Anak Kampung Tapi Prestasi Tidak Kampungan By astagadragon Senin, 02 Juli 2018 Add Comment Edit Bapak Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada dikala kunjungan ke Sekolah Menengan Atas del Laguboti]. Prestasi dua anak kampung ini sangat mengagumkan mereka berhasil membuat para peneliti NASA harus memanggil mereka eksklusif ke Amerika untuk melanjutkan apa yang mereka teliti. Apa yang mereka teliti ialah sesuatu yang tidak saya mengerti, sehingga saya tak banyak dongeng kepada apa yang mereka teliti tetapi saya lebih suka kepada proses bagaimana mereka bisa hingga kesana. Untuk gosip lebih lanjut saya ambil dari facebooknya Bapak Luhut Pandjaitan, alasannya ialah Bapak Luhut Pandjaitan menceritakan sebahagian dari prosesnya, menyerupai apa dongeng Bapak Luhut Pandjaitan mari kita simak. Minggu, 24 Januari, dua orang guru dan dua siswa dari Sekolah Menengan Atas Unggul Del berangkat dari Jakarta menuju NASA di San Jose, Amerika Serikat. Saya besar hati melihat belum dewasa latih saya dari kampung Sitoluama-Sumut ini bisa melewati proses seleksi yang dilakukan oleh NASA, hingga kini mereka berhasil masuk pada tahapan terakhir tes di NASA. Tes terakhir ini akan memilih apakah micro lab mereka yang meneliti perihal “micro-aerobic fermentation in space with micro gravity” layak diterbangkan ke stasiun ruang angkasa milik NASA tahun ini. Sebelum mereka bertolak ke Amerika, saya berpesan kepada mereka bahwa selama di San Jose, mereka bukan hanya mewakili Sekolah Menengan Atas Unggul Del tapi juga mewakili seluruh belum dewasa Sekolah Menengan Atas di Indonesia. Kepada Gilbert Nadapdap, Gomos Parulian Manalu serta kepada Ibu guru Elin Bawekes dan Arini Desianti Parawi, saya ucapkan selamat bekerja dan selamat berjuang!. Tunjukkan bahwa orang dari kampung juga bisa tampil di kelas dunia! Del-Minggu 24 Januari, mereka akan berangkat dari Jakarta ke Amerika Serikat. [Gomos Parulian Manalu, Arini Desianti Parawi, Elin Bawekes and Gilbert Nadapdap] Persiapan menyerupai ini terus dilakukan hingga semalam sebelum mereka bertolak ke NASA - USA. Mereka membuat sistem IT sehingga sanggup mengendalikan proses fermentasi di angkasa luar dari kampung Laguboti. Proses pembuatan microlab yang dikomputerisasi, siap akan diluncurkan ke stasiun angkasa luar internasional. Ragi di dalam tabung akan diberimakan limbah kelapa sawit untuk membuat proses fermentasi. Kamera mikro ini juga akan ikut terbang ke angkasa luar, sehingga obyek penelitian sanggup dipantau dari bumi. Tabung kecil ini akan diisi dengan ragi yang akan diterbangkan ke luar angkasa. Sebelumnya, mereka diuji oleh para peneliti NASA melalui tele-conference. Gilbert Nadapdap dan Gomos Parulian Manalu. Sebagai seorang guru atau orang bau tanah atau sekalipun masyarakat umum niscaya kita berharap berikutnya bermunculan prestasi anak menyerupai apa yang sudah diperoleh Gibert dan Gomos diatas. Terima kasih juga diucapkan kepada orang-orang yang mendukung sehingga belum dewasa Indonesia sanggup berprestasi dalam bidang pendidikan. Kita juga berharap para tokoh masyarakat lain ikut berperan serta dalam menyebarkan pendidikan di Indonesia ini menyerupai apa yang sudah dilakukan oleh Bapak Luhut Pandjaitan dalam menyebarkan Sekolah Menengan Atas del Laguboti, Bapak Chairul Tandjung dalam menyebarkan Sekolah Menengan Atas CT Foundation, Bapak TB Silalahi dalam menyebarkan SMAN 2 Balige [SMA Soposurung] dan Bapak Akbar Tanjung dalam menyebarkan SMAN 1 Matauli. Sebagai seorang guru dan masyarakat biasa mengucapkan selamat kepada Bapak Luhut Pandjaitan alasannya ialah sekolah yang Bapak bangkit sudah mulai mekar meskipun sekolah masih tergolong sangat muda. Semoga sekolah bisa mencapai apa yang di impikan "A Noble School For Noble Winners". Kisah sukses dan bagaimana mulianya Cristiano Ronaldo sehabis sukses, mari kita simak; Sumber http://www.defantri.com Share this post Berlangganan update artikel terbaru via email:
0 Response to "Anak Kampung Tapi Prestasi Tidak Kampungan"
Posting Komentar