✔ Apec Dan Momentum Kejayaan Ekonomi Indonesia
Terpilihnya Indonesia sebagai Ketua Asia-Pasific Economic Forum (APEC) 2013 serta tuan rumah perhelatan yang akan diselenggarakan pada Oktober 2013 mendatang di Bali, sejatinya merupakan momentum bagi kebangkitan ekonomi Indonesia sekaligus meningkatkan tugas strategis Indonesia bagi perekonomian global.
Fakta sejarah memperlihatkan tugas strategis Indonesia sangat besar dalam perkembangan APEC, Indonesia berperan dalam pendirian APEC dan hadir pada konferensi tingkat menteri di Canberra, Australia, tahun 1989. Setelah pertemuan APEC di Blake Island Seattle (AS) pada 1993, Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC 1994 yang diselenggarakan di Bogor, Jabar.
Kontribusi utama Indonesia pada awal pembentukan APEC, ditandai dengan rumusan Bogor Declaration dan Bogor Goals pada ketika Keketuaan APEC Indonesia tahun 1994. Indonesia juga turut mendorong dibentuknya salah satu pilar utama APEC yaitu Economic and Technical Cooperation (ECOTECH), yang dirancang untuk membuat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan merata demi mengurangi kesenjangan ekonomi di tempat melalui pembangunan kapasitas individu dan institusi.
Saat ini, sebagai emerging country yang pertumbuhan ekonominya selalu positif di tengah krisis global, Indonesia menjadi barometer bagi ekonomi global, karena dunia melihat Indonesia sebagai salah satu negara yang mempunyai daya tahan (resilient) terhadap krisis dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Sebagaimana diketahui, ketika krisis ahli melanda Eropa, perekonomian Indonesia bisa tumbuh di atas 6,5 persen. Bahkan, hingga dengan tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bertahan di angka 6,5 persen. Kondisi ini bertolak belakang dengan sebagian besar negara-negara lain yang pertumbuhan ekonominya cenderung negatif.
Evaluasi 2012 masih menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara sentral dalam menjaga pertumbuhan kawasan. Dengan produk domestik bruto (PDB) berdasarkan purchasing power parity (PPP) lebih dari 1 triliun dollar AS, dan meningkatnya kelas menengah, Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi di Asia Pasifik. Besaran (size) ekonomi nasional dimaksud, menjadikan posisi strategis Indonesia sebagai pasar bagi produk impor bagi negara-negara yang tergabung dalam APEC, namun di sisi lain juga, menjadi peluang bagi ekspor produk nasional dengan semakin terbukanya pasar tempat Asia Pasific.
Sejak ikut serta dalam APEC, Indonesia mencatat perkembangan yang pesat dalam perekonomian dengan sesama anggota di Asia-Pasifik. Total perdagangan Indonesia di tahun 1989 ke seluruh ekonomi anggota APEC yakni 29,9 miliar dollar AS, sekitar 78% dari total perdagangan Indonesia ke seluruh dunia.
Di tahun 2011 ekspor Indonesia ke seluruh ekonomi anggota APEC mencapai 289,3 miliar dollarAS, sekitar 75% dari total perdagangan Indonesia ke seluruh dunia, terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat, dari tahun 1989 ke tahun 2011, atau 22 tahun terakhir.
Investasi dari ekonomi APEC ke Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 9,26 miliar dolar AS, dan meningkat pada tahun 2011 menjadi 10,7 miliar dolar AS. Selain itu, pada tahun 2011, 10 dari 20 anggota ekonomi APEC termasuk dalam 20 investor terbesar Indonesia.
Ketika Indonesia memimpin APEC 2013, berarti Indonesia juga menjadi daya tarik perekonomian dunia, mengingat APEC menguasai 56 persen PDB dunia, 39,8 persen penduduk dunia, dan total PDB 2011 berkisar USD38,9 triliun.
Momentum APEC 2013 Harus dimanfaatkan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada KTT APEC di Vladivostok, Rusia, tahun 2012 telah memberikan tema yang akan diusung oleh Indonesia pada Keketuaan tahun 2013, yaitu “Resilient Asia Pacific; Engine of Global Growth”.
Dalam Pengantar Rapat Terbatas membahas Persiapan KKT APEC 2013, pada Selasa (25/6/2013) di Bali, Presiden Susilo Bambang Yudhoyo kembali menegaskan perlunya kontribusi semua pihak untuk menyukseskan perhelatan KTT APEC 2013 baik dari sisi substansi maupun teknis penyelenggaraan.
Presiden menegaskan, dunia tengah mengalami resesi. Krisis di sana sini masih terjadi. APEC harus bisa berbuat yang faktual untuk memastikan bahwa ekonomi jajaran APEC disamping mempunyai ketahanan yang lebih tinggi (resilience) juga menjadi engine (mesin pertumbuhan) bukan hanya di kawasan tetapi juga di dunia.
Mendasar pada tema besar yang telah ditetapkan dalam APEC 2013, Indonesia ingin mewujudkan suatu tempat Asia Pasifik yang terus bertumbuh kuat, berketahanan, gigih, dan cepat pulih dalam menghadapi dampak krisis ekonomi global. Dengan mewujudkan visi ini, diharapkan Asia Pasifik sanggup menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dunia.
Resilience yakni kata kunci dari tahun keketuaan Indonesia, hal ini setidaknya mengacu kepada tiga prioritas utama yang akan dicapai, yakni:
Pertama, Attaining Bogor Goals (mewujudkan dan mendukung pencapaian Bogor Goals). Prioritas ini ditujukan untuk menjawab tantangan proteksionisme sekaligus memenuhi janji para Pemimpin APEC dalam mewujudkan tempat dengan perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan terbuka.
Kedua, Achieving Sustainable Growth with Equity (pencapaian pertumbuhan yang berkelanjutan dan merata). Melalui prioritas ini Indonesia ingin menekankan bahwa upaya penciptaan kesejahteraan dan pemerataan hasil pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat, tidak cukup hanya melalui liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi saja, tetapi juga harus melalui upaya-upaya untuk membuat suatu pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Ketiga, Promoting Connectivity (memperkuat atau meningkatkan konektivitas). Prioritas ini diarahkan untuk sanggup meningkatkan kinerja ’mesin’ perekonomian nasional dan tempat melalui tiga hal, yaitu: perbaikan tingkat konektivitas antara pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan; penyebaran moda-moda perdangangan; dan peningkatan arus pergerakan insan pada tingkat nasional dan regional.
Seluruh rangkaian pertemuan APEC di tahun 2013 harus sanggup dimanfaatkan sebagai peluang untuk meningkatkan peran aktif Indonesia di dalam memajukan arsitektur ekonomi regional, memanfaatkan integrasi ekonomi tempat bagi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan investasi, dan ekspor Indonesia, mempromosikan potensi perdagangan, investasi, pariwisata, supaya sanggup menawarkan manfaat dan diarahkan pada upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Momentum APEC mendatang seyogyanya sanggup pula ditransformasikan bagi kemajuan ekonomi Indonesia, dengan memanfaatkan bergesernya konstelasi mesin pertumbuhan ekonomi dari tempat Amerika Eropa ke tempat Asia Pasific akhir dampak krisis global, yang membawa dampak turunan semakin terbukanya ekonomi negara-negara tempat Asia Pasific.
Hal ini tentu saja memberikan cita-cita positif bagi kemajuan Indonesia apabila sanggup memanfaatkan laba dari liberalisasi perdagangan (gain from trade), Indonesia setidaknya sanggup memanfaatkan peluang dengan meningkatkan volume perdagangan internasional, mengingat selama ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didorong oleh tingkat konsumsi.
Keketuaan Indonesia pada APEC 2013 akan sanggup menawarkan laba lain bagi Indonesia, dengan posisi sebagai ketua akan menentukan pembahasan agenda, yang harus sanggup diupayakan optimal untuk menawarkan laba kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat pada masa mendatang Indonesia tidak hanya akan menjadi basis produksi, tetapi juga basis konsumsi dan pasar yang sangat potensial dengan 250 juta penduduk.
Indonesia juga harus memperkuat supply side agar pasar domestik Indonesia sanggup diisi produk-produk buatan dalam negeri, dan tidak didominasi oleh produk impor, kuncinya bagaimana meningkatkan daya saing produk dan efesiensi sehingga sanggup bersaing dengan produk impor.
Dengan semakin terintegrasinya tempat Asia Pasifik dan tempat lain, peningkatan kemampuan adaptasi (adaptive capacity) untuk merespons setiap sentimen negatif menjadi suatu keniscayaan supaya survive dalam kancah percaturan ekonomi global.
Hal ini sangat diharapkan supaya dapat terus diupayakan peningkatan kemampuan nasional untuk tetap menjaga defisit fiskal pada posisi aman, pembangunan inklusi, perlindungan sosial, terkendalinya inflasi, dan terjaganya stabilitas sosial-politik.
Pembangunan nasional perlu terus dikawal supaya terus diupayakan peningkatannya dan diarahkan tidak hanya bertumpu atas keberpihakan industri besar tetapi juga industri mikro, kecil, dan menengah sehingga sanggup menjadi model pembangunan di tempat Asia Pasifik.
Disisi lain pengembangan capacity bulding dan penemuan produk perlu terus ditingkatkan, yang tidak hanya bicara hal-hal berkaitan dengan freetrade semata, capacity building dan penemuan produk sangat dibutuhkan supaya terjadi keseimbangan perdagangan (balance of trade).
Integrasi ekonomi dalam APEC sangat berpotensi untuk menghasilkan kemajuan ekonomi tetapi juga adverse impacts bagi kalangan tertentu ibarat UKM, pebisnis pemula, oleh alasannya yakni itu integrasi ekonomi harus dibarengi upaya mengatasi 'adverse impacts' agar ekonomi APEC sanggup lebih resilient menghadapi tantangan dan pembangunan sanggup bersifat sustainable.
Kapasitas Indonesia sebagai ketua APEC kelak akan dihadapkan pada sejumlah warta penting, ibarat peningkatan perdagangan regional yang terbuka, penguatan tugas APEC dalam investasi, pengupayaan sustainable growth with equity, dan penguatan ketahanan ekonomi regional, antara lain melalui pembangunan konektivitas.
Dengan keketuaan Indonesia pada APEC 2013, diharapkan sanggup dikedepankan upaya memajukan kepentingan nasional dengan mengusung inisiatif mendorong investasi infrastuktur, memastikan bahwa perdagangan international tetap terbuka bagi ekspor Indonesia, memperkuat kesiapsiagaan bencana, memperkuat tugas UKM dan perempuan dalam aktivitas ekonomi, serta mengarusutamakan isu-isu kelautan.
Untuk itu, peningkatan dukungan, kesatupaduan langkah dan rencana agresi kongkrit dari aneka macam pemangku kepentingan, menjadi suatu keniscayaan, supaya implementasi pada tataran teknis sanggup dijamin menawarkan efek balik terhadap capaian visi besar pembangunan ekonomi Indonesia.
Diharapkan seluruh pemangku kepentingan sanggup meningkatkan sinergitas dan optimalisasi kapabilitas koordinasi, guna memanfaatkan momentum APEC 2013 dalam berkonstribusi membangun daya tahan terhadap krisis, sekaligus memanfaatkan perubahan konstelasi ekonomi global demi kejayaan ekonomi Indonesia. Orang yang gagal selalu mencari jalan untuk menghindari kesulitan, orang yang sukses selalu mencari jalan untuk menggapai kesuksesan. Semoga...
Source artikel: http://www.setkab.go.id/artikel-9228-.html
Sumber http://peuyeumcipatat.blogspot.com
0 Response to "✔ Apec Dan Momentum Kejayaan Ekonomi Indonesia"
Posting Komentar