat.blogspot.com
0 Response to "✔ Cara Budidaya Jamur Tiram Yang Baik"
Posting Komentar