√ 10 Film Terbaik Yang Dibintangi Oleh Ernest Prakasa
Ernest Prakasa yang sekarang dikenal sebagai bintang film sekaligus sutradara berbakat, mengawali karirnya di industri musik. Pria berdarah Tionghoa-Indonesia ini sempat bekerja di Universal Music dan Sony Music.
Setelah hampir 6 tahun bekerja di industri musik, Ernest mengikuti salah satu kompetisi stand-up comedy dan meraih peringkat ketiga dalam kompetisi tersebut. Nama Ernest prakasa dikenal sebagai komika alias komedian tunggal di Indonesia.
Setelah sukses menjadi komika, Ernest melebarkan sayapnya ke dunia seni peran. Ia sempat membintangi film layar lebar Comic 8 bersama sejumlah komika lainnya. Dari film itulah nama Ernest mulai dikenal lebih luas. Dari 10 film yang dibintangi Ernest Prakasa ini, beberapa di antaranya disutradarai oleh dirinya sendiri dan terbilang sukses di industri perfilman.
10 Film Terbaik Ernest Prakasa
1. Comic 8
Comic 8 bukan film yang dibintangi Ernest Prakasa pertama kali sebab sebelumnya ia sempat menjadi cameo di film Make Money. Hanya saja, film inilah yang melambungkan namanya dalam dunia seni peran.
Film ini menceritakan perihal delapan cowok yang mempunyai motif berbeda-beda dalam merampok bank. Delapan cowok ini terbagi dalam tiga tim yang kemampuan dan jam terbangnya pun berbeda.
Aksi perampokan ini nampak menyerupai kebetulan yang abnormal sehingga menciptakan polisi dan AKP yang mengepungnya jadi sedikit bingung. Mereka harus bekerja sama untuk menemukan balasan dari teka-teki perampokan abnormal tersebut. Kesuksesan Comic 8 melahirkan dua film lanjutan, yakni Comic 8: Casino Kings Part 1 dan Part 2.
2. Kukejar Cinta Ke Negeri Cina
Dalam film “Kukejar Cinta Ke Negeri Cina” Ernest Prakasa mendapat tugas bintang film pendukung. Meskipun demikian, film ini menjadi film yang patut untuk ditonton, terutama bagi para lajang yang masih galau mencari cinta sejati.
Film ini mengisahkan perihal Imam (Adipati Dolken) cowok muslim yang tidak tekun beribadah dan tidak kunjung lulus kuliah. Sementara Widya (Nina Zatulini), pacar Imam, sudah lulus dan mendapat kerja. Suatu hari, Imam menemani Billy (Ernest Prakasa), sahabatnya ke sebuah kelenteng. Di sana ia bertemu Chen Jia Li (Eriska Rein), gadis muslim dari Tiongkok yang sedang berlibur ke Indonesia.
Imam terpikat dengan kecantikan dan kebaikan hati Chen Jia Li. Bahkan, Imam rela memutuskan Widya dan mengejar Chen Jia Li ke negeri tirai bambu. Berhasilkah Imam menaklukkan hati Chen Jia Li?
3. Ngenest
Ernest (Kevin Anggara/Ernest Prakasa) terlahir di keluarga keturunan Tionghoa. Ia tumbuh besar dalam zaman orde gres di mana diskriminasi terhadap etnis Tionghoa terasa sangat kuat. Tak ayal Ernest menjadi korban bully di sekolahnya hingga SMP.
Ernest merasa bahwa keturunannya dihentikan mencicipi bully menyerupai yang ia rasakan. Oleh sebab itu, ia harus memutus mata rantai dengan menikahi perempuan pribumi. Ketika kuliah Ernest bertemu Meira (Lala Karmela), perempuan Jawa/Sunda yang seiman dengannya.
Setelah berpacaran dengan Meira ia harus menghadapi Ayah Meira yang tidak suka anaknya menjalin kekerabatan dengan laki-laki keturunan Tionghoa. Nasib berpihak pada Ernest, lambat tapi niscaya ia mendapat restu dari Ayah Meira. Akan tetapi, kekhawatiran Ernest masih berlanjut karena ia takut anaknya nanti mempunyai wajah yang sama dengan dirinya sehingga kembali menjadi korban bully menyerupai yang ia rasakan.
4. Sabtu Bersama Bapak
* sumber: ulasanfilm21.wordpress.com
Film yang dibintangi Ernest Prakasa ini bukan film yang menyebabkan Ernest sebagai tugas utamanya. Ernest menjadi tugas pendukung dalam film ini. Ia memerankan Firman yang merupakan anak buah Cakra (Deva Mahenra) dalam film ini.
Sabtu Bersama Bapak yaitu film perihal Gunawan (Abimana Aryasatya) yang menyadari bahwa umurnya sudah tak usang lagi. Ia meninggalkan kenangan yang menciptakan anak-anaknya tidak kehilangan sosok bapak.
Setelah dewasa, bawah umur Gunawan, yaitu Satya (Arifin Putra) dan Cakra mempunyai problem sendiri-sendiri. Satya mempunyai problem dalam membina rumah tangga bersama istrinya, sedangkan Cakra kesulitan mendapat jodoh. Mampukah Gunawan membantu anak-anaknya meskipun ia telah usang berpulang?
5. Koala Kumal
Sebagai sesama komika, Raditya Dika melibatkan Ernest dalam salah satu film masterpiece-nya, Koala Kumal. Dalam film ini Ernest hanya muncul sebentar sebagai salah satu tim wedding organizer yang akan meng-handle program komitmen nikah Dika (Raditya Dika) dan Andrea (Acha Septriasa).
Sinopsis Koala Kumal berfokus pada tokoh Dika yang gagal nikah sebab ditinggal Andrea menduakan dengan laki-laki lain. Patah hati yang dialami Dika menciptakan ia tidak kunjung bisa menuntaskan potongan terakhir bukunya. Suatu hari, Dika bertemu Trisna (Sheryl Sheinafia), gadis periang yang berusaha membantu Dika memulihkan rasa sakit hatinya dengan membalas dendam pada Andrea.
6. Rudy Habibie
Beradu tugas dengan Reza Rahadian yaitu tantangan tersendiri bagi Ernest Prakasa. Pasalnya, ia menganggap Reza sebagai bintang film nomor satu di Indonesia pada ketika itu. Apalagi di dalam film Rudy Habibie, Ernest harus menahan keinginannya untuk melucu sebab ini bukan film bergenre komedi.
Dalam film ini, Ernest memerankan tokoh Lim Keng Kie, salah satu sahabat BJ Habibie ketika menempuh studi di Jerman. Menurut Ernest, sosok Keng Kie ini yaitu sahabat BJ Habibie yang kerap kali memberi nasihat. Selain itu, hanya dengan Keng Kie saja BJ Habibie bisa lebih terbuka menjadi dirinya sendiri.
7. Cek Toko Sebelah
Cek Toko Sebelah merupakan film yang dibintangi Ernest Prakasa yang terbilang paling sukses hingga ketika ini. Film yang disutradarai oleh dirinya sendiri ini memperoleh jumlah penonton lebih dari 2,6 juta.
Banyak pesan moral di dalam film yang menceritakan kebiasaan keluarga dari etnis Tionghoa yang menyekolahkan anaknya hingga tinggi, tetapi ujung-ujung si anak diminta meneruskan usaha keluarga.
Ernest memerankan tokoh sentral dalam film ini, yakni Erwin yang merupakan cowok sukses dengan karir cemerlang. Namun, Erwin dihadapkan pada pilihan yang sulit ketika ayahnya yang mulai sakit-sakitan meminta dirinya berhenti kerja untuk melanjutkan usaha tokonya.
8. Stip & Pensil
* sumber: kinerasya.com
Dalam Stip & Pensil, Ernest Prakasa harus berperan menjadi siswa Sekolah Menengan Atas berjulukan Toni. Toni berteman dengan Aghi (Ardit Erwandha), Bubu (Tatjana Saphira), dan Saras (Indah Permatasari). Namun, hampir seluruh siswa sekolahnya membenci mereka sebab menganggap mereka sombong dan sok jago.
Suatu hari, gurunya meminta mereka menulis essay mengenai problem sosial. Akan tetapi, mereka justru ingin memberi tindakan yang lebih konkrit dengan membangun sekolah untuk bawah umur miskin di kolong jembatan. Ide mereka ternyata tidak berjalan dengan mulus sebab mendapat halangan dari penghuni kolong jembatan yang menentang keras adanya sekolah gratis.
9. The Underdogs
Fenomena Youtube memang sedang booming mulai tahun 2015. Banyak bawah umur muda ingin menjadi Youtubers terkenal. Hal tersebut juga dirasakan oleh empat sekawan, Bobi (Jeff Smith), Dio (Brandon Salim), Nanoy (Babe Cabita), dan Ellie (Sheryl Sheinafia).
Empat sekawan ini dianggap abnormal di lingkungannya yang dianggap sebagai “The Underdogs” alias orang-orang yang tersisihkan. Kemudian, mereka melihat kesuksesan salah satu trio Youtubers, SOL, yang terdiri dari Sandro (Ernest Prakasa), Oscar (Young Lex), dan Lola (Han Yoo-ra).
Mereka berempat bertekad untuk bisa populer menjadi Youtubers. Namun, usaha mereka tidak mudah, bahkan persahabatan menjadi taruhannya. Akankah empat sekawan ini bisa mewujudkan keinginannya menjadi Youtubers?
10. Susah Sinyal
* sumber: niwayanprima.blogspot.co.id
Di selesai tahun 2017 ada sebuah film yang dibintangi Ernest Prakasa yang juga ia sutradarai sendiri, yaitu Susah Sinyal. Film ini membahas perihal fenomena orang renta yang sibuk bekerja sehingga kurang mencurahkan perhatian kepada anaknya.
Ellen (Adinia Wirasti) yaitu pengacara sukses yang juga single-mom. Ia mempunyai seorang anak berjulukan Kiara (Aurora Ribero) yang mempunyai sifat pemberontak. Kiara sangat akrab dengan neneknya, Agatha (Niniek L. Karim). Ketika Agatha meninggal, Kiara jadi sangat terguncang.
Untuk menghibur Kiara sekaligus memperbaiki kekerabatan mereka, Ellen mengajak Kiara berlibur ke Sumba. Sepulangnya dari Sumba, Kiara menjadi sangat bahagia, apalagi sang ibu berjanji melihatnya tampil di sebuah ajang pencarian bakat.
Akan tetapi, Ellen mendapat problem ketika proyek yang ia tangani bersama rekannya, Iwan (Ernest Prakasa), terancam berantakan. Ellen tidak tiba menonton audisi Kiara sehingga gadis itu kecewa. Akhirnya, Kiara pergi ke Sumba sendiri, daerah di mana ia merasa memperoleh kebahagiaan. Sanggupkah Ellen memperbaiki kembali hubungannya dengan Kiara?
Dari 10 film yang dibintangi Ernest Prakasa yang direkomendasikan Bacaterus ini kita jadi mengetahui bahwa ia bukan hanya seorang komika berbakat, tapi ia juga bisa menjadi bintang film dan sutradara yang hebat. Kiprah Ernest dalam dunia perfilman juga turut meramaikan kebangkitan film nasional.
Sumber https://bacaterus.com
0 Response to "√ 10 Film Terbaik Yang Dibintangi Oleh Ernest Prakasa"
Posting Komentar