iklan

Menjadi Millennial Mapan, Apa Saja Persiapannya?

Millennial, sebutan yang kian tak gila akhir-akhir ini. Sebenarnya siapa yang dimaksud dengan generasi pertengahan ini? Ya, generasi milenial yang dimaksud yaitu mereka yang lahir antara tahun 1981-1994. Generasi millennial juga mempunyai sebutan lain, yakni Generasi Y.



Artinya, generasi millennial yaitu mereka yang berusia 22 hingga 35 tahun. Sebagian dari generasi millennial ketika ini sudah memimpin banyak karyawan dan sebagian lagi sudah menduduki posisi-posisi srategis perekonomian. Diproyeksikan pada tahun 2020 nanti sebanyak 55% dari populasi kaum bekerja di ASEAN akan berusia 20-39 tahun atau usia millennial



Baca juga[Kisah Mahar Hamish Daud] Kupinang Kau dengan Setengah Kilo Emas!


Kelebihan dan Kelemahan Generasi Millenial


Meskipun digadang-gadang sebagai generasi produktif yang menguasai teknologi, generasi millennial tidak lepas dari kekurangan, di samping segala kelebihan yang mereka miliki.


Kelebihan #1: inovatif.


Tentu saja, mungkin demikian yang ada dalam pikiranmu. Penguasaan akan teknologi yang mumpuni terperinci menciptakan generasi millennial setingkat lebih unggul dalam menciptaan produk baru. Ini menyerupai hasil persilangan sesuatu yang tradisional dan sesuatu yang modern. Contohnya saja dalam melaksanakan transaksi. Budaya tawar menawar di pasar tradisional akan ditubrukkan dengan budaya berbelanja secara daring (online). Apa yang terjadi? Budaya tawar menawar ketika belanja di internet.


Kelebihan #2: permisif.


Sikap lebih terbuka dalam mendapatkan masukan dan mengolahnya sebagai riset sehingga menghasilkan sesuatu yang gres menimbulkan generasi millennial lebih menentukan bekerja dengan gaya yang sedikit berbeda dari gaya pekerja generasi sebelumnya maupun generasi berikutnya.Bekerja pada perusahan atau pengusaha yang tetapkan peraturan kerja tidak terlalu mengikat jam kerja yaitu pilihan mereka generasi millennial.


Kelebihan #3:  multitasking.


Dikarenakan kebiasaan dalam keseharian dan kebutuhan, generasi millennial yaitu generasi yang dituntut untuk  menguasai beberapa keahlian sekaligus dalam sebuah pekerjaan. Hal ini bergotong-royong bukan persoalan besar bagi generasi millennial, mengingat hal tersebut tidak jauh berbeda dari apa yang mereka pelajari selama di pendidikan dan dalam pergaulan sehari-hari.


Sementara itu, apa saja kelemahan dari generasi millennial?


 Sebenarnya siapa yang dimaksud dengan generasi pertengahan ini Menjadi Millennial Mapan, Apa Saja Persiapannya?Kelemahan #1: labil.


Inilah kelemahan paling akut yang diderita generasi millennial. Mereka cenderung mempunyai sifat yang lebih labil dibanding generasi sebelumnya. Di samping sifat keras kepala, tentunya.


Kelemahan #2: malas punya anak.


Kurang tertariknya generasi millennial untuk punya anak diakibatkan gaya hidup mereka yang belum dewasa, mementingkan diri sendiri, terobsesi dengan teknologi canggih, dan merasa sebagai generasi dengan hak istimewa. Mengejar karier yaitu hal yang lebih krusial dibandingkan melahirkan, berdasarkan mereka.


Kelemahan #3: sulit dipercaya.


Percaya atau tidak, pernyataan bahwa generasi millennial tidak sanggup mendapatkan amanah dikeluarkan pribadi oleh organisasi kemanan Amerika, CIA. Mantan Direktur CIA menyampaikan hal ini dan diamini beberapa organisasi lainnya bahwa generasi millennial yaitu generasi yang khusus. Mereka tahu jauh lebih banyak dan lebih baik wacana peretasan komputer.


 Sebenarnya siapa yang dimaksud dengan generasi pertengahan ini Menjadi Millennial Mapan, Apa Saja Persiapannya?


 


Generasi X: Generasi sebelum Generasi Millennial


Generasi X yaitu generasi yang lahir pasca-Perang Dunia II meledak. Dimulainya generasi ini diambil dengan memakai tanggal lahir perang dunia, yakni mulai dari awal 1960-an ke 1980-an. Istilah generasi x ini dipopulerkan oleh Douglas Coupland tahun 1991. Sebelum itu, telah dipakai untuk banyak sekali subkultur atau  sesudah tahun 1950.


Serius banget kayaknya hidup sebagai generasi x, ya?


Baca juga: Bagaimana dinar & dirham menyelamatkan masa depanmu?


Generasi Z: Generasi sesudah Generasi Millennial


Siapa sih Generasi Z ini? Sederhananya, Generasi Z yaitu mereka yang lahir pada 1995. Artinya sekarang mereka sudah beranjak dewasa, sudah ikut pemilu, mencari atau sudah punya pekerjaan, dan hal-hal lain yang bisa memengaruhi ekonomi, politik, dan kehidupan sosial dunia kini.


Berdasarkan sensus penduduk BPS pada tahun 2010, populasi Generasi Z di Indonesia mencapai 28,8 persen. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, porsi Generasi Z di dunia mencapai 34,05 persen, dan diprediksi menyentuh 40 persen pada 2050.


Sejauh ini, Generasi Z dikenal sebagai abjad yang lebih tidak fokus daripada millennial, tapi lebih serbabisa. Selain itu mereka lebih individual, lebih global, berpikiran lebih terbuka, lebih cepat terjun ke dunia kerja, lebih wirausahawan, dan tentu saja lebih ramah teknologi.


Menurut survei Nielsen, Generasi Z besar lengan berkuasa dalam perputaran ekonomi dunia sebagai 62 persen konsumen pembeli produk elektronik. Hal ini dipengaruhi oleh kehidupan mereka yang sudah terkoneksi dengan internet.


Generasi Z sering disebut sebagai penduduk orisinil dunia digital.


Millennial Bisa Mapan? Caranya?


Millennial sendiri dianggap Istimewa alasannya yaitu generasi ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam hal yang berkaitan dengan teknologi. Akan tetapi, generasi ini banyak dibicarakan sebagai generasi yang sulit untuk mapan dan hidup secara layak dikarenakan oleh gaya hidup. Kok bisa?


Di Indonesia sendiri dari jumlah 255 juta penduduk yang telah tercatat, terdapat 81 juta merupakan generasi millennial atau berusia 17 hingga 37 tahun.


Sebuah survei yang dilakukan menyebutkan bahwa generasi millenial kesulitan untuk bisa membeli rumah. Iya, termasuk sulit dalam bisa mencicilnya. Bayangkan, harga rumah di Jakarta didominasi harga Rp 480 juta ke atas. Disebutkan hanya masyarakat yang berpenghasilan Rp 12 juta ke atas per bulannya yang bisa membeli rumah dengan harga tersebut.


Mereka terhalang oleh penghasilan yang hanya pada kisaran Rp 4 juta ke bawah.


Pendapatan rata-rata generasi millennial ketika ini yaitu Rp 6.072.111 per bulan. Sedangkan untuk sanggup mencicil rumah di Jakarta dengan harga termurah Rp 300 juta, diharapkan pendapatan minimal Rp 7,5 juta per bulan.


Generasi millennial yang bisa membeli rumah di Jakarta sekitar 16,8%. Jumlah ini diprediksi akan terus menurun menjadi 2,7% hingga 2020.


Bahkan kalau harga properti naik rata-rata 20% per tahun, kenaikan honor rata-rata 10% per tahun dan perkiraan KPR 15 tahun, kaum millennial tidak akan bisa membeli rumah di Jakarta. Hal ini alasannya yaitu cicilan KPR di atas kemampuan mencicil.


Peningkatan harga rumah dalam lima tahun mendatang diprediksi sekitar 150 persen, sementara kenaikan pendapatan hanya 60 persen dalam periode yang sama. Dengan estimasi kenaikan minimal 20 persen per tahun, harga rumah yang ketika ini dipatok Rp 300 juta akan menjadi Rp 750 juta.


Bandingkan dengan kisaran penghasilan generasi millennial pada tahun 2021 mendatang yang hanya ada di angka Rp 12 juta. Dengan penghasilan Rp 12 juta tersebut, generasi milenial tidak lagi bisa membeli rumah yang bergotong-royong terjangkau oleh mereka ketika ini.


Kemampuan mencicil haruslah 30% dari total penghasilan.


Bagaimana nasib generasi millennial ini kemudian? Apa yang harus dilakukannya untuk setidaknya bisa menghabiskan honor pada hal-hal yang lebih berfaedah? Ingat, honor yang diterima di samping terdapat kewajiban untuk dikeluarkan sebagai amal, ada belahan yang harus dijadikan tabungan biar hidup aman. Dan tabungan bukan melulu bentuknya tabungan bank. Percaya deh nabung di bank tidak akan kaya. Ubah ke emas. Iya, mulai berpikir untuk membeli emas. Di mana? Tentu saja kau bisa beli emas di Tamasia 😉


Baca juga:





 


Dapatkan artikel terbaru mengenai tips perencanaan keuangan, gaya hidup, & investasi dengan Like Facebook official Tamasia disini. Apa itu Tamasia? Tamasia yaitu aplikasi beli emas secara syariah tanpa DP, dapatkan cashback tiap dipakai sendiri / kau bisa jadi reseller untuk mendapatkan bagi hasil tiap bulan. Download gratis di Google play & App store



Sumber https://www.tamasia.co.id

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Menjadi Millennial Mapan, Apa Saja Persiapannya?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel