Usaha Makanan Yang Menguntungkan Dengan Es Potong Singapura
Udara Indonesia yang cenderung hangat memang mengakibatkan hidangan hambar mirip es krim selalu banyak digemari olah masyarakat. Tidak heran kalau banyak bisnis masakan yang bergerak dari ide-ide hidangan serba hambar dan berubah menjadi menjadi pandangan gres perjuangan masakan yang menguntungkan.
Salah satu yang belakangan cukup terkenal yaitu perjuangan es potong Singapura. Ide bisnis ini memang mengadopsi sajian khas dari jajanan jalanan ala Singapura berupa ice cream yang dipadatkan dengan bentuk kotak panjang dan disajikan bersama roti yang lembut. Rasanya yang manis, segar, hambar dan lembut memang membuatnya gampang digemari oleh pasar.
Ide menarik inilah yang kemudian mereka kembangkan sebagai pandangan gres perjuangan masakan yang menguntungkan. Anda dapat menemukan bermunculannya perjuangan es potong Singapura ini di banyak sekali kota di Indonesia.
Sugar and Cake salah satunya, dengan komando di bawah seorang perempuan muda berjulukan Mariska Burhan, perjuangan ini sudah berjalan semenjak tahun 2008 dalam format cafe es krim potong. Konsep ini memberi kesan es krim potong juga dapat hadir dengan gaya yang lebih premium tetapi terjangkau. Kini malah sudah mempunyai setidaknya belasan kawan di seluruh Indonesia.
Awal perjuangan masakan yang menguntungkan, Sugar and cake hanya berkonsentrasi pada rasa-rasa umum saja, hingga hasilnya sekarang sudah berkembang menjadi 13 rasa es krim yakni kopi, cokelat, alpukat, blueberry, redbeen, tiramisu dan masih banyak lagi. Tiap es krim potong dijual dengan harga 15 ribu hingga 25 ribuan perporsi lengkap dengan cake lembut sebagai lapisannya.
Tidak hanya es krim potong, alasannya yaitu sudah niscaya konsumen di cafenya tidak akan hanya mencari es krim potong untuk dinikmati di cafe, tetapi juga sajian lain sebagaimana layaknya cafe pada umumnya. Maka Mariska juga menyediakan aneka sajian khas cafe lain mirip aneka minuman kopi, teh hingga cupcake.
Menyadari pentingnya menjalankan perjuangan masakan yang menguntungkan dengan cara yang modern, semenjak tahun 2010, perjuangan cafe miliknya mulai membuatkan konsep kemitraan dengan biaya 120 juta dengan masa kontrak selama 2 tahun. Dengan biaya 120 juta ini, kawan akan mendapat kemudahan lengkap pelayanan, produk penyimpanan hingga training standar penyajian.
Menurut Mariska, estimasi omset dari kawan diperkirakan akan mencapai angka 30 juta hingga 50 jutaan perbulan dengan estimasi margin sekitar 30%. Ini memungkinkan bagi kawan untuk dapat mencapai titik BEP dalam tempo 14 bulan saja. Sebuah nilai investasi yang cukup menguntungkan.
Berbeda dongeng dengan seorang pengusaha lokal berjulukan Raymond Lim. Berawal dari bisnis restoran yang dia kelola sebelumnya. Untuk menambah sajian dan daya tarik untuk perjuangan restorannya, Raymond mencoba mengatakan salah satu resep keluarganya berupa es potong. Sejak kecil keluarganya sudah familier dengan konsep es krim potong yang kemudian dikembangkan sebagai jajanan khas di Singapura.
Ternyata bersamaan dengan merebaknya musim es krim potong Singapura di tahun 2015 lalu, mendorong sajian epilog di restorannya ini juga naik daun. Bahkan tidak sedikit konsumen bertandang ke restorannya hanya untuk menikmati es krim potong buatan restorannya. Jadilah es potong tersebut sebagai usaha masakan yang menguntungkan.
Di sini, es krim potongnya benar-benar home made dengan materi alami dari banyak sekali materi mirip durian, bermacam-macam materi kacang-kacangan, buah segar mirip alpukat, blueberry, strawberry hingga kiwi. Kemudian es krim akan disajikan bersama cake lembaran yang sengaja dipotong tipis ibarat roti tawar, tetapi dengan rasa yang lebih harum, legit dan lembut.
Menyadari perkembangan ini Raymond kemudian membuatkan konsep outlet untuk produk es krim potong mereka. Tidak berhenti di situ, raymond juga membuatkan konsep kemitraan perjuangan kuliner dengan biaya antara 10 juta hingga 35 juta untuk konsep semi cafe.
Karena kapasitas produksi yang masih terbatas, hanya sekitar 10 ribu potong sehari, maka dikala ini Raymond belum meluaskan produksinya ke luar kota. Outlet kemitraannya masih di bawah 10 buah namun setiap outlet diakuinya dapat menjual hingga 5000 porsi es krim potong tiap bulan. Dengan harga 15 ribu perporsi, maka setidaknya tiap outlet dapat membukukan omset hingga 75 juta perbulan dengan margin sekitar 25%.
Bagaimana berdasarkan Anda pandangan gres perjuangan masakan yang menguntungkan ini? Apakah Anda juga tertarik untuk menjajal bisnis ini? Mungkin dengan mengikuti beberapa kegiatan kemitraan, atau justru membangun sendiri bisnis kecil Anda?
sumber gambar: rofirosdiani96.wordpress.com
Sumber https://www.pojokbisnis.com
0 Response to "Usaha Makanan Yang Menguntungkan Dengan Es Potong Singapura"
Posting Komentar