iklan

Renungan Untuk Kita (Tentang Orang Tua)

eberapa hari yang kemudian saya makan di suatu warung mie Renungan Untuk Kita (Tentang Orang Tua)Beberapa hari yang kemudian saya makan di suatu warung mie, sambil menunggu pesanan saya tiba mata saya terpaku pada satu poster yang ditempel di dinding warung tersebut yang dapat secara otomatis menciptakan saya teringat kepada ibu saya yang tercinta. Melalui blog ini saya coba tampilkan apa yang saya baca tersebut mungkin dapat juga mengingatkan Anda kepada orang-orang yang membesarkan Anda, paling tidak Anda mendoakannya dikala Anda membaca ini.

Di dikala daku tua, bukan lagi diriku yang dulu...
Maklumilah diriku,besabarlah dalam menghadapiku...

Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingat saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukanya.

Disaat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu,...
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah dongeng yang saya telah ceritakan ribuan kali sampai dirimu terbuai dalam mimpi.

Disaat saya membutuhkanmu untuk memandikanku, Janganlah menyalahkanku.
Ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan aneka macam cara membujukmu untuk mandi?

Disaat saya kebingungan menghadapi hal-hal gres dan teknologi modern,
Janganlah menertawaiku, Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang kamu ejekan dikala itu.

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan besar lengan berkuasa untuk memapahku, bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk mencar ilmu berjalan.

Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya, Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.

Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai mencar ilmu ihwal kehidupan.

Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, sekarang temanilah daku sampai selesai jalan hidupku. Berilah daku kasih dan kesabaranmu, Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur. Didalam senyumku ini, tertanam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu

Ikkon pasangapponmu do natorasmu,
asa leleng ho mangolu di tano na dilehon Tuhan i tu ho

Apa yang kita lakukan hari ini yakni Membangun Masa Depan;
eberapa hari yang kemudian saya makan di suatu warung mie Renungan Untuk Kita (Tentang Orang Tua)


Sumber http://www.defantri.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Renungan Untuk Kita (Tentang Orang Tua)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel