Langkah Sederhana Dan Gampang Menciptakan Laporan Keuangan Toko Serba Perjuangan [Toserba]
Daftar isi
Contoh Laporan Keuangan sederhana toko serba ada (toserba), bentuk, format, dan jenisnya sama menyerupai pada jenis bisnis lain, yaitu terdiri dari:
- Laporan Laba Rugi,
- Neraca,
- Laporan Perubahan Modal, dan
- Laporan Arus Kas.
- Catatan Atas Laporan Keuangan
Dan kali ini Blog Manajemen Keuangan menyajikan pola laporan keuangan sederhana toko serba ada beserta langkah-langkah menciptakan laporan keuangan tersebut.
Untuk mempermudah dan sanggup eksklusif dipraktekan, saya memakai pola laporan keuangan toko Excel.
Langsung saja dimulai yuk….
Langkah Sederhana Membuat Laporan Keuangan Toko Serba Ada
Langkah yang saya sajikan ini sanggup eksklusif diterapkan untuk perjuangan toko Anda.
Dan tentu saja cara menciptakan laporan keuangan toko dengan Excel ini sudah saya coba dan BISA!
Selain itu sudah saya tes dengan triangulasi standar.
Jadi bukan hanya teori, apalagi omdo, omong doang 🙂
Materi praktik saya ambilkan dari artikel sebelumnya tentang: 68+ pola jurnal umum, silahkan cek dulu bila belum membacanya.
Yakni pola transaksi-transaksi bisnis dan pencatatan jurnal umum yang dilakukan oleh Toko Serba Ada (Toserba) Arimart.
Sehingga saya tidak perlu menuliskan ulang pola soal dan jurnal umum-nya.
Saya tinggal melanjutkan langkah pembuatan laporan keuangan berikutnya yaitu:
- Langkah #1: Membuat Buku Besar
- Langkah #2: Membuat Neraca Saldo
- Langkah #3: Membuat Neraca Lajur/kertas kerja
- Langkah #4: Menyusun Laporan Keuangan
Mari dibahas satu per satu…
Langkah #1: Membuat Buku Besar
Bagaimana cara menciptakan BUKU BESAR?
Cara menciptakan membuat buku besar sudah saya bahas berulangkali, tapi tak ada salahnya saya ulangi lagi dengan lebih rinci.
Untuk menciptakan buku besar yakni dengan memindahkan pencatatan transaksi bisnis di jurnal umum dan jurnal khusus ke buku besar.
Pada kasus ini, untuk memudahkan dalam proses penjabaran dan penggolongan transaksi-transaksi Toserba Arimart, saya menciptakan 10 Akun/rekening sebagai berikut:
- Kas
- Persediaan
- Piutang dagang
- Utang dagang
- Modal
- Penjualan
- Harga pokok penjualan (HPP)
- Diskon penjualan
- Adm bank
- Bahan habis pakai
Jadi setiap transaksi bisnis Toserba Arimart diklasifikasikan dan digolongkan dalam 10 akun tersebut.
Ada satu transaksi yang belum dicatat oleh Toserba Arimart pada artikel sebelumnya, yaitu setoran modal pemilik sebesar Rp 23.000.000.
Oleh alasannya yakni itu, saya catat di pembahasan ini. Transaksi tersebut akan menambah nilai KAS dan MODAL senilai Rp 23.000.000.
Penambahan nilai kas dicatat pada sisi DEBIT, sedangkan modal dicatat di sisi KREDIT.
Jadi pencatatan jurnal transaksi setoran modal pemilik tersebut yakni sebagai berikut:
Kas Rp 23.000.000 ……………… (Debit)
Modal Rp 23.000.000 …………… (Kredit)
Untuk pencatatan transaksi-transaksi lainnya silahkan baca di 68+ Contoh Jurnal Umum, ya.
Hmmmm…. tapi kok ndak yummy ya, kalau harus bolak-balik ke artikel tersebut.
Okay deh sekalian untuk me-review, saya sajikan lagi secara ringkas pencatatan jurnal transaksi-transaksi Toserba Arimart.
♣
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 3 Oktober 2018:
Persediaan Rp 4.120.000 ……… (Debit)
Utang Dagang Rp 4.120.000 ………. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 5 Oktober 2018:
Persediaan Rp 8.500.000 ……….. (Debit)
Utang Dagang Rp 8.500.000 ………. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 6 Oktober 2018:
Piutang Dagang Rp 2.800.000 ………… (Debit)
Penjualan Rp 2.800.000 ……….. (Kredit)
Harga Pokok Persediaan Rp 1.125.000 ………. (Debit)
Persediaan Rp 1.125.000 ………. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 8 Oktober 2018:
Bahan Habis Pakai Rp 150.000 ………… (Debit)
Kas Rp 150.000 ………. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 10 Oktober 2018:
Utang Dagang Rp 1.300.000 …………. (Debit)
Persediaan Rp 1.300.000 ……….. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 13 Oktober 2018:
Utang Dagang Rp 4.120.000 ………….. (Debit)
Diskon Penjualan Rp 80.000 ………….. (Debit)
Kas Rp 4.040.000 ……….. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 14 Oktober 2018:
Persediaan Rp 10.500.000 ………… (Debit)
Kas Rp 10.500.000 ………… (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 15 Oktober 2018:
Utang Dagang Rp 7.200.000 ………… (Debit)
Diskon Penjualan Rp 72.000 ………… (Kredit)
Kas Rp 7.128.000 ………… (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 16 Oktober 2018:
Kas Rp 2.744.000 ………….. (Debit)
Diskon Penjualan Rp 56.000 ………… (Debit)
Piutang Dagang Rp 2.800.000 …………. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 19 Oktober 2018:
Kas Rp 2.450.000 …………. (Debit)
Penjualan Rp 2.450.000 ……….. (Kredit)
Harga Pokok Penjualan Rp 980.000 ………… (Debit)
Persediaan Rp 980.000 ……….. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 22 Oktober 2018:
Piutang Dagang Rp 3.480.000 …………. (Debit)
Penjualan Rp 3.480.000 ………… (Kredit)
Harga Pokok Penjualan Rp 1.400.000 ………… (Debit)
Persediaan Rp 1.400.000 ……….. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 24 Oktober 2018:
Kas Rp 4.350.000 ………….. (Debit)
Penjualan Rp 4.350.000 ………… (Kredit)
Harga Pokok Penjualan Rp 1.750.000 …………. (Debit)
Persediaan Rp 1.750.000 ……….. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 25 Oktober 2018:
Diskon Penjualan Rp 1.480.000 ………….. (Debit)
Piutang Dagang Rp 1.480.000 …………. (Kredit)
Persediaan Rp 600.000 ………….. (Debit)
Harga Pokok Penjualan Rp 600.000 …………. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 31 Oktober 2018:
Adm Bank Rp 140.000 …………. (Debit)
Kas Rp 140.000 ……….. (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi tanggal 31 Oktober 2018:
Harga Pokok Penjualan Rp 3.750.000 ……….. (Debit)
Persediaan Rp 3.750.000 ………. (Kredit)
♣
Dari pencatatan jurnal transaksi di atas selanjutnya kita pindahkan ke BUKU BESAR sesuai dengan akun yang sudah kita buat.
Dan sesudah dipindahkan, maka terbentuklah buku besar untuk tiap-tiap akun sebagai berikut:
Besar Besar – Akun Kas:
Besar Besar – Akun Persediaan:
Besar Besar – Akun Piutang dagang:
Besar Besar – Akun Utang dagang:
Besar Besar – Akun Modal:
Besar Besar – Akun Penjualan:
Besar Besar – Akun Harga Pokok Penjualan (HPP):
Besar Besar – Akun Diskon Penjualan:
Besar Besar – Akun Administrasi Bank:
Besar Besar – Akun Bahan habis pakai:
Langkah #2: Membuat Neraca Saldo
Setelah menciptakan buku besar, langkah berikutnya yakni menciptakan neraca saldo.
Fungsi neraca saldo yakni untuk mengusut apakah proses pencatatan jurnal transaksi dan posting ke buku besar sudah dilakukan dengan benar atau belum.
Bagaimana cara mengusut kebenaran proses posting dari jurnal ke buku besar?
Cara meng-identifikasi kebenaran proses pemindahan dari jurnal ke buku besar yakni dengan menjumlahkan kolom DEBIT dan KREDIT.
Jika jumlah kolom/sisi debit dan sisi kredit sudah sama, berarti proses pemindahan (posting) dari jurnal ke buku besar sudah benar.
Jika jumlah sisi debit dan kredit tidak sama, maka mengindikasikan masih ada kesalahan, sehingga harus diperiksa kembali.
Dengan asumsi, identifikasi dan penggolongan serta pencatatan jurnal transaksi juga sudah dilakukan dengan benar.
Sampai di sini sudah terang ya…
Oke, kini waktunya menciptakan neraca saldo dengan cara memindahkan saldo tiap akun di buku besar yang telah dibentuk di langkah #1 ke form neraca lajur.
Dan balasannya yakni menyerupai berikut ini…
Toserba Arimart
Neraca Saldo
31Oktober2018
Perhatikan jumlah kolom debit dan kredit, sudah sama kan? Yakni sebesar Rp 36.080.000
Oke, berarti proses posting dari jurnal umum ke buku besar sudah benar.
Langkah #3: Membuat Neraca Lajur/kertas kerja
Langkah selanjutnya untuk menciptakan laporan keuangan toko dengan Excel yakni menciptakan neraca lajur, atau dikenal juga dengan kertas kerja simpulan periode.
Kali ini saya memakai neraca lajur 7 kolom, dengan rincian sebagai berikut:
- Kolom pertama, berisi daftar akun-akun yang sudah dibentuk untuk menyusun laporan keuangan.
- Kolom #2 dan #3, berisi saldo tiap-tiap akun yang diambil dari buku besar.
- Kolom #4 dan #5, berisi saldo dari akun-akun yang akan disajikan pada Laporan Laba Rugi
- Kolom #6 dan #7, berisi saldo akun-akun yang akan disajikan pada neraca/Laporan Posisi Keuangan.
Dan balasannya yakni sebagai berikut:
Dari neraca lajur Excel ini, kita sudah mengetahui nilai keuntungan rugi perusahaan yaitu sebesar Rp 3.151.000 (perhatikan angka yang diberi warna merah).
Laporan neraca perusahaan juga sudah sanggup diketahui.
Langkah #4: Menyusun Laporan Keuangan
Langkah ke-4 yakni menyusun laporan keuangan toko serba ada (toserba) Arimart.
Ada 4 jenis Laporan Keuangan yang akan dibuat, yaitu:
- Laporan Laba Rugi
- Neraca
- Laporan Perubahan Modal
- Laporan Arus Kas
Bagaimana cara menciptakan 4 jenis laporan keuangan ini?
4 jenis laporan keuangan toserba Arimart sanggup dibentuk dengan cara mengambil saldo masing-masing akun dari neraca lajur bentuk 7 kolom di atas ke format laporan keuangan.
♣
Perhatikan tiap jenis laporan keuangan berikut ini:
#1: Laporan Laba Rugi Toko Serba Ada (Toserba) Arimart
Laporan Laba Rugi Toko Serba Ada Arimart disusun dengan memindahkan saldo-saldo akun neraca lajur excel kolom #4 dan #5 ke format Laporan Laba Rugi
Dan haslinya yakni sebagai berikut:
#1: Neraca Lajur kolom #4 dan #5
#2: Laporan Laba Rugi
Toserba Arimart
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir 31Oktober2018
#2: Neraca Toserba Arimart
Neraca atau laporan posisi keuangan Toserba Arimat disusun dengan memindahkan saldo-saldo akun di neraca lajur kolom #6 dan #7 ke format laporan posisi keuangan.
Perhatikan langkahnya berikut ini:
#1: Neraca Lajur kolom #6 dan #7
#2: Laporan Posisi Keuangan/Neraca
Toserba Arimart
Laporan Posisi Keuangan/Neraca
Per 31Oktober2018
#3: Laporan Perubahan Modal Toko Serba Ada Arimart
Laporan Perubahan Modal Toserba Arimart dibentuk juga menurut pada neraca lajur Ekcel sederhana di atas.
Dan balasannya menyerupai berikut ini:
Toserba Arimart
Laporan Perubahan Modal
Untuk periode yang berakhir 31Oktober2018
#4: Laporan Arus Kas Toko Serba Ada Arimart
Aktivitas arus kas dalam laporan arus kas dibedakan menjadi 3 komponen utama, yaitu:
- Aktivitas arus kas dari operasional
- Aktivitas arus kas dari investasi
- Aktivitas arus kas dari pendanaan
Dan berikut ini Laporan Arus Kas Toko Serba Ada Arimart:
Toserba Arimart
Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Untuk periode yang berakhir 31Oktober2018
Perhatikan Kas per 31 Oktober 2018, nilai HARUS SAMA dengan nilai kas yang dilaporkan di laporan posisi keuangan atau neraca yaitu sebesar Ro 10.586.000.
Dan dengan selesainya langkah ke-4 ini, maka lengkap sudah proses penyusunan Laporan Keuangan Toko Serba Ada (Toserba) Arimart.
Langkah-langkah menciptakan laporan ini juga sanggup diterapkan untuk menciptakan laporan keuangan warung serba ada (waserba), toko kelontong, toko material bangunan, toko sembako, toko baju grosir, toko roti, toko mas, dan jenis perjuangan lainnya.
Hasil laporan yang sudah dihasilkan sanggup dijadikan template pembukuan Excel
Melengkapi artikel ini, berikut saya sajikan satu video pendek perihal tips menciptakan laporan keuangan sederhana…
Jika Anda ingin malas menciptakan template Excel untuk menciptakan laporan keuangan, ada yang sudah jadi dan siap pakai lengkap dengan perangkat pendukung lainnya. Langsung saja cek di Accounting Tools & SOP.
Demikian yang sanggup saya sampaikan perihal pola laporan keuangan sederhana toko serba ada (toserba) besarta step-by-step cara membuatnya, biar bermanfaat.
Dan bila ada yang ingin disampaikan, silahkan tulis komentar Anda sesudah artikel ini.
Terima kasih
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Langkah Sederhana Dan Gampang Menciptakan Laporan Keuangan Toko Serba Perjuangan [Toserba]"
Posting Komentar