✔ Cara Budidaya Ternak Kambing
Kambing merupakan jenis ternak yang sudah usang dibudidayakan. Cara budidaya ternak kambing sudah diajarkan oleh orang bau tanah kita secara turun temurun, dan memelihara kambing tidak terlalu sulit karena pakan cukup tersedia di negeri tercinta ini.
Berbagai jenis tumbuhan sanggup dipakai sebagai makanan kambing. Namun dalam melaksanakan cara beternak kambing yang baik harus memperhatikan makanan apa yang digemari kambing dan menunjukkan efek maksimal dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Jenis daun-daunan yang cukup digemari oleh kambing antara lain daun turi, daun lamtoro dan daun nangka.
Hal lain yang perlu kita ketahui dalam melaksanakan tata cara beternak kambing yang baik adalah, kita memastikan untuk mengetahui “ras kambing” yang akan kita ternakkan, hal ini bertujuan supaya kita sudah mengetahui semenjak awal perilaku, laba dan kerugian beternak “ras kambing” tertentu sehingga kita sanggup mengoptimalkan hasil dan meminimalkan resiko. adapun ras kambing alsi Indonesia ialah :
- Kabing Marica
- Kambing Samosir
- Kambing Muara
- Kambing Kosta
- Kambing Gembrong
- Kambing Benggala
- Kambing Kacang
- Kambing Etawa
Beberapa jenis kambing di Indonesia tersebar di daerah kering dan berbukit atau daerah pegunungan, kambing ialah jenis binatang yang takut air, cara beternak kambing sanggup digolongkan menjadi 2 type yaitu :
- Kambing potong (penghasilan daging)
- Kambing dwi fungsi (penghasil daging dan susu)
Berdasarkan tujuan pemeliharaan, cara beternak kambing sanggup digolongkan menjadi dua yaitu :
- Kambing untuk pembibitan
- Kambing untuk penggemukan.
Beberapa jenis kambing yang telah dikenal oleh masyarakat umum adalah
- Kambing Kacang
- Kambing Peranakan Etawah (PE)
Kedua jenis kambing ini sudah menyesuaikan diri dengan baik dengan kondisi tropis lembap di Indonesia, namun cara beternak kambing masing-masing jenis mempunyai keistimewaan. Kambing kacang mempunyai keistimewaan dibandingkan kambing PE yaitu ber anak kembar dan jarak beranak yang lebih pendek.
Kambing Marica
Kambing Marica tersebar di propinsi sulawesi selatan, kambing marica ini hampir seolah-olah dengan kambing kacang, namun ada perbedaan yaitu penampilan tubuh lebih kecil dibandingan kambing kacang, indera pendengaran bangun menghadap samping arah kedepan, tanduk relatif kecil dan pendek
Kambing Samosir
Kambing ini dipelihara secara turun temurun oleh penduduk yang tinggal di pulau samosir, ditengah danau toba, kabupaten samosir, propinsi sumatera utara.
Kambing Muara
Kambing muara dijumpai di daerah kecamatan muara, kabupaten Tapanuli utara di propinsi sumatera utara. Penampilan gagah, tubuh kompak dan sebaran warna bulu bervariasi antara warna bulu coklat kemerahan, putih dan hitam. Bobot kambing muara lebih besar dibandingkan kambing kacang.
Kambing Kosta
Lokais penyebaran kambing kosta di sekitar jakarta dan propinsi banten, kambing ini mempunyai bentuk tubuh sedang, hidung rata dan kadang kadang ada yang melengkung, tanduk pendek dan berbulu pendek
Kambing Gembrong
Kambing gembrong tersebar di daerah daerah timur pulau bali terutama di kabupaten karangasem, ciri khas dari kambing ini ialah berbulu panjang, panjang bulu sekitar 15-25 cm, bahkan rambut pada penggalan kepala hingga menutupi muka dan telinga. Rambut panjang terdapat pada kambing jantan, sedangkan kambing gembrong betina berbulu pendek berkisar 2-3 cm, kambing gembrong ini lebih kecil dari kambing PE namun lebih besar dari kambing kacang.
Kambing Benggala
Kambing benggala diduga merupakan hasil persilangan kambing black benggala dengan kambing kacang. Kambing ini tersebar di daerah sekitar pulau timor dan pulau flores di propinsi nusa tenggara timur.
Kambing Kacang
Kambing kacang merupakan kambing orisinil Indonesia. Kambing ini tersebar hampir di seluruh Indonesia. Ciri-ciri kambing kacang: tubuh kecil, indera pendengaran pendek tegak, leher pendek, punggung meninggi, jantan dan betina bertanduk, tinggi tubuh jantan cukup umur rata-rata 60–65 cm, tinggi tubuh betina cukup umur rata-rata 56 cm, bobot cukup umur untuk betina rata-rata 20 kg dan jantan 25 kg.
Kambing Peranakan Etawah (PE)
Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Etawah (asal India) dengan kambing Kacang. Kambing ini tersebar hampir di seluruh Indonesia. Penampilannya seolah-olah kambing Etawah, tetapi lebih kecil. Kambing PE merupakan kambing tipe dwiguna, yaitu sebagai penghasil daging dan susu (perah).
Peranakan yang penampilannya seolah-olah kambing Kacang disebut Bligon atau Jawa randu yang merupakan tipe pedaging. (Pamungkas et al., 2009). Ciri-ciri Kambing PE: indera pendengaran panjang dan terkulai, panjang indera pendengaran 18–30 cm, warna bulu bervariasi dari coklat muda hingga hitam. Bulu kambing PE jantan penggalan atas leher dan bahu lebih tebal dan agak panjang. Bulu kambing PE betina pada penggalan paha panjang. Berat tubuh kambing PE jantan cukup umur 40 kg dan betina 35 kg, tinggi bahu 76-100 cm.
Langkah langkah yang harus dikerjakan dalam budidaya ternak kambing
1. Memilih bibit yang baik
Pejantan
Kondisi tubuh sehat, tubuh besar (sesuai umur), bulu higienis dan mengkilap, tubuh panjang, kaki lurus, tidak cacat, tumit tinggi, penampilan gagah, aktif dan nafsu kawin tinggi, gampang ereksi, buah z4ka4r normal (2 buah, sama besar dan kenyal).
Betina
Kondisi tubuh sehat, tidak terlalu gemuk dan tidak cacat, bulu higienis dan mengkilap, alat kelamin normal, mempunyai sifat keibuan (mengasuh anak dengan baik), ambing (buah susu) normal (halus kenyal tidak terinfeksi atau terjadi pembengkakan).
2. mengatur perkawinan kambing
Kambing telah cukup umur kelamin sanggup dikawinkan. Kambing cukup umur kelamin umumnya pada umur 6-8 bulan (sudah mulai birahi). Umur sanggup diketahui dengan catatan kelahiran atau sanggup dilihat dari giginya. Umur pertama kali dikawinkan 10–12 bulan untuk kambing betina, sedangkan umur lebih dari 1 tahun untuk kambing jantan.
Tanda-tanda birahi pada kambing betina ;
- Gelisah
- Alat kelamin penggalan luar bengkak, basah, merah dan hangat.
- Ekor digerak-gerakan.
- Diam bila dinaiki oleh pejantan.
- Nafsu makan berkurang.
Lama berahi sekitar 30 jam, sedangkan siklus birahi sekitar 17 hari.
3. mengetahui waktu untuk mengawinkan
Waktu mengawinkan yang sempurna ialah 12-18 jam setelah terlihat gejala birahi, untuk memudahkan proses kawin dan mengurangi resiko kegagalan, maka kambing betina dan pejantan dikandangkan dalam satu kandang, hindarkan terjadinya perkawainan anatara saudara, anak dengan bapak dan induk dengan anak.
4. menangani kelahiran dengan benar
Kambing yang akan melahirkan nampak gelisah, menggaruk-garuk tanah/lantai kandang, mengembik, pinggul mengendur, kambing sangat besar dan bila dipecet keluar cairan (kolostrum), alat kelamin membengkak dan nafsu makan turun.
5. Perawatan anak kambing
Kambing yang habis melahirkan kadang kala kurang perhatian terhadap anak yang gres saja dilahirkan, apabila induk tidak mau menyusui, dekatkan induk pada anaknya sehingga anak kambing sanggup menyusu, bila induk tetap tidak mau menyusui, anak kambing sanggup diberi susu buatan. Susu buatan ini sanggup dibentuk dari susu bubuk putih, gula 1 sendok teh, 1 butir telur ayam dan 1 cangkir air matang, susu buatan ini diberikan dua kali sehari hingga induk mau menyusui sendiri.
6. Menyusui
Kambing akan menysusi selama 2,5 – 3 bulan, pada sistem peternakan tradisional sanggup hingga 5-6 bulan
7. Pendugaan umur
Umur kambing sanggup diperkirakan dari gigi yang tumbuh :
- Semua gigi belum permanen (umur kurang dari 1 tahun)
- Satu pasang gigi permanen (umur 1-2 tahun)
- Dua pasang gigi permanen (umur 2-3 tahun)
- Tiga pasang gigi permanen (umur 3-4 tahun)
- Seluruh gigi permanen (umur 4-5 tahun)
8. Memberikan pakan yang baik
Pakan kambing secara umum sanggup dibagi menjadi dua, yaitu pakan hijauan dan konsentrat. Pakan hijauan sanggup berupa rumput alam, rumput yang dibudidayakan dan daun kacang-kacangan, sedangkan pakan konsentrat sanggup berupa dedak padi.
Rumput merupakan sumber tenaga atau energi bagi ternak kambing. Jenis rumput yang umum diberikan ternak ialah rumput alam (rumput lapangan). Jenis rumput yang dibudidayakan (ditanam) antara lain: rumput setaria, brachiaria dan clitoria ternatea.
Selain rumput, sisa hasil pertanian juga sanggup dipakai sebagai sumber tenaga atau energi antara lain: dedak padi, kulit dan daun singkong, daun pepaya, batang kangkung, daun jagung dan jerami padi. Pakan sebagai sumber protein yang baik untuk pertumbuhan kambing antara lain: daun kacang tanah, daun kacang panjang, daun kedelai, daun gamal, daun turi, daun lamtoro dan daun kaliandra.
Pakan hijauan: 10% dari berat tubuh Pakan konsentrat: 0,5 kg Jika hanya diberi pakan hijauan, maka pakan hijauan tersebut diberikan dengan jumlah 10% dari berat tubuh dengan susunan pakan sebagai berikut:
a. Kambing Dewasa: 1 penggalan daun + 3 penggalan rumput
b. Kambing yang akan dikawinkan: 2 penggalan daun berprotein + 3 penggalan rumput
c. Kambing bunting: 3 penggalan daun + 3 penggalan rumput
Mineral diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan menjaga kondisi tumbuh supaya tetap sehat. Garam dapur merupakan salah satu sumber mineral. Selain itu mineral yang lain sanggup dibeli di toko pertanian.
Cara Pemberian
a. Siapkan ruas bambu dengan panjang 40-50 cm, kemudian kupas kulit luarnya.
b. Lubangi kecil-kecil pada penggalan bawahnya.
c. Masukan garam dapur atau mineral jadi ke dalam ruas bambu hingga penuh.
d. Masukkan air kurang lebih setengah gelas ke dalam ruas bambu yang sudah diisi garam atau mineral.
e. Gantungkan bambu tersebut di dinding kandang. Air minum sanggup diberikan dengan wadah bejana atau tempat yang higienis dan diberikan sepanjang hari.
9 : Mempersiapkan dan merawat sangkar yang sehat
Kandang diusahakan menghadap ke timur supaya memenuhi persyaratan kesehatan ternak. Bahan yang dipakai harus kuat, murah dan tersedia di lokasi. Kandang dibentuk panggung dan beratap dengan tempat pakan dan minum. Dinding sangkar harus mempunyai ventilasi (lubang angin) supaya sirkulasi udara lebih baik.
Kambing sebaiknya dipelihara dalam sangkar untuk:
a. Memudahkan dalam pengawasan terhadap kambing yang sakit atau yang sedang dalam masa kebuntingan.
b. Memudahkan dalam pertolongan pakan.
c. Menjaga keamanan ternak.
Ukuran Kandang
- Anak: 1 X 1,2 m /2 ekor (lepas sapih)
- Jantan dewasa: 1,2 X 1,2 m/ ekor
- Dara/ Betina dewasa:1 X 1,2 m /ekor
- Induk dan anak: 1,5 X 1,5 m/induk + 2 anak
10. Dapat mengenali penyakit dan tahu cara mengatasinya
Penyakit Cacingan
Penyebab
Penyakit cacingan pada kambing sanggup disebabkan oleh cacing gilig, pipih dan cacing pita.
Gejala
Kambing semakin kurus, bulu bangun dan kusam, nafsu makan berkurang, kambing terlihat pucat, kotoran lembek hingga mencret.
Penanganan
1. Obat tradisional
a. Daun nanas yang dikeringkan dan dihaluskan, kemudian ditimbang 300 mg untuk 1 kg berat tubuh kambing, dicampur air, selanjutnya diminumkan dan diulang 10 hari sekali (jangan diberikan pada ternak bunting).
b. Daun nanas segar dihilangkan durinya, ditimbang 600 mg untuk 1 kg berat badan kambing, kemudian diberikan pada kambing dan diulang 10 hari sekali (jangan diberikan pada ternak bunting).
2. Obat pabrikan
Biasanya menggunakan albendazole, valbanzen atau ivermectin yang diulang setiap 3 bulan sekali.
Pencegahan
a. Jagalah sangkar tetap higienis dan kering.
b. Buanglah kotoran, sampah dan sisa pakan jauh dari lokasi sangkar atau dibuat kompos.
c. Jangan menggembalakan kambing pada pagi hari dan pada satu area (usahakan berpindah-pindah).
d. Jangan berikan rumput yang masih berembun.
e. Sabitlah rumput 2-3 cm di atas permukaan tanah.
Penyakit Kudis (Scabies/Kurap)
Penyebab
Parasit kulit (Sarcoptes sp)
Gejala
a. Kulit merah dan menebal.
b. Gatal dan gelisah, sering menggaruk-garukkan kulit yang terinfeksi pada dinding kandang.
c. Bulu rontok.
d. Bagian tubuh yang sering diserang muka, telinga, pangkal ekor dan leher.
Penanganan
1. Obat tradisional
a. Oli 1 cangkir + cuka 1 sendok makan + welirang yang sudah dihaluskan 1 sendok
makan atau 4 siung bawang merah yang sudah dihaluskan, kemudian semua bahan dicampur dan oleskan 2x sehari pada kulit kambing hingga sembuh.
b. Belerang dihaluskan 3 sendok makan + 1 sendok makan minyak goreng oleskan 2x sehari hingga sembuh.
2. Obat pabrikan Suntik dengan Ivermectin secara sub cutan (dibawah kulit).
Pencegahan
a. Jauhkan kambing sakit dengan kambing sehat.
b. Bersihkan sangkar setiap hari, lebih baik lagi memakai sabun atau zat pembersih kandang.
c. Jagalah kebersihan kambing dengan memandikan kambing dengan larutan asumtol 2%.
d. Mencuci tangan sebelum dan setelah bersentuhan dengan kambing.
Diare
Penyebab
Pakan berjamur atau terlalu muda, bakteri, virus dan protozoa.
Gejala
a. Kotoran encer dan warnanya hijau terang/hijau gelap hingga hijau kekuningan.
b. Kambing lemas, bila dibiarkan sanggup menyebabkan kematian.
c. Bulu-bulu sekitar dubur kotor akhir kotoran.
Penanganan
a. Pisahkan kambing sakit dari kambing sehat.
b. Berikan larutan oralit, larutkan 2 sendok makan garam + 2 sendok makan gula dalam
2,5 liter air cuek yang sudah dimasak.
c. Bila keadaannya tidak membaik segera hubungi petugas kesehatan binatang (dokter hewan).
Pencegahan
a. Hindari pertolongan pakan yang menyebabkan diare.
b. Jagalah sangkar tetap bersih.
Keracunan
Penyebab
Tanaman beracun atau tumbuhan yang terkotori pestisida.
Gejala
Mulut berbusa, kejang-kejang, muka kemerahan dan bengkak, diare berdarah, dan kematian mendadak.
Penanganan
a. Berikan air kelapa.
b. Berikan norit 2-3 tablet.
c. Hubungi petugas kesehatan binatang (dokter hewan).
Pencegahan
a. Jangan menggembalakan kambing di tempat yang banyak tumbuhan beracun.
b. Jauhkan kambing dari sawah atau ladang yang sedang dipupukan atau disemprot pestisida.
Kembung Perut
Penyebab
Gas yang ditimbulkan oleh makanan (rumput muda).
Gejala
Perut sebelah kiri membesar, napas pendek dan cepat, tidak mau makan.
Penanganan
Berikan larutan gula merah dan asam jawa, keluarkan gas dengan cara mengurut-urut perut kambing.
Pencegahan
Jangan diberi rumput muda.
Info: Kalau anda mau membudidayakan kambing dengan gratis, kini ada jadwal pemerintah melalui dinas terkait, baik di tingkat Kabupaten, Propinsi maupun pusat, silahkan olok-olokan proposalnya kesana. Kalau anda membutuhkan proposalnya yang sudah jadi dan gratis, silahkan Download disini
Semoga bermanfaat
0 Response to "✔ Cara Budidaya Ternak Kambing"
Posting Komentar