Un 2016 Menggunakan Kurikulum 2013 Dan Kurikulum 2006
Ujian Nasional Unas UN tahun 2016 Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan memakai 2 kurikulum sekaligus yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 (K-13).
Sehingga dengan demikian soal-soal UN 2016 serta juga pelaksanaan serta bahan ujian nasional (UN) pada 2016 mendatang akan disamakan.
Berikut pernyataan dari Ramon Mohandas selaku Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud menyerupai isu yang dilansir dari Kabar24.com terkait dengan pelaksanaan ujian nasional tahun 2016.
“Kita ambil praktisnya saja. Karena secara teknis pelaksanaan UN dengan dua pendekatan dan kurikulum berbeda sulit dilakukan,” ujar Ramon di Kantor Kemendikbud, Jakarta.
Ramon mengatakan, prinsip dari ujian itu ialah bahan yang diujikan harus pernah diajarkan kepada siswa. Meski secara teknis belum dibentuk butir soal ujian, Ramon menjamin siswa tidak akan kesulitan mengerjakan UN 2016. Oleh sebab itu, Ramon menegaskan cara termudah mencari titik singgungan antara bahan dalam Kurikulum 2006 dan K-13.
Dengan sistem mencari titik singgung itu, Ia berharap siswa yang menempuh pendidikan berbasis K-6 tidak mengalami kesulitan mengerjakan soal UN. Begitu juga dengan siswa yang berguru dengan K-13, dihentikan merasa kesulitan sebab soal ujiannya tidak pernah dipelajari lagi.
"Kemendikbud tidak mau ambil resiko UN berserakan sebab menciptakan UN versi K-6 dan versi K-13. Akhirnya kita gunakan bahan yang bersinggungan di K-6 dan di K-13," tuturnya.
Rencananya jadwal UN 2016 akan digelar di awal semester genap atau sekitar awal Januari. Selama ini UN digelar di penghujung semester genap atau sekitar April hingga Mei. Ramon menuturkan pada tahun pelajaran 2015/2016 yang dimulai Juli nanti, implementasi K-13 di sekolah sudah berjalan penuh.
“Maksudnya siswa mulai dari kelas 1-6 SD, 7-9 SMP, hingga 10-12 SMA/SMK sudah menerapkan K-13 semuanya. Jumlah sekolah yang menjadi sasaran implementasi Kurikulum 2013 kemudian mencapai 16.991 unit,” katanya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membebaskan sekolah-sekolah untuk menentukan kurikulum pendidikan untuk tahun aliran 2015-2016. Dengan begitu, sekarang dua kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 (K-13).
Dengan adanya dua kurikulum tersebut menciptakan pemerintah punya dua pekerjaan sekaligus. Salah satunya harus menyediakan dua tipe soal Unas tahun 2016 mendatang, yakni Unas tipe KTSP 2006 dan Unas tipe K-13.
Saiful Rachman selaku Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur menyerupai isu yang dilansir dari surabaya.tribunews.com menjelaskan tidak hanya harus menciptakan dua tipe buku panduan pembelajaran, dengan berlakunya dua kurikulum ini maka pemerintah harus menciptakan dua tipe soal Ujian Nasional (Unas) 2016 mendatang.
Proses pendataan akan digarap lebih cepat. Hal itu terkait dengan proses pembuatan bahan dan percetakan naskah soal Unas untuk tahun 2016 mendatang.
Persiapan dimatangkan secepat mungkin karena Unas tahun akan digelar tiga kali. Rinciannya yakni bulan Februari 2016 untuk siswa mengulang Unas tahun 2015.
Unas tahun 2016 yakni direncanakan bulan April hingga Mei. Kemudian, Unas ulang untuk Unas tahun 2016. Dengan demikian, ada enam tipe naskah soal yang akan dibentuk oleh Kemendikbud.
Pekerjaan Kemendikbud lebih rumit lagi sebab biasanya setiap tipe soal akan ada beberapa jenis soal lagi, biasanya dibagi jenis soal A, B, C, D dan lainnya.
Meski peraturan untuk Unas ini sudah turun dari Kemendikbud, akan tetapi Dindik Jatim mengaku masih belum mensosialisasikan kebijakan gres ini ke Dindik Kota/Kabupaten atau sekolah-sekolah di Jatim. “Belum disosialisasikan. Sesegera mungkin akan kita sosialisasikan,” tandasnya. Sumber http://hamizann.blogspot.com
Sehingga dengan demikian soal-soal UN 2016 serta juga pelaksanaan serta bahan ujian nasional (UN) pada 2016 mendatang akan disamakan.
Berikut pernyataan dari Ramon Mohandas selaku Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud menyerupai isu yang dilansir dari Kabar24.com terkait dengan pelaksanaan ujian nasional tahun 2016.
“Kita ambil praktisnya saja. Karena secara teknis pelaksanaan UN dengan dua pendekatan dan kurikulum berbeda sulit dilakukan,” ujar Ramon di Kantor Kemendikbud, Jakarta.
Ramon mengatakan, prinsip dari ujian itu ialah bahan yang diujikan harus pernah diajarkan kepada siswa. Meski secara teknis belum dibentuk butir soal ujian, Ramon menjamin siswa tidak akan kesulitan mengerjakan UN 2016. Oleh sebab itu, Ramon menegaskan cara termudah mencari titik singgungan antara bahan dalam Kurikulum 2006 dan K-13.
Dengan sistem mencari titik singgung itu, Ia berharap siswa yang menempuh pendidikan berbasis K-6 tidak mengalami kesulitan mengerjakan soal UN. Begitu juga dengan siswa yang berguru dengan K-13, dihentikan merasa kesulitan sebab soal ujiannya tidak pernah dipelajari lagi.
"Kemendikbud tidak mau ambil resiko UN berserakan sebab menciptakan UN versi K-6 dan versi K-13. Akhirnya kita gunakan bahan yang bersinggungan di K-6 dan di K-13," tuturnya.
Jadwal Ujian Nasional 2016
Rencananya jadwal UN 2016 akan digelar di awal semester genap atau sekitar awal Januari. Selama ini UN digelar di penghujung semester genap atau sekitar April hingga Mei. Ramon menuturkan pada tahun pelajaran 2015/2016 yang dimulai Juli nanti, implementasi K-13 di sekolah sudah berjalan penuh.
“Maksudnya siswa mulai dari kelas 1-6 SD, 7-9 SMP, hingga 10-12 SMA/SMK sudah menerapkan K-13 semuanya. Jumlah sekolah yang menjadi sasaran implementasi Kurikulum 2013 kemudian mencapai 16.991 unit,” katanya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membebaskan sekolah-sekolah untuk menentukan kurikulum pendidikan untuk tahun aliran 2015-2016. Dengan begitu, sekarang dua kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 (K-13).
Soal-Soal Materi Ujian Nasional 2016
Dengan adanya dua kurikulum tersebut menciptakan pemerintah punya dua pekerjaan sekaligus. Salah satunya harus menyediakan dua tipe soal Unas tahun 2016 mendatang, yakni Unas tipe KTSP 2006 dan Unas tipe K-13.
Saiful Rachman selaku Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur menyerupai isu yang dilansir dari surabaya.tribunews.com menjelaskan tidak hanya harus menciptakan dua tipe buku panduan pembelajaran, dengan berlakunya dua kurikulum ini maka pemerintah harus menciptakan dua tipe soal Ujian Nasional (Unas) 2016 mendatang.
Proses pendataan akan digarap lebih cepat. Hal itu terkait dengan proses pembuatan bahan dan percetakan naskah soal Unas untuk tahun 2016 mendatang.
Persiapan dimatangkan secepat mungkin karena Unas tahun akan digelar tiga kali. Rinciannya yakni bulan Februari 2016 untuk siswa mengulang Unas tahun 2015.
Unas tahun 2016 yakni direncanakan bulan April hingga Mei. Kemudian, Unas ulang untuk Unas tahun 2016. Dengan demikian, ada enam tipe naskah soal yang akan dibentuk oleh Kemendikbud.
Pekerjaan Kemendikbud lebih rumit lagi sebab biasanya setiap tipe soal akan ada beberapa jenis soal lagi, biasanya dibagi jenis soal A, B, C, D dan lainnya.
Meski peraturan untuk Unas ini sudah turun dari Kemendikbud, akan tetapi Dindik Jatim mengaku masih belum mensosialisasikan kebijakan gres ini ke Dindik Kota/Kabupaten atau sekolah-sekolah di Jatim. “Belum disosialisasikan. Sesegera mungkin akan kita sosialisasikan,” tandasnya. Sumber http://hamizann.blogspot.com
0 Response to "Un 2016 Menggunakan Kurikulum 2013 Dan Kurikulum 2006"
Posting Komentar