Hormon Tumbuhan – Pengertian, Ciri Fungsi Masing-Masing | Ayoksinau.Com
Pengertian Hormon Tumbuhan – Pada pembahasan kali ini kita akan membahas bahan ihwal horman, yaitu hormon pada tumbuhan. Karena pada flora terdapat bermacam-macam jenis hormon serta mempunyai fungsi yang berbeda. Hormon pada flora mempunyai perananannya masing-masing. Kaprikornus biar lebih terperinci ihwal hormon pada flora serta macam-macamnya. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan secara detail mengenai hormon pada flora dan macam-macamnya.
Pengertian Hormon Tumbuhan
Secara umum, hormon yaitu suatu kimia dari organ tertentu. Tetapi pada kali ini kita akan membahas hormon pada tumbuhan. Hormon flora atau sering disebut dengan fitohormon merupaan senyawa organik yang dibentuk pada suatu bab flora yang kemudian akan diangkut kebagian lain dari flora itu dengan konsentrasi yang rendah sehingga sanggup menyebabkan dampak fisiologis.
Hormon yang dibentuk oleh organisme atau bukan tumbuhan, maka tidak sanggup digolongkan sebagai hormon tumbuhan, akan tetapi disebut sebagai zat pengatur dalam tumbuhan.
Macam Macam Hormon Tumbuh
1. Auksin
Berdasarkan penelitian dari F.W.Went (1926-1928) maka sanggup diketahui ihwal adanya zat yang dihasilkan oleh ujung flora yang mempunyai imbas besar terhadap tumbuhan. Zat tersebut dikenal dengan auksin. Ternyata auksin ditemukan di ujung batang dan akar serta tempat pada pembentukan bunga, buah serta daun pada tumbuh-tumbuhan.
Fungsi Auksin dianntaranya yaitu sebagai berikut
- Sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu dalam pemanjangan sel didaerah belakang meristem di ujung.
- Meningkatkan perkembangan bunga dan buah pada tumbuhan
- Sebagai perangsang pembelahan sel-sel kambium.
- Merangsang perkembangan akar tumbuhan.
Pada tumbuhan yang banyak mengandung auksin akan mempunyai ukuran yang lebih panjang apabila dibandingkan dengan yang mengandung sedikit auksin. Yang risikonya akan sanggup membengkokkan batang. Pembengkokkan batang juga besar lengan berkuasa dari arah datangnya sinar. Sehingga batang yang terkena sinar akan mempunyai auksin lebih sedikit, dikarenakan auksin akan mengalami kerusakan apabila terkena sinar.
2. Sitokinin
Sitokinin mempunyai peranan dalam merangsang pembelahan sel (sitokinesis), menghambat imbas auksin, menunda penuaan, pembentukan batang dan tunas pada kalus serta mempertahankan kesejukan jaringan.
Hormon sitokinin telah ditemukan oleh Folke Skog pada tahun 1950, yang percobaan pertamanya diambil dari endorsa biji jagung sekitar tahun 1964 oleh Letham yang kemudian diberinama dengan zeatin.
Sitokinin yang alami lebih banyak terdapat pada flora menyerupai (buah, biji, daun) dan pada ujung akar. Sedangkan sitokinin buatan contohnya pada kinetin dan BAP (g-benzilaminopurin).
3. Giberelin
Giberelin merupakan hormon flora yang ditemukan oleh F. Kurusawa di Negara Jepang sekitar tahun (1926). Pada dikala itu F. Kurusawa mempelajari penyakit pada flora padi. Yang kemudian F. Kurusawa menemukan bahwa tumbuhan padi yang terjangkit jamur Giberella fujikuroi akan mengalami proses pertumbuhan yang cepat, mempunyai batang yang tinggi serta warna yang pucat.
Giberelin sanggup ditemukan pada semua bab tumbuhan contohnya pada ujung akar, pucuk batang, bunga, buah dan juga biji.
Yang kemudian sesudah diisolasi senyawa yang dihasilkann dari jamur tersebut diberinama Giberelin.
Peranan hormon Giberelin yatu merangsang pembelahan pada sel, pembentukan tunas, mempercepat dalam pertumbuhan bunga serta sanggup merangsang pertumbuhan buah secara pertenokarpi (tanpa fertilisasi).
Baca juga :
4. Asam Abisat
Tidak semua horman pada flora akan sanggup memacu pertumbuhan. Ada juga hormon yang justru sanggup menghambat proses pertumbuhan salah satunya menyerupai abisat (abisisin).
Hormon Asam Abisat ini hormon yang berfungsi sebagai penghambat pembelahan dan untuk proses pemanjangan sel, menunda pertumbuhan dan sanggup membantu dormansi. Sehinga dengan adanya hormon tersebut flora akan sanggup bertahan dalam kondisi yang buruk.
Contohnya yaitu akan sanggup merangsang proses penutupan daun pada ekspresi dominan kering sehingga proses transpirasi akan berkurang dan meluruhkan daun pada ekspresi dominan kering sehingga flora tidak akan kehilangan air melalui transpirasi.
5. Kalin
Hormon kalin merupakan hormon yang mempunyai fungsi merangsang dalam proses pembentukan organ tumbuhan. Kalin sanggup dibedakan atas rizokalin yang berfungsi untuk merangsang pembentukan akar tumbuhan, kaulin berfungsi sebagai perangsang dalam pembentukan batang, filokalin sebagai perangsang dalam pembentukan daun dan antokalin atau florigen berfungsi sebagai perangsang pembentukan bunga.
6. Gas Etilen
Sekitar tahun 1934 ilmuwan bernawa R. Gane telah berhasil menunjukan bahwa etilen disentesis pada flora sangat berperan dalam proses percepatan pematangan buah.
Hormon gas Etilen merupakan gas yang dikeluarkan oleh buah yang sudah tua. Misalnya ketika buah yang sudah renta dimasukkan disuatu tempat yang tertutup, maka buah tersebut akan cepat matang, hal tersebut dikarenakan buah tersebut mengeluarkan gas etilen sehingga mempercepat proses pemasakan atau pematangan buah.
Selain dalam pemasakan buah, gas etilen juga sanggup menyebabkan batang menjadi tebal.
Apabila gas etilen dikombinasikan dengan hormon yang lain, maka akan sanggup memperlihatkan imbas yang sangat menguntungkan.
Contohnya yaitu penggabungan antara gas etilen dengan auksin maka akan sanggup memacu proses pembuahan ada mangga. Kombinasi antara hormon etilen dan auksin akan sanggup mengatur tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.
7. Asam Traumatin
Asam traumatin merupakan hormon luka, kkarena sanggup merangsang dalam pembelahan sel-sel di bab flora yang luka. Maka dengan begitu bab flora yang terluka akan tertutup.
Demikianlah ulasan mengenai hormon flora semoga sanggup menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda. tetap kunjungi terus ayoksinau.com sebagai medai pembelajaran.
Baca juga artikel di bawah :
Sumber https://www.ayoksinau.com
0 Response to "Hormon Tumbuhan – Pengertian, Ciri Fungsi Masing-Masing | Ayoksinau.Com"
Posting Komentar