Bila Piutang Anda Sulit Ditagih, 2 Metode Peniadaan Piutang Tak Tertagih Ini Dapat Jadi Solusi Ampuh
Daftar isi
Bila Anda merasa sulit menagih utang, bagaimana jikalau utang tersebut dihapuskan saja? Dan ini metode pembatalan piutang, barangkali cocok untuk Anda 🙂
Pernah muncul fatwa menyerupai itu?
Ada sebuah kejadian, suatu ketika ada teman yang sedikit jengkel lantaran berkali-kali menagih uang yang dipinjamkan namun hasilnya nihil. Bahkan teman satu ini yang kena marah, kebalik kan?
“Bulan depan uangmu tak kembalikan, damai saja”
“Tak usahakan deh, gajian bulan ini hutangku tak lunasi”
“Uang segitu aja bolak-balik ditagih, perhitungan banget kau itu”
Anda mungkin pernah juga mengalami perlakuan menyerupai itu, ngelus dada, sabar ya Mas 🙂
Bagaimana kalau tunjangan itu dihapuskan saja?
Kalau kesudahannya nanti ia mengembalikan, ya bersyukurlah dan kalau tidak, ya memang sudah dihapuskan dari perbendaharaan aset Anda, jadi gak akan kepikiran lagi, sudah di-ikhlaskan saja anggap sebagai infak 🙂
***
Metode Penghapusan Piutang
Kali ini penulis akan membahas cara-cara atau metode pembatalan piutang tak tertagih dan pencatatan akuntansinya.
Walaupun metode ini untuk perusahaan, barangkali sanggup dicoba untuk diterapkan dalam menuntaskan kasus hutang piutang pribadi Anda, tentunya dengan aneka macam modifikasi yang lebih simpel 🙂
Penghapusan piutang ialah kerugian yang timbul lantaran adanya piutang yang tak tertagih oleh perusahaan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa penyajian piutang di laporan keuangan (di neraca) hanya sebesar jumlah piutang yang sanggup ditagih.
Jumlah tersebut ialah hasil pengurangan seluruh piutang dengan piutang yang sanggup ditagih. Sehingga muncul kerugian lantaran piutang yang tidak tertagih.
Ada 2 metode pembatalan piutang yaitu metode cadangan kerugian piutang dan metode pembatalan langsung. Yuk di bahas satu-satu ya.
***
Metode #1. Cadangan Kerugian Piutang
Metode pembatalan piutang ini dilakukan dengan cara setiap tamat periode ditentukan taksiran jumlah kerugian piutang.
Taksiran kerugian piutang ini di catat ke rekening Kerugian Piutang sisi debet dan Cadangan Kerugian Piutang di sisi kredit.
Perhatikan cara pencatatan dalam akuntansinya berikut ini:
Kerugian Piutang Rp. xxx
Cadangan Kerugian Piutang Rp. xxx
Cadangan kerugian piutang yang jelas-jelas tidak sanggup ditagih lantaran debiturnya meninggal, bangkrut, atau sebab-sebab lain harus dihapuskan dari rekening piutang.
Penghapusan piutang ini merupakan suatu kerugian, pencatatannya tidak dibebankan ke rekening Kerugian Piutang tetapi dibebankan ke rekening Cadangan Kerugian Piutang.
Karena kerugian piutangnya sudah diakui pada tamat periode sebelumnya.
Misalnya terjadi pembatalan piutang seorang debitur Rp 150.000 maka jurnalnya sebagai berikut :
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Kadang-kadang piutang yang sudah dihapus dilunasi kembali. Penerimaan piutang yang sudah dihapuskan akan dikreditkan ke rekening Cadangan Kerugian Piutang sebagai berikut :
Kas Rp. xxx
Cadangan Kerugian Piutang Rp. xxx
Bila pelunasan piutang yang sudah dihapus tidak eksklusif diterima, maka pada ketika dietahui bahwa piutang akan dilunasi dibentuk jurnal untuk mencatat kembali piutang yang sudah dihapus sebagai berikut :
Piutang Rp. xxx
Cadangan kerugian piutang Rp. xxx
Penerimaan uangnya dijurnal sebagai berikut
Kas Rp xxx
Piutang Rp xxx
Agar lebih jelas, mari kita kaji referensi transaksi dibawah ini:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung taksiran kerugian piutang sebesar Rp 10.000.
Pada tanggal 15 April 2015 pelanggan Pak Agus yang piutangnya sebesar Rp 150.000 gulung tikar dan menyatakan tidak sanggup melunasi utangnya.
Tetapi pada tanggal 1 Juli 2015 Pak Agus tiba dan menyatakan akan melunasi utangnya pada tanggal 1 Agustus 2015.
Jurnal yang dibentuk untuk mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut :
Tanggal 31 Desember 2014: Taksiran kerugian piutang Rp. 10.000
Kerugian Piutang Rp. 10.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 10.000
Tanggal 15 April 2015 : Menghapus piutang Pak Agus sebesar Rp. 150.000
Cadangan kerugian Piutang Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Tanggal 1 Juli 2015 : Pernyataan dari Pak Agus akan melunasi hutangnya.
Piutang Rp. 150.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 150.000
Tanggal 1 Agustus 2015: Penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus
Kas Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Bila Pak Agus melunasi hutangnya pada tahun 2016, atau setelah periode tutup buku maka penerimaan piutang itu akan dikreditkan ke rekening Penerimaan Piutang Yang Sudah dihapus.
Dan perhatikan pencatatan jurnal dibentuk sebagai berikut :
Tanggal 1 Juli 2015: Pak menyatakan akan melunasi hutangnya.
Piutang Rp. 150.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 150.000
Tanggal 15 Januari 2016: Penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus.
Kas Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
***
Metode #2. Penghapusan Piutang Langsung
Metode pembatalan piutang ini biasanya dipakai dalam perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan-perusahaan yang tidak sanggup menaksir kerugian piutang dengan baik.
Pada tamat periode tidak ada taksiran kerugian piutang yang dibebankan, tetapi kerugian piutang gres diakui pada waktu diketahui ada piutang yang tidak sanggup ditagih.
Maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada rekening Kerugian Piutang.
Penerimaan dari piutang yang sudah dihapus akan dikreditkan ke rekening Kerugian Piutang bila buku-buku belum ditutup.
Tetapi bila penerimaan piutang yang sudah dihapus itu terjadi setelah buku-buku ditutup maka akan dikreditkan ke rekening Penerimaan Piutang yang Sudah dihapus.
Penggunaan metode pembatalan eksklusif tidak sanggup mengatakan jumlah piutang yang dibutuhkan akan ditagih dalam neraca, lantaran neraca hanya mengatakan jumlah piutang bruto.
Untuk pencatatannya, yuk perhatikan dan ikuti langkah-langkahnya berikut ini:
Masih menurut pada referensi transaksi pada metode cadangan kerugian piutang.
Tanggal 31 Desember 2014: Taksiran kerugian piutang Rp. 10.000
Tidak ada jurnal.
Tanggal 15 April 2015 : Menghapus piutang Pak Agus sebesar Rp. 150.000
Kerugian Piutang Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Tanggal 1 Juli 2015 : Pernyataan dari Pak Agus akan melunasi hutangnya
Piutang Rp. 150.000
Kerugian Piutang Rp. 150.000
Tanggal 1 Agustus 2015: Penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus
Kas Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Bila Pak Agus melunasi hutangnya pada tahun 2016, atau setelah periode tutup buku maka penerimaan piutang itu akan dikreditkan ke rekening Penerimaan
Piutang Yang Sudah dihapus. Dan pencatatan jurnal dibentuk sebagai berikut :
Tanggal 1 Juli 2015 : Pak Agus menyatakan akan melunasi hutangnya.
Piutang Rp. 150.000
Penerimaan Piutang yang sudah dihapus Rp. 150.000
Tanggal 15 Januari 2016:Penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus.
Kas Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
***
Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai metode pembatalan piutang tak tertagih dengan memakai metode pembatalan piutang dan metode cadangan kerugian piutang.
So dari pada menciptakan pusing, bahkan menghambat bisnis, maka alternatif penggunakan 2 metode ini perlu dipertimbangkan biar bisnis terus melesat cetar membahana dan tidur pun jadi nyenyak 🙂
Atau bila Anda ingin menciptakan sistem pengeloaan piutang yang baik dan akurat, anda sanggup membaca pembahasannya di artikel ini >>> Accounting Tools & SOP Akuntansi Keuangan.
Bagaimana dengan piutang perusahaan Anda?
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Bila Piutang Anda Sulit Ditagih, 2 Metode Peniadaan Piutang Tak Tertagih Ini Dapat Jadi Solusi Ampuh"
Posting Komentar