√ 10 Film Thriller Psikologis Terbaik Yang Wajib Ditonton
Akhir tahun, selain rekat kaitannya dengan Natal dan tahun baru, juga sangat identik dengan perayaan mistis yang juga digandrungi orang. Yup, apa lagi kalau bukan Halloween! Sudah tidak ayal lagi jikalau kita merayakan Halloween dengan berdandan menyeramkan atau bahkan nobar film horor.
Nah, tapi, kali ini kita coba metode baru, yuk! Alih-alih merayakan Halloween dengan nonton horor, kita bisa menonton film yang lebih memacu adrenalin, mind-blowing, serta ngena secara psikologis. Adalah film ber-genre thriller psikologis yang bisa menciptakan kita dihantui paranoia dan menciptakan pikiran kita juga jadi lari kemana-mana. Kurang ‘horor’ apa lagi, tuh? Hihi.
Bingung mau memulai nonton yang mana? Jangan khawatir! Di sini Bacaterus punya rekomendasi untuk kalian. Berikut yaitu 10 film thriller psikologis yang bisa kalian tonton, baik itu bareng-bareng ataupun sendirian. Baca terus, ya!
10 Film Thriller Psikologis Terbaik
1. Donnie Darko (2001)
Siapa yang pernah dengar atau bahkan menonton film The Sixth Sense? Film perihal seorang anak lelaki indigo, dengan kutipannya yang paling terkenal, “I see dead people,” atau ‘aku bisa melihat hantu’. Perbedaannya, Donnie Darko, protagonis di film ini, tidak bisa melihat hantu. Namun, ia seolah bisa melihat insiden yang akan terjadi di masa depan.
Kehidupan Donnie awalnya biasa-biasa saja, sebelum terjadinya insiden benda langit yang jatuh di rumahnya, tepatnya di kamar tidurnya. Untung saja Donnie tidak ada di kamarnya dikala itu. Akan tetapi, sesudah insiden itu, Donnie tiba-tiba mendapatkan penglihatan aneh, bahkan ia didatangi seorang kelinci berjulukan Frank yang mengaku temannya.
Anehnya, hanya Donnie yang sanggup melihat Frank. Selain itu, Frank juga nampak seolah menuntun Donnie untuk melaksanakan hal-hal yang menyeramkan dan di luar kesadarannya sendiri. Bagaimana bisa, ya?!
Film garapan sutradara Richard Kelly ini diusung sebagai Top Rated Movies #225 di IMDb, lho! Selain sebab alurnya yang tidak sanggup diprediksi, soundtrack-nya (Mad World oleh Gary Jules) yang legendaris, para pemainnya juga tak kalah keren.
Ada Jake Gyllenhaal sebagai Donnie, Jena Malone, Seth Rogen, Maggie Gyllenhaal, juga aktris nominee penghargaan Oscar, Mary McDonnell. Ayo, jangan lupa masukkan daftar nobar, ya!
2. Elephant (2003)
Ups, meskipun arti judulnya yaitu ‘Gajah’, film ini tidak bercerita perihal hewan berbelalai panjang itu sama sekali, lho! Wah, kemudian perihal apa, dong? Film karya Gus Van Sant ini mengambil latar daerah di sekolah. Alurnya cukup lambat, maka tak heran kalau nanti kita kedapatan bertanya-tanya, ‘Ini film perihal apa, sih?’ Hihihi.
Adegan-adegan awal hanya mengisahkan perihal keseharian murid-murid di sekolahnya. Ada Elias yang terobsesi dengan fotografi, si pirang John yang pemalu, Michelle yang tidak pernah ikut olahraga karena tidak percaya diri, dan lain-lain. Namun, di antara keseharian para murid yang nampak biasa tersebut, ada bibit problem tersendiri yang justru tidak begitu terlihat.
Nah, banyak spekulasi yang beranggapan bahwa problem tersebutlah arti dari judul film ini sesungguhnya. Sebab, elephant in the room, atau gajah di pelupuk mata, yaitu ungkapan untuk problem yang seharusnya nampak sangat jelas, tetapi terabaikan. Itulah inti dari film yang terinspirasi dari sebuah peristiwa kemanusiaan di Sekolah Menengan Atas Columbine AS ini. Penasaran? Ayo cari tahu dengan menontonnya!
3. The Skin I Live In/La piel que habito (2011)
Siapa yang pernah terbangun dari mimpi indah atau mimpi jelek yang terasa begitu nyata, hingga bertanya-tanya apakah mimpi barusan itu kenyataan atau tidak? Rasanya niscaya sangat membingungkan. Nah, kira-kira, sedikit-banyak mungkin hal itulah yang dirasakan Vera, protagonis dalam rekomendasi film ketiga ini.
Vera sudah usang tinggal di kediaman dr. Robert Ledgard sebagai ‘pasien’-nya, sehingga ia sendiri pun mulai kehilangan tujuannya berada di sana. Dokter bedah yang diperankan oleh Antonio Banderas itu selalu membatasi ruang gerak Vera, tidak mengizinkannya keluar rumah, bahkan keluar kamar sekalipun.
Hari demi hari berlalu, ingatan Vera perihal kejadian-kejadian sebelum ia tinggal di rumah dr. Robert pun mulai terlupakan. Namun, diam-diam perihal dr. Robert di masa lampau perlahan mulai terkuak, begitu pula dengan jati diri dan asal-usul Vera sebenarnya.
Film yang dibintangi Antonio Banderas, Elena Anaya, dan Marisa Peredes ini sukses masuk nominasi Golden Globe pada tahun 2012, dan memenangkan penghargaan BAFTA di tahun yang sama. Plot yang tidak gampang diprediksi dan alur yang maju-mundur menciptakan film ini tidak bisa dilewatkan.
4. Hard Candy (2005)
Di tengah maraknya website atau aplikasi kencan online, kita harus lebih hati-hati dengan orang yang kita ajak ngobrol di seberang sana. Meskipun ia mengaku seumuran dengan kita, siapa yang bisa jamin jikalau ia justru yaitu salah satu dari sekian banyak predator jahat di luar sana?
Percakapan dalam dunia maya yaitu adegan pembuka di film yang disutradarai oleh David Slade ini. Hayley Stark yang masih berumur 14 tahun dan Jeff Kohvler yang berumur 32 tahun jadinya janjian untuk bertemu, sesudah sebelumnya intens bercakap-cakap di dunia maya. Awalnya mereka hanya kopdar di toko kopi, sebelum Jeff mengajak Hayley untuk ikut ke kediamannya.
Premis awal yang mungkin terlihat yaitu bahwa Hayley terkena jebakan Jeff, yang ternyata yaitu seorang pedofil. Namun, siapa sangka jikalau kejadiannya justru berbalik 180 derajat? Yup, alih-alih Jeff yang mengeksploitasi Hayley, justru Hayley-lah yang menyiksa Jeff.
Dikarenakan oleh akting para pemerannya (Patrick Wilson sebagai Jeff dan Ellen Page sebagai Hayley) yang spektakuler serta jalan ceritanya yang mencekam, film ini dikategorikan oleh banyak orang sebagai salah satu film yang cukup ‘keras’ serta sulit untuk ditonton untuk yang kedua kalinya. Wah, memang ibarat apa, sih, filmnya? Yuk, coba nonton!
5. Insomnia (2002)
Setiap orang niscaya punya diam-diam yang tidak bisa dibagikan kepada siapa pun, dan disimpan sendirian. Entah itu sebab diam-diam tersebut dinilai terlalu gelap, atau entah sebab diam-diam itu bisa merugikan diri sendiri. Agen LAPD Will Dormer pun mempunyai rahasianya sendiri, yang membuatnya dihantui rasa bersalah hingga tidak bisa tidur sama sekali.
Setelah melaksanakan pemeriksaan lapangan terkait pembunuhan seorang pintar balig cukup akal berjulukan Kay Connell, jam tidur Will Dormer mulai berantakan. Ditambah dengan kematian rekannya dan tersangka pembunuhan yang masih berkeliaran, tanda-tanda insomnia Will semakin parah. Hari-harinya kemudian jadi lebih jelek ketika suatu hari si pembunuh menerornya, mengklaim bahwa ia tahu diam-diam Will.
Christopher Nolan memang selalu menciptakan orang terkagum-kagum dengan karyanya, termasuk film yang dibintangi oleh bintang Hollywood papan atas sekelas Al Pacino, Robin Williams, dan Hilary Swank ini. Dijamin tidak mengecewakan, deh!
6. Blue Ruin (2013)
Manusia memang tidak luput dari amarah dan dendam. Banyak justru menyalurkan amarah dan dendamnya pada kekerasan, tidak terkecuali pemeran utama kita di film independen ini.
Dwight Evans (Macon Blair) hidup menggelandang di dalam mobilnya ketika polisi memberi tahu bahwa narapidana yang telah membunuh orang tuanya jadinya dibebaskan. Terdorong oleh dendam atas kematian ayah-ibunya, Dwight pun mendatangi Wade Cleland si pembunuh dan secara tidak sengaja menusuknya hingga mati. Sayangnya, insiden tersebut menciptakan kehidupan Dwight semakin amburadul.
Perburuan dan ketegangan yang beruntun sanggup menciptakan penontonnya menebak-nebak arah kisah dan final yang sulit diprediksi. Tak hanya memperlihatkan atmosfer yang menciptakan kita sport jantung, waswas menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya, film ini juga menyuguhkan sinematografis yang mengagumkan. Adrenalin terpacu, mata pun dimanjakan!
7. Prisoners (2013)
Kehilangan anak terkasih niscaya jadi mimpi jelek semua orang tua. Manusiawi jikalau mereka mati-matian berusaha untuk menemukan anaknya kembali, bahkan hingga melaksanakan hal-hal yang di luar batas. Hal itulah yang dialami Keller Dover ketika ia kehilangan anak perempuannya.
Kurangnya pengawasan menciptakan putri keduanya hilang diculik bersama dengan sahabat putrinya. Keller mengerahkan segala cara untuk menemukan penculiknya, dan ketika seorang laki-laki dengan kendaraan beroda empat van mencurigakan diduga menjadi pelaku penculikan, meski tidak terbukti secara hukum, Keller tetap bersikeras menuntut sang terduga Alex Jones.
Akting yang brilian dari formasi pemain ternama ibarat Hugh Jackman, Jake Gyllenhaal, Viola Davis, Paul Dano, dan Terrence Howard, jalan kisah yang tidak gampang ditebak, serta ketegangan di setiap adegannya menciptakan film ini wajib ditonton.
8. Mystic River (2003)
Trauma niscaya memungkinkan untuk mengubah seseorang, tidak terkecuali orang yang sudah kita kenal semenjak kecil. Ketika Jimmy Markum dan Sean Devine membisu menyaksikan sahabat mereka Dave Boyle dibawa pergi seorang laki-laki asing dengan mobilnya, tidak ada yang menyangka bahwa itulah terakhir kali mereka melihat Dave yang mereka kenal.
Setelah melarikan diri dari tangan laki-laki asing penculiknya, seorang predator pedofil, Dave Boyle tidak lagi sama. Pertemanannya dengan Jimmy dan Sean juga semakin berjarak. Tahun demi tahun berlalu, mereka menjalani kehidupan masing-masing. Hingga akhirnya, mereka didekatkan kembali oleh peristiwa pembunuhan anak wanita Jimmy.
Alur kisah yang rumit serta akting yang meyakinkan bisa menciptakan film garapan Clint Eastwood ini meraih penghargaan Oscar, yaitu untuk kategori Pemeran Pria Utama Terbaik (dimenangkan oleh Sean Penn sebagai Jimmy) dan kategori Pemeran Pria Pendukung Terbaik (dimenangkan oleh Tim Robbins sebagai Dave). Wah, sudah tidak harus jadi pertimbangan lagi, tuh!
9. Nightcrawler (2014)
Jurnalis memang pekerjaan berisiko, terlebih jurnalis yang bergelut di bidang kriminal. Namun, hal itu tidak diindahkan Louis “Lou” Bloom. Didasari kebutuhan ekonomi, Lou mau bekerja apa saja asal dibayar. Siapa sangka kecelakaan yang disaksikannya di perjalanan pulang ternyata menjadi titik balik kehidupannya? Video amatir yang direkamnya bisa menghasilkan uang yang lebih dari cukup.
Ketagihan, Lou semakin menekuni acara dan profesi barunya sebagai jurnalis. Ia bahkan tidak ragu untuk keluar batas etis asalkan ia mendapatkan apa yang diinginkannya. Meski keadaan semakin rumit, Lou tetap tidak berhenti.
Suasana yang menegangkan serta protagonis yang tidak sanggup mendapatkan amanah menciptakan film ini cukup mencekam. Tak heran jikalau penghargaan Oscar meliriknya untuk masuk nominasi Best Writing, Original Screenplay pada tahun 2014, dan Golden Globe untuk nominasi Penampilan Aktor Terbaik dalam Film Layar Lebar (dimenangkan oleh Jake Gyllenhaal sebagai Lou).
10. Match Point (2005)
Cinta bisa menciptakan segalanya terasa rumit, terlebih jikalau kita jatuh cinta dengan kekasih abang tunangan kita sendiri. Pasti pusing, jadinya! Begitulah premis yang dialami Chris Wilton.
Di antara titik balik karier dan pertunangannya, Chris bertemu dengan Nola Rice. Meskipun tahu betul bahwa Nola yaitu pacar calon abang iparnya, Chris tidak berusaha untuk menutupi perasaannya ataupun berhenti curi-curi kesempatan untuk berdua dengan Nola. Chris tetap menjaga image-nya di depan keluarga calon mempelainya, sekaligus terus berafiliasi dengan Nola.
Tenang, film ini tidak hanya bercerita perihal percintaan, kok! Penonton diajak untuk mengeksplorasi kehidupan sosial, ambisi, dan prioritas yang terkadang menuntut insan untuk melaksanakan hal yang tak terbayangkan. Alur kisah yang semakin usang semakin mencekam juga dijamin bakal menciptakan penonton gigit jari karena ingin tau sekaligus deg-degan untuk tahu final ceritanya.
11. Shutter Island
Mungkin bagi yang suka menonton film sudah sangat tidak asing dengan pemain drama di Shutter Island, ya Leonardo DiCaprio ini menjadi aksara utama pada film besutan 2010 silam ini. Selain aktornya memang unggul, kisah film isyarat Martin Scorsese bisa diacungi jempol dengan raihan rating 8.1 pada iMDb.
Film ini berkisah perihal pulau Shutter di mana ada sebuah rumah sakit jiwa yang kehilangan satu pasiennya. Teddy Daniels (Leonardo) diminta untuk menemukan sang pasien bersama dengan partner-nya, Chuck (Mark Ruffalo). Sayangnya, mereka sangat kesulitan menemukan pasien tersebut jawaban kurangnya clue dan tidak ada saksi satu pun.
Saat mereka hendak kembali, angin puting-beliung pun menghadang, karenanya Chuck dan Teddy harus tinggal di pulau Shutter untuk menunggu angin puting-beliung reda. Entah membuktikan baik atau buruk, selama mereka menginap justru mendapatkan kejadian-kejadian gila hingga mengungkap masa kemudian Teddy. Ada apa gotong royong di pulau Shutter?
12. Dream House
Bagaimana rasanya, ketika mendapati rumah impianmu ternyata berkembang menjadi malapetaka? Itulah yang dirasakan oleh keluarga Will. Ia, istri, serta dua anaknya hendak pindah rumah ke daerah terpencil demi mendapatkan kebahagiaan. Will ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarganya. Sayangnya, rumah barunya punya kenangan jelek di mana pernah terjadi pembantaian.
Dulunya, rumah tersebut ditempati oleh Pete Ward yang juga tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Entah apa masalahnya, Pete Ward membunuh istri dan kedua anaknya sendiri hingga jadinya ia harus mendekam di penjara. Dan dikala ini Pete Ward keluar dari penjara dan kembali ke rumah tersebut yang ternyata sudah ditempati oleh Will. Saat kembali, Pete Ward ternyata meneror keluarga Will, terutama anak mereka. Apa yang gotong royong terjadi dengan Pete Ward?
Siapkan popcorn atau kudapan lainnya selagi menentukan film pertama untuk ditonton. Film-film di atas memang tidak dibumbui penampakan boneka angker atau kikikan seram, tapi momen-momen menegangkan dan jalan ceritanya yang tidak sanggup ditebak menciptakan kita yang menonton bisa lebih geregetan! Punya rekomendasi film thriller psikologis lainnya? Tulis di kolom komentar, ya!
Sumber https://bacaterus.com
0 Response to "√ 10 Film Thriller Psikologis Terbaik Yang Wajib Ditonton"
Posting Komentar