5 Langkah Penting Proses Pasca Panen Dalam Budidaya Apel !!
Apel ialah salah satu buah yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Buah ini banyak disukai orang dari yang kecil hingga dewasa, dari laki-laki maupun wanita. Buah apel awalnya berasal dari wilayah Asia Barat yang mempunyai iklim sub tropis, oleh lantaran itu kebanyakan budidaya apel di Indonesia dilakukan di tempat yang mempunyai iklim hambar ibarat tempat Batu, Malang, Jawa timur dan Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Selain di tempat tersebut, budidaya apel juga tersebar di beberapa wilayah yang bersuhu hambar di Indonesia ibarat Nongkojajar kab. Pasuruan, Kayumas kab. Situbondo (Jawa Timur), Tawangmangu kab. Karanganyar (Jawa Tengah), Tabanan dan Buleleng (Bali). Budidaya apel juga dikembangkan di wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, hingga Makasar, Sulawesi Selatan.
Dalam budidaya apel, tumbuhan sanggup tumbuh baik pada lahan dengan kelembaban udara 80 – 90 %, kemudian curah hujan ideal untuk budidaya apel yaitu rata-rata per tahun antara 1.000 hingga 2.500 mm.
Serta lahan budidaya apel setidaknya membutuhkan 6 hingga 7 bulan berair dalam satu tahun. Suhu udara hambar sekitar 16 hingga 25 derajat celcius. Apel merupakan tumbuhan buah yang masuk dalam kategori Rosaceae. Jadi bagi Anda yang ingin budidaya apel maka harus tahu, bahwa tumbuhan apel ini juga menyukai lahan yang menerima sinar matahari 60% setiap harinya.
Tanaman apel sanggup tumbuh baik pada tanah bersolum dalam, berstruktur remah gembur, aerasi, porositas dan absorpsi air yang baik, serta mengandung lapisan organik yang kaya Jenis tanah yang baik untuk budidaya apel ialah jenis regosol, andosol serta latosol
PH tanah netral yaitu antara 6 hingga 7 derajat keasaman. Budidaya apel membutuhkan kandungan air tanah yang banyak untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman. Lokasi lahan terbaik untuk budidaya apel berada dalam ketinggian 1.000 – 1.200 mdpl, meskipun tumbuhan apel masih sanggup tumbuh dalam ketinggian minimum 700 mdpl.
Manfaat buah apel bagi kesehatan cukuplah baik, lantaran buah apel kaya akan betakaroten dan vitamin A yang baik bagi nutrisi kesehatan mata Anda. Mengkonsumsi apel secara teratur sanggup mencegah Anda dari terjangkit penyakit gangguan organ mata ibarat mata minus, degenerasi macula, katarak, rabun jauh , hingga “kotok ayam”
Buah apel juga banyak mengandung cukup banyak vitamin C yang dibutuhkan badan sebagai antioksidan alami dalam menangkal banyak sekali macam radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan.
Setelah Anda paham, bagaimana syarat tumbuh pada budidaya apel. Ada hal penting yang menciptakan buah ini selalu mempunyai harga yang setabil. Selain proses budidaya apel itu sendiri, maka kualitas hasil panen ialah serpihan ke dua terpentingnya.
Proses Panen & Pasca Panen dalam Budidaya Apel
Panen buah apel sanggup dilakukan pada umur 4 bulan semenjak bunga bermekaran. Dalam budidaya apel proses panen sangat memilih mutu kualitas buah. Panen harus dilakukan pada ketika masak fisiologis atau ripening, yaitu tingkat kematangan dimana buah apel akan mencapai masak maksimal sehabis dipetik dari pohonnya
Ciri-ciri buah apel siap panen yaitu mempunyai ukuran apel maksimal, warna buah cerah, dengan aroma buah yang mulai tercium. Umumnya dalam budidaya apel pada satu pohon apel, akan menghasilkan 6-15 kg buah apel dalam sekali isu terkini panen, namun hal ini bergantung pada varietas budidaya apel Anda
Berikut 5 langkah penting proses pasca panen budidaya apel
1. Pengumpulan
- Tempatkan buah apel di lokasi teduh untuk menghindari respirasi akhir terpaan sinar matahari
- Taruh apel dengan hati-hati dan jangan dilempar
- Setelah terkumpul, pindahkan kedalam keranjang untuk selanjutnya dibawa ke gudang untuk disortir
2. Penyortiran
- Penyortiran diharapkan di dalam budidaya apel untuk memisahkan antara buah yang berkualitas dengan buah yang buruk maupun terjangkit penyakit
- Tujuan dari penyortiran juga untuk mengklasifikasikan buah apel menurut ukuran dan kualitas buah sebelum di antar ke biro maupun konsumen langsung
3. Penentuan Grade
- Grade A yaitu apel terbaik, umumnya dalam 1 kg berisi 3 hingga 4 buah
- Grade B kualitasnya dibawahnya yaitu berisi 5 – 7 buah dalam 1 kg
- Grade C lebih kecil lagi yaitu berisi 8 – 10 buah dalam 1 kg
- Grade D ialah apel dengan kualitas terendah dengan bentuk buah kecil yaitu 11 – 15 buah dalam 1 kg.
4. Penyimpanan
- Jika hasil panen apel Anda membutuhkan waktu simpan sebelum terdistribusikan, maka sebaiknya penyimpanan tersebut tidak melebihi 28 hari masa penyimpanan
- Namun buah apel sanggup bertahan lebih usang jikalau disimpan di dalam freezer dengan suhu minus 6 derajat celcius, dengan precooling 2 derajat celcius
5. Pengepakan
- Untuk proses transportasi menuju sasaran pasar budidaya apel, kemas buah apel dengan memakai kardus berukuran 48 cm x 33 cm x 37 cm dengan berat higienis 35 kg.
- Buah apel di dalam kardus di susun miring, yaitu tangkai buah sejajar dengan panjang kotak kardus
- Cara mengemasnya, dimulai dari dasar kardus dengan diisi 3 x 3 buah apel serta di atur sedemikian rupa supaya antar apel saling menutup satu sama lain
- Jangan lupa untuk menambahkan potongan kertas pada dasar dan serpihan atas kardus untuk menghindari kerusakan pada buah apel pada ketika kardus ditumpuk.
budidaya apel, semoga sanggup menambah pengetahuan Anda.
Sumber https://www.infoagribisnis.com
0 Response to "5 Langkah Penting Proses Pasca Panen Dalam Budidaya Apel !!"
Posting Komentar