iklan

Perkembangan Ilmu

Perkembangan Ilmu - Banyak hebat ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun berdasarkan pendapat kritikus, adakala perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini mengakibatkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para hebat ekonomi."

 Banyak hebat ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada s Perkembangan Ilmu


John Adam Smith (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 – meninggal di Edinburgh, Skotlandia, 17 Juli 1790 pada umur 67 tahun), yaitu seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi penggagas ilmu ekonomi modern. Karyanya yang populer yaitu buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations) yaitu buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith yaitu salah satu penggagas sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada era 18 di Eropa Barat dan pada era 19 mulai populer di sana. (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh ibarat Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, sampai peraih hadiah Nobel bidang tahun 2006, Edmund Phelps. 

Secara garis besar, perkembangan fatwa pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai fatwa klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh alhasil tugas pemerintah menjadi sangat dibatasi alasannya yaitu akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai prosedur pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya. 

Aliran klasik mengalami kegagalannya sesudah terjadi depresi besar tahun 1930-an yang menawarkan bahwa pasar tidak bisa bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding fatwa klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu bisa membuat keseimbangan, dan alasannya yaitu itu intervensi pemerintah harus dilakukan supaya distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua fatwa ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya. 

Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, ibarat teori kontradiksi kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta fatwa institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.


Sumber http://ekonomisku.blogspot.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perkembangan Ilmu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel