Pengertian Dan Referensi Soal Piutang Wesel Dalam Akuntansi
Isi Artikel
Pengertian Piutang Wesel
Akuntansilengkap.com – Selain dari piutang dagang ternyata terdapat juga jenis piutang lain yaitu piutang wesel. Wesel adalah sebuah akad tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lainnya untuk membayarkan sejumlah uang tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan di masa yang akan datang.
Ternyata wesel juga sanggup dipindahkan lo, lantas bagaimana caranya ?
Wesel yang dipindahtangankan berarti yang menciptakan wesel akan membayar kepada orang atau tubuh yang memegang wesel tersebut pada dikala jatuh tempo.
Wesel yang sanggup dipindahtangankan sanggup didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya.
“Diskonto wesel yaitu aktivitas meminjam uang ke bank dengan memakai wesel sebagai jaminannya “
Setiap wesel yang di diskonto-kan oleh Bank akan memperlihatkan dukungan namun akan dikurangi dengan bunga yang diperhitungkan selama jangka waktu diskonto.
Bunga yang diperhitungkan ini disebut juga diskonto.
Syarat diskonto ? pendiskontoan wesel umumnya dikenakan syarat jikalau pembuat wesel tidak melunasi dikala tanggal jatuh tempo, maka pihak yang mendiskontokan harus bertanggungjawab untuk melunasi wesel tersebut.
Kewajiban melunasi wesel bagi pihak yang mendiskontokan tersebut yaitu merupakan utang yang belum niscaya (contingent liabilities) sehingga harus nampak dalam catatan.
Piutang wesel harus dipisahkan untuk wesel dagang, wesel dari pegawai dan lain-lain. Wesel yang sudah jatuh tempo namun belum dilunasi juga harus dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo (lazimnya dicatat dalam rekening piutang wesel menunggak.
Jenis-Jenis Piutang Wesel
1. Wesel tidak berbunga, yaitu wesel yang pada dikala jatuh tempo dibayar sebesar atau sesuai dengan nilai nominalnya.
2. Wesel berbunga, yaitu wesel yang pada dikala jatuh tempo dibayarkan sebesar nilai nominalnya dan ditambah dengan bunga terhitung.
Masalah Pendiskontoan Wesel
Berikut ini adalah beberapa problem yang sering terjadi pada dikala pendiskontoan wesel diantaranya :
1. Menentukan nilai jatuh tempo wesel = nilai nominal + bunga
2. Bunga wesel = Nilai nominal x Tarif bunga x Jangka waktu wesel
3. Jangka waktu wesel = dihitung dari tanggal wesel ke tanggal jatuh tempo
4. Jumlah diskon = Nilai jatuh tempo x tariff dskon x jangka waktu diskon
5. Jangka waktu diskon = dari tanggal penjualan ke tanggal jatuh tempo.
6. Hasil penjualan/pendiskontoan = Nilai jatuh dikurangi diskon
Saat Jatuh Tempo Wesel
Apabila wesel sudah jatuh tempo sanggup terjadi hal-hal berikut yaitu :
- Dilunasi
- Tidak dilunasi
- Diperpanjang
Bunga diskonto wesel dihitung dengan cara sebagai berikut:
“Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto”
Sebab-Sebab Terjadinya Wesel
Terjadinya wesel biasanya disebabkan oleh hal berikut :
- Mengganti piutang yang sudah jatuh tempo tapi belum dibayar.
- Ditetapkan dalam syarat jual beli.
- Pinjaman dalam bentuk uang tunai
Contoh : Wesel Tidak Berbunga
1. Pada tanggal 15 Maret 2015 PT. Gemilang menjual barang dagangan sebesar Rp. 16.000.000 kepada PT. Rembulan dengan utang piutang biasa.
2. Tanggal 25 Maret 2015 disepakati oleh PT. Gemilang dan PT. Rembulan bahwa utang piutang biasa dari jual-beli barang dagangan pada 15 Maret 2015 dirubah menjadi utang-piutang wesel yang berdiskon. Tanggal jatuh tempo ditetapkan 25 September 2015.
3. Tanggal 25 Juli 2015 PT. Rembulan menjual wesel kepada PT. Bintang dengan diskon sebesar 2% sebulan.
4. Tanggal 25 September PT. Rembulan melunasi utangnya sebesar Rp. 16.000.000 kepada PT. Gemilang dengan tepat.
Diminta :
- Buatlah ayat jurnal yang diharapkan oleh PT. Gemilang
Perhitungan :
Discount : Rp 8.000.000 x 3% x 2 = Rp 480.000
Hasil pendiskontoan wesel = Rp 8.000.000 – Rp 480.000 = 7.520.000
Bila dikala pada tanggal jatuh tempo piutang wesel tidak dilunasi (wesel tidak berbunga)
Jurnal yang dibentuk oleh PT. Gemilang :
Bila pada tanggal jatuh tempo piutang wesel diperpanjang, maka tidak dilakukan jurnal oleh PT. Gemilang
Contoh : Wesel Berbunga
1. Pada tanggal 24 Januari 2016 PT. Gemilang menjual barang dagangan sebesar Rp 8.000.000 kepada PT. Murni dengan utang-piutang biasa
2. Tanggal 1 Pebruari 2016 disepakati oleh PT. Gemilang dan PT. Murni bahwa utang piutang biasa dari jual-beli barang dagangan pada 24 Januari 2016 yang lalu, dirubah menjadi utang-piutang wesel yang berbunga 4% per bulan. Tanggal jatuh tempo ditetapkan tanggal 1 Agustus 2016.
3. Tanggal 1 Juni 2016 PT. Gemilang menjual notes receviablenya kepada PT. Mega, dengan diskon sebesar 3% sebulan.
4.Tanggal 1 Agusutus PT. Murni melunasi utangnya sebesar Rp 8.000.000 kepada PT. Mega dengan tepat.
Diminta :
- Buatlah ayat jurnal yang diharapkan untuk PT. Gemilang, PT. Nusa, dan PT. Mega
Jurnal yang dibentuk oleh PT. Gemilang
Perhitungan :
Bunga wesel dikala jatuh tempo = Rp 8.000.000 x 4% x 6 = Rp 1.920.000
Nilai jatuh tempo = Rp 8.000.000 + 1.920.000 = Rp 9.920.000
Discount : Rp 9920.000 x 3% x 2 = Rp 595.200
Hasil pendiskontoan wesel = Rp 9.920.000 – Rp 595.200 = Rp 9.324.800
Pendapatan bunga dikala pendiskontoan = Rp 9.324.000 – Rp 8.000.000
Bila pada tanggal jatuh tempo piutang wesel tidak dilunasi (wesel berbunga)
Jurnal yang dibentuk oleh PT. Gemilang
Catatan ** Account receivable menjadi sebesar Rp 9.920.000 yaitu sebesar nilai jatuh tempo dengan perkiraan tidak ada protes fee.
Itulah tadi klarifikasi mengenai Pengertian dan Contoh Soal Piutang Wesel. Semoga bermanfaat. Sekian dan terimakasih.
Kunjungi Juga :
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
0 Response to "Pengertian Dan Referensi Soal Piutang Wesel Dalam Akuntansi"
Posting Komentar