Tips Pindah Kerja Atau Bertahan
Daftar isi
“Survey JobsDB Indonesia menemukan bahwa 73% pekerja di Indonesia merasa tidak senang dengan pekerjaan mereka sekarang”
“suasana kerja di sini gak yummy mas”
“karir gini-gini aja, honor tidak cukup, utang di mana-mana, gimana bisa kerja dengan hening kalau ibarat ini”
Pernah mendengar komentar-komentar ibarat itu?
Tentu pernah dong.
Di banyak instansi baik perusahaan swasta, BUMN, dan pemerintahan komentar-komentar miring dari beberapa karyawan selalu ada.
Komentar-komentar ibarat itu yaitu tanda bahwa mereka tidak senang alias sengsara ditempat kerjanya. Berdasarkan survey JobsDB Indonesia, angkanya bahkan mencapai 73%.
Kenapa bisa ibarat itu?
Tempat kerja tidak kondusif?
Sistem dan budaya perusahaan tidak mendukung?
atau SDM yang kurang manis dan sulit dikelola?
Mari coba meng-uliknya satu per satu.
Agar memenuhi sarat keseimbangan ( ibarat neraca aja ) 🙂 atau both cover side penulis akan menguliknya dari dua sisi, sisi karyawan dan sisi daerah kerjanya atau perusahaannya.
A. Sisi Karyawan
Setiap orang berhak untuk merasa senang dalam bekerja. Memperjuangkan kebahagiaan yaitu sesuatu banget, dan itu memang layak untuk diperjuangkan dalam hidup Anda.
Bila Anda sebagai karyawan yang tidak ingin sengsara selama hidup di daerah kerja Anda, sebelum tetapkan untuk tetap di situ atau pindah ke daerah kerja gres dengan pekerjaan gres maka perhatikan hal-hal berikut ini
1. Apa tujuan hidup Anda
Anda yang berhak untuk memilih tujuan hidup yang ingin dicapai. Apakah tujuan hidup Anda itu layak untuk diperjuangkan dengan sungguh-sungguh atau tidak?
Ada 2 tujuan dalam setiap harapan yang ingin dicapai seseorang: tujuan dalam karir dan tujuan ingin dianggap ibarat yang orang tertentu.
Tujuan dalam karir yaitu tujuan untuk mendapat sebuah pekerjaan. Seperti menjadi akuntan, jago pajak, atau auditor. Bila pekerjaan yang diinginkan itu tecapai, maka tujuan dalam karir seseorang sudah selesai.
Sedangkan tujuan dalam mengasosiasikan dengan sesuatu yaitu keinginan untuk diasosisikan dengan sifat yang umumnya dimiliki kebanyakan orang di pekerjaan tersebut.
Misalnya kebanyakan orang menganggap auditor itu biasanya teliti dan curigaan.
So, apakah pekerjaan Anda ketika ini sudah sesuai dengan tujuan hidup Anda yang sebenarnya?
2. Identifikasi kesenangan Anda
“Setiap orang yaitu unik”
Tuhan membuat setiap insan berbeda satu dengan yang lain, kalaupun ada yang disebut sebagai kembar identik, namun tidak akan benar-benar sama.
Demikian juga dengan Anda, Anda niscaya mempunyai kecenderungan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Kesenangan Anda akan berbeda dengan orang lain. Sehingga jenis pekerjaan setiap orang pun tentu akan berbeda.
Ada orang yang suka bekerja di belakang meja dalam ruangan dengan kegiatan rutin serta peraturan yang jelas.
Sebaliknya ada orang yang senang bekerja di luar ruangan, dan tidak harus bekerja di belakang meja, merasa nyaman bertemu dengan orang-orang baru, dan alergi di ruangan berpendingin.
Berikut ini pertanyaan yang bisa mengidentifikasi di mana kecenderungan kerja Anda :
- Apakah Anda menyukai rutinitas yang sama?
- Apakah Anda mempunyai kemampuan mengikuti keadaan yang mengesankan?
- Apakah Anda senang bertemu dengan dengan orang asing?
- Apakah Anda menyukai tantangan?
- Apakah Anda tipe orang yang mandiri?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas akan membantu Anda untuk melaksanakan identifikasi terhadap kecenderungan kerja Anda.
Bila ketika ini Anda sudah berada pada tipe pekerjaan yang cocok dengan tipe Anda maka bersyukurlah dan teruslah berkarya dengan baik, namun bila pekerjaan Anda tidak sesuai dengan tipe Anda, maka tidak ada salahnya bila mencoba untuk mendiskusikan dengan atasan Anda.
3. Buka Mata Buka Telinga, cari penyebab sengsara di daerah kerja
Hukum sebab-akibat selalu ada di dunia ini. Sengsara di daerah kerja yaitu jawaban dari sesuatu. Maka carilah penyebabnya.
Dan setiap penyebab diharapkan solusi yang berbeda-beda.
Berikut ini 3 penyebab dan tips ampuh menghindarinya :
01: Budaya kerja yang tidak mendukung
Bila ditempat kerja Anda budaya kerja-nya tidak mendukung kinerja Anda, apakah Anda akan pasrah dan mengalah begitu saja? Sebagai p0juang tangguh tentu tidak dong, be your self.
Ikan maritim tidak menjadi asin ketika hidup di laut. Apalagi Anda sebagai insan yang merupakan makhluk sempurna, seburuk apapun budaya kerja di daerah kerja Anda, teruslah berusaha untuk mencari hal-hal positif.
Pelan-pelan anda akan bisa mewarnai lingkungan kerja Anda. Bukan malah diwarnai.
Beberapa tips yang bisa dilakukan semoga kinerja Anda tetap manis :
- Buat sistem kerjamu sendiri
Bila Anda seorang yang bekerja di potongan keuangan&akunting pilah-pilah pekerjaan Anda menjadi beberapa bagian, contohnya potongan pertama Anda mengumpulkan dan memvalidasi bukti-bukti transaksi. Bagian kedua, memasukkan data ke sistem. Ketiga, memeriksa, mengoreksi data dan menyusun laporan keuangan perusahaan. Proses dan alur kerja yang terperinci ibarat itu, akan memudahkan Anda untuk menuntaskan pekerjaan dengan tuntas dan tepat waktu. - Selalu berpikir positif
Awali hari-hari Anda dengan berusaha untuk selalu berpikir positif. Percayalah pada kemampuan diri sendiri dan hal-hal baik yang ada disekitar Anda. - Berolah raga rutin
Walau ungkapan “ di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat ” tidak sepenuhnya benar, namun percayalah dengan olah raga rutin selama 15 menit setiap pagi akan membuat tubuh dan pikiran Anda fresh. - Berdo’a
Lakukan kegiatan ini setiap pagi sebelum berangkat kerja. Dengannya akan siap menghadapi hari-hari Anda dengan penuh gairah, percaya diri dan dalam keberkahan.
02: Atasan yang tidak tepat dalam mengelola anggota tim-nya
Bila atasan Anda tidak bisa mengelola timnya secara cerdik dan bijaksana. Ia sering bertindak sewenang-wenang, kurang care terhadap tim dan pekerjaan Anda, tenanglah, itu membuktikan Anda akan disegerakan untuk menggantikannya.
Kalau pun tidak di daerah kerja Anda ketika ini, mungkin di daerah lain.
Maka teruslah berprestasi di daerah kerja Anda ketika ini. Berilah masukkan kasatmata untuk atasan Anda dengan cara yang baik.
03: Sistem dan peraturan yang tidak mendukung
Ada beberapa perusahaan atau instansi yang belum mempunyai sistem penggajian, insentif, bonus, dan peraturan yang belum jelas. Sehingga sering terjadi ada karyawan yang tingkat kinerjanya manis kurang mendapat penghargaan yang layak.
Namun Anda berusaha untuk terpengaruh dengan kondisi ini, atau bahkan menurunkan kinerja Anda, nanti Anda sendiri yang akan rugi. Terus bekerja dengan baik yaitu cara menghadapi kondisi ini.
Bila Anda tetap tidak ‘dilihat’ oleh perusahaan daerah kerja Anda, percayalah akan ada daerah kerja yang layak untuk Anda.
4.Bila ketiga upaya Anda sudah mentok, cari pekerjaan baru
Memang tidak gampang untuk mencari pekerjaan, namun tetap masih bisa diupayakan kan? Itu terjadi lantaran terbatasnya jumlah lowongan pekerjaan, sedangkan jumlah pencari kerja banyak.
Atau posisi lowongan banyak, namun syarat-syaratnya tidak bisa dipenuhi oleh pencari kerja.
Berikut ini tips yang bisa dijalankan :
1. Perbaiki cara penulisan curriculum vitae Anda
“Kesan pertama begitu menggoda”. Ungkapan ini sebaiknya Anda perhatikan dan terapkan ketika menulis curriculum vitae. Buat pembaca CV Anda terkesan.
Curriculum vitae yaitu citra diri Anda. Bagaimana mungkin orang akan tertarik kepada Anda bila citra Anda buruk, atau bergotong-royong Anda orang yang dicari sesuai kriterianya, namun cara Anda menyajikan isu itu tidak menarik maka orang jadi kurang tertarik.
Melalui ‘sedikit’ usaha, contohnya ketik “cara membuat CV yang baik” di mesin pencari Google maka anda akan memperoleh isu mengenai cara membuat CV yang baik.
Terapkan isu itu. Atau bila Anda malas menulis CV sendiri, carilah jasa penulis CV berkualitas.
2. Cari isu perusahaan yang Anda bidik
Walaupun melamar pekerjaan melalui portal pencari kerja online yaitu mudah dan mudah, namun tingkat persaingannya juga tinggi.
Oleh lantaran itu tidak adalahnya untuk melaksanakan cara lain yang beda dari biasanya ( anti mainstream) 🙂
Telusuri website perusahaan yang Anda bidik, buka sajian ‘karir’. Bila perusahaan sedang mencari karyawan, biasa mereka akan mengumumkannya di sajian itu, sekaligus diinformasikan cara mengirim lamaran.
3. Perhatikan Etika mengirim email
Berdasarkan survey, tingkat open read email yaitu 30% maka bila Anda mengirim email sebanyak 1000, kemungkinan akan dibaca oleh peserta yaitu 300.
Agar email lamaran yang Anda kirim tidak masuk dalam kategori untuk di-delete maka buatlah email yang bagus, mulai subject, isi email, dan attachment.
Subyek diisi dengan kalimat yang menarik, semoga peserta mau membuka email.
Selanjutnya isi email juga harus ditulis menarik semenjak potongan pembukaan, inti, dan penutup, dengan begitu peserta mau membaca email.
Kemudian pada potongan attachment, usahakan file yang dilampirkan volume-nya tidak besar, sehingga peserta akan gampang dan cepat membukanya.
Bila terpaksa harus mengirim file dengan volume yang besar, maka pecah-pecahlah menjadi beberapa file.
4. Bangunlah jaringan pertemanan dengan aneka macam kalangan
Berdasarkan pengalaman penulis, banyak job diperoleh melalui kenalan, teman, temannya teman, komunitas, dan iklan gratis.
Pengalaman ini penulis kira bisa juga Anda terapkan, jalinlah persahabatan yang baik dengan aneka macam macam orang. Sesama satu sekolah, kampus, dan komunitas.
5. Berdo’a
Apa pun kondisinya, jangan pernah meninggalkan kegiatan yang satu ini.
B Sisi Perusahaan
Komentar-komentar negatif karyawan terhadap daerah kerjanya yaitu tanda bahwa mereka tidak senang alias sengsara ditempat kerjanya. Penyebabnya tidak hanya dari sisi karyawan itu sendiri, namun bisa juga dari sisi perusahaannya.
Berikut ini 3 hal yang perlu diperhatikan semoga pengelola perusahaan senang dan karyawan tidak sengsara :
01. Membangun sistem yang kredibel
Kelemahan sistem dan administrasi perusahaan yaitu penyebab utama ketidak beresan dalam mengelola perusahaan, salah satu akhirnya yaitu karyawan yang tidak bahagia, stress, dan akhirnya timbul keinginan untuk pindah ke perusahaan lain.
Oleh lantaran itu maka perusahaan harus membuat sistem dan peraturan baku yang bisa dipakai sebagai ajaran pengelolaan perusahaan. Selanjutnya pengelola perusahaan harus melaksanakan sosialisasi sistem dan peraturan itu ke semua karyawan.
Ketidaktahuan karyawan terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan, lantaran terbatasnya sosialisasi akan merangsang terjadinya penolakan terhadap peraturan dan kebijakan tersebut.
Sosialisasi dan klarifikasi yang memadai secara terus menerus hingga karyawan mengerti dan memahami yaitu sangat perlu dan merupakan keharusan bagi perusahaan.
02. Membangun sistem kendali yang efektif
Bila point-1 sudah dilakukan selanjutnya yaitu menerapkan sistem dan peraturan perusahaan secara tegas, adil, dan tidak pandang bulu.
Agar penerapan sistem bisa berjalan sesuai rencana maka diharapkan sistem pengawasan.
Pengawasan yaitu penting untuk sebuah organisasi apalagi organisasi yang berorientasi keuntungan.
Namun yang lebih penting yaitu bagaimana membuat suatu sistem pengawasan di mana pengawasan dilakukan oleh pelaku-pelaku kegiatan yang bersangkutan.
Karyawanlah yang dengan kesadaran tinggi mengawasi diri mereka sendiri.
Untuk melaksanakan cara itu tidaklah mudah, namun masih bisa.
Cari cara yang ampuh untuk sehingga model ibarat itu bisa diwujudkan, jikalau 75% karyawan bisa mengawasi diri mereka sendiri, itu sudah sangat baik, dan sisanya yaitu sebesar 25% pengawasan dilakukan oleh atasan dari karyawan.
03. Membangun sisi kemanusiaan
‘Karyawan juga manusia’ lantaran sebagai manusia, maka sisi-sisi kemanusiaan niscaya ada dan itu harus menjadi pertimbangan pihak perusahaan. Mereka bukanlah robot yang beraktivitas hanya menurut sistem. Perusahaan harus ‘nguwongke’ karyawan.
Setiap karyawan yaitu unik dan berbeda dari yang lain, maka kiprah dari perusahaan untuk mengelola ke-unikan–keunikan itu menjadi sebuah tim yang kokoh dan berdampak bagi kemajuan perusahaan.
Kesimpulannya yaitu semua orang ingin hidup bahagia, tak ada yang ingin hidupnya sengsara, baik itu karyawan maupun pemilik perusahaan.
Banyak aspek yang kuat terhadap tingkat kebahagiaan seorang karyawan, baik aspek dari karyawan itu sendiri maupun aspek dari perusahaan.
Agar keinginan itu bisa diwujudkan maka diharapkan sistem pengelolaan yang baik.
Sehingga pemilik perusahaan senang dan karyawan tidak sengsara dengan pekerjaannya.
Bagaimana pendapata Anda?
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Tips Pindah Kerja Atau Bertahan"
Posting Komentar