7 Pola Dilema Di Kawasan Kerja Dan Solusi Cerdasnya
Sebagai seorang karyawan, umumnya Anda menghabiskan sekitar 8 jam untuk bekerja. Suka atau tidak suka, sejumlah duduk kasus akan muncul ketika Anda bekerja.
Tentunya, setiap duduk kasus dilarang dibiarkan berlarut-larut. Mengapa? Ketika Anda membiarkannya, akan timbul masalah-masalah gres sehingga Anda terjerembab pada kubangan masalah.
Jangan khawatir kalau Anda tidak tahu akan solusi duduk kasus yang sedang Anda hadapi. Berikut 7 teladan duduk kasus di daerah kerja lengkap dengan solusi cerdasnya.
1. Kewalahan Menangani Pekerjaan
Pada suatu titik beban pekerjaan Anda terasa meningkat secara drastis dari sebelumnya. Kemudian Anda mulai kewalahan untuk membagi-bagi waktu untuk menuntaskan seluruh pekerjaan tersebut. Bahkan, sekadar ke toilet pun rasanya Anda tidak mempunyai waktu dan membuat Anda stres.
Solusi:
Jika hal ini terjadi, sebaiknya Anda berbicara dengan manajer Anda mengenai beban pekerjaan yang dirasa terlalu berat. Pilih waktu yang sempurna untuk berbicara dengan manajer Anda, usahakan tidak di jam-jam sibuk dan dengan kesepakatan sebelumnya.
Jelaskan baik-baik bahwa Anda merasa kewalahan dengan limpahan pekerjaan yang tidak terbayangkan tersebut dan jelaskan mengapa.
Misalnya Anda menangani pekerjaan yang tahun ini telah berkembang sehingga ada dua kali lipat pekerjaan yang harus ditangani dibandingkan dengan tahun sebelumnya, atau Anda masih memegang tanggung jawab orang-orang yang resign dari kantor namun tidak juga mempunyai pengganti.
Penjelasan kepada manajer Anda ini penting, sebab mereka terkadang luput dengan adanya lebih banyak tanggung jawab. Namun, jangan lupa pula untuk memperlihatkan opsi solusi, ibarat contohnya Anda sanggup melaksanakan pekerjaan A dan B, namun tidak kalau ditambah dengan C.
Namun kalau pekerjaan C ternyata lebih krusial, Anda sanggup mengajukan seseorang lainnya untuk mengerjakan pekerjaan tersebut dibawah pengawasan Anda.
Hal ini berkhasiat kalau manajer Anda tidak cukup membantu dalam memilih prioritas sehingga Anda sanggup mengajukan hal yang berdasarkan Anda memang patut diprioritaskan.
2. Bos Anda Resign atau Dipecat
Suatu ketika Anda dikejutkan dengan keluarnya bos Anda dari perusahaan. Kemudian dalam sesaat Anda kehilangan bos yang memastikan setiap project yang Anda kerjakan sukses.
Anda khawatir pengganti bos Anda tidak mempunyai visi yang sama atau sesederhana tidak gampang diajak bekerja sama ibarat bos Anda yang keluar perusahaan.
Solusi:
Tetaplah tenang. Bos Anda yang gres sanggup jadi tidak seburuk itu dan bahkan mungkin sama baiknya dengan bos yang lama. Atau, mungkin di awal-awal waktu Anda butuh adaptasi untuk bekerja dengan bos yang baru, namun mungkin hanya dibutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri hingga Anda benar-benar mengenalnya.
Hal terbaik yang sanggup Anda lakukan ialah menyingsingkan lengan dan mulai mencoba menjaga semoga departemen penggalan Anda bekerja tetap berjalan walaupun dengan pelan, sehingga bermanfaat pula untuk pembuktian diri Anda mempunyai keahlian organisasi yang baik serta nantinya sanggup meningkatkan reputasi Anda.
Cobalah bertindak sebagai sumber daya yang sangat membantu bagi manajer baru, dan tahan diri Anda untuk menghakimi gayanya bekerja serta kompetensinya hingga manajer gres tersebut sudah mengerti posisinya. Tentunya Anda juga tidak ingin dihakimi berdasarkan pekerjaan Anda di minggu-minggu pertama
3. Pekerjaan di Luar Ekspektasi
Masalah di daerah kerja yang sanggup menimpa siapa pun ialah pekerjaan yang tidak sesuai dengan ekspektasi Anda ketika melamarnya. Misalkan pada tahap rekrutmen Anda ingin ditempatkan di penggalan penjualan, namun berakhir dengan mengatur spreadsheets setiap harinya.
Solusi:
Bicarakan dengan bos Anda. Katakan sewaktu Anda direkrut untuk perusahaan Anda, pembicaraan mengenai pekerjaan yang dilakukan 90% berbeda dengan kenyataan di lapangan. Dapatkah dibicarakan ulang mengenai perubahan ini dan apakah ada cara untuk Anda mendapat pekerjaan sepeti yang awalnya dibicarakan?
Pastikan Anda mengatakannya dengan nada hening dan kolaboratif, bukan putus asa dan marah. Hal ini akan menciptakan reputasi Anda lebih sebagai problem-solver, bukan complainer.
Mungkin Anda akan mendengar pekerjaannya memang sudah diubah dan tidak ada hal lain yang sanggup dilakukan, namun sanggup jadi pula sebaliknya, manajer Anda memikirkan ulang mengenai pekerjaan yang seharusnya Anda lakukan.
Apa pun yang terjadi, sesudah percakapan berakhir Anda akan lebih mempunyai gambaran yang terang mengenai ekspektasi manajer di masa mendatang dan sanggup menciptakan keputusan sebaik mungkin.
4. Konflik dengan Rekan Kerja
Konflik dengan rekan kerja selalu ada di setiap perusahaan sebab setiap karyawan berbeda karakter. Sebagai contoh, Anda sudah mencoba sebaik mungkin untuk berlaku baik, namun hanya dengan satu rekan kerja ini, setiap perdebatan akan berakhir rumit dan menghambat sebuah proyek terealisasi sempurna waktu.
Mengingat Anda bertemu dengan rekan kerja ini sepertiga hari setiap hari kerja, bersama-sama Anda juga menginginkan relasi yang harmonis.
Solusi:
Hilangkan ego Anda. Anda tidak harus menyukai rekan kerja tersebut, tidak harus memenangkan setiap perdebatan, namun Anda harus selalu sanggup bekerja sama denngannya. Ingatlah bahwa kalian ada di bawah satu perusahaan yang sama.
Tetaplah bersikap baik walau Anda merasa itu tidak akan mencairkan suasana. Tanyakan pada diri Anda, apakah ada sesuatu mengenai rekan kerja tersebut yang anda kagumi dan sanggup Anda puji? Adakah suatu duduk kasus yang barangkali sanggup dibantu dengan hikmah rekan kerja tersebut?
Namun kalau memang tidak ada, mungkin memang sikap rekan kerja tersebut menyebalkan, dan tidak ada yang sanggup mengubahnya kecuali dirinya sendiri. Pikirkan saja cara semoga Anda tidak terganggu dengan rekan kerja menyebalkan tersebut dan lebih fokus pada pengembangan diri sendiri.
5. Bos Tidak Melihat Hal yang Telah Anda Kerjakan
Anda sudah bekerja mati-matian untuk menuntaskan suatu pekerjaan atau memenangkan hati para klien pula. Namun, sepertinya bos Anda tidak melihat bahwa peningkatan yang baik tersebut ialah berkat perjuangan keras Anda.
Solusi:
Hal yang sangat lumrah kalau bos Anda ingin mengetahui pencapaian Anda, namun, realitanya sangat sedikit yang sanggup mengetahui dengan sendirinya. Anda tidak sanggup duduk membisu dan mengharapkan bos Anda memuji keberhasilan Anda.
Cobalah sedikit menyinggung hal-hal yang telah Anda kerjakan yang berdasarkan Anda ialah sebuah pencapaian besar. Ceritakan pengalaman klien yang puas dengan pekerjaan Anda di ahad lalu, sehingga bos Anda lebih menyadari bahwa ia mempunyai karyawan yang cerdas dengan aneka macam pencapaian.
Tentunya lakukan dengan penuh kesederhanaan, dan tetap ingat Anda tidak memerlukan kebanggaan untuk setiap hal kecil yang Anda lakukan.
6. Membuat Kesalahan Fatal
Setiap insan sanggup menciptakan kesalahan, tak terkecuali di daerah kerja. Anda tidak sengaja menciptakan kesalahan yang sangat fatal dan membahayakan gambaran perusahaan.
Solusi:
Cepat-cepat informasikan kesalahan Anda kepada bos Anda. Jangan hingga bos Anda mendengar dari pihak lain sebab nantinya Anda akan dianggap sebagai orang yang tidak bertanggungjawab.
Jelaskan Anda merasa sangat bersalah dengan kesalahan yang Anda buat, katakan Anda mengerti impact dari perbuatan Anda terhadap gambaran perusahaan. Kemudian jelaskan bagaimana Anda sanggup meminimalkan efeknya, serta memastikan semoga kesalahan tersebut tidak terulang.
7. Rekan Kerja Mengakui Hasil Pekerjaan Anda Sebagai Idenya
Masalah ini memang sangat menyebalkan. Sebagai contoh, presentasi yang telah Anda buat semalam suntuk diambil alih oleh rekan kerja Anda.
Anda tidak mengerti apakah ini sebuah kesengajaan atau tidak, namun ia jelas-jelas tidak menyebut Anda sebagai aktivis ide.
Solusi:
Bicara! Jadilah lebih proaktif ketika mengklaim hasil pekerjaan Anda sebelum rekan kerja Anda berhasil mencurinya, yang kemudian sanggup menciptakan bos Anda bertanya-tanya apakah Anda bekerja atau tidak.
Anda sanggup juga menambahkan sesudah rekan kerja tersebut mengambil inspirasi Anda, bahwa Andalah yang pertama kali menuliskan analisis dan rekomendasi, dan tanya kembali kalau ada penerima rapat yang membutuhkan klarifikasi lebih lanjut.
Itulah 7 duduk kasus di daerah kerja yang biasanya terjadi beserta solusinya. Jadi, sudah tidak resah lagi bukan ketika salah satunya terjadi kepada Anda?
Sumber https://www.duniakaryawan.com
0 Response to "7 Pola Dilema Di Kawasan Kerja Dan Solusi Cerdasnya"
Posting Komentar