Cara Menghadapi Atasan Yang Keras Dan Semena-Mena
Anda tentu ingin mempunyai atasan yang baik dan mendukung kemajuan karier Anda. Sayangnya, impian ini tidak selalu terwujud sebab atasan Anda yang kini keras dan semena-mena.
Dia tidak mau tahu kesulitan Anda dalam bekerja dan meminta Anda menuntaskan pekerjaan setiap waktu.
Bahkan, terkadang bos Anda itu sering mengeluarkan kata-kata garang dan menyuruh Anda bekerja di luar jam kerja.
Anda pun jengkel dan tertekan dibuatnya.
Daripada jengkel dan tertekan, akan lebih baik kalau Anda melaksanakan 7 cara berikut dalam menghadapi atasan yang menyebalkan tersebut.
1. Fokus pada pekerjaan Anda
Salah satu tanggung jawab Anda yaitu menuntaskan pekerjaan. Oleh sebab itu, lupakan dulu perilaku atasan Anda dan berfokuslah pada pekerjaan Anda.
Kerjakan bertahap sehingga tanpa terasa pekerjaan tersebut simpulan dengan baik. Jika pekerjaan sudah selesai, Anda akan lebih nyaman dalam bersikap.
Bandingkan bila Anda tidak menuntaskan pekerjaan Anda. Barangkali Anda akan bertambah tertekan sebab mendapat omelan atau peringatan dari si bos.
2. Ikuti aturan
Sebenci apa pun Anda terhadap atasan, ikuti hukum daerah Anda bekerja. Sebagai contoh, Anda tiba sempurna waktu atau tidak melaksanakan kekerasan psikis/fisik terhadap atasan Anda.
Dengan mengikuti aturan, Anda tidak akan mempunyai persoalan lain sebab Anda bekerja secara profesional.
Jamak diketahui, karyawan yang sedang mempunyai persoalan dengan atasan sering tidak mengikuti aturan.
Mereka tiba terlambat, membuang-buang waktu kerja, merusak aset perusahaan, atau memprovokasi rekan kerjanya untuk melaksanakan hal-hal yang tidak patut.
3. Baca kontrak kerja Anda
Saat direkrut perusahaan sekarang, Anda tentu mempunyai kontrak kerja. Baca kontrak kerja tersebut, terutama hal-hal terkait kewajiban dan hak Anda.
Jika Anda merasa telah memenuhi kewajiban, cermati hak Anda. Jika hak tersebut dilanggar atasan, menghadaplah ke atasan untuk mendiskusikannya.
Saat berdiskusi, utarakan pendapat Anda terkait hak Anda dengan bahasa yang sopan. Jujurlah bahwa Anda tidak nyaman dengan kondisi tersebut.
Sebagai contoh, salah satu hak Anda yaitu pulang sempurna waktu. Ungkapkan kepada atasan bahwa Anda tidak suka dengan kebijakannya yang menyuruh Anda bekerja di luar waktu kerja.
Jangan takut atau berkecil hati bila respon atasan Anda tidak mengenakkan. Teguhlah pada pendapat Anda perihal hak Anda yang dilanggar dan terus cari solusi dengan atasan tersebut.
4. Konsultasi dengan personalia
Jika atasan Anda bersikeras benar, tidak ada jalan lain. Anda harus berkonsultasi dengan penggalan personalia. Saat berkonsultasi dengan personalia, informasikan kekecewaan Anda pada perilaku atasan Anda.
Utarakan juga bahwa hal tersebut mengganggu hak, pikiran, dan kinerja Anda.
Pihak personalia biasanya akan membantu Anda menuntaskan persoalan tersebut secara persuasif.
Jika tindakan yang diambil personalia tidak membantu menuntaskan persoalan tersebut, Anda berhak mengadukan atasan Anda kepada serikat pekerja yang ada di perusahaan Anda.
5. Adukan ke serikat pekerja
Saat berkonsultasi dengan serikat pekerja, sampaikan persoalan Anda. Informasikan juga bahwa Anda sudah menempuh sejumlah cara namun tidak ada satu pun yang menuntaskan persoalan Anda dengan atasan.
Serikat pekerja umumnya akan membawa persoalan ini untuk dibahas di rapat internal dan kemudian akan mendiskusikannya dengan pihak perusahaan.
Ini merupakan salah satu kewajiban mereka untuk melindungi hak karyawan yang tidak dipenuhi perusahaan.
6. Cari lowongan kerja di perusahaan lain
Saat Anda melaksanakan cara ketiga hingga kelima, cari lowongan kerja di perusahaan lain. Anda sanggup mencarinya dari media cetak atau situs lowongan kerja terpercaya.
Setelah mendapat iklan lowongan kerja yang sesuai dengan keahlian Anda, kirimkan surat lamaran kerja, CV, dan dokumen lain.
Persiapkan juga langkah-langkah untuk menghadapi tes wawancara kerja (misalnya berlatih menjawab contoh soal wawancara kerja) dan tes lainnya.
Ini merupakan cara Anda untuk mempersiapkan diri keluar dari perusahaan kini sebab Anda merasa atasan tidak aman atau menyebalkan.
Tidak salah kalau Anda menginginkan daerah kerja yang aman untuk karier Anda, bukan?
7. Mengundurkan diri
Jika Anda diterima bekerja di perusahaan lain, segera olok-olokan surat pengunduran diri.
Sampaikan alasan yang sempurna terkait pengunduran diri tersebut, dan selesaikan juga pekerjaan yang masih menjadi tanggung jawab Anda pada tahap pengunduran diri tersebut.
Jika Anda belum mendapat pekerjaan di perusahaan lain, bolehkah Anda mengundurkan diri sebab merasa atasan Anda sudah terlalu semena-mena?
Tentu saja boleh.
Meskipun ini berisiko, Anda bebas memilih langkah-langkah terkait karier Anda. Buat apa kerja di perusaahaan kini tapi hati dan pikiran Anda menderita sebab kelakuan atasan yang tidak baik.
Penutup
Menghadapi atasan yang keras dan semena-mena perlu cara yang tepat. Lakukan dulu cara persuasif sehingga Anda sanggup menyelesaikannya secara cerdas.
Jika tidak mendapat solusi, lakukan cara yang tidak persuasif (misalnya mengadukan ke serikat pekerja) atau mengundurkan diri.
Sumber https://www.duniakaryawan.com
0 Response to "Cara Menghadapi Atasan Yang Keras Dan Semena-Mena"
Posting Komentar