Ooo.. Begini To Proses Pengolah Kelapa Sawit Itu
Proses Pengolahan Kelapa Sawit – Saat ini sebagian besar perkebunan yang ada di Indonesia menanam kelapa sawit. Bahan dasar pembuatan minyak goreng yang awalnya yaitu kelapa sekarang pun diambil dari kelapa sawit. Kenapa? sebab produktifitas flora kelapa sawit lebih tinggi jikalau di bandingkan dengan flora kelapa.
Menurut catatan dari oil world, setiap hektar flora kelapa sawit bisa menghasilkan minyak dengan rata-rata 4,5 ton. Sementara flora penghasil minyak lainnya menyerupai minyak bunga matahari, minyak kedelai, redseed oil, dan lainnya hanya sanggup menghasilkan minyak nabati antara 10% hingga dengan 15% dari produksi minyak kelapa sawit. Produktifitas flora kelapa sebesar 0,34 ton, untuk produktifitas flora repseed sebesar 0,69 ton, untuk produktifitas flora kedelai sebesar 0,45 ton, dan untuk produktifitas flora bunga matahari sebesar 0,52 ton.
Keunggulan lain dari manfaat minyak kelapa murni sawit yaitu kandungan vitamin E yang tinggi jikalau dibandingkan dengan minyak-minyak yang lainnya. Vitamin E ini mempunyai tugas yang sangat penting untuk kesehatan dan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin E pada minyak kelapa sawit sebesar 1172, sedangkan kandungan vitamin E pada minyak yang lainnya tidak mencapai angka 1000, menyerupai minyak kelapa yang kandungan vitamin E hanya sebesar 36, minyak jagung sebesar 782, minyak bunga matahari sebesar 801, dan minyak kedelai sebesar 958.
Lalu bagai mana proses pengolahan kelapa sawit dilakukan? Proses pengolahan kelapa sawit bisa dibilang cukup panjang. Bahkan untuk mendapat kualitas minyak goreng yang baik diharapkan juga kualitas biji atau TBS yang baik. Tidak hanya dari biji, bahkan proses budidaya dan pengolahannya juga ikut memilih kualitas minyak goreng, dan berikut yaitu proses pengolah kelapa sawit menjadi minyak goreng :
PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
1) TBS (Tandon Buah Segar)
TBS yang telah dipanen pribadi dibawa menuju pabrik pengolahan kelapa sawit. Setelah itu, TBS gres ditimbang dan disortir memakai jembatan timbang.
2) Penyortiran TBS
Penyortiran TBS dilakukan untuk mendapat TBS yang layak untuk diolah. TBS harus dicek tingkat kematangannya sebab akan menghipnotis rendemen minyak dan tingkat asam lemak bebas (ALB). Terdapat empat tingkatan TBS, yakni :
a. TBS mentah, kadar rendemen antara 11 hingga 14 % dan kadar ALB antara 1,3 hingga 2,1 %.
b. TBS mengkal, kadar rendemen antara 14 hingga 18 % dan kadar ALB antara 1,7 hingga 2,4 %.
c. TBS matang, kadar rendemen antara 18 hingga 23 % dan kadar ALB antara 2,2 hingga 3 %.
d. TBS lewat matang, kadar rendemen antara 23 hingga 26 % dan kadar ALB antara 3 hingga 3,6 %.
3) Perebusan
TBS yang telah lolos sortir dan layak untuk diolah pribadi dimasukkan kedalam lori yang terbuat dari materi plat besi dan pribadi dimasukkan ke dalam sterilizer. Sterilizer merupakan kawasan untuk merebus yang memakai uap air bertekanan 2,6 hingga 3 kg/cm2. Tujuan dari perebusan yaitu untuk mengurangi tingkat asam lemak bebas, untuk menurunkan kandungan kadar air, dan untuk mempermudah proses perontokan biji. Proses perebusan dilakukan selama 90 menit.
4) Perontokan buah
Buah yang sudah direbus, kemudian di masukkan ke dalam mesin perontok atau tresher. Mesin ini berbentuk menyerupai drum yang berputar. Makara buah akan secara otomatis lepas dari tangkainya.
5) Pengadukan
Setelah buah lepas dari tangkainya, kemudian buah dimasukkan kedalam mesin pengaduk. Mesin ini akan memisahkan daging buah dengan bijinya. Mesin ini memakai uap air dengan suhu 80 hingga 90 derajat celcius. Fungsi lain dari proses pengolah kelapa sawit ini yaitu untuk mempersiapkan ke tahap selanjutnya, untuk menaikkan suhu, dan untuk mempermudah pada tahapan press.
6) Pengempresan
Hasil dari proses ini yaitu minyak kasar. Pada proses pengolahan kelapa sawit ini berondolan yang sudah di cincang dan dilumatkan di press. Selama proses pengempresan, perlu penambahan air panas antara 10 hingga 15% dari kapasitas pengepresan.
7) Pemurnian Minyak Sawit
Ini yaitu tahapan dalam proses pengolahan sawit untuk memurnikan kandungan minyak yang terdapat pada buah sawit. Ada beberapa tahap cara menciptakan minyak kelapa sawit yang perlu Anda perhatikan pada proses ini.
Yang pertama, Anda harus menyiapkan Tangki pemisah pasir. Sesuai dengan namanya, fungsi dari tangki ini yaitu untuk memisahkan pasir yang terdapat pada minyak mentah. Temperatur yang dipakai sebesar 97 derajat celcius.
Selanjutnya Anda harus menyaring serabut dan kotoran-kotoran dari minyak mentah. Porses ini disebut vibrating screen. Setelah proses vibrating screen selesai Anda harus membersihkah air minyak dan kotoran secara vertical. Tahapan ini disebut VCT atau Vertical Clarifier Tank. Pada tahap porses pengolahan kelapa sawit ini Anda bisa memakai suhu berkisar 90 hingga 95 derajat celcius.
Langkah berikutnya Anda harus menyimpan minyak mentah hasil dari proses VCT kedalam Oil Tank untuk memulai proses Oil purifier . Ini yaitu tahapan dimana Anda harus mengurangi kadar air yang tekandung di dalam minyak mentah dengan cara sentrifugal. Temperatur yang dipakai sebesar 95 derajat celcius.
Tidak berhenti pada tahap itu saja, kandungan air dalam minyak produksi juga harus Anda dikurangi, proses mengurangi kandungan air dalam minyak produksi ini disebut dengan proses vacum dryer. Cara kerjanya sendiri yaitu minyak disimpan di dalam sebuah bejana melalui Nozel. Kemudian suatu alur re-sirkulasi disambungkan dengan sebuah pengapung yang ada di dalam ember semoga apabila ketinggian permukaan dari minyak menurun maka pengapung akan otomatis membuka dan mensirkulasi minyak masuk kedalam bejana.
Berikutnya, hasil dari proses vacum dryer dimasukan ke kawasan sementara sebelum diproses oleh sludge centrifuge (low speed separator). Dipanaskan dengan memakai cara injeksi semoga mendapat temperatur suhu yang sesuai yaitu sekitar 95° C.
Untuk sanggup mempermudah proses pengolahan kelapa sawit selanjutnya, hasil minyak dari proses sludge tank harus dibersihkan dari pasir. Proses ini disebut pre-cleaner. Selesai tahap ini minyak harus segera diporses pada saringan berputar. Saringan berputar difungsikan untuk mengurangi serabut yang masih tertinggal pada proses sludge.
Setelah minyak higienis dari serabut proses pengolahan sawit selanjutnya yaitu mengambil kandungan minyak yang ada pada sludge memakai cara sentrifugal yang kemudian menyimpannya kedalam penyimpanan sementara sebelum dikirim.
PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT CPO MENJADI MINYAK GORENG
Crude Palm Oil atau lebih sering disingkat CPO yaitu minyak kelapa sawit yang masih mentah dan berwarna kemerah-merahan. Minyak ini diperoleh dari proses ekstraksi atau proses pengempaan daging buah kelapa sawit. CPO yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik biasanya masih mengandung resin, asam lemak bebas, protein, gum, pigmen warna, fosfatida, dan bau. Oleh sebab itu, CPO ini harus diolah terlebih dahulu di pabrik pembuatan minyak goreng.
Agar proses pengolahan kelapa sawit CPO sanggup menghasilkan minyak goreng yang baik, minyak CPO ini perlu melewati dua tahapan atau proses, yakni proses pemurnian dan proses fraksionasi.
1) Proses pemurnian
Ada empat tahap pada proses pemurnian ini, yakni proses degumming, proses netralisasi, proses bleaching, dan proses deodorisasi. Setelah melewati keempat barulah akan mendapat minyak goreng (olein) dan stearin. Keempat tahap tersebut akan Kami jelaskan satu persatu.
Proses degumming
Pada proses ini zat-zat dari CPO yang akan dihilangkan yaitu zat-zat terlarut, menyerupai gum, resin, fosfatoda, dan protein. Cara yang dipakai untuk menghilangkan zat-zat ini yaitu dengan memakai asam. Penggunaan asam yaitu untuk mengendapkan zat-zat terlarut tersebut.
Proses netralisasi
Tujuan dari proses ini yaitu untuk menghilangkan asam lemak bebas. Asam lemak bebas ini jikalau tidak dihilangkan akan menjadikan busuk tengik pada minyak. Untuk menghilangkan asam lemak bebas ini sanggup memakai soda kostik.
Proses bleaching
Proses bleaching ini yaitu untuk menghilangkan zat-zat warna yang terkandung pada CPO. Pada proses ini memakai teknik absorbsi, yakni memakai arang dan bleaching earth. Proses ini sanggup menghilangkan pigmen warna biru, merah, dan hijau.
Proses deodorisasi
Proses deodorosasi untuk menghilangkan atau mengurangi busuk dan rasa yang tidak diinginkan. Proses ini memakai distilasi uap. Caranya dengan memakai temperatur suhu sebesar 240 derajat celcius dan dengan tekanan operasi sebesar tiga torr.
2) Proses fraksionasi
Proses fraksionasi yaitu tahap untuk memisahkan minyak menjadi dua fraksi yaitu fraksi cair (olein) dan fraksi padat (stearin) dengan memakai fraksionasi kering. Minyak dipanasi hingga suhu mencapai 70 derajat celcius, kemudian minyak didinginkan hingga 20 derajat celcius. Setelah minyak menjadi berbentuk kristal, minyak tersebut di pindahkan ke filter press untuk memisahkan olein dan stearin. Untuk fraksi cair atau olein dipindahkan ke tangki lainnya. Minyak gorengpun siap untuk digunakan.
Demikian lah proses pongolahan kelapa sawit yang sanggup kami berikan untuk Anda. Semoga sanggup memberik manfaat faktual bagi Anda semua. Apa bila ada yang mau ditanyakan , silahkan Anda isi form isian dibawah artikel ini.
sumber gambar proses pengolahan kelapa sawit : blogsawit.wordpress.com
Sumber https://www.infoagribisnis.com
0 Response to "Ooo.. Begini To Proses Pengolah Kelapa Sawit Itu"
Posting Komentar